Trisakti sebagai sebuah gagasan merupakan hal yang tidak asing di kalangan
yang terjadi di Nusantara, yakni penjajahan selama ratusan tahun oleh bangsa
asing. Oleh karena itu, untuk dapat memahami gagasan-gagasan dan konsep
pemikirannya di surat kabar Oetoesan Hindia selama lima tahun, sejak tahun
1912-191829. Oetoesan Hindia merupakan surat kabar yang dibawahi oleh Sarekat
masa jayanya pada tahun 1910-an anggota dari Sarekat Islam mencapai dua juta
pengikut30.
berlanjut ketika ia duduk sebagai siswa Hogere Burger School, Surabaya. Begitu
School (cikal bakal Institut Teknologi Bandung), Soekarno tercatat masih aktif
Surat kabar sebagai media massa yang paling populer pada saat itu dinilai
efektif sebagai alat untuk menyalurkan aspirasi oleh Soekarno. Surat kabar juga
mempunyai pandangan seperti yang diinginkan oleh penulis. Hal inilah yang ingin
29
Kasenda, Peter. Februari 2014. Bung Karno Panglima Revolusi. Yogyakarta: Galang Press. Hal. 76.
30
Kasenda, Peter. Ibid.
Indonesia merdeka.
Soeloeh Indonesia Moeda pada tahun 1927 tersebut ditujukan kepada kalangan
Nasional Indonesia (PNI) yang merupakan cikal bakal dari Partai Nasional
Indonesia. PNI yang dibentuk pada 1927 memilih jalur non-kooperatif sebagai
31
Tulisan Ir. Soekarno yang berjudul Nasionanisme, Islamisme dan Marxisme, dimuat di Majalah Soeloeh
Indonesia Muda tahun 1927 dalam Ir. Soekarno. 2015. Dibawah Bendera Revolusi Jilid 1. Yogyakarta:
Media Pressindo dan Yayasan Bung Karno. Hal. 27
PNI. Puncaknya pada Desember 1929 Soekarno dan tokoh PNI lainnya seperti
Soekarno dan para pentolan PNI kemudian disidangkan pada tanggal 18 Januari
Indonesia.
terutama karena sebuah hasrat revolusi, yaitu hasrat menolak masa silam dan
hasrat untuk tidak meneruskan banyak hal yang terjadi di tanah air. Soekarno
meneruskan sesuatu yang sudah ada, yakni warisan agung yang tumbuh selama
bangsa terutama untuk menciptakan apa yang belum ada. Sebuah negeri yang diisi
oleh penjajah dan bangsawan lokal yang memperlakukan rakyat luas sebagai
anjing dan kerbau yang tidak punya hak individu32. Pledoi tersebut berpengaruh
Belanda ke Jepang di wilayah Hindia Belanda. Hal ini ternyata mengubah pola
pandang Soekarno terkait taktik perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada fase ini
dengan pemerintahan jepang. Hal ini dilihat dari diangkatnya Soekarno oleh
pemerintahan Jepang mendapatkan celaan dari the founding father lainnya seperti
Tan Malaka. Tan Malaka yang pada saat itu memimpin gerakan kemerdekaan
Dalam tuduhan itu Tan Malaka mengutip kata-kata Soekarno bahwa ia membantu
Jepang sebab ia percaya bahwa Jepang adalah bangsa yang jujur dan adil35.
kolonialisasi yang terjadi di Indonesia, hal ini juga menjadi bukti luasnya cakupan
tersebut kemudian, menurut John D. Ledge coba dirangkum dalam beberapa segi
34
Nazaruddin Sjamsuddin. Ibid.
35
Ibid. Hal. 12.
