Soekarno
Mata Kuliah Kepemimpinan
Di Susun Oleh :
Abdul Aziz
(14010113120058)
(14010113130092)
TAHUN 2015/2016
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sukarno, sosok paling fenomenal dalam sejarah berdirinya bangsa Indonesia.
Seorang proklamator; Sang pemimpin besar revolusi yang telah memperjuangkan bangsa
ini menuju kepada suatu kemerdekaan yang hakiki. Banyak orang telah menulis tentang
Sukarno baik dalam buku maupun bentuk tulisan lainnya. Sebagian menilainya positif
dan sebagian lain menilainya negatif. Semua penilaian ini tidak lepas dari pemikiran
politik dan kenyataan praktiknya.
Sejak dahulu orang yang terpandai pun tidak pernah bebas dari kehilangan serbuk
permata intan yang terlindas oleh kikirannya, begitu juga seorang jenius tak bisa
mengelakkan berbuat kekeliruan dari sekian tahun yang ditempuh dalam perjalanan
hidupnya. Demikian juga Sukarno, dalam perjuangannya sebagai manusia banyak
berbuat kesalahan, tapi sebagai pemimpin yang bercita-cita, dia telah banyak mencapai
sukses. Sikap dan penilaian masyarakat terhadap Sukarno bermacam-macam. Namun
pendapat umum sepakat mengatakan bahwa Sukarno adalah seorang tokoh pemersatu
bangsa ini. Sebagai salah seorang pemersatu, Sukarno telah menyumbangkan pemikiran
dan tenaga dalam pembentukan bangsa Indonesia sejak usia muda. Perannya yang sangat
dominan itulah yang kemudian membuatnya diangkat sebagai presiden pertama Republik
Indonesia sehari setelah di proklamasikannya kemerdekan. Sejak saat itu, Sukarno selalu
menjadi sosok sentral dalam percaturan politik di Indonesia hingga tahun 1966, saat
Diana perkembangan politik memaksanya untuk turun dari panggung kekuasaan sebagai
presiden.
BAB II
ISI
A. Biografi Soekarno
Nama Lengkap : Soekarno
Alias
: Bung Karno | Pak Karno
Status
: Pahlawan Nasional
Agama
: Islam
Tempat Lahir : Surabaya, Jawa Timur
Tanggal Lahir : Kamis, 6 Juni 1901
Zodiac
: Gemini
Warga Negara : Indonesia
Ayah
Anak
Budi Utomo. Nama organisasi tersebut kemudian Soekarno ganti menjadi Jong Java
(Pemuda Jawa) pada 1918. Di tahun 1920 seusai tamat dari HBS, Soekarno melanjutkan
studinya ke Technische Hoge School (sekarang berganti nama menjadi Institut Teknologi
Bandung) di Bandung dan mengambil jurusan teknik sipil. Saat bersekolah di Bandung,
Soekarno tinggal di kediaman Haji Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam dan
sahabat karib Tjokroaminoto. Melalui Haji Sanusi, Soekarno berinteraksi dengan Ki
Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo dan Dr Douwes Dekker, yang saat itu
merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij. Pada tahun 1926, Soekarno
mendirikan Algemene Studie Club di Bandung yang diinspirasi dari Indonesische Studie
Club (dipimpin oleh Dr Soetomo). Algemene Studie Club
berdirinya Partai Nasional Indonesia pada tahun 1927. Bulan Desember 1929, Soekarno
ditangkap oleh Belanda dan dipenjara di Penjara Banceuy karena aktivitasnya di PNI.
