Anda di halaman 1dari 10

NAMA : KEZIA CHRISTY HEALTHY HOTMAIDA SIMBOLON

KELAS : X9
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
GURU : WARSINAH, S.pd

BIOGRAFI SOEKARNO

Dr. Ir. H. Soekarno adalah seorang politikus yang berperan penting dalam Revolusi
Nasional Indonesia dan menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pertama sejak
1945 hingga 1967. Bersama Mohammad Hatta, ia memproklamasikan Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Nama Lengkap
Ir. Soekarno
Alias
Bung Karno | Pak Karno
Agama
Islam
Tempat Lahir
Surabaya, Jawa Timur
Tanggal Lahir
1901-06-06
Zodiak
Gemini
Warga Negara
Indonesia
Ayah
Raden Soekemi Sosrodihardjo
Anak

1
Megawati Soekarnoputri, Mohammad Guruh Irianto Soekarnoputra, Guntur Soekarnoputra,
Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, Taufan Soekarnoputra , Bayu
Soekarnoputra, Totok Suryawan, Kartika Sari Dewi Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri
Ibu
Ida Ayu Nyoman Rai
Istri
Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi, Haryati, Yurike
Sanger, Heldy Djafar, Fatmawati Soekarno
Pendidikan
Pendidikan sekolah dasar di Eerste Inlandse School, Mojokerto
Pendidikan sekolah dasar di Europeesche Lagere School (ELS), Mojokerto (1911)
Hoogere Burger School (HBS) Mojokerto (1911-1915)
Technische Hoge School, Bandung (sekarang berganti nama menjadi Institut Teknologi
Bandung) (1920)
Ir. Soekarno atau yang biasa dipanggil Bung Karno yang lahir di
Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901 dari pasangan Raden
Soekemi Sosrodihardjo dengan Ida Ayu Nyoman Rai.
Ayah Soekarno adalah seorang guru. Raden Soekemi bertemu dengan
Ida Ayu ketika dia mengajar di Sekolah Dasar Pribumi Singaraja, Bali.
Soekarno hanya menghabiskan sedikit masa kecilnya dengan orangtuanya
hingga akhirnya dia tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di
Tulung Agung, Jawa Timur.
Soekarno pertama kali bersekolah di Tulung Agung hingga akhirnya dia
ikut kedua orangtuanya pindah ke Mojokerto.
Semasa hidupnya, Soekarno adalah sosok yang senantiasa belajar apa
saja dan dari siapa saja. Beliau mempelajari banyak hal dari berbagai
sumber, belajar tentang kehidupan, nilai-nilai, kepemimpinan, spiritualitas,
strategi, dan lain-lain. Beberapa sosok yang menginspirasinya
disebutkannya antara lain: Gadjah Mada, Hayam Wuruk, Cokroaminoto,
Sunan Kalijaga, dan Soedirman. Dari mereka Soekarno belajar banyak
tentang berbagai hal, yang kemudian dirangkumnya jadi pelajaran
mengenai kehidupan yang utuh, yang kemudian diterapkan selama
hidupnya.
Soekarno menuturkan bahwa kedua orang tuanya telah banyak
berperan dalam hal pembentukan kepribadiannya. Dari kedua orang
tuanya Soekarno mendapat pengajaran-pengajaran tentang kehidupan dan
disiplin, meliputi tata krama, sopan santun, rasa welas asih, toleransi, rasa
senasib sepenanggungan, semangat manunggal, mengayomi sesama, dan
lain sebagainya. Menurutnya, nilai-nilai ini secara khusus didapat dari
orang tuanya. Nilai-nilai itu tidak banyak diterima dari sekolah, karena
sekolah tidak lah banyak mengajarkan nilai-nilai tentang kehidupan dan