36
John. D. Legge. 1966. Soekarno: Sebuah Biografi Politik. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, Hal. 30. di
dalam Skripsi Anwar Ilmar. 2004. Relevansi Teori Marhaenisme dalam Menjawab Tantangan Zaman di Era
Kapitalisme Global. Hal. 38.
perhatian terhadap kepentingan bersama sebagai hal yang paling pokok. Hal ini
Marxisme. Soekarno melihat kondisi yang berakibat pada dua kemungkinan besar,
sebagai taktik, tetapi merupakan hal yang prinsipil. Soekarno menegaskan betapa
sia-sianya sikap lunak yang moderat, sebab tidak mungkin ditempuh dengan
imperialisme. Akibat wajar dari sikap tersebut adalah suatu rencana untuk
rencana Soekarno.
di bumi. Dalam konteks ini, Soekarno telah memodifikasi Marxisme sebagai alat
pendengar dan pembaca dari kalangan Jawa. Salah satu wujudnya yang khas
seperti pada tahun 1928 dan 1929 adalah ramalan Soekarno mengenai
ramalan yang cerdik dengan daya tarik khusus karena langsung dikaitkan dengan
orang merasa diri memiliki status sosial politik yang lebih tinggi dari
37
Baskara. T. Wardaya, S.J. Bung Karno Menggugat: Dari CIA, Pembantaian Massal ‟65 Hingga G 30S.
Yogyakarta: Galang Press, 2006, hal. 39-50 di dalam Skripsi Anwar Ilmar, Ilmu Politik, 2004. Relevansi
Teori Marhaenisme dalam Menjawab Tantangan Zaman di Era Kapitalisme Global. Hal. 42.
negeri sendiri. Lebih dari itu, elitisme dapat menjadi penghambat sikap-
merdeka.
menegaskan bahwa tidak ada halangan bagi kaum nasionalis bekerja sama
Soekarno sama sekali tidak jera untuk berpolitik maupun untuk menentang
ketidakadilan kolonialisme.
bahwa sebagai suatu sistem yang eksploitatif, kapitalisme itu mendorong praktik-
praktik imperialis.
politis suatu negara, pada awal abad ke-20 definisi itu diperluas, yakni sebagai
sistem politik dan sebagai sistem ekonomi. Sebagai sistem politik, ia akan
berakhir ketika suatu wilayah yang dijajah merdeka. Akan tetapi sebagai sistem
lain. Melalui kolonialisme para kapitalis Eropa memeras tenaga dan kekayaan
38
Peter Kasenda, Trisakti Soekarno. Ibid.
manusia lain.
instrumen utama serta berpegang pada prinsip usaha bersama atas asas
cetak biru bagi gagasan Trisakti, khususnya mengenai pemahaman akan kelahiran
sebuah bangsa baru yang merdeka. Indonesia sebagai sebuah bangsa dan negara
wenangan terjadi.
sebagai fondasi utama sebuah bangsa yang merdeka. Oleh karena itu sifat
menentukan negara-negara mana saja yang dapat atau tidak dapat bekerja sama
dengan syarat kerjasama tersebut tidak bersifat imperialistik dan tanpa harus
komunis dari Rusia) yang mengatakan bahwa tanpa teori revolusioner, tidak akan
dengan rumusan “tanpa adanya ideologi dan konsepsi nasional yang dirumuskan
secara tegas dan jelas, kemerdekaan indonesia tidak mungkin dapat diperjuangkan
dan dibina”40.
mendobrak tatanan yang sudah mapan, akan tetapi juga harus dibarengi dengan
tindakan membangun. Hal inlah yang disinyalir menjadi akar perbedaan soekarno
di hadapi Indonesia.
dan tidak berhenti‟ mendasari ini. Panca Azimat Revolusi pertama kali di
jauh-jauh hari sudah berada dalam pemikiran Soekarno yaitu tahun 1926, tepatnya
42
Ir. Soekarno. Op. Cit. 2015. Jilid II. Hal. 695.
Indonesia pada saat itu (dalam konteks situasi terjajah dan ketiadaan kekuatan
revolusioner yang diprakarsai oleh PNI (2) sosialisme elektis yang disodorkan
oleeh Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir; dan (3) sosialisme religius yang
filsafat sosialisme ini berasal dari kelompok komunis stalinis dan kelompok
komunis nasionalis sayap kiri Tan Malaka43. Hal ini yang kemudian di identifikasi
Komunis.
antara Sarekat Islam dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saling serang satu
43
Kasenda, Peter. Op. Cit. April 2014. Hal. 25.
