Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN MEMBACA BUKU BIDANG SOSIAL BUDAYA

BERJUDUL TJOKROAMINOTO

Karya Tim Penulis Tempo

Disusun oleh

NAMA : ALVINO TRI HARTANTO

KELAS : IX F

NOMOR : 03

SMPN 3 COLOMADU

TAHUN 2023

A. IDENTITAS BUKU

1. Judul Buku : Tjokroaminoto


2. Pengarang : Tim penulis Tempo
3. Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
4. Editor : Budi Setyarso dan Redaksi KPG
5. Desainer Isi : Dadang Kusuma dkk
6. Desainer Sampul : Kendra H. Paramita dan Wendie Artswenda
7. Nomor ISBN : 978-602-424-660-0
8. Tahun Terbit : 2011
9. Gambar Sampul : Foto Tjokroaminoto
10. Jumlah Halaman : xiv+146 (160)

B. ISI BUKU

1. Ringkasan Isi Buku :


Oemar Said Tjokroaminoto merupakan salah satu pahlawan yang
memiliki peran besar dalam kebangkitan rakyat Indonesia dan juga
kemerdekaan Indonesia.
Kontribusinya yang cukup penting dalam perkembangan salah satu partai
besar di era awal kebangkitan nasional, Sarekat Islam, membuatnya
dikenal di segala kalangan dan juga disegani oleh pemerintah Belanda.
Pemikiran politik Islam yang digunakannya menginspirasi banyak orang
untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, termasuk beberapa
tokoh nasional lain seperti Sukarno, Semaoen dan Tan Malaka.
Tjokroaminoto sempat menjalani beragam profesi termasuk kuli sebelum
bergabung ke Sarekat Islam.Tjokroaminoto bergabung dengan Sarekat
Islam pada Mei 1912, dan tugas pertamanya adalah menyusun Anggaran
Dasar.
Dengan latar belakang pendidikan yang baik dan pengalamannya dalam
berorganisasi, Tjokroaminoto segera menjadi sosok yang berpengaruh
dalam Sarekat Islam. Ia selalu mengedepankan semangat perjuangan dan
harapan dalam pidato serta tulisannya. Kontribusi besar Tjokroaminoto
telah menghantarkannya ke kursi nomor satu di Sarekat Islam. Namun
gaya perjuangan Tjokroaminoto yang kooperatif menimbulkan
pertentangan internal di Sarekat Islam.
Perjuangan Tjokroaminoto dilandaskan pada pemikiran kesetaraan.
Sebagai penegasan, ia melepaskan gelar raden dan menggantinya dengan
‘Hadji Oemar Said’.
Tjokroaminoto menggunakan pendekatan yang kooperatif dengan
pemerintah Hindia Belanda untuk memperluas Sarekat Islam. Kejayaan
Tjokroaminoto bertahan hingga 1917, di mana ia mulai menghadapi
perlawanan dari pengurus SI lainnya.
Dalam perjuangannya, Tjokroaminoto berusaha menggabungkan ideologi
Sosialisme dengan Islam, meski ia sendiri mengkritik pemikiran-
pemikiran Karl Marx sebagai tokoh Sosialis dunia.
Pengaruh Tjokroaminoto tersebar luas lewat kemampuannya dalam
menulis dan berorasi. Beberapa tokoh besar lahir dari bimbingannya,
meski sebagian memilih jalan perjuangan yang berbeda darinya.
2. Manfaat : Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
tentang tokoh para pendiri bangsa

C. PENILAIAN

1. Isi : Buku ini bagus dibaca untuk semua orang


terutama para remaja, dan menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang
tokoh para pendiri bangsa.

2. Bahasa yang digunakan : Ada beberapa kosa kata yang baku yang
kurang/susah untuk di mengerti.

D. KESAN

1. Kata/kalimat yang berkesan : Raja tanpa mahkota.

2. Alasan : Karena Raja tanpa mahkota memiliki arti penguasa


yang tidak dihormati.

Anda mungkin juga menyukai