Anda di halaman 1dari 7

REVIEW BUKU

Ir. SOEKARNO PRESIDEN PERTAMA REPUBLIK INDONESIA

FOKUS PEMBAHASAN :
PEMIKIRAN POLITIK Ir. SOEKARNO

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Budaya Dan Pemikiran Politik Indonesia
Dosen : DR. Firdaus Syam, M.A

NAMA : TASRIPIN
NPM : 191186518036

KELAS : B
SEMESTER GANJIL 2019 – 2020

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU POLITIK


SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2020
Review Buku Ir. Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia

BAB I

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Ir.Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia


Penulis : Rohmat Kurnia
Penerbit : Bee Media Pustaka, Jakarta
Tahun : 2016
Ketebalan : 62 halaman + 6 halaman prakata dan daftar isi
Bahasa : Indonesia
Sampul : Latar putih, coklat, merah, dan hitam

Tentang Pengarang
Buku ini ditulis oleh Rohmat Kurnia. Ia lahir di Bandung pada 20 Januari. Pendidikan
dasarnya ia tempuh di kota kelahirannya yakni Bandung. Ia adalah alumnus Sastra
Inggris UIN SGD pada tahun 2004. Ia merupakan seorang penulis buku. Selain itu, ia
juga seorang illustrator, orang yang melukis gambar hias untuk majalah, buku, dan
sebagainya. Sehingga dengan kemampuannya menggambar dan menulis tersebut, ia
membuat karya berupa sastra anak. Contoh sastra anak yang ia buat yaitu berupa
buku biografi tokoh misalkan biografi Ir. Soekarno, K.H. Ahmad Dahlan, M.H.
Thamrin, dan tokoh pahlawan nasional lainnya. Selain berupa biografi, ia juga
membuat buku panduan bagi anak-anak misalnya buku yang berjudul Pedoman
usaha kesehatan sekolah, Simpul dan ikatan pramuka, dan lain-lain . Seseorang yang
suka bersepeda ini, hingga sekarang masih aktif menjadi seorang penulis dan
ilustrator. Karya tulis dan ilustrasinya telah diterbitkan di beberapa penerbit, baik di
Bandung, Jakarta, dan penerbit lainnya di Indonesia.

Tentang Buku
Buku ini berisi biografi ataupun kisah kehidupan Ir. Soekarno mulai dari
pemikiran politik dan perjalanan hidupnya Ir. Soekarno dari lahir hingga wafat.
Terdapat pula penjelasan mengenai perjuangan-perjuangan Ir. Soekarno dalam
mencapai kemerdekaan Indonesia. Kisah kehidupan Ir. Soekarno tergambar jelas
dengan adanya gambar ilustrasi yang mendukung cerita sehingga mempermudah
anak-anak untuk memahaminya. Soekarno dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901,
ayahnya bernama Raden Sukemi Sosrodihardjo dan ibunya bernama Ida Ayu
Nyoman Rai. Pada saat lahir beliau diberi nama Kusno Sosrodiharjo. Namun, karena
sakit-sakitan beliau berganti nama menjadi Soekarno yang memiliki arti "akibat yang
baik".

1
Review Buku Ir. Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia

BAB II
ISI BUKU
PEMBAHASAN

A. Pendidikan

Awal masa pendidikannya adalah di sekolah dasar pribumi. Berkat


kecerdasannya, beliau melanjutkan pendidikan ke sekolah Belanda yakni Hogere
Burger School (HBS). Setelah menamatkan HBS, beliau melanjutkan pendidikan ke
Technische Hogeschool di Bandung atau yang sekarang disebut Institut Teknologi
Bandung (ITB). Beliau pun lulus dengan membawa gelar kesarjanaan yakni insinyur
di bidang arsitektur.