44
Kasenda, Peter. Op. Cit. Februari 2014. Hal. 78.
menyerukan perlu terjadi kerjasama yang lebih erat antara ketiga golongan
“besar” di atas untuk bersatu mengusir pemerintah kolonial Hindia Belanda. Hal
ini ditambah lagi dengan kesamaan diantara gerakan-gerakan tersebut yang anti
manusia yang paling mendasar yaitu keinginan untuk bebas dari segala
penindasan dan ketidak adilan. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Soekarno:
“... Untuk Islamis sejati, maka dengan lekas saja teranglah baginya bahwa
tak layaklah ia memusuhi paham Marxisme yang melawan peraturan
Meerwarde itu, sebab ia tak lupa pula bahwa Islam yang sejati juga
memerangi peraturan itu; ia tak lupa bahwa Islam yang sejati melarang
keras akan perbuatan memakan riba dan memungut bunga. Ia mengerti
bahwa riba ini pada hakikatnya tiada lain daripada meerwaarde-nya
paham Marxisme itu!45.”
“… kaum Marxis harus ingat, bahwa pergerakannya itu, tak boleh tidak,
pastilah menumbuhkan rasa nasionalisme di hati sanubari kaum buruh
Indonesia, oleh karena modal di Indonesia kebanyakan adalah modal asing
… dan menumbuhkan suatu keinginan pada nationalemacht politiek dari
rakyat sendiri46.”
“… dengan jalan yang jauh kurang sempurna, kita mencoba membuktikan
bahwa paham Nasionalisme, Islamisme, Marxsisme itu dalam negeri
jajahan pada beberapa bagian menutupi ssatu sama lain...tetapi kita yakin
bahwa kita dengan terang-benderang menunjukkan kemauan kita menjadi
satu. Kita yakin bahwa pemimpin-pemimpin Indonesia semuanya insaf
bahwa persatuan yang membawa kita ke arah ke-besar-an dan ke-
merdeka-an.47.”
45
Ir. Soekarno. 2015. Jilid I. Op. Cit. Hal. 14.
46
Ibid. Hal. 24.
47
Ibid. Hal. 27.
tergolong gagasan yang berani. Tak jarang kesan utopis dialamatkan kepada
Hal ini yang pada kemudian hari di coba lagi oleh Soekarno untuk
Nasionalis, Agamis, dan Komunis. Gagasan ini mengandung makna bahwa PNI
kekuatan politik dalam pemerintahan saat itu untuk dapat sama-sama berperan
II. Pancasila
budi Bangsa Indonesia. Kelahiran Pancasila pada 1 Juni 1945 yang sebelumnya
negara dengan nasionalis sekuler yang menolak hal tersebut. Pancasila sebagai
persatuan dalam bentuk nyata. Pancasila sebagai sebuah pemikiran berakar dari
sosial yang melayani kaum Marhaen dalam segala hal. Marhaenisme juga
dipahami sebagai cara perjuangan dan sekaligus juga prinsipnya yang bertujuan
diperas menjadi satu prinsip saja yaitu gotong royong. Hal ini dikatakan Soekarno
“...Jikalau saya peras lima menjadi tiga, dan yang tiga menjadi satu, maka
Gotong royong yang merupakan hasil dari “perasan” kelima sila dalam
pancasila bermakna dalam suatu kerja sama ada lebih dari satu orang yang terlibat
48
Kasenda, Peter. Op.Cit. Februari 2014. Hal. 121
49
Ibid. Hal. 120.
50
Ibid. Hal. 121.
Indonesia.
kenyataan bahwa antara satu orang dengan orang lainnya saling berbeda-beda
baik secara fisik maupun jalan fikiran. Justru karena perbedaan-perbedaan inilah
kesejahteraan (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia). Agar kerja sama
mereka dapat berjalan dengan baik, maka harus ada komponen demokrasi di
kedaulatan nasional51.
Soekarno menyoroti jumlah partai politik yang jumlahnya terlalu banyak (40
Partai) pada saat itu yang disinyalir memicu ketidakstabilan tersebut. Hal ini yang
51
Kusuma Djaya, Ashad. 2014. Soekarno: Perempuan dan Revolusi: Sebuah Biografi Politik dan Intelektual.
Bantul: Kreasi Wacana. Hal. 156.
politik dan ekonomi sejak 1950. Karena itu, harus dikembalikan lagi ke dasar
“Revolusi belum selesai” menjadi wacana baru untuk menciptakan satu tatanan
menjalankan kepemerintahan52.