2
hanya menekankan pada ilmu dan pengetahuan. Apa yang dipelajari dari
orang tuanya itu lalu menjadi nilai-nilai yang beliau pegang ketika kelak
menjadi orang tua.
Menurut Soekarno, nilai-nilai yang diserap dari orang tuanya sangat
membantu dalam berorganisasi dan pembentukan karir politiknya. Apa
yang dipelajarinya itu dapat langsung diterapkan. Bahkan hasilnya sangat
mengagumkan. Hal itu dirasakan pada saat- saat melakukan refleksi atau
meninjau kembali perjalanan hidupnya terutama tentang bagaimana beliau
mengorganisasikan orang-orang agar kelak menjadi pribadi yang kuat dan
mandiri. Upaya dalam membentuk bangsa yang kuat dan mandiri ini
dilakukannya pada masa-masa pergerakan nasional menuju kemerdekaan
dan masa-masa ketika Soekarno memimpin beberapa organisasi.
Di Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse
School. Di tahun 1911, Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere
School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hoogere Burger School
(HBS).
Setelah lulus pada tahun 1915, Soekarno melanjutkan pendidikannya di
HBS, Surabaya, Jawa Timur. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu
dengan para tokoh dari Sarekat Islam, organisasi yang kala itu dipimpin
oleh HOS Tjokroaminoto yang juga memberi tumpangan ketika Soekarno
tinggal di Surabaya.
Hal itulah yang membuat Soekarno perlu menjawab tantangan tersebut.
Karena kesedihannya tersebut Soekarno pun memberikan pidato
menggunakan bahasa ngoko (bahasa Jawa yang kasar) dalam rapat pleno
tahunan Jong Java di Surabaya. Tak berselang lama, setelah sebulan rapat
tersebut, Soekarno mencetuskan gagasan untuk membuat surat kabar
Jong Java menggunakan bahasa Melayu, bukan bahasa Belanda.
Ir. Soekarno bahkan sudah terjun ke dunia politik sejak usianya masih
sangat muda. Soekarno terkenal pertama kali pada tahun 1915 saat
menjadi anggota Jong Java Cabang Surabaya. Kebanyak organisasi di
Indonesia menurut Soekarno masihlah Jawa Sentris yang hanya
memikirkan kebudayaan saja.
Dari sinilah, rasa nasionalisme dari dalam diri Soekarno terus
menggelora. Di tahun berikutnya, Soekarno mulai aktif dalam kegiatan
organisasi pemuda Tri Koro Darmo yang dibentuk sebagai organisasi dari
Budi Utomo. Nama organisasi tersebut kemudian Soekarno ganti menjadi
Jong Java (Pemuda Jawa) pada 1918.

3
Di tahun 1920 seusai tamat dari HBS, Soekarno melanjutkan studinya
ke Technische Hoge School (sekarang berganti nama menjadi Institut
Teknologi Bandung) di Bandung dan mengambil jurusan teknik sipil.
Saat bersekolah di Bandung, Soekarno tinggal di kediaman Haji Sanusi
yang merupakan anggota Sarekat Islam dan sahabat karib Tjokroaminoto.
Melalui Haji Sanusi, Soekarno berinteraksi dengan Ki Hajar Dewantara,
Tjipto Mangunkusumo dan Dr Douwes Dekker, yang saat itu merupakan
pemimpin organisasi National Indische Partij.
Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di
Bandung yang diinspirasi dari Indonesische Studie Club (dipimpin oleh Dr
Soetomo). Organisasi ASC inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya partai
besar di Indonesia, Partai Nasional Indonesia yang lahir tahun 1927.
Berkat aktif di organisasi PNI itulah Soekarno beberapa ditangkap Belanda
karena dianggap membahayakan pemerintah kolonial.
Bulan Desember 1929, Soekarno ditangkap oleh Belanda dan dipenjara
di Penjara Banceuy karena aktivitasnya di PNI. Pada tahun 1930,
Soekarno dipindahkan ke penjara Sukamiskin. Dari dalam penjara inilah,
Soekarno membuat pledoi yang fenomenal, Indonesia Menggugat.
Soekarno dibebaskan pada tanggal 31 Desember 1931. Pada bulan Juli
1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang
merupakan pecahan dari PNI.
Namun keaktifannya di Partino kembali mengantarkan ke penjara pada
tahun 1933 di pengasingan Folders karena pergerakan yang bahaya bagi
Belanda. Karena pengasingannya yang cukup lama dan sangat jauh
hampir membuat tokoh-tokoh nasional Indonesia yang lainnya melupakan
keberadaan dan keterlibatan Soekarno. Hal itu tidak membuatnya
menyerah dan Soekarno terus mengirim surat kepada Ahmad Hasan,
seorang Guru Persatuan Islam.
Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional lainnya. Namun
semangat Soekarno tetap membara seperti tersirat dalam setiap suratnya
kepada seorang Guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hasan. Pada
tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu.
Soekarno baru benar-benar bebas setelah masa penjajahan Jepang pada
tahun 1942.
Di awal kependudukannya, Jepang tidak terlalu memperhatikan
tokoh-tokoh pergerakan Indonesia hingga akhirnya sekitar tahun 1943
Jepang menyadari betapa pentingnya para tokoh ini. Jepang mulai
memanfaatkan tokoh pergerakan Indonesia dimana salah satunya adalah

