Anda di halaman 1dari 3

Rizki Ramayanti

2210114120005 (A2)

Pendidikan Sosiologi

Tugas Mata Kuliah Pancasila

IR. SOEKARNO

Ir. Soekarno atau yang biasa dipanggil Bung Karno yang lahir di Surabaya, Jawa Timur
pada tanggal 6 Juni 1901 dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dengan Ida Ayu Nyoman
Rai. Ayah Soekarno adalah seorang guru. Raden Soekemi bertemu dengan Ida Ayu ketika dia
mengajar di Sekolah Dasar Pribumi Singaraja, Bali. Soekarno hanya menghabiskan sedikit masa
kecilnya dengan orangtuanya hingga akhirnya dia tinggal bersama kakeknya, Raden
Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur. Soekarno pertama kali bersekolah di Tulung Agung
hingga akhirnya dia ikut kedua orangtuanya pindah ke Mojokerto.

Di Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse School. Di tahun 1911,


Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di
Hoogere Burger School (HBS). Setelah lulus pada tahun 1915, Soekarno melanjutkan
pendidikannya di HBS, Surabaya, Jawa Timur. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan
para tokoh dari Sarekat Islam, organisasi yang kala itu dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto yang
juga memberi tumpangan ketika Soekarno tinggal di Surabaya. Dari sinilah, rasa nasionalisme
dari dalam diri Soekarno terus menggelora. Di tahun berikutnya, Soekarno mulai aktif dalam
kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Darmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo.
Nama organisasi tersebut kemudian Soekarno ganti menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada
1918.  Di tahun 1920 seusai tamat dari HBS, Soekarno melanjutkan studinya ke Technische
Hoge School  (sekarang berganti nama menjadi Institut Teknologi Bandung) di Bandung dan
mengambil jurusan teknik sipil. Saat bersekolah di Bandung, Soekarno tinggal di kediaman Haji
Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam dan sahabat karib Tjokroaminoto. Melalui Haji
Sanusi, Soekarno berinteraksi dengan Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo dan Dr
Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.

Karya dan jasa beliau

 Mendirikan PNI

Peran Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan mulai terlihat saat berdirinya


Algeemene Studie Club di Bandung, yang menjadi awal mula adanya Partai Nasional Indonesia
(PNI). Algeemee Studie Club berdiri pada tanggal 4 Juli 1927, yang lama kelamaan berganti
mejadi PNI. Melalui PNI, Soekarno meningkatkan rasa nasionalismes masyarakat hingga
membuat Belanda merasa khawatir. Kekhawatiran para penjajah membuat Soekarno ditangkap
pada 29 Desember 1929 dan dipenjara selama empat tahun di Penjara Sukamiskin, Bandung.
Namun, tak lama setelah bebas pada tahu 1934, Soekarno kembali ditangkap untuk kemudian
diasingkan ke Kota Ende, di Pulau Flores hinggga pernah dipidahkan ke Bengkulu pada 1938.

 Membentuk Empat Serangkai

Selain di PNI, usaha Soekarno untuk mendapatkan kemerdekaan bagi Indonesia masih
berjalan dengan mendirikan Empat Serangkai. Empat Serangkai ini berdiri saat penjajahan
Belanda berganti menjadi penjajahan Jepang. Sesuai dengan namanya, ada empat tokoh besar
dalam Empat Serangkai, yaitu Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, KH Mas Mansyur, dan
Soekarno. Kelompok nasionalis ini berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan pada masa
penjajahan Jepang. Hingga akhirnya Empat Serangkai memutuskan untuk bekerja sama dengan
Jepang yang menjanjikan kemerdekaan. Namun, Jepang ternyata justru mengambil kekayaan
Bangsa Indonesia dengan melakukan kerja paksa atau Romusha pada rakyat Indonesia.

 Merumuskan Pancasila

Menjelang kemerdekaan, peran Soekarno semakin terlihat dengan bergabungnya menjadi


anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang
merupakan badan bentukan Jepang. BPUPKI yang dibentuk untuk menarik simpati rakyat
Indoensia ini justru menjadi media bagi para pendiri bangsa untuk mempersiapkan banyak hal
termasuk dasar negara, yaitu Pancasila. Pada persiapan dasar negara ini terlihat peran besar
Soekarno dengan mengusulkan rumusan Pancasila dan menjadi ketua Panitia Sembilan. Di
Panitia Sembilan, Soekarno bertugas memutuskan bentuk dari dasar negara Indonesia, yang
kemudian kita kenal dengan Pancasila.

 Menjadi Ketua PPKI


Setelah BPUPKI bubar, persiapan kemerdekaan berpindah ke Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada 7 Agustus 1945. Pantia ini dibentuk Jepang dengan tugas
melanjutkan pekerjaan dari BPUPKI dan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. PPKI
dibentuk dengan ketua Soekarno Namun pada perjalannya, PPKI justru baru menjalankan tugas,
setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannnya. Kemerdekaan Indonesia ini disampaikan
melalui sebuah teks proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945 atas
desakan golongan muda. Lalu pada sidang pertama PPKI yang dilakukan satu hari setelah
kemerdekaan yaitu 18 Agustus 1945, Soekarno terpilih menjadi presiden Indonesia dengan
wakalinya Mohammad Hatta. Sedangkan selama proses pernyataan sebagai negara merdeka,
Soekarno juga memiliki peran penting dalam menyusun, bertanda tangan, dan membacakan teks
proklamasi didampingi oleh Mohammad Hatta.

Anda mungkin juga menyukai