Anda di halaman 1dari 4

Perjuangan Ir Soekarno dalam Kemerdekaan

Judul : Soekarno biografi singkat


1901-1970
Penulis : Taufik Adi Susilo
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2009
Penerbit : Ar-ruzz Media,Yogyakarta
Jumlah Halaman : 236 halaman

A. Sionpsis
Soekarno dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901, ayahnya bernama Raden Sukemi
Sosrodihardjo dan ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Pada saat lahir beliau diberi nama
Kusno Sosrodiharjo. Namun, karena sakit-sakitan beliau berganti nama menjadi Soekarno
yang memiliki arti "akibat yang baik". 
Awal masa pendidikannya adalah di sekolah dasar pribumi. Berkat kecerdasannya, beliau
melanjutkan pendidikan ke sekolah Belanda yakni Hogere Burger School (HBS). Setelah
menamatkan HBS, beliau melanjutkan pendidikan ke Technische Hogeschool di Bandung
atau yang sekarang disebut Institut Teknologi Bandung (ITB). Beliau pun lulus dengan
membawa gelar kesarjanaan yakni insinyur di bidang arsitektur.
Karir Soekarno sebagai nasionalis diawali dengan didirikannya Partai Nasional Indonesia
(PNI) yang juga dipimpin olehnya. Dalam persidangan PNI, beliau menyampaikan pidato
"Indonesia Menggoegat" berisi ungkapan kekecewaannya terhadap pemerintah Belanda yang
membuat masyarakat Indonesia hidup miskin bahkan pendidikannya terbelakang. Dengan
pidatonya tersebut, beliau harus mendekam di penjara Sukamiskin. 
Berkat rasa simpati masyarakat Indonesia terhadap Soekarno, hingga menjadi tekanan bagi
pemerintah Belanda, akhirnya Soekarno pun dibebaskan. Belanda melarang pembentukan
kembali PNI. Namun Soekarno tidak menyerah, beliau membentuk partai baru bernama
Partai Indonesia (Partindo).
Soekarno sangat aktif menulis. Secara rutin beliau menulis artikel yang diterbitkan oleh
surat kabar Fikiran Ra'jat. Dari hasil tulisannya tersebut beliau gunakan untuk membiayai
perjuangannya bersama partai yang dibentuknya. Artikel yang beliau buat berisi tentang
kemerdekaan Indonesia. 
Akibatnya, Soekarno pun kembali ditangkap. Soekarno dibuang ke daerah terpencil yakni
Ende, sebuah kota kecil dan terpencil di Flores. Selama di Ende, Soekarno memanfaatkan
keterbatasan kebebasannya dengan membentuk teater anak-anak. Pada suatu saat, Flores
diserang penyakit malaria sehingga Belanda memindahkan Soekarno ke Bengkulu.
Di Bengkulu, Soekarno berkenalan dengan Hassan Din, seorang pemimpin
Muhammadiyah. Soekarno pun diizinkan untuk mengajar di sekolah yang dikelola oleh
Muhammadiyah. Disinilah Soekarno bertemu dengan Fatmawati, salah satu muridnya dan
juga putri Hassan Din, hingga akhirnya mereka pun menikah.
Tahun 1942, Belanda berhasil dikalahkan oleh Jepang. Lalu, Jepang pun mendatangi
Soekarno di pengasingan dan meminta kepada Soekarno untuk mengorganisir masyarakat
Indonesia sekaligus meyakinkan bahwa kedatangan Jepang bukan untuk menjajah, melainkan
sebagai saudara tua sebagai sesama Asia. 
Soekarno belum yakin dengan niat tulus Jepang. Namun, beliau tetap mau bekerja sama
karena beliau berpikir Jepang bisa membantu membawa kemerdekaan bagi Indonesia. 
Soekarno pun kembali ke Jakarta dengan bantuan Jepang. Beberapa bulan kemudian,
Jepang meminta bantuan kepada Indonesia untuk meminta dukungan dan bantuan rakyat
Indonesia dalam perang melawan Sekutu di Asia Pasifik. Soekarno pun setuju untuk bekerja
sama dengan syarat diberikan kebebasan untuk menyebarkan gagasan nasionalisme pada
masyarakat Indonesia.
Pasukan Sekutu semakin mendesak Jepang. Jepang pun memberikan izin untuk
membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