4
Soekarno untuk menarik perhatian penduduk Indonesia terhadap
propaganda Jepang.
Akhirnya tokoh-tokoh nasional ini mulai bekerjasama dengan
pemerintah pendudukan Jepang untuk dapat mencapai kemerdekaan
Indonesia, meski ada pula yang tetap melakukan gerakan perlawanan
seperti Sutan Sjahrir dan Amir Sjarifuddin karena menganggap Jepang
adalah fasis yang berbahaya.
Soekarno sendiri mulai aktif mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, di
antaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945 dan dasar-dasar
pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi
Kemerdekaan.
Pada bulan Agustus 1945, Soekarno diundang oleh Marsekal Terauchi,
pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara ke Dalat, Vietnam.
Marsekal Terauchi menyatakan bahwa sudah saatnya Indonesia merdekan
dan segala urusan proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah tanggung
jawab rakyat Indonesia sendiri.
Setelah menemui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, terjadilah
Peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945. Para tokoh
pemuda dari PETA menuntut agar Soekarno dan Hatta segera
memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia, karena pada saat itu
di Indonesia terjadi kevakuman kekuasaan.
Ini disebabkan karena Jepang telah menyerah dan pasukan Sekutu
belum tiba. Namun Soekarno, Hatta dan beberapa tokoh lainnya menolak
tuntutan ini dengan alasan menunggu kejelasan mengenai penyerahan
Jepang.
Pada akhirnya,Soekarno bersama tokoh-tokoh nasional lainnya mulai
mempersiapkan diri menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia. Berdasarkan sidang yang diadakan oleh Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) panitia kecil untuk
upacara proklamasi yang terdiri dari delapan orang resmi dibentuk.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memplokamirkan
kemerdekaannya. Teks proklamasi secara langsung dibacakan oleh
Soekarno yang semenjak pagi telah memenuhi halaman rumahnya di Jl
Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta
diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik
Indonesia. Pada tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan Presiden
Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dikukuhkan oleh KNIP

