Anda di halaman 1dari 8

KONFLIK DI KAMBOJA

Oleh :

ANDREAN

KELAS : XII IPS-1

SMA NEGERI 1 MONTONG GADING


TP. 2020 – 2021
KATA PENGANTAR

        Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat
pada waktunya.
Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada tim penulis. Untuk itu tim penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan bantuan serta motivasi
kepada tim penulis.
Makalah ini ditujukan untuk melengakapi bahan bacaan dan sebagai penambah
pengetahuan. Kami sebagai tim penulis menyadari bahwa materi yang disajikan dalam
makalah kelompok ini masih banyak memilki kekurangan, baik dari materi maupun teknik
penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman tim penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat tim penulis harapkan dari pembaca
supaya makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih.

Montong Betok, Februari 2021

PENYUSUN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Serbuan Vietnam ke Kamboja tahun 1978 segera menarik perhatian dunia. Negara-
Negara barat yang dipelopori oleh Amerika Serikat mengutuk invasi Vietnam tersebut,
sedangkan negara-negara Blok Timur  yang dipelopori oleh Uni Sovyet mendukung sikap
Vietnam tersebut.situasi ini mendorong Menteri Letjen Lon Nol yang Pro Amerika Serikat
melakukan kudeta ada tanggal 18 Maret 1970.keadaan genting akibat kudeta yang
dilakukan oleh Lon Nol mendesak Norodom Sihanouk untuk melarikan diri kenegara
tetangga.pada tanggal 9 oktober 1970,Lon Nol mengangkat dirinya menjadi Presiden
Kamboja.Norodom Sihanouk pun mendirikan Pemerintahan Pengasingan di
Peking(Beijing).Pada tahun 1975 Lon Nol dijatuhkan oleh Pol Pot,ketika Pol pot berkuasa
Pol Pot menolak dominasi Vietnam dan lebih condong ke RRC.Pemerintahan Pol Pot
penuh dengan kekejaman dan kekerasan.Hal ini menumbahkan rasa kebencian rakyat
kamboja terhadap pemerintahan Pol Pot.Oleh sebab itu,muncul kelompok perlawanan
dibawah pimpinan Heng Samrin yang didukung oleh Vietnam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja penyebab konflik di kamboja ?
2. Bagaimana Penyelesaian Konflik di Kamboja ?
3. Apa saja Dampak Konflik Kamboja ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyebab Konflik Kamboja

Dengan terjadinya perang di negara vietnam membawa pengaruh yang besar di


bidang politik di Asia Tenggara (Laos, Kamboja,Muangthai, Myanmar) Dalam Makalah
ini Penulis membahas tentang “ Perkembangan Politik di Negara Kamboja “

Perang saudara di Kamboja ini adalah imbas dari Perang Vietnam.berdasarkan


Perjanjian Jenewa (1954) pasukan Vietminh yang ada di Kamboja akan ditarik mundur
dan kemidian akan diselenggarakan PEMILU tahun 1956 untuk menentukan kehendak
rakyat. Namun perselisihan tetap terjadi di Kamboja. Pangeran Norodom Sihanouk
condong kepada blok barat yang bertentangan dengan Son Ngoc Thah ketua partai
Demokrat. Ketika Norodom Sihanouk bersikeras untuk mengubah Undang – Undang
Dasar, pertentangan pun mencapai puncaknya.

Norodom Sihanouk turun dari tahtanya dan digantikan oleh ayahnya yang bernama
Raja Norodom Suramarit. Pada tahun 1960 Norodom Sihanouk kembali memimpin
Kamboja. Pada tahun 1967, Norodom Sihanouk mengadakan perubahan Kabinet. Perdana
Mentri Jendral Lon Nol digantikan oleh Son Sann. Pada masa itu, hubungan Kamboja
dengan Amerika Serikat kurang baik. Bahkan Amerika Serikat menuduh Sihanouk telah
memberikan bantuan kepada pasukan Vietkong dan Vietnam utara untuk melawan
Amerika Serikat. Pada tahun 1970 Jendral Lon Nol berhasil merebut kekuasaan dan
Norodom Sihanouk dipaksa mengungsi ke Beijing (Cina). Pada tahun 1975 jendral Lon
Nol digulingkan oleh pasukan Khamer Merah yang berhaluan komunis. Pasukan khamer
Merah dipimpin oleh Pol Pot dan berhasil menduduki ibukota Kamboja, Phnon Penh pada
bulan April 1975.

Pada tahun 1979, pasukan Vietnam melancarkan serbuan ke Kamboja dan


menggulingkan pemerintahan Khamer Merah yang condong kepada RRC. Kemudian di
Kamboja didirikan pemerintahan pro Vietnam dan Uni soviet di bawah pemerintahan 
Heng Samrin. Namun demikian, di Kamboja terdapat lawan-lawan Vietnam dan tetap
meneruskan perlawanan terhadap pemerintahan Heng Samrin dan Vietnam. Mereka adalah
pasukan Khamer Merah dipimpin Khiu Samphan, pasukan Moulika yang di pimpin oleh
Nordom Sihanouk (berhaluan non komunis), pasukan Front Pembebasan Rakyat Khamer
(KPNLF) di bawah pimpinan bekas Perdana Mentri Son Sann yang melakukan serangan
Gerilya. Ketiga gerakan tersebut sepakat untuk membentuk pemerintahan koalisasi di
Kamboja untuk mengakhiri pendudukan Vietnam.

