Anda di halaman 1dari 6

Biografi Ir.

Soekarno, Sang Proklamator


Kemerdekaan Indonesia
Biografi Ir. Soekarno – Grameds pasti sudah tidak asing lagi dengan Ir.Soekarno, Pahlawan
Nasional Indonesia yang merupakan presiden pertama Republik Indonesia. Perjuangan dan
jasanya untuk bangsa Indonesia tidak terhitung jumlah, bahkan kehebatannya tidak hanya
terkenal di dalam negeri namun sampai internasional. Itulah sebabnya biografi Ir. Soekarno
sangat menarik untuk dibahas dan diketahui oleh generasi bangsa Indonesia.
Sosok Soekarno memiliki tempat tersendiri bagi masyarakat Indonesia dan memberikan banyak
teladan bagi bangsa. Banyak tenaga, pemikiran, bahkan jiwa dipertaruhkan oleh Soekarno untuk
Indonesia, mulai dari melawan penjajahan sampai membangun bangsa ini menjadi  seperti
sekarang. Soekarno menjadi tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang akan terus terkenang
jasa-jasanya.

Berikut ini penjelasan singkat biografi Ir. Soekarno yang perlu Grameds ketahui sebagai generasi
bangsa agar dapat memetik nilai-nilai positif dari kisah sang proklamator.

Biodata Ir. Soekarno


Nama lengkap : Ir. Soekarno
Nama panggilan : Bung Karno
Nama kecil : Kusno
Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 6 Juni 1901
Agama : Islam
Nama Isteri : Fatmawati, Hartini, Ratna Sari Dewi, Kartini Manopo, Haryati, Yurike Sanger, dan
Heldy Djafar
Nama Anak : Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, Guruh (dari Fatmawati) Taufan,
Bayu (dari Hartini) Kartika (dari Ratna Sari Dewi)
Pendidikan : HIS di Surabaya, Hogere Burger School (HBS), Technische Hoogeschool (THS) di
Bandung
Meninggal : Jakarta, 21 Juni 1970
Dimakamkan : Blitar, Jawa-Timur

Kehidupan Pribadi Ir. Soekarno


Ir. Soekarno atau akrab dipanggil Bung Karno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur
dengan nama kecilnya Kusno Sosrodihardjo dan wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta. Bung Karno
adalah anak dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Karena
sakit-sakitan, Soekarno kecil dirawat kakaknya bernama Raden Hardjodikromo di Tulungagung.
Soekarno kembali tinggal dengan bapak dan ibunya pada 1909 di Mojokerto. Di Mojokerto
itulah sang ayah ditugaskan sebagai kepala Eerste Inlandse School dan Soekarno pun sekolah
ditempat itu. Sejak tinggal kembali bersama orang tuanya,  Soekarno mengganti namanya dari
Kusno menjadi Soekarno agar dirinya tidak sakit-sakitan lagi dan dapat tumbuh dengan sehat. 
Sejak kecil Soekarno sudah menjadi anak yang berprestasi bahkan mampu menguasai banyak
bahasa. Itulah sebabnya kecerdasan Soekarno dikenal oleh dunia. Tahun 1911 Soekarno pindah
lagi ke ELS yang setara dengan Sekolah Dasar (SD) yang khusus dipersiapkan untuk masuk
Hogere Burger School (HBS) di Surabaya. Tahun 1915 Soekarno pun menamatkan sekolahnya
di ELS  dan kemudian tinggal di rumah sahabat ayahnya, Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau
HOS Cokroaminoto yang merupakan pendiri Serikat Islam. Sejak itulah Soekarno mulia
mengenal dunia perjuangan yang akhirnya membuatnya sangat ingin berjuang bagi bangsa
Indonesia.