5
Kemerdekaan yang telah didapatkan ini tidak langsung bisa dinikmati
karena di tahun-tahun berikutnya masih ada sekutu yang secara
terang-terangan tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan bahkan
berusaha untuk kembali menjajah Indonesia.
Gencaran senjata dari pihak sekutu tak lantas membuat rakyat
Indonesia menyerah, seperti yang terjadi di Surabaya ketika pasukan
Belanda yang dipimpin oleh Brigadir Jendral A.W.S Mallaby berusaha
untuk kembali menyerang Indonesia.
Rakyat Indonesia di Surabaya dengan gigihnya terus berjuang untuk
tetap mempertahankan kemerdekaan hingga akhirnya Brigadir Jendral
AWS Mallaby tewas dan pemerintah Belanda menarik pasukannya
kembali. Perang seperti ini tidak hanya terjadi di Surabaya tapi juga hampir
di setiap kota.
Republik Indonesia secara resmi mengadukan agresi militer Belanda ke
PBB karena agresi militer tersebut dinilai telah melanggar suatu perjanjian
Internasional, yaitu Persetujuan Linggajati.
Walaupun telah dilaporkan ke PBB, Belanda tetap saja melakukan
agresinya. Atas permintaan India dan Australia, pada 31 Juli 1947 masalah
agresi militer yang dilancarkan Belanda dimasukkan ke dalam agenda
rapat Dewan Keamanan PBB, di mana kemudian dikeluarkan Resolusi No
27 tanggal 1 Agustus 1947, yang isinya menyerukan agar konflik
bersenjata dihentikan.
Atas tekanan Dewan Keamanan PBB, pada tanggal 15 Agustus 1947,
Pemerintah Belanda akhirnya menyatakan akan menerima resolusi Dewan
Keamanan untuk menghentikan pertempuran.
Pada 17 Agustus 1947, Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah
Belanda menerima Resolusi Dewan Keamanan untuk melakukan gencatan
senjata dan pada 25 Agustus 1947 Dewan Keamanan membentuk suatu
komite yang akan menjadi penengah konflik antara Indonesia dan Belanda.
Setelah Pengakuan Kedaulatan (Pemerintah Belanda menyebutkan
sebagai Penyerahan Kedaulatan), Presiden Soekarno kembali diangkat
menjadi Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Mohammad Hatta
diangkat sebagai perdana menteri RIS.
Karena tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia yang ingin kembali ke
negara kesatuan, maka pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS kembali
diubah menjadi Republik Indonesia dimana Ir Soekarno menjadi Presiden
dan Mohammad Hatta menjadi wakilnya.
Tuntutan untuk mengubah tatanan dunia baru yang seimbang antara
negara berkembang dengan negara maju membuat Soekarno berusaha

6
menghimpun bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam Konfrerensi Asia
Afrika di Bandung pada tahun 1955. Usaha ini berhasil meningkatkan
semangat untuk merdeka dari penjajahan. Kemudian semangat ini
meningkat menjadi Gerakan Non Blok, yang menengahi 2 kekuatan di
dunia yaitu NATO di Blok Barat dan Fakta Warsawa di Blok Timur.
Keberhasilannya membebaskan Irian Barat (Kini menjadi Provinsi
Papua dan Papua Barat) dari penjajahan Belanda, membuat rakyat
Indonesia semakin senang dengan Soekarno. Pada tahun 1962 Indonesia
dipercaya jadi tuan rumah Asian Games ke-4 di Jakarta. Kompleks Gelora
Bung Karno di selesaikan dan berhasil menempati urutan 2 peraih medali.
Pada 22 Juni 1966, Soekarno membacakan pidato
pertanggungjawabannya mengenai sikapnya terhadap peristiwa G30S.
Pidato pertanggungjawaban ini ditolak oleh MPRS hingga akhirnya pada
20 Februari 1967 Soekarno menandatangani Surat Pernyataan
Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka.
Sejak Agustus 1965, kesehatan Soekarno terus menurun. Sebelumnya,
Soekarno diketahui telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan
sempat menjalani perawatan di Wina, Austria pada 1961 dan 1964. Bung
Karno menjalani hari-hari sepi di Wisma Yaso dengan kondisi kesehatan
semakin buruk karena penyakit gangguan fungsi ginjalnya bertambah
parah.
Fungsi ginjal Bung Karno tak lagi bekerja maksimal. Bahkan, ginjal
kirinya sudah cukup lama tidak berfungsi dan fungsi ginjal kanannya terus
menurun. Pada akhir tahun 1966, sebelum berhenti sebagai menteri dan
dokter pribadi Presiden, dokter Soeharto menjenguk Bung Karno di Wisma
Yaso untuk memeriksa kesehatan Bung Karno.
Kepada Kolonel CPM Maulwi Saelan, dokter Soeharto mengatakan
kesehatan sang proklamator sangat menurun. Produksi kristal dan batu
tercatat lebih banyak dan tekanan darah yang biasanya rendah, cenderung
meningkat. Selain masalah fungsi ginjal, juga muncul gejala komplikasi
penyakit lain. "Diperkirakan ginjal kanan berfungsi hanya 25-50 persen,"
kata dokter Soeharto seperti ditulis Maulwi Saelan dalam buku "Kesaksian
Wakil Komandan Tjakrabirawa, Dari Revolusi 45 Sampai Kudeta 66".
Dikutip dari Harian Kompas yang terbit pada 22 Juni 1970, Bung Karno
sudah tidak sadarkan diri sejak pukul 03.50. Hingga akhirnya ia melewati
titik nadirnya dan dinyatakan wafat pada pukul 07.00. Masyarakat yang
mengetahui kabar duka itu pun langsung berduyun-duyun datang. Namun
karena dilarang masuk, mereka hanya bisa menyaksikan peristiwa tersebut
dari luar pagar RSPAD Gatot Soebroto.

