Anda di halaman 1dari 7

HANDOUT

MENILAI HAL YANG DAPAT DITELADANI DARI TEKS BIOGRAFI

Indikator :

1. Mengidentifikasi struktur teks biografi


2. Menganalisis peristiwa (antara lain: perjalanan pendidikan, karier,
perjuangan) dalam biografi tokoh.

Adakah tokoh yang menginspirasi anda? Jika ada temukan salah satu hal yang
dapat diteladani dari tokoh. Biasanya dalam mencari hal yang dapat diteladani
dari tokoh dapat diliat dari teks biografi. Setelah diliat dari teks biografi kalian
dapat mengambil kisah yang menginspirasi atau mengambil hal yang dapat
diteladani dari tokoh.

Sebelum kita membahas teks biografi lebih jauh lagi, silahkan perhatikan teks
biografi berikut ini

Ki Hajar Dewantara (Kemdikbud, 2014:34). Nama kecil Ki Hajar Dewantara


adalah Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia lahir di Yogyakarta pada tanggal 2
Mei 1889. Ia berasal dari lingkungan keluarga keraton Yogyakarta. Meskipun
demikian, ia sangat sederhana dan ingin dekat dengan rakyatnya. Ketika berusia
40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, Raden Mas Soewardi Soeryaningrat
berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara. Perjalanan hidup Ki Hajar Dewantara
benar-benar ditandai dengan perjuangan dan pengabdian pada kepentingan bangsa
dan negaranya. Ki Hajar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS
(SekolahDasar Belanda), kemudian melanjutkan pendidikannya ke STOVIA
(Sekolah Dokter Bumiputera). Ia tidak dapat menamatkan pendidikan disekolah
tersebut karena sakit. Setelah itu, Ki Hajar Dewantara bekerja sebagai wartawan
di beberapa surat kabar, seperti Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan
Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Tulisan-tulisannya sangat
komunikatif, tajam, dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat anti
kolonial bagi pembacanya. Ki Hajar Dewantara juga aktif dalam organisasi sosial
dan politik. Pada tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk
menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia. Ia selalu
menyampaikan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan
bernegara.

Struktur biografi terdiri atas struktur teks dan struktur kebahasan biografi.
Syafithri (2017, 16-18) membagi struktur teks biografi menjadi tiga bagian, yaitu
orientasi, peristiwa atau masalah, dan reorientasi. Kemudian, penjelasan dari
ketiga struktur tersebut yaitu, sebagai berikut. a. Orientasi merupakan bagian yang
berisi pengenalan tokoh dan gambaran awal dari tokoh yang diceritakan. b.
Peristiwa atau masalah merupakan bagian yang berisi tentang berbagai
permasalahan yang dihadapi oleh tokoh dan berisi hal-hal menarik, mengesankan,
mengagumkan, dan mengharukan dari tokoh tersebut. Bagian ini disebut juga
bagian inti dari biografi. c. Reorientasi merupakan bagian akhir dari biografi yang
biasanya berisi tentang qoute dari si tokoh tersebut. Biasanya berisi kata-kata
motivasi bagi kita untuk tidak. Ketiga bagian struktur teks cerita ulang biografi
tersebut berdasarkan buku bahasa dan sastra Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (2013: 119) dibangun dengan cara teks diawali oleh orientasi yang
memberi pengenalan tokoh secara umum, seperti nama, tempat dan tanggal lahir,
latar belakang keluarga, serta riwayat pendidikan tokoh yang diangkat. Bagian
berikutnya merupakan urutan peristiwa kehidupan tokoh yang pernah dialami
sosok yang 39 digambarkan. Pada bagian ini terlihat berbagai pengalaman sang
tokoh, baik peristiwa yang mengesankan maupun persoalan yang dihadapinya.
Bagian akhir teks ditutup dengan reorientasi, yang berisikan pandangan penulis
terhadap tokoh yang diceritakan. Bagian ini merupakan tahapan yang bersifat
pilihan, artinya boleh saja bagian ini tidak disajikan oleh penulis teks cerita ulang
biografi. Unsur-unsur pendukung yang dimuat dalam biografi adalah sebagai
berikut. a. Riwayat kelahiran suatu masih kecil tokoh yang ditulis. b. Teman-
teman dan lingkungan bermain sewaktu masih kecil. c. Riwayat pendidikan dari
awal sampai selesai. d. Riwayat membina rumah tangga (jika sudah menikah). e.
Upaya meniti karir/pekerjaan/profesi. f. Prestasi dan penghargaan yang diperoleh.
g. Penutup. Struktur kebahasaan biografi meliputi penggunaan bahasa dalam
penulisan teks biografi. Penggunaan bahasa tersebut sebagai berikut. a.
Pronomina, yaitu kata ganti yang sering digunakan adalah kata ganti persona
ketiga beliau (dia). Kata ganti ini bervariasi dengan nama diri atau penyebutan
nama tokoh atau panggilan tokoh. b. Konjungsi temporal, yaitu kata yang
digunakan untuk menghubungkan klausa dengan klausa atau kalimat dengan
kalimat dan kata penghubung waktu seperti selanjutnya, lalu, kemudian, ketika,
sebelum, dan sesudah, tatkala, sewaktu. 40 c. Kalimat simpleks/tunggal, yaitu
kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat. Minimal kalimat tunggal memiliki
unsur subjek dan predikat sedangkan objek dan keterangan tidak selalu muncul
secara lengkap. Selebihnya banyak juga yang menggunakan kalimat majemuk
setara. d. Kata keterangan, misalnya: ke sekolah, di rumah, ke Bandung, dan lain-
lain. e. Kata kerja material, yaitu kata kerja yang berhubungan dengan perbuatan,
contoh memulai, mengambil, dan lain-lain. f. Kata kerja pasif, yaitu kata kerja
yang digunakan untuk menjelaskan peristiwa yang dialami tokoh. Contoh: dikenal
g. Banyak menggunakan kata sifat (adjektiva). h. Kata hubung yang dapat berupa
kata penghubung koordinatif dan subordinatif. Kata penghubung koordinatif yaitu
kata penghubung yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang
kedudukannya setara ( Suherli, 2017 : 235)