Soekarno yang berpijak pada Marhaenis (Marxis). Pada masa itu terlihat secara
52
Iman Toto Kahardjo. Op. Cit. Hal. 29.
revolusi Indonesia.
terhitung semenjak tahun 1945 sampai saat itu, tahun 1959, adalah revolusi yang
terjadi secara bertingkat. Indonesia menurut Soekarno telah melewati fase awal
dari revolusi, yakni physical revolution yang terjadi pada 1945-1950, dan juga
telah melewati fase survival yang terjadi pada rentang tahun 1950-1955. Tahapan
untuk mencapai tujuan akhir, yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan
makmur, tata-tentrem-kerta-raharja54.
53
Kasenda, Peter. Op. Cit. Februari 2014. Hal. 92.
54
Paharizal, Op. Cit. Hal. 69.
bekal dan alat-alat untuk mewujudkannya. Bekal dan alat inilah yang oleh
2. Hasil dari segenap pikiran dan hasil kerja rakyat Indonesia, terhitung
nasional.
Indonesia.
nasionalisme Indonesia.
IV. Trisakti
1930.
Indonesia. Gagasan Trisakti kembali diutarakan Soekarno dalam pidato nya yang
bernegara. Dalam pidato TAVIP, Trisakti dijadikan sebagi garis besar haluan
negara dan harus dipenuhi oleh bansa indonesia bila ingin menjadi masyarakat
adil dan makmur. Sebagi garis besar haluan negara, tentunya di dalam trisakti
terdapat pengetahuan atau konsepsi tentang bagaimana wujud dan rumusan tiga
prinsip tersebut.
55
Paharizal. Op. Cit. Hal. 74.
Kekuasaan ini memiliki kaitan dengan pengakuan kemerdekaan oleh negara lain.
Secara teoritis, pengakuan kemerdekaan oleh negara lain di bedakan menjadi dua,
Pengakuan secara de facto dan de jure terhadap Indonesia pada saat itu
antara lain perseteruan dengan Belanda dalam pembebasan Irian Barat serta
sesuai kesepakatan dalam Konfrensi Meja Bundar tahun 1949 merupakan bentuk
merupakan bentuk dari Nekolim yang berusaha untuk menjadikan Irian Barat
sebagai negara boneka. Diplomasi paksaan Soekarno, pada tahun 1962 pada
Malaysia. Kondisi ini menurut Soekarno selain melanggar perjanjian Manila juga
pada ekonomi dalam negeri yang mengakibatkan krisis. Disisi lain juga, mereka
56
Ashad Kusuma Djaya. Op.Cit. Hal. 294.
saat itu. Hal ini dilihat Soekarno dengan mengerucutnya konstelasi ideologi di
dunia kedalam dua kutub besar, yakni Blok Barat dan Blok Timur. Menurut
kerjasama baru antara negara-negara dunia ketiga yang baru saja melepaskan diri
dari kolonialisme, hal tersebut dibuktikan dengan dibentuknya Gerakan Non Blok
politik dan ekonomi internasional yang dibentuk tetapi masih gagal menutup
kesenjangan antara yang kaya dengan yang miskin, seperti Dialog Utara-Selatan
atau G-15. Sampai saat ini pun, PBB masih belum melepaskan diri dari
Prinsip kedua adalah berdikari dalam bidang ekonomi. Sebagi prinsip kedua
57
Kasenda, Peter. Op. Cit. April 2014. Hal. 80.
untuk mengelola sumber daya ekonomi yang ada tanpa ketergantungan pada
bangsa lain. Hal ini diungkapkan soekarno yakni “untuk membangun suatu negara
yang demokratis, maka satu ekonomi merdeka harus dibangun. Tanpa ekonomi
baik dari sumber bahan, tenaga, keahlian, hingga sampai pada persoalan produksi,
distribusi dan pasar. Oleh karena itu berdikari ekonomi memiliki dasar kerakyatan
Soekarno adalah suatu pergaulan hidup yang timbul dari cara produksi yang
memisahkan kaum buruh dari alat-alat produksi. Di satu pihak, pemilik alat
bagi soekarno telah menyebabkan bangsanya yang begitu subur, kaya, dan indah
58
Peter Kasenda. April 2014. Op. Cit. Hal. 41.
terhadap ketergantungan pada bangsa lain. Hal ini dapat dilihat dari karakteristik
yaitu “go to hell with your aid”. Ungkapan tersebut disampaikan di depan
kelompok, suku atau bangsa yang memiliki khas kebudayaan. Oleh karena itu,
konteks dari gagasan trisakti disini adalah kepribadian bangsa yang lahir dari akar
kebudayaan sendiri.