7
Soekarno kerap meminta agar jenazahnya dimakamkan di Istana Batu
Tulis, Bogor. Namun atas perintah Presiden Soeharto, jasadnya
dikebumikan di tempat kelahiran Soekarno, yakni Blitar, Jawa Timur.
Diketahui, Soekarno terusir dari Istana Merdeka dan Istana Bogor pada
1967. Tak hanya dipreteli kewenangannya, ia pun menjadi tahanan Orde
Baru.
Hari Minggu, 21 Juni 1970 Presiden Soekarno meninggal dunia di
RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta.
Presiden Soekarno disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan kemudian
dimakamkan di Blitar, Jawa Timur berdekatan dengan makam ibundanya,
Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah kemudian menetapkan masa berkabung
selama tujuh hari.
Berpulangnya sosok yang pernah menjadi orang nomor satu di
Indonesia ini meninggalkan banyak peninggalan barang bersejarah dalam
perjuangannya bagi Bangsa Indonesia. Hingga saat ini Grameds masih
bisa melihat barang-barang peninggalan Ir. Soekarno berikut ini di
beberapa museum terkenal di Indonesia:
- Peci Hitam
Dalam dokumen sejarah kita pasti sudah tidak asing dengan
Soekarno yang selalu mengenakan Peci hitam. Barang ini bahkan
sudah menjadi ciri khas dari Bung Karno. Sampai sekarang kita juga
masih bisa menemukan banyak prang yang masih menggunakan
peci hitam ini. Bahkan hampir jarang sekali melihat soekarno terlihat
tanpa peci hitamnya saat itu.
- Wesi Kuning
Wesi kuning atau besi kuning milik Soekarno berbentuk seperti gada
milik Minak Jinggo. Barang ini dianggap memiliki kekuatan
supranatural bagi Soekarno.
- Tongkat Komando
Tongkat komando yang terbuat dari kayu asal pegunungan Kalak,
Ponorogo, Jawa Timur ini tidak pernah lepas atau ditinggalkan
Soekarno. Bahkan sampai kunjungannya ke luar negeri, tongkat ini
tetap dibawa oleh Soekarno. Tongkat ini sudah menjadi barang yang
wajib Soekarno bawa ke mana saja.
- Keris Peninggalan Perang Puputan
Soekarno sangat gemar mengoleksi berbagai macam keris, salah
satu koleksinya yakni keris perang puputan yang sangat terkenal.
Keris ini bahkan banyak dipercaya orang membuat Soekarno
menjadi presiden Indonesia.