Pada tahun 1930, Soekarno dipindahkan ke penjara Sukamiskin. Dari dalam penjara
inilah, Soekarno membuat pledoi yang fenomenal, Indonesia Menggugat. Soekarno
dibebaskan pada tanggal 31 Desember 1931. Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung
dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali
ditangkap oleh Belanda pada bulan Agustus 1933 dan diasingkan ke Flores. Karena
jauhnya tempat pengasingan, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional
lainnya. Namun semangat Soekarno tetap membara seperti tersirat dalam setiap suratnya
kepada seorang Guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hasan. Pada tahun 1938 hingga
tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu. Soekarno baru benar-benar bebas
setelah masa penjajahan Jepang pada tahun 1942. Di awal kependudukannya, Jepang
tidak terlalu memperhatikan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia hingga akhirnya sekitar
tahun 1943 Jepang menyadari betapa pentingnya para tokoh ini. Jepang mulai
memanfaatkan tokoh pergerakan Indonesia dimana salah satunya adalah Soekarno untuk
menarik perhatian penduduk Indonesia terhadap propaganda Jepang. Akhirnya tokohtokoh nasional ini mulai bekerjasama dengan pemerintah pendudukan Jepang untuk dapat
mencapai kemerdekaan Indonesia, meski ada pula yang tetap melakukan gerakan
perlawanan seperti Sutan Sjahrir dan Amir Sjarifuddin karena menganggap Jepang adalah
fasis yang berbahaya. Soekarno sendiri mulai aktif mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia, di antaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945 dan dasar-dasar
jaminan kepada Soeharto sebagai pemegang Supersemar untuk setiap saat bisa menjadi
presiden apabila presiden sebelumnya berhalangan. Pada 22 Juni 1966, Soekarno
membacakan pidato pertanggungjawabannya mengenai sikapnya terhadap peristiwa
G30S. Pidato pertanggungjawaban ini ditolak oleh MPRS hingga akhirnya pada 20
Februari 1967 Soekarno menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di
Istana Merdeka. Hari Minggu, 21 Juni 1970 Presiden Soekarno meninggal dunia di
RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta. Presiden Soekarno
disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan kemudian dimakamkan di Blitar, Jawa Timur
berdekatan dengan makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah kemudian
menetapkan masa berkabung selama tujuh hari.
pahlawan yang sejati. Dia tidak hanya diakui berjasa bagi bangsanya sendiri tapi juga
memberikan pengabdiannya untuk kedamaian di dunia. Semua sepakat bahwa Ir
Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa yang belum tentu dilahirkan kembali
dalam waktu satu abad. Ir Soekarno adalah bapak bangsa yang tidak akan tergantikan.
PENDIDIKAN
Pendidikan sekolah dasar di Eerste Inlandse School, Mojokerto
Pendidikan sekolah dasar di Europeesche Lagere School (ELS), Mojokerto (1911)
Hoogere Burger School (HBS) Mojokerto (1911-1915)
Technische Hoge School, Bandung (sekarang berganti nama menjadi Institut Teknologi
Bandung) (1920)
PENGHARGAAN
Gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam dan luar negeri antara lain dari
Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas
Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, Institut Agama Islam Negeri Jakarta, Columbia
University (Amerika Serikat), Berlin University (Jerman), Lomonosov University (Rusia)
dan Al-Azhar University (Mesir).
Penghargaan bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions of OR Tambo
yang diberikan dalam bentuk medali, pin, tongkat, dan lencana yang semuanya dilapisi
emas dari Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki, atas jasa Soekarno dalam
mengembangkan solidaritas internasional demi melawan penindasan oleh negara maju
serta telah menjadi inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dalam melawan penjajahan dan
membebaskan diri dari politik apartheid. Penyerahan penghargaan dilaksanakan di
Kantor Kepresidenan Union Buildings di Pretoria (April 2005).
B. Kepemimpinan Soekarno.
Kepemimpinan / Leadership adalah Kemampuan mempengaruhi orang lain,
bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau
kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan
oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Presiden Soekarno
adalah bapak proklamator, seorang orator ulung yang bisa membangkitkan semangat
nasionalisme rakyat Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang sangat populis,
bertempramen meledak-ledak, tidak jarang lembut dan menyukai keindahan.
Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Ir. Soekarno berorientasi pada moral
dan etika ideologi yang mendasari negara atau partai, sehingga sangat konsisten dan
sangat fanatik, cocok diterapkan pada era tersebut. Sifat kepemimpinan yang juga
menonjol dan Ir. Soekarno adalah percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh
inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide dan gagasan baru. Sehingga pada puncak
kepemimpinannya,
pernah
menjadi
panutan
dan
sumber
inspirasi
pergerakan
pembatasan waktu jabatan presiden selama lima tahun. Soekarno pun membubarkan
konstituante (DPR) hasil dari pemilu pertama dan digantikan oleh DPR-GR. DPR-GR
ditonjolkan peranannya dalam membantu pemerintah tetapi fungsi kontrolnya
ditiadakan. Selanjutnya pimpinan DPR-GR diangkat sebagai menteri. Dengan demikian,
DPR-GR ditekankan fungsinya sebagai pembantu presiden disamping fungsi utamanya
sebagai wakil rakyat. Kemudian konsep trias politica seolah hilang. Misal, presiden
diberikan wewenang untuk ikut campur dalam bidang yudikatif berdasarkan UU No. 19
Tahun 1964 dan dibidang legislatif berdasarkan Peraturan Tata Tertib Peraturan Presiden
No. 14 Tahun 1960 ketika DPR-GR tidak mencapai kata mufakat. Hal ini menjadikan
kaburnya batas-batas wewenang antara eksekutif dan legislatif, keduanya dirangkap
oleh Presiden.
III.
Karismatik
Definisi Pemimpin Karismatik
Karisma berasal dari bahasa Yunani yang berarti anugrah. Kekuatan yang tidak
bisa dijelaskan secara logika disebut kekuatan karismatik. Karisma dianggap sebagai
kombinasi dari pesona dan daya tarik pribadi yang berkontribusi terhadap kemampuan
luar biasa untuk membuat orang lain mendukung visi dan juga mempromosikannya
dengan bersemangat (Truskie, 2002). Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang
mewujudkan atmosfir motivasi atas dasar komitmen dan identitas emosional pada visi,
filosofi, dan gaya mereka dalam diri bawahannya (Ivancevich, dkk, 2007:209).
Pemimpin karismatik mampu memainkan peran penting dalam menciptakan
perubahan. Individu yang menyandang kualitas-kualitas pahlawan memiliki karisma.
Sebagian yang lain memandang pemimpin karismatik adalah pahlawan. House (1977)
mengusulkan sebuah teori untuk menjelaskan kepemimpinan karismatik dalam hal
sekumpulan usulan yang dapat diuji melibatkan proses yang dapat diamati. Teori itu
mengenai bagaimana para pemimpin karismatik berperilaku, ciri, dan keterampilan
mereka, dan kondisi dimana mereka paling mungkin muncul. Sebuah keterbatasan
teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Shamir, dkk (1993) telah
merevisi dan memperluas teori itu dengan menggabungkan perkembangan abru dalam
pemikiran tenyang motivasi manusia dan gambaran yang lebih rinci tentang pengaruh
pemimpin terhadap pengikut (dalam Yukl, 2005:294).
Indikator Karisma
Bukti dari kepemimpinan karisma diberikan oleh hubungan pemimpin-pengikut.
Seperti dalam teori awal oleh House (1977), seorang pemimpin yang memiliki karisma
memiliki pengaruh yang dalam dan tidak biasa pada pengikut. Para pengikut merasa
mereka bahwa keyakinan pemimpin adalah benar, mereka bersedia mematuhi
pemimpin, mereka merasakan kasih saying terhadap pemimpin, secara emosional
mereka terlibat dalam misi kelompok atau organisasi, mereka memiliki sasaran kinerja
yang tinggi, dan mereka yakin bahwa mereka dapat berkontribusi terhadap
keberhasilan dari misi itu (Yukl, 2005).