Di Kediaman Cokroaminoto, Soekarno muda mulai banyak belajar politik dan banyak berlatih
pidato. Di sanalah Soekarno mulai kenal dan berinteraksi dengan tokoh-tokoh hebat, seperti Dr.
Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara. Merekalah pemimpin
organisasi National Indische Partij saat itu. Bersekolah di HBS memberi banyak pengalaman dan
pelajaran bagi Soekarno, hingga akhirnya lulus dan tahun 1921. Setelah itu Soekarno pun
kembali pindah tempat tinggal, yakni ke Bandung dan tinggal bersama Haji Sanusi untuk
melanjutkan pendidikannya di Technische Hooge School (THS) jurusan teknik sipil atau kita
kenal sekarang sebagai kampus ITB. Disanalah Soekarno mendapatkan gelar insinyur-nya
dengan lulus pada tanggal 25 Mei 1926. Soekarno diwisuda bersama dengan delapan belas unsur
lainnya tepat saat Dies Natalis ITB yang ke-61 pada 3 Juli 1926. Menurut Prof. Jacob Clay
Sebagai ketua Fakultas di kampus tersebut menyatakaan kebanggannya karena ada 3 orang
insinyur orang Jawa, Yakni Soekarno, Anwari, dan Soetedjo, dan gelar insinyur dari daerah
lainnya. Di masa hidupnya, Soekarno telah menikahi sejumlah perempuan, yakni Fatmawati,
Hartini, Ratna Sari Dewi, Kartini Manopo, Haryati, Yurike Sanger, dan Heldy Djafar. Atas
pernikahannya tersebut, Soekarno dikarunia 11 orang anak. Sebagian keturunan Soekarno pada
akhirnya juga ada yang mengikuti jejak sang ayah di dunia politik Indonesia. Yakni putrinya
yang bernama Megawati Soekarnoputri yang pernah menjabat sebagai presiden ke-5 RI,
Rachmawati Soekarnoputri, dan Sukmawati Soekarnoputri. Putranya yang pertama dengan
Fatmawati, Guntur Soekarnoputra justru tidak terjun ke dunia politik seperti dirinya dan adik-
adik perempuannya.

Perjalanan Politik Ir. Soekarno


Berbicara soal biografi Ir.Soekarno tidak lengkap rasanya jika tidak membahas kiprahnya di
dunia politik yang sangat luar biasa. Ir. Soekarno bahkan sudah terjun ke dunia politik sejak
usianya masih sangat muda. Soekarno terkenal pertama kali pada tahun 1915 saat menjadi
anggota Jong Java Cabang Surabaya. Kebanyak organisasi di Indonesia menurut Soekarno
masihlah Jawa Sentris yang hanya memikirkan kebudayaan saja. Hal itulah yang membuat
Soekarno perlu menjawab tantangan tersebut. Karena kesedihannya tersebut Soekarno pun
memberikan pidato menggunakan bahasa ngoko (bahasa Jawa yang kasar) dalam rapat pleno
tahunan Jong Java di Surabaya. Tak berselang lama, setelah sebulan rapat tersebut, Soekarno
mencetuskan gagasan untuk membuat surat kabar Jong Java menggunakan bahasa Melayu,
bukan bahasa Belanda.

Soekarno kemudian mendirikan Algemeene Studie (ASC) di Bandung pada tahun 1926 yang
merupakan hasil inspirasi dari Dr. Soetomo di Indonesische Studie Club. Organisasi ASC inilah
yang menjadi cikal bakal berdirinya partai besar di Indonesia, Partai Nasional Indonesia yang
lahir tahun 1927. Berkat aktif di organisasi PNI itulah Soekarno beberapa ditangkap Belanda
karena dianggap membahayakan pemerintah kolonial. Tanggal 29 Desember 1929 Soekarno
ditangkap di Yogyakarta untuk dipindahkan ke penjara Banceuy di Bandung. Kemudian pada
tahun 1930 dipindahkan ke penjara Sukamiskin dan di tahun ini pula Soekarno mengeluarkan
pledoi Indonesia Menggugat yang sangat fenomenal saat itu sampai akhirnya dibebaskan pada 31
Desember 1931. Setelah bebas dari penjara, tahun 1932 SOekarno bergabung dalam Partai
Indonesia (Partindo) yang masih pecahan PNI karena saat itu PNI dibubarkan dan dinyatakan
dilarang oleh Belanda. Namun keaktifannya di Partino kembali mengantarkan ke penjara pada
tahun 1933 di pengasingan Folders karena pergerakan yang bahaya bagi Belanda. Karena
pengasingannya yang cukup lama dan sangat jauh hampir membuat tokoh-tokoh nasional
Indonesia yang lainnya melupakan keberadaan dan keterlibatan Soekarno. Hal itu tidak
membuatnya menyerah dan Soekarno terus mengirim surat kepada Ahmad Hasan, seorang Guru
Persatuan Islam.

