Ketika awal masa penjajahan Indonesia oleh Jepang sekitar tahun 1942 sampai
1945, pemerintah Jepang masih belum memperhatikan tokoh dari pergerakan
Indonesia. Hal ini bisa terlihat dari Gerakan 3A yang tokohnya adalah Shimizu
dan Mr. Syamsuddin dimana mereka berdua kurang populer. Tapi pada akhirnya
pada masa pemerintahan Jepang, tokoh Indonesia ini kemudian mulai
diperhatikan lalu dimanfaatkan juga mulai dari Soekarno, Moh Hatta dan masih
banyak lagi beserta organisasinya, sehingga diusahakan bisa menarik perhatian
dari penduduk Indonesia.
Saat masa penjajahan Jepang dimana disebutkan ragam organisasi mulai dari
Jawa Hokokai, BPUPKI, Pusat Tenaga Rakyat (Putera) hingga PPKI dengan
tokoh mulai dari Soekarno, Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, hingga K.H Mas
Mansyur dan tokoh yang lainnya yang aktif dalam aktivitas pergerakan nasional.
Akhirnya, para tokoh nasional ini kemudian bekerja sama bersama pemerintah
Jepang dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Meski begitu, tetap ada yang
melakukan gerakan bawah tanah yaitu Amir Sjarifuddin dan Sutan Syahrir,
mengingat mereka menganggap jika Jepang merupakan fasis berbahaya.
Soekarno di Antara Para Pemimpin
Dunia
Di tahun 1943, Hideko Tojo yang merupakan Perdana Menteri Jepang mengundang para tokoh
Indonesia yakni Soekarno, Moh Hatta hingga Ki Bagoes Hadikoesoemo menuju Jepang dan
langsung diterima oleh Kaisar Hirohito. Bintang kekaisaran yaitu Ratna Suci pun diberikan
kepada ketiga tokoh tersebut oleh Kaisar Hirohito. Penganugerahan ini pun menjadikan
pemerintahan pendudukan Jepang kaget lantaran karena adanya penganugerahan bintang itu
maka ketiga tokoh dari Indonesia tersebut sudah dianggap sebagai keluarga dari Kaisar Jepang
itu.
Namun saat Agustus 1945 beliau kembali diundang Marsekal Terauchi yang merupakan
pimpinan Angkatan Darat di wilayah Asia Tenggara di daerah Vietnam dimana menyatakan jika
proklamasi Indonesia adalah urusan dari rakyat Indonesia. Tetapi karena banyaknya Soekarno
berhubungan dengan pemerintahan Jepang dan badan organisasi Jepang menjadikan Soekarno
pun justru dituduh Belanda sudah bekerja sama dengan pihak Jepang misalnya dalam kasus
romusha.
Soekarno di Masa Perang Revolusi