Ciri dan Perilaku
Ciri dan perilaku merupakan penentu penting dari kepemimpinan karismatik. Para
pemimpin karismatik akan lebih besar kemungkinannya memiliki kebutuhan yang kuat
akan kekuasaan, keyakinan diri yang tinnggi dan pendirian yang kuat dalam keyakinan
dan idealism mereka sendiri. Perilaku kepemimpinan dan perilaku dari pengikut antara
lain (Yukl, 2005:294):
1. Menyampaikan sebuah visi yang menarik
2. Menggunakan bentuk komunikasi yang kuat dan ekspresif saat mencapai visi itu
3. Mengambil resiko pribadi dan membuat pengorbanan diri untuk mencapai visi itu
4. Menyampaikan harapan yangt tinggi
5. Memperlihatkan keyakian akan pengikut
6. Pembuatan model peran dari perilaku yang konsisten dari visi tersebut
7. Mengelola kesan pengikut akan pemimpin
8. Membangun identifikasi dengan kelompok atau organisasi
9. Memberikan kewenangan kepada pengikut.
Tipe Pemimpin Karismatik
Pemimpin karismatik dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu karismatik visioner
dan karismatik di masa krisis (Ivancevich, 2007:211). Pemimpin karismatik visioner
mengekpresikan visi bersama mengenai masa depan. Melalui kemampuan komunikasi,
pemimpin karismatik visioner mengaitkan kebutuhan dan target dari pengikutnya
dengan target atau tugas dari organisasi. Mengaitkan para pengikut dengan target dari
pengikut dengan visi, misi, dan tujuan organisasi akan lebih mudah jika mereka
merasa tidak puas atau tidak tertantang dengan keadaan pada saat ini. Pemimpin
karismatik visioner memiliki kemampuan untuk melihat sebuah gambar besar dan
peluang yang ada para gambar besar tersebut (Barbara Mackoff dan Wenet, 2001).
ada
tidak
mencukupi
(Ian
I.
Mirtoff,
2004).
Pemimpin
jenis
ini
mengkomunikasikan dengan jelas tindakan apa yang harus dilakukan dan apa
konsekuensi yang dihadapi.
BAB III
Penutup
I.
Kesimpulan
Sikap Soekarno sebagai pemimpin bangsa pada saat itu sangat menekankan pentingnya
persatuan dalam nasionalisme, kemandirian sebagai sebuah bangsa dan anti pejajahan. Hal
ini tercermin di dalam pidato-pidato beliau dalam menggelorakan semangat revolusi secara
besaran-besaran untuk lepas dari belenggu imperialisme. Melihat bagaimana seorang
Soekarno memimpin di dalam sebuah organisasimaupun pemerintahan, menunjukkan
perannya yang sentral sebagai seorang pemimpinsejati, sebagai seorang inspirator, idealis dan
sebagai simbol perjuangan rakyat dalammenegakkan negara yang berdaulat yang dapat
dijadikan sebagai panutan. Akan tetapi,ia akhirnya dijadikan kambing hitam atas peristiwa
yang mengakibatkan kekacauan politik di masa akhir kepemimpinannya. Dan gaya yang
diterapkannya jelas menunjukkan bahwa Soekarno merupakan tipe pemimpin yang
demokratis dengan mengedepankan semangat persatuan di atas kepentingan golongan,
kelompok, ras, suku,agama tertentu akan tetapi juga ada yang menilainya sebagai pemimpin
yang bertipe otoriter karena terkesan memaksakan kebijakan pemerintahannya kepada
lembaga legislatif pada saat itu.Sebagai seorang pemimpin sejati soekarno mampu membawa
arah perjuangan tetap konsisten meskipun banyaknya rintangan yang dihadapinya. Dapat
dijadikan contoh ketika beliau berkali-kali dipenjara oleh pemerintahan kolonial, beliau tetap
demi
tercapainya
persatuan
bangsa
mencapaieksistensinya
di
dalam