Tahun 1938 Soekarno kemudian diasingkan ke Provinsi Bengkulu sampai tahun 1942. Pada
masa penjajahan Jepang tahun 1942 Soekarno baru kembali dibebaskan. Setelah melalui
perjalanan panjang,  tahun 1943 perdana menteri Jepang, Hideki Toja mengundah Soekarno,
Muhammad Hatt, dan Ki Bagoes Hadikoesoemo yang kemudian disambut hangat kehadirannya
oleh Kaisar Hirohito. Mereka bertiga telah dianggap sebagai keluarga kaisar Jepang dengan
diberikannya Bintang Kekaisaran (Ratna Suci).Sejak masa penjajahan Jepang itulah banyak
muncul organisasi, seperti Jawa Hokokai, BPUPKI, Pusat Tenaga Rakyat (Putera) hingga PPKI
dengan tokoh-tokoh utama yakni Soekarno, K.H Mas Mansyur, Ki. Hajar Dewantara, dan tokoh
lainnya yang aktif di organisasi pergerakan nasional. Akhirnya tokoh-tokoh pergerakan nasional
tersebut melakukan  buy clenbuterol bekerjasama dengan pemerintah jepang untuk kemerdekaan
Indonesia. Meskipun tetap ada yang melakukan gerakan bawah tanah seperti Amir Sjarifuddin
dan Sutan Syahrir yang tidak sepenuhnya percaya pada Jepang dan menganggapnya berbahaya
dan fasis. Selama perjuangan yang panjang akhirnya Soekarno dan Moh. Hatta
memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 yang didesak oleh kaum muda dan
sempat diculik ke Rengasdengklok. Sejak itulah Soekarno diangkat menjadi Presiden pertama
Indonesia dan mulai dikenal sebagai Sang Proklamator yang didampingi Mohammad Hatta
sebagai wakilnya. Sebelumnya pada 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI Soekarno sudah
mengemukakan gagasan tentang dasar Negara, yakni Pancasila yang sekarang masih menjadi
dasar Negara kita.

Setelah berhasil merumuskan Pancasila, Soekarno berupaya menyatukan nusantara menjadi


Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahkan bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin
juga sempat diusahakan Soekarno dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung hingga
akhirnya berkembang menjadi Gerakan Non Blok. Berkat jasa Soekarno lah banyak Negara
kawasan Asia Afrika yang mereka, meskipun ada pula yang konflik berkepanjangan karena
ketidakadilan di negaranya. Itulah sebabnya Soekarno dikenal dalam menjalankan politik bebas
aktif dunia Internasional. Atas kejayaan perjuangannya untuk Indonesia, Ir Soekarno juga
mengalami masa jatuh dalam politiknya setelah Wakil Presiden Mohammad Hatta akhirnya
memutuskan untuk mengundurkan diri dan memisahkan diri dari Soekrano tahun 1956. Selain
itu banyak pula pemberontakan separatis yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Berdasarkan catatan sejarah, puncak pemberontakan tersebut adalah saat terjadinya
pemberontakan yang dikenal dengan G30S PKI yang meluluhlantakan masyarakat Indonesia
Saat itu. Karena peristiwa itulah Soekarno mendapat pengucilan dari presiden yang
menggantikan dirinya, yakni Soeharto. Karena usianya yang sudah tua dan sering sakit-sakitan
akhirnya Soekarno wafat di Jakarta, tepatnya Wisma Yaso pada tanggal 21 Juni 1970. Kemudian
jasadnya dimakamkan di Blitar dan menjadi ikon kota Blitar hingga saat ini. Makam Soekarno
Pun selalu ramai peziarah dan wisatawan yang datang di hari-hari tertentu dan sangat ramai saat
haul Sang Proklamator tersebut.