(Sumber https://scholar.google.co.id/scholar)
Menurut kemendikbud (2014:37) menyatakan, bahwa teks biografi merupakan
teks yang mengisahkan tokoh atau pelaku, peristiwa, dan masalah yang
dihadapinya. Sedangkan menurut Toyidin (2013 : 292) mengatakan, bahwa
biografi adalah riwayat hidup seseorang atau tokoh yang ditulis oleh orang lain.
Pembaca membaca biografi orang lain biasanya ingin tahu ideologinya,
kehidupannya, perjuangannya, dan lain-lain. Hal-hal tersebut yang dianggap baik
tentu diteladani dan dijadikan tolak ukur dirinya.

Biografi merupakan sebuah tulisan yang membahas tentang kehidupan


seseorang. Secara sederhana, biografi dapat di artikan sebagai sebuah kisah
riwayat hidup seseorang. Biografi sendiri dapat berbentuk hanya beberapa barisi
kalimat saja, namun biografi tersebut dapat lebih dari 1 buku. Biografi singkat
hanya menjelaskan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang serta
peranpentingnya. Biografi panjang meliputi informasi-informasi yang bersifat
penting namun dikisahkan dengan lebih mendetail serta dituliskan dengan gaya
cerita yang baik.

(Sumber:https://scholar.google.co.id/scholar)
http://repository.unpas.ac.id/12292/4/BAB%20II%20vera.pdf

Analisis peristiwa (antara lain: perjalanan pendidikan, karier, perjuangan) dalam


biografi tokoh.

Ki Hajar Dewantara (Kemdikbud, 2014:34). Nama kecil Ki Hajar Dewantara


adalah Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia lahir di Yogyakarta pada tanggal 2
Mei 1889. Ia berasal dari lingkungan keluarga keraton Yogyakarta. Meskipun
demikian, ia sangat sederhana dan ingin dekat dengan rakyatnya. Ketika berusia
40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, Raden Mas Soewardi Soeryaningrat
berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara.

Perjalanan hidup Ki Hajar Dewantara benar-benar ditandai dengan perjuangan


dan pengabdian pada kepentingan bangsa dan negaranya. Ki Hajar Dewantara
menamatkan Sekolah Dasar di ELS (SekolahDasar Belanda), kemudian
melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera). Ia