dan Soekarno ditunjuk menjadi ketuanya. Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sebuah sidang
BPUPKI, Soekarno mengenalkan ideologinya yang kita kenal dengan Pancasila. 
Pada tanggal 7 Agustus 1945 Jepang memberikan izin untuk membentuk Panitia
Penyelidik Kemerdekaan Indonesia (PPKI) untuk menyambut kemerdekaan yang dipimpin
pula oleh Soekarno.
Dua hari kemudian, Soekarno datang ke Jepang untuk memenuhi undangan Jendral
Terauchi yang memberikan kepada beliau kebebasan untuk melanjutkan persiapan
kemerdekaan, bebas dari campur tangan Jepang. Pada tanggal 4 Agustus 1945, Soekarno dan
rekannya kembali ke Jakarta dan saat itu pula kota pertahanan Jepang yakni Nagasaki dan
Hiroshima di bom oleh tentara Sekutu. 
Peristiwa tersebut pun membuat Jepang menyerah tanpa syarat dan mengaku kalah. Setelah
peristiwa tersebut, para pemuda meminta Soekarno untuk segera mengumumkan
kemerdekaan Indonesia. Namun, Soekarno masih khawatir karena takut akan terjadi
pertumpahan darah jika Jepang mengetahuinya. 
Para pemuda pun menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk dibujuk agar
berkenan untuk segera megumumkan kemerdekaan. Soekarno pun setuju dan kembali ke
Jakarta menyusun teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di kediaman Laksamana Tadashi
Maeda, tentara Jepang yang mendukung kemedekaan Indonesia.
Akhirnya, proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945
bertempat di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56, tepat pada pukul 10 pagi. Saat itu,
Soekarno yang membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Soekarno pun
dinobatkan sebagai presiden, didampingi oleh Muhammad Hatta sebagai wakil presiden.
Salah satu hal yang dilakukan Soekarno sebagai pemimpin bangsa adalah membentuk
pasukan penjaga keamanan yakni Badan Keamanan Rakyat (BKR), yang beberapa saat
kemudian diganti menjadi Tentara Keamanan Rakyat.
Pada bulan Oktober 1945, Pasukan Inggris mulai menempati kota-kota besar di Indonesia
dan hal tersebut menjadi ancaman bagi Indonesia. Oleh karena itu, Soekarno menyusun
strategi dengan meminta dukungan pihak internasional untuk mengakui kemerdekaan
Republik Indonesia.
Kondisi politik di Indonesia semakin tidak menentu dan menegang. Berbagai
pemberontakan mulai muncul, membuat keadaan negara Indonesia tidak stabil. Puncak dari
ketidakstabilannya adalah pemberontakan PKI pada tanggal 30 September 1965 yang ingin
menjadikan Indonesia sebagai negara komunis. 
Suharto bersama pasukannya berhasil menumpas pemberontakan PKI, negara pun kembali
aman. Pada tahun 1966, Jendral Suharto maju menjadi presiden kedua menggantikan
Soekarno. Empat tahun kemudian, yaitu pada tanggal 21 Juni 1970, Soekarno meninggal
pada usia 69 tahun karena sakit. Beliau menderita gagal ginjal yang cukup kronis dan
meninggal di Rumah Sakit Tentara, Jakarta.

B. Evaluasi
Kelebihan:
1. buku ini bahasanya mudah dipahami.
2. terdapat gambar yang mendukung setiap kisah kehidupan Ir. Soekarno.
3. peristiwa dijelaskan dengan terperinci.
4. dapat menanamkan sikap patriotisme pada pembaca.
Kekurangan
1. Terdapat beberapa kata yang salah dalam penulisannnya.
2. ada banyak kata yang terbalik.
3. penggambaran peristiwa hanya berupa warna coklat dan putih.

C. Kesimpulan
Buku ini layak untuk dibaca semua orang baik anak – anak , remaja dan dewasa. Karena
buku ini menceritakan sosok Ir Soekarno yang dikenal pantang mundur dan juga tidak mudah
menyerah untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan kolonalisme.
NAMA: M. Aufa Ba’azier Alghozi
NO ABSEN: 17
KELAS: 8A

Anda mungkin juga menyukai