B. Perjuangan Dan Perjalanan Hidup


Karir Soekarno sebagai nasionalis diawali dengan didirikannya Partai
Nasional Indonesia (PNI) yang juga dipimpin olehnya. Dalam persidangan PNI,
beliau menyampaikan pidato "Indonesia Menggoegat" berisi ungkapan
kekecewaannya terhadap pemerintah Belanda yang membuat masyarakat Indonesia
hidup miskin bahkan pendidikannya terbelakang. Dengan pidatonya tersebut, beliau
harus mendekam di penjara Sukamiskin. Berkat rasa simpati masyarakat Indonesia
terhadap Soekarno, hingga menjadi tekanan bagi pemerintah Belanda, akhirnya
Soekarno pun dibebaskan. Belanda melarang pembentukan kembali PNI. Namun
Soekarno tidak menyerah, beliau membentuk partai baru bernama Partai Indonesia
(Partindo). Soekarno sangat aktif menulis. Secara rutin beliau menulis artikel yang
diterbitkan oleh surat kabar Fikiran Ra'jat. Dari hasil tulisannya tersebut beliau
gunakan untuk membiayai perjuangannya bersama partai yang dibentuknya. Artikel
yang beliau buat berisi tentang kemerdekaan Indonesia. Akibatnya, Soekarno pun
kembali ditangkap. Soekarno dibuang ke daerah terpencil yakni Ende, sebuah kota
kecil dan terpencil di Flores. Selama di Ende, Soekarno memanfaatkan keterbatasan
kebebasannya dengan membentuk teater anak-anak. Pada suatu saat, Flores diserang
penyakit malaria sehingga Belanda memindahkan Soekarno ke Bengkulu.
Di Bengkulu, Soekarno berkenalan dengan Hassan Din, seorang pemimpin
Muhammadiyah. Soekarno pun diizinkan untuk mengajar di sekolah yang dikelola
oleh Muhammadiyah. Disinilah Soekarno bertemu dengan Fatmawati, salah satu
muridnya dan juga putri Hassan Din, hingga akhirnya mereka pun menikah. Tahun
1942, Belanda berhasil dikalahkan oleh Jepang. Lalu, Jepang pun mendatangi
Soekarno di pengasingan dan meminta kepada Soekarno untuk mengorganisir
masyarakat Indonesia sekaligus meyakinkan bahwa kedatangan Jepang bukan untuk
menjajah, melainkan sebagai saudara tua sebagai sesama Asia.

2
Review Buku Ir. Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia

Soekarno belum yakin dengan niat tulus Jepang. Namun, beliau tetap mau bekerja
sama karena beliau berpikir Jepang bisa membantu membawa kemerdekaan bagi
Indonesia. Soekarno pun kembali ke Jakarta dengan bantuan Jepang. Beberapa bulan
kemudian, Jepang meminta bantuan kepada Indonesia untuk meminta dukungan dan
bantuan rakyat Indonesia dalam perang melawan Sekutu di Asia Pasifik. Soekarno
pun setuju untuk bekerja sama dengan syarat diberikan kebebasan untuk
menyebarkan gagasan nasionalisme pada masyarakat Indonesia. Pasukan Sekutu
semakin mendesak Jepang. Jepang pun memberikan izin untuk membentuk Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Soekarno
ditunjuk menjadi ketuanya. Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sebuah sidang BPUPKI,
Soekarno mengenalkan ideologinya yang kita kenal dengan Pancasila. Pada tanggal 7
Agustus 1945 Jepang memberikan izin untuk membentuk Panitia Penyelidik
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) untuk menyambut kemerdekaan yang dipimpin pula
oleh Soekarno. Dua hari kemudian, Soekarno datang ke Jepang untuk memenuhi
undangan Jendral Terauchi yang memberikan kepada beliau kebebasan untuk
melanjutkan persiapan kemerdekaan, bebas dari campur tangan Jepang. Pada tanggal
4 Agustus 1945, Soekarno dan rekannya kembali ke Jakarta dan saat itu pula kota
pertahanan Jepang yakni Nagasaki dan Hiroshima di bom oleh tentara Sekutu.
Peristiwa tersebut pun membuat Jepang menyerah tanpa syarat dan mengaku kalah.
Setelah peristiwa tersebut, para pemuda meminta Soekarno untuk segera
mengumumkan kemerdekaan Indonesia. Namun, Soekarno masih khawatir karena
takut akan terjadi pertumpahan darah jika Jepang mengetahuinya. Para pemuda pun
menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk dibujuk agar berkenan untuk
segera megumumkan kemerdekaan. Soekarno pun setuju dan kembali ke Jakarta
menyusun teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di kediaman Laksamana Tadashi
Maeda, tentara Jepang yang mendukung kemedekaan Indonesia. Akhirnya,
proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945
bertempat di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56, tepat pada pukul 10 pagi.
Saat itu, Soekarno yang membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Soekarno pun dinobatkan sebagai presiden, didampingi oleh Muhammad Hatta
sebagai wakil presiden. Salah satu hal yang dilakukan Soekarno sebagai pemimpin
bangsa adalah membentuk pasukan penjaga keamanan yakni Badan Keamanan
Rakyat (BKR), yang beberapa saat kemudian diganti menjadi Tentara Keamanan
Rakyat. Pada bulan Oktober 1945, Pasukan Inggris mulai menempati kota-kota besar
di Indonesia dan hal tersebut menjadi ancaman bagi Indonesia. Oleh karena itu,
Soekarno menyusun strategi dengan meminta dukungan pihak internasional untuk
mengakui kemerdekaan Republik Indonesia. Kondisi politik di Indonesia semakin
tidak menentu dan menegang. Berbagai pemberontakan mulai muncul, membuat
keadaan negara Indonesia tidak stabil. Puncak dari ketidakstabilannya adalah
pemberontakan PKI pada tanggal 30 September 1965 yang ingin menjadikan
Indonesia sebagai negara komunis.
3
Review Buku Ir. Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia

Suharto bersama pasukannya berhasil menumpas pemberontakan PKI, negara pun


kembali aman. Pada tahun 1966, Jendral Suharto maju menjadi presiden kedua
menggantikan Soekarno. Empat tahun kemudian, yaitu pada tanggal 21 Juni 1970,
Soekarno meninggal pada usia 69 tahun karena sakit. Beliau menderita gagal ginjal
yang cukup kronis dan meninggal di Rumah Sakit Tentara, Jakarta.

C. Pemikiran Politik Soekarno


Pemikiran politik Soekarno yang paling berpengaruh dalam kehidupan politik
di Indonesia adalah munculnya konsep pemikiran politik tentang Nasakom, Nasasos,
dan Gotong royong. Nasakom (nasionalisme, agama, dan komunisme) adalah konsep
politik yang dicetuskan oleh Soekarno dan merupakan ciri khas dari demokrasi
terpimpin. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan tiga faksi utama dalam
politik Indonesia yaitu TNI, kelompok Islam, dan komunis. Nasasos (nasionalisme,
agama, dan sosialis) adalah konsep pemikiran politik Soekarno yang menggantikan
konsep Nasakom yang dianggap oleh masyarakat bahwa Soekarno lebih berafiliasi ke
partai komunis. Untuk menghindari adanya kesan bahwa Soekarno ada dibalik
komunis maka ia melahirkan konsep baru yaitu Nasasos. Konsep berikutnya yang
dikembangkan oleh Soekarno yaitu konsep gotong royong. Gotong royong menurut
Soekarno sering dijadikan kata kunci dalam rangka mensukseskan program-program
pembangunan di Indonesia. Gotong royong sudah menjadi ciri khas budaya bangsa
Indonesia. Konsep ini menurut Soekarno akan menjadi ciri kemandirian bangsa. Maju
mundurnya bangsa Indonesia tergantung pada bangsa Indonesia itu sendiri tanpa
bergantung pada bantuan asing yang dikenal dengan sebutan berdikari (berdiri di atas
kaki sendiri). Hal ini sebagaimana dijelaskan Benhard Dahm (1987:140) bahwa
Soekarno menjelaskan tidak ada tempat bagi kepercayaan bahwa pihak penguasa
akan memberikan kepada mereka ruang gerak untuk mengembangkan kekuatan
mereka sendiri. Artinya Soekarno tidak ingin memberi kesempatan kepada bangsanya
sendiri untuk tergantung kepada bangsa lain. Jati diri bangsa serta maju mundur
bangsa dalam pandangan Soekarno adalah dengan berdiri di atas kaki sendiri atau
berdikari.

D. Pemikiran Politik Soekarno yang Masih Relevan dalam Konteks Kehidupan


Politik Saat ini.
Dari pemikiran politik Soekarno, menurut penulis yang masih relevan
dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini adalah konsep
“Gotong royong” dan “Berdikari”. penulis katakan demikian karena konsep gotong
royong memiliki arti bahwa setiap orang harus saling membantu dalam mewujudkan
tujuan bersama. Apalagi dengan digulirkannya penguatan pendidikan karakter saat
ini, maka gotong royong sangat sejalan dengan program pemerintah. Sedangkan
konsep berdikari dari pemikiran Soekarno yaitu menghilangkan ketergantungan
terhadap negara lain,
4
Review Buku Ir. Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia

sehingga bangsa Indonesia bisa maju tanpa campur tangan atau bantuan dari negara
lain. Dalam konteks kehidupan politik saat ini, untuk mewujudkan cita-cita
proklamator Soekarno, pemerintahan Joko Widodo mengingatkan atau masyarakat
untuk membumikan semangat berdikari atau berdiri diatas kaki sendiri. Semangat
berdikari, gotong royong, dan kerja sama itu penting untuk diwujudkan di Indonesia
agar mampu berdaya saing dan menang dalam persaingan global. Semangat gotong
royong juga penting untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan, terutama membangun
keadilan sosial bagi rakyat Indonesia. Tugas berat itu butuh kerja sama sehingga
bersama-sama seluruh elemen bangsa untuk membangun kebersamaan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain itu semangat gotong royong dan
berdikari sangat relevan dengan dinamika kehidupan masyarakat ini untuk mencegah
persatuan yang terbelah karena kepentingan politik dan menghindari agar negara kita
terhindar dari ketergantungan terhadap bantuan asing yang semakin deras terutama
dari negara China.