Peninggalan Barang Pribadi Ir. Soekarno


Berpulangnya sosok yang pernah menjadi orang nomor satu di Indonesia ini meninggalkan
banyak peninggalan barang bersejarah dalam perjuangannya bagi Bangsa Indonesia. Hingga saat
ini Grameds masih bisa melihat barang-barang peninggalan Ir. Soekarno berikut ini di beberapa
museum terkenal di Indonesia:

1. Peci Hitam
Dalam dokumen sejarah kita pasti sudah tidak asing dengan Soekarno yang selalu mengenakan
Peci hitam. Barang ini bahkan sudah menjadi ciri khas dari Bung Karno. Sampai sekarang kita
juga masih bisa menemukan banyak prang yang masih menggunakan peci hitam ini. Bahkan
hampir jarang sekali melihat soekarno terlihat tanpa peci hitamnya saat itu.

2. Wesi Kuning
Wesi kuning atau besi kuning milik Soekarno berbentuk seperti gada milik Minak Jinggo.
Barang ini dianggap memiliki kekuatan supranatural bagi Soekarno.

3. Tongkat Komando
Tongkat komando yang terbuat dari kayu asal pegunungan Kalak, Ponorogo, Jawa Timur ini
tidak pernah lepas atau ditinggalkan Soekarno. Bahkan sampai kunjungannya ke luar negeri,
tongkat ini tetap dibawa oleh Soekarno. Tongkat ini sudah menjadi barang yang wajib Soekarno
bawa ke mana saja

4. Keris Peninggalan Perang Puputan


Soekarno sangat gemar mengoleksi berbagai macam keris, salah satu koleksinya yakni keris
perang puputan yang sangat terkenal. Keris ini bahkan banyak dipercaya orang membuat
Soekarno menjadi presiden Indonesia.

5. Tongkat Monyet
Tongkat monyet yang dimiliki Ir. Soekarno didapatkan saat dirinya berada di pengasingan
Belanda. Soekarno sering membawa tongkat tersebut dalam aktivitasnya sehari-hari.

6. Jas Putih
Jas putih adalah pakaian yang sering dikenakan oleh Soekarno di beberapa acara kebangsaan di
dalam negeri atau luar negeri. Bahkan barang ini sudah menjadi identitas unik Sang Proklamator.
Jas Putih ini dapat membuat penampilan Soekarno semakin berwibawa dan membawa aura yang
positif bagi dirinya.

7. Ajian Lembu Sekilan


Barang milik Soekarno ini konon merupakan ajian Patih Gajah Mada yang memiliki kesaktian
untuk menjaga keselamatan Soekarno.

8. Keris Kehilangan Tubuh


Keris sakti yang dikenal dimiliki oleh Jenderal Soedirman ini ternyata juga dimiliki oleh
Soekarno. Keris ini juga dianggap memiliki kekuatan supranatural tertentu bagi Soekarno di
masa hidupnya.

Penghargaan Yang Diterima Ir Soekarno


Perlu Grameds ketahui bahwa kehebatan Soekarno tidak hanya di dalam negeri melainkan juga
diakui dunia. Semasa hidupnya Soekarno telah memperoleh banyak penghargaan dari gelar
Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam negeri dan luar negeri. Banyak penghargaan
yang Soekarno punya selama kiprahnya di dunia politik terutama perjuangannya atas
kenegaraan. Berikut ini daftar penghargaan yang dimiliki Soekarno semasa hidupnya yang perlu
Grameds ketahui:

1. Bintang Kelas satu The Order of the Supreme Companions Dari Presiden Afrika Selatan,
Thabo Mbeki
2. Lenin Star Dari Pemerintah Rusia
3. Grand Yugoslav Star Dari Pemerintah Yugoslavia
4. Grand Of  The Order Of The Southern Cross Dari Pemerintah Brazillia
5. Grand Knight of The Order If Oats IX Dari Tahta Suci Vatikan
6. Satyalancana Perintis Kemerdekaan Dari Pemerintahan RI
7. White Lion Medal Dari Czechoslovakia
8. The Gold Medal Of The Consecration Dari Tahta Suci Vatikan
9. Collar Of The Order Of San Martin Dari Pemerintah Argentina
10. Medal Of The Order Of The Golden Spur Dari Tahta Suci Vatikan
11. The Medal Of The Highest Order Dari Pemerintahan Australia
12. Philippine Legion of Honor Dari Pemerintah Filipina
13. Medal of Resistance, First Class Dari Pemerintah Vietnam Utara
14. Order of The Condor of the Andes Dari Pemerintah Bolivia
15. Bintang Sewindu Angkatan Perang Indonesia (APRI) Dari Pemerintah RI tahun 1959
16. Bintang Republik Indonesia Adipura Dari Republik Indonesia tahun 1959
17. Bintang Gerilya Dari Republik Indonesia tahun 1959
18. Bintang Mahaputera Adipura Dari Republik Indonesia tahun 1959
19. Bintang Bhayangkara Utama Dari Republik Indonesia tahun 1959
20. Bintang Sakti Dari Republik Indonesia tahun 1959
21. Bintang Garuda Dari Republik Indonesia tahun 1959
22. Bintang Dharma Dari Republik Indonesia tahun 1959
23. Bintang Jasa Utama Dari Republik Indonesia tahun 1963
24. Pahlawan Proklamator Dari Republik Indonesia tahun 1983
25. Grand Cordon of the Supreme Order of the Chrysanthemum Dari Pemerintah Jepang tahun
1961

Nah, itulah biografi Ir. Soekarno yang perlu Grameds ketahui sebagai generasi muda bangsa
Indonesia. Cara terbaik menghargai jasa para pahlawan bangsa adalah mengenali dan
mempelajari sejarah perjuangannya. Kisah perjuangan Ir. Soekarno bagi bangsa Indonesia
memberi kita pelajaran betapa berharganya bangsa ini untuk kita jaga. Grades bisa mengambil
banyak nilai-nilai positif dalam biografi Ir.Soekarno ini sebagai pribadi yang idealis, pemikir,
pemberani, dan kegigihan untuk tidak mudah menyerah. Soekarno juga telah memberikan
kontribusi besar pada pembangunan bangsa Indonesia hingga menjadi Negara seperti sekarang.

7 Fakta Menarik Presiden Soekarno yang Patut Diketahui

Dalam rangka memperingati HUT Ke-74 Republik Indonesia, tentu kita patut
mengenang jasa Presiden pertama RI, Soekarno. Sebagai tokoh pejuang
kemerdekaan, ia memegang peran penting dalam upaya memerdekakan Indonesia dari
penjajahan. Soekarno juga merupakan Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama
Mohammad Hatta yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Lalu, seperti apa sosok
Soekarno yang sebenarnya? Berikut adalah fakta menarik dan sepak terjang Soekarno
yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Namanya Pernah Diubah

Soekarno lahir dari pasangan Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai di
Surabaya, 6 Juni 1901. Ketika dilahirkan, ia diberi nama Kusno oleh orang tuanya. Tapi
karena sering sakit, ketika berusia 11 tahun namanya diganti menjadi Soekarno oleh
sang ayah. Di beberapa negara Barat dan Timur Tengah, nama Soekarno kadang
ditulis Achmed Soekarno. Penambahan nama ini diduga dilakukan oleh wartawan Barat
karena mereka cukup asing dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang hanya
menggunakan satu nama atau tidak memiliki nama keluarga.

2. Lulusan Teknik Sipil

Soekarno pertama kali bersekolah di Tulung Agung sebelum akhirnya pindah ke


Mojokerto mengikuti orang tuanya. Awalnya ia bersekolah di Eerste Inlandse School
sebelum dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) pada Juni 1911.Pada
tahun 1915, Soekarno menyelesaikan pendidikannya di ELS dan melanjutkan
pendidikannya di Hogere Burger School (HBS) di Surabaya. Ia berhasil diterima di HBS
berkat bantuan H.O.S. Tjokroaminoto yang merupakan teman ayahnya.
Setelah lulus dari HBS pada tahun 1921, Soekarno melanjutkan pendidikannya di
Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) mengambil jurusan teknik sipil.
Setelah dua bulan ia sempat meninggalkan kuliah, tapi mendaftar kembali pada tahun
1922 dan akhirnya lulus pada tahun 1926.