tidak dapat menamatkan pendidikan disekolah tersebut karena sakit. Setelah itu,
Ki Hajar Dewantara bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, seperti
Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja
Timoer, dan Poesara. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik
sehingga mampu membangkitkan semangat anti kolonial bagi pembacanya.
Ki Hajar Dewantara juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun
1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan
menggugah kesadaran masyarakat Indonesia. Ia selalu menyampaikan tentang
pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara .
Pada tanggal 25 Desember 1912, ia mendirikan Indische Partij (partai
politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) bersama dengan Douwes
Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo. Organisasi
ini ditolak oleh pemerintahan Belanda karena dianggap dapat membangkitkan
rasanasionalisme rakyat dan menggerakan kesatuan untuk menentang pemerintah
kolonial Belanda. Semangat Ki Hajar Dewantara terus menggebu. Pada bulan
November 1913 ia membentuk Komite Bumipoetra. Komite Boemipoetra
melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda yang ingin merayakan seratus
tahun kebebasan Belanda dari penjajahan Prancis dengan menarik uang dari
rakyat jajahannya. Ki Hajar Dewantara juga mengecam rencana perayaan itu
melalui tulisannya yang berjudul “Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku
Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar Ook Allen voor Een (Satu untuk
Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga)”. Akibat karangannya itu, pemerintah
kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg menjatuhkan hukum
buang (internering) ke Pulau Bangka tanpa proses pengadilan. Kemudian, ia
dibuang ke Negara Belanda bersama kedua rekannya dan kembali ke tanah air
pada tahun 1918 setelah memperoleh Europeesche Akte.
Pada tanggal 3 Juli 1922 Ki Hajar Dewantara bersama denganrekan-rekan
seperjuangannya mendirikan perguruan yang bercorak nasional, yaitu Nationaal
Onderwijs Institut Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa). Melalui
perguruan Taman Siswa dan tulisan-tulisannya yang berjumlah ratusan, Ki Hajar
Dewantara berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa
Indonesia. Ki Hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama. Ki Hajar Dewantara tidak hanya
dianggap sebagaitokoh dan pahlawan pendidikan yang tanggal kelahirannya 2
Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai pahlawan
pergerakan nasional melalui surat keputusan Presiden RI No. 305 Tahun 1959,
tanggal 28 November 1959. Ki Hajar Dewantara Kemampuan Siswa Kelas VIII...
(Intan Mutia, Ridwan Ibrahim, & Mukhlis) 83 meninggal dunia pada tanggal 28
April 1959 di Yogyakarta. Untuk melestarikan nilai dan semangat perjuangannya,
penerus Taman Siswa mendirikan Museum Dewantara Kirti Griya di Yogyakarta.
Pada bagian peristiwa dan masalah Ki Hajar Dewantara di atas, menunjukkan
perjuangan Ki Hajar Dewantara yang terus berjuang, walaupun tetap dirundung
masalah. Peristiwa dan masalah dalam teks cerita biografi dapat dilihat pada
kutipan: Pada tanggal 25 Desember 1912, ia mendirikan Indische Partij (partai
politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) bersama dengan Douwes
Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo. Organisasi
ini ditolak oleh pemerintahan Belanda karena dianggap dapat membangkitkan
rasa nasionalisme rakyat dan menggerakan kesatuan untuk menentang pemerintah
kolonial Belanda. Semangat Ki Hajar Dewantara terus menggebu. Pada bulan
November 1913 ia membentuk Komite Bumipoetra. Komite Boemipoetra
melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda yang ingin merayakan seratus
tahun kebebasan Belanda dari penjajahan Prancis dengan menarik uang dari
rakyat jajahannya. Ki Hajar Dewantara juga mengecam rencana perayaan itu
melalui tulisannya yang berjudul “Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku
Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar Ook Allen voor Een (Satu untuk
Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga)”. Akibat karangannya itu, pemerintah
kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg menjatuhkan hukum buang
(internering) ke Pulau Bangka tanpa proses pengadilan. Kemudian, ia dibuang ke
Negara Belanda bersama kedua rekannya dan kembali ke tanah air pada tahun
1918 setelah memperoleh Europeesche Akte.

(Sumber:https://scholar.google.co.id/scholar)
http://repository.unpas.ac.id/12292/4/BAB%20II%20vera.pdf
Kemdikbud. 2014. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih. 2014. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Penerbit Yrama Widya.


Langkah berikutnya : (MINGGU DEPAN)

1. Mencari berbagai macam teori dan konsep terakit dg materi ajar yg telah
ditentukan
2. Lengkapi dengan kutipan dan sumbernya
3. Tidak diijinkan dri sumber yg tidak valid seperti ( blogspot, wikipedia,
kompasiana), bolehnya dari jurnal, buku atau ibook.

Anda mungkin juga menyukai