BAB III
PENDAPAT PENULIS

A. Kelebihan

Buku ini memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan tersebut antara lain buku ini
berisi tentang pemikiran politik dan biografi Ir. Soekarno yang diangkat dalam kisah
singkat dengan bahasa yang mudah dipahami. Dalam buku juga terdapat gambar yang
mendukung setiap kisah kehidupan atau peristiwa yang dialami Ir. Soekarno.
Peristiwa juga dijelaskan secara terperinci dengan ditambahkannya keterangan waktu
berupa tanggal dan tempat terjadinya peristiwa. Buku ini juga dapat dijadikan sebagai
sarana untuk menanamkan sikap patriotisme pada generasi muda.

B. Kekurangan
Disisi lain, buku tersebut juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangannya
yakni terdapat beberapa kata yang salah dalam penulisannnya, baik kurangnya huruf
maupun huruf yang terbalik. Seperti penulisan rakyat tetapi yang tertulis dalam buku
adalah "rakyta". Sehingga dapat diketahui bahwa penulis masih kurang teliti dalam
penulisannya. Gambar yang berfungsi untuk menggambarkan peristiwa sudah baik
namun kurang berwarna karena hanya berupa warna coklat dan putih. Sebaiknya,
gambar diberi pewarnaan yang baik agar dapat lebih menarik minat baca pada buku
tersebut.

5
Review Buku Ir. Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia

BAB IV
KESIMPULAN
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dinamika politik Indonesia saat ini sangat diwarnai dengan berbagai
fenomena yang sangat menarik untuk dicermati. Dalam implementasi kehidupan saat
ini, terefleksikan konsep-konsep pemikiran tokoh politik lama. Hal ini ditandai
dengan adanya pemikiran-pemikiran politik yang digagas oleh tokoh politik lama
yang masih relevan diaktualisasikan dalam kehidupan politik di Indonesia saat ini.
Soekarno yang mengedepankan konsep gotong royong dan berdikari sebagai
falsafah hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara masih sangat relevan dengan
kehidupan politik saat ini guna mencapai tujuan pembangunan nasional Indonesia.
Dalam konteks kekinian, pemerintahan saat ini mengobarkan atau menggelorakan
gotong royong, dan berdikari. Hal ini menjadi kunci penting untuk mewujudkan
harapan dan cita-cita agar Indonesia agar mampu berdaya saing dan menang dalam
persaingan global. Dengan demikian semangat gotong royong juga penting untuk
mewujudkan cita-cita kemerdekaan, terutama membangun keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

B. SARAN
Dari hasil mereview buku yang berjudul Ir. Soekarno Presiden Pertama Republik
Indonesia ini, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Lebih ditingkatkan kembali pembahasan didalamnya, dan lebih diperluas lagi
para tokoh-tokohnya.
2. Bisa menerima kritikan dari pembaca.
3. Lebih diperluas lagi penyebaran penerbitan bukunya dan perbanyak lagi
cetakanya.
4. Diperbanyak lagi kutipan-kutipan menurut para ahli.
5. Semoga buku ini dapat menyadarkan warga Indonesia akan pentinganya
pengetahuan sejarah di Indonesia.
6. Dapat memperbaiki kembali kesalahan-kesalahan pada tulisan ataupun kata
yang terdapat pada buku ini.
Demikian saran dari penulis semoga dapat diterima dan mejadi motivasi terhadap
penulis atas perbaikan bukunya.
DAFTAR PUSTAKA
▪ Kurnia, Rohmat. editor. 2016. Ir. Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia.
Jakarta : Bee Media Pustaka.
▪ Dedi, A. (2018). Pemikiran Politik Soekarno, Bung Hatta, Dan Tan Malaka
Dalam Kehidupan Politik Di Indonesia. Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Galuh, No. 150, Ciamis.

Anda mungkin juga menyukai