3. Sepak Terjang

Nama Soekarno mulai dikenal ketika menjadi anggota Jong Java cabang Surabaya
pada tahun 1915. Pada tahun 1926, ia mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) di
Bandung. Organisasi ini merupakan cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI) yang
kemudian didirikan pada tahun 1927.Aktivitas Soekarno di PNI membuatnya ditangkap
oleh Belanda pada tanggal 29 Desember 1929 di Yogyakarta. Ia kemudian dibebaskan
pada tanggal 31 Desember 1931.Setelah itu, aktivitas politik Soekarno pernah
membuatnya beberapa kali diasingkan. Pada bulan Agustus 1933, ia ditangkap
kemudian diasingkan ke Flores. Setelah itu pada tahun 1938-1942 ia diasingkan ke
Bengkulu.Soekarno kembali dari pengasingan pada awal masa penjajahan Jepang. Ia
pun langsung aktif dalam usaha perjuangan dan persiapan kemerdekaan Indonesia. Ia
aktif dalam organisasi-organisasi seperti Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat, BPUPKI
dan PPKI. Selain itu ia juga merumuskan Pancasila, UUD 1945 serta naskah
proklamasi Kemerdekaan.
4. Diangkat Sebagai Presiden

Pada tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta dibujuk oleh para
pemuda di Rengasdengklok untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Tapi Soekarno, Hatta dan tokoh-tokoh lain menolak. Ada alasan yang menyebutkan
bahwa Soekarno telah memilih tanggal 17 Agustus 1945 karena bertepatan dengan
bulan Ramadan. Akhirnya Proklamasi Kemerdekaan pun dilakukan pada tanggal 17
Agustus 1945. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta
diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pada
tanggal 29 Agustus 1945, mereka dikukuhkan oleh KNIP.

5. Kehidupan Pribadi

Semasa hidupnya, Soekarno dikenal sering bergonta-ganti istri. Ia telah menikahi


beberapa wanita antara lain Oetari, Inggit Ganarsih, Fatmawati, Hartini, Kartini
Manoppo, Ratna Sari Dewi, Haryati, Yurike Sanger dan Heldy Djafar. Dari
pernikahannya tersebut ia dikaruniai 11 anak. Beberapa di antara mereka bahkan
mengikuti jejak sang ayah untuk berkiprah di dunia politik, sebut saja Megawati
Soekarnoputri yang kemudian menjadi Presiden Indonesia kelima, Rachmawati
Soekarnoputri dan Sukmawati Soekarnoputri. Anak pertama Soekarno dan Fatmawati,
Guntur Soekarnoputra justru tidak mengikuti jejak ayah dan adik-adiknya untuk masuk
dalam dunia politik.

6. Diperankan Banyak Aktor

Di dunia hiburan, baik film, televisi maupun teater, sosok Soekarno telah dimainkan
oleh banyak aktor. Sebut saja Anjasmara, Ario Bayu, Baim Wong, Tio Pakusadewo,
Donny Damara dan masih banyak lagi.

7. Kutipan Kemerdekaan

Pada masa perjuangan dan kepemimpinannya, Soekarno dikenal sebagai orator yang
ulung. Kata-kata yang diucapkannya dapat membakar semangat dan sangat bijak.
Berikut adalah kata-kata kemerdekaan yang pernah diucapkan Soekarno:

- Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak
dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.

- Kemerdekaan barulah Kemerdekaan sejati, jikalau dengan kemerdekaan itu Kita


menemukan kepribadian kita sendiri.

- Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-
kobar dengan tekad 'Merdeka, merdeka atau mati'!

- Di seberang jembatan, jembatan emas inilah, baru kita leluasa menyusun masyarakat
Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal dan abadi.

Anda mungkin juga menyukai