8
- Tongkat Monyet
Tongkat monyet yang dimiliki Ir. Soekarno didapatkan saat dirinya
berada di pengasingan Belanda. Soekarno sering membawa tongkat
tersebut dalam aktivitasnya sehari-hari.
- Jas Putih
Jas putih adalah pakaian yang sering dikenakan oleh Soekarno di
beberapa acara kebangsaan di dalam negeri atau luar negeri.
Bahkan barang ini sudah menjadi identitas unik Sang Proklamator.
Jas Putih ini dapat membuat penampilan Soekarno semakin
berwibawa dan membawa aura yang positif bagi dirinya.
- Ajian Lembu Sekilan
Barang milik Soekarno ini konon merupakan ajian Patih Gajah Mada
yang memiliki kesaktian untuk menjaga keselamatan Soekarno.
- Keris Kehilangan Tubuh
Keris sakti yang dikenal dimiliki oleh Jenderal Soedirman ini ternyata
juga dimiliki oleh Soekarno. Keris ini juga dianggap memiliki
kekuatan supranatural tertentu bagi Soekarno di masa hidupnya.
Semasa hidupnya Soekarno telah memperoleh banyak penghargaan
dari gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam negeri dan
luar negeri. Banyak penghargaan yang Soekarno punya selama kiprahnya
di dunia politik terutama perjuangannya atas kenegaraan. Berikut ini daftar
penghargaan yang dimiliki Soekarno :
- Bintang Kelas satu The Order of the Supreme Companions Dari
Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki
- Lenin Star Dari Pemerintah Rusia
- Grand Yugoslav Star Dari Pemerintah Yugoslavia
- Grand Of The Order Of The Southern Cross Dari Pemerintah
Brazillia
- Grand Knight of The Order If Oats IX Dari Tahta Suci Vatikan
- Satyalancana Perintis Kemerdekaan Dari Pemerintahan RI
- White Lion Medal Dari Czechoslovakia
- The Gold Medal Of The Consecration Dari Tahta Suci Vatikan
- Collar Of The Order Of San Martin Dari Pemerintah Argentina
- Medal Of The Order Of The Golden Spur Dari Tahta Suci Vatikan
- The Medal Of The Highest Order Dari Pemerintahan Australia
- Philippine Legion of Honor Dari Pemerintah Filipina
- Medal of Resistance, First Class Dari Pemerintah Vietnam Utara

9
- Order of The Condor of the Andes Dari Pemerintah Bolivia
- Bintang Sewindu Angkatan Perang Indonesia (APRI) Dari
Pemerintah RI tahun 1959
- Bintang Republik Indonesia Adipura Dari Republik Indonesia tahun
1959
- Bintang Gerilya Dari Republik Indonesia tahun 1959
- Bintang Mahaputera Adipura Dari Republik Indonesia tahun 1959
- Bintang Bhayangkara Utama Dari Republik Indonesia tahun 1959
- Bintang Sakti Dari Republik Indonesia tahun 1959
- Bintang Garuda Dari Republik Indonesia tahun 1959
- Bintang Dharma Dari Republik Indonesia tahun 1959
- Bintang Jasa Utama Dari Republik Indonesia tahun 1963
- Pahlawan Proklamator Dari Republik Indonesia tahun 1983
- Bintang Dharma Dari Republik Indonesia tahun 1959
- Bintang Jasa Utama Dari Republik Indonesia tahun 1963
- Pahlawan Proklamator Dari Republik Indonesia tahun 1983
- Grand Cordon of the Supreme Order of the Chrysanthemum Dari
Pemerintah Jepang tahun 1961
Ir Soekarno adalah seorang sosok pahlawan yang sejati. Dia tidak
hanya diakui berjasa bagi bangsanya sendiri tapi juga memberikan
pengabdiannya untuk kedamaian di dunia. Semua sepakat bahwa Ir
Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa yang belum tentu
dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Ir Soekarno adalah bapak
bangsa yang tidak akan tergantikan.

10

Anda mungkin juga menyukai