59
Ashad Kusuma Djaya. Loc. Cit.
60
Ir. Soekarno. 2015. Jilid II. Op. Cit. Hal. 348.
sedang mandek sementara tujuan revolusi itu belum tercapai. Beberapa faktor
politik, dan kebudayaan. Hal ini dipicu oleh penyakit mental rendah diri
dan tidak percaya diri dengan kemampuan sendiri. Kondisi ini dipicu
Esensi dari revolusi mental Soekarno adalah perombakan cara berpikir, cara
kerja/berjuang, dan cara hidup agar selaras dengan semangat kemajuan dan
61
http://www.berdikarionline.com/bungkarnoisme/20140707/revolusimentalalabungkarno.html diakses pada
hari Senin, 24 Agustus 2015 pada pukul 13.15 WIB.
mempunyai dua tujuan besar: pertama, menanamkan rasa percaya diri pada diri
bernegara.
“Gerakan Hidup Baru”. Gerakan Hidup Baru adalah penggalangan rakyat untuk
membuang semua gaya hidup lama, yang tidak sesuai dengan semangat kemajuan
dan tuntutan revolusi. Gaya hidup rakyat Indonesia juga menjadi titik tekan dalam
kesadaran berproduksi.
Nawacita secara etimologis terdiri dari dua padanan kata, yakni kata Nawa
yang dalam bahasa sansekerta berarti Sembilan (9) dan cita yang berarti harapan.
merujuk pada 9 program prioritas yang digagas oleh pasangan Jokowi-JK dalam
Dalam visi dan misi yang di usung oleh pemerintahan Jokowi-JK, Nawacita
semua prakarsa yang ada di berbagai daerah, untuk menjadi satu pergerakan
bersama guna mendukung pencalonan Ir. Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden
Jokowi, Seknas Advokat Jokowi, Seknas PKL Jokowi dan sebagainya. Struktur
Seknas Jokowi sendiri berbentuk Presidium yang dipimpin oleh Dadang Juliantara
Simposium Nasional ini digelar pada tanggal 11 Maret 2014 di Hotel Sultan
Jakarta63.
disiapkan oleh Seknas Jokowi sebagai masukan utama untuk Garis Besar Haluan
pemilihan presiden 2014. Output dari simposium nasional ini dihimpun kedalam
pangan serta reforma agraria juga melibatkan para penggiat aksi di lembaga-
Jokowi-JK
Nawacita juga digagas oleh Nawacita berkaca pada kondisi di rezim orde baru,
berlawanan dengan pemerintahan yang ideal sesuai dengan UUD 1945. Arah
resep pembangunan dari lembaga keuangan Internasional seperti Bank Dunia dan
IMF yang pada dasarnya menjadikan Indonesia hanya sebagai pemasok material
mentah, penyedia tenaga kerja murah dan pasar bagi produk internasional.
Dengan kebijakan dan praktik seperti itu penguasa Orde Baru menyerahkan
sumber daya alam yang bernilai tinggi kepada perusahaan multinasional dan
modal internasional, sementara para kroni dan birokrat pemburu rente merusak
tatanan sosial dan politik dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang
Oleh karena itu Nawacita melihat gagasan Trisakti cocok untuk mewadahi
negara kepulauan.
64
Tim Ahli Seknas Jokowi . Op. Cit. Hal. 34.
sejahtera
Terdapat 2 tahap besar dalam jalan kemandirian atau visi Nawacita dalam
landasan atau fondasi bagi kemandirian bangsa baik dalam hal kebijakan,
sendiri, dan kemampuan bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang kehadiran
65
Ibid. Hal. 27.
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. Poin ini memberi
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Hal ini adalah
publik.
kesejahteraan masyarakat.
sawah dan pendirian Bank Petani dan UMKM sebagai motor utama
Sembilan poin agenda prioritas ini merupakan antitesa yang dibangun untuk
menjawab tiga problem pokok bangsa yang coba diatasi oleh pemerintahan
dengan tiga problem pokok bangsa yang ingin diatasi. Nawacita terdiri dari 12
kebudayaan.