Bangsa Indonesia
Beliau lahir di Surabaya pada tahun 1907, pria yang Bernama asli Kusno Sosrodiharjo ini
sempat diganti Namanya diganti oleh ibunya karena beliau sering sakit sakitan dan akhirnya
diganti lah Namanya yaitu Soekarno. Bapaknya bernama Raden Sosrodiharjo dan ibunya
bernama Ida Ayu Nyoman Rai.
Soekarno kecil tinggal Bersama kakeknya di Tulungagung pada umur 14 tahun, saat besar
beliau diajak oleh teman bapaknya ke Surabaya untuk tinggal disana dan sekolah Hooge
Burger School (HBS). Soekarno banyak bertemu banyak pemimpin serikat islam, ia bertemu
dengan Tjokroaminoto. Dia kemudian bergabung dengan organisasi Jong Java (pemuda
jawa).
PNI adalah sebuah partai politik yang memiliki progam untuk mencapai kemerdekaan.
Pada tahun itu pula, dia melopori pembentukan PPPKI (Pemufakatan Partai-partai Politk
Kebangsaan Indonesia) sebagai gabungan dari organisasi-organisasi dan partai poitik yang
berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Budi Utomo, Pasundan, Sumatranen Bond, dan
Kaum Betawi.
Karena intensitas kegiatan politiknya, pada tahun 1930 Soekarno ditahan oleh pemerintah
colonial Belanda dan kemudian dijatuhi hukuman selama empat tahun di penjara Sukamiskin,
Bandung, pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian, kasusnya disidangkan dalam
pembelaanya di Landraad, Bandung, Soekarno menegaskan perlawannya terhadap
kolonialisme Belanda.
Pembelannya itu membuat Belanda semakin marah sehingga pada juli 1930, PNI
dibubarkan. Pidato pembelannya menggegerkan dunia internasional. Akibatnya, pemerintah
colonial pada 31 Desember 1931 terpaksa membebaskan Soekarno sebelum masa
hukumannya selesai.
Setelah dari penjara Sukamiskin, Soekarno masuk ke Partindo (Partai Indonesia), dan
memimpin majalah partai yang radikal yaitu Fikiran Ra’jar. Akibat aktivitas itu, dia Kembali
ditankap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, pada tahun 1933. Pada tahun 1938, dia
dipindahkan ke Bengkulu.
Buku ini sangat menginspirasi banyak orang, buku ini banyak berisi tentang betapa pahitnya
kehidupan sang Pemimpin Bangsa yang penuh dengan penderitaan, kekejaman, dan penu
dengan lika liku saa menghadapi Belanda. Namun, buku ini masih ada kekurangan yaitu
banyak kata-kata yang masih belum dipahami.