B. Upaya Penyelesaian

Upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan Konflik Kamboja dapat


diklarifikasikan sebagai berikut            :
a)      ASEAN
Ketika Vietnam mengivansi kamboja,ASEAN mengeluarkan komunike bersama yang
isinya mengutuk invasi Vietnam di kamboja dan menuntut penarikan tentara di kamboja
b)      Indonesia
Peran indonesia dilakukan melalui JIM I dan JIM II (Jkarta Informal Meeting)
diselenggarakan di Bogor 1 juli 1998.Pesertanyaadalah pihak yang bertikai di
Kamboja.Agenda yang dibahas antara lain      :
o   Membahas keterlibatan Negara-negara besar
o   Mencegah kembalinya rezim Pol pot
o   Perlunya mengedepankan kepentingan bersama dan menjahui kepentingan kelompok

JIM II dilaksanakan pada tanggal 19-21 februari 1989 dijakarta.Hasilnya antara lain
menegaskan fungsi ICM (International Control Mecanism ) dan menyerukan penarikan
tentara Vietnam dari kamboja .Fungsi ICM yaitu :

o   Memantau penarikan tentara Vietnam


o   Mengawasi penarikan tentara Vietnam
o   Memeriksa penerikan tentara Vietnam
o   Mengawasi Jalannya pemilu
c)      PBB
PBB menyelenggarakan International Conference Kamboja(ICC) pada tanggal 30-31 Juli
1998 di paris yang diikuti 135 negara.Tujuanya membentuk sebuah badan yang disebut
ICM.Selain itu juga mengirimkan pasukan perdamaian yang disebut UNTAC dengan tugas
mengatur pemerintahan di Kamboja.UNTAC juga berhasil menyelenggarakan pemilu
tahun 1993 yang berhasil memilih Norodon Sihanouk sebagai Kepala Negara,Norodon
Renavit dan Husein sebagai perdana menteri.
C. Pengaruh Konflik Kamboja

Konflik kamboja mengakibatkan pemerintahan tidak stabil dan berdampak pada


merosotnya pembangunan dan perekonomian.Dampak konflik kamboja juga
mengakibatkan perubahan hubungan internasional dan kerjasama antara Negara.

Konflik berkepanjangan di Kamboja membawa dampak yang besar bagi dunia


Internasional. Beberapa dampak konflik Kamboja, yaitu:
1. Munculnya masalah perbatasan negara di wilayah Indochina
2. Munculnya krisis sosial dan genosida yang menewaskan jutaan warga Kamboja
3. Krisis keamanan negara-negara di Asia Tenggara terancam.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejak zaman prasejarah, yaitu sekitar tahun 2000 SM, seluruh kawasan Asia Tenggara
merupakan daerah penyebaran rumpun budaya dan bahasa Melayu-Austronesia, maka
lahirlah berbagai kerajaan yang berada di kawasan ASEAN seperti Sriwijaya dan
Majapahit yang merupakan kerajaan terbesar di Asia Tenggara. Pada abat ke-16 bangsa-
bangsa barat mulai datang dan merebut pengaruh di kawasan ini, dan mereka mulai datang
sebagai pedagang tetapi kemudian sebagai penjajah karena kawasan ASEAN mempunyai
suber kekayaan yang sangat melimpah. Dilatarbelakangi perkembangan situasi di kawasan
pada saat itu, maka negara-negara Asia Tenggara menyadari perlunya dibentuk suatu
kerjasama yang dapat meredakan saling curiga sekaligus membangun rasa saling percaya
serta mendorong untuk pembangunan di kawasan. Sebelum terbentuknya ASEAN tahun
1967, negara-negara Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk menggalang
kerjasama regional baik yang bersifat intra maupun ekstra kawasan seperti Association of
Southeast Asia (ASA), Malaya, Philippina, Indonesia (MAPHILINDO), South East Asian
Ministers of Education Organization (SEAMEO), South East Asia Treaty Organization
(SEATO) dan Asia and Pacific Council (ASPAC).
Meredanya rasa saling curiga diantara negara-negara Asia Tenggara membawa
dampak positif yang mendorong pembentukan organisasi kerjasama kawasan. Pertemuan-
pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar Negeri
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand menghasilkan rancangan Joint
Declaration, yang antara lain mencakup kesadaran perlunya meningkatkan saling
pengertian untuk hidup bertetangga secara baik serta membina kerjasama yang bermanfaat
diantara negara-negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan budaya. Maka pada
tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, lima Wakil Negara Pemerintahan Asia Tenggara
yaitu Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Malaysia dan para Menteri
Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura dan Thailand menandatangani Deklarasi
ASEAN atau yang di sebut juga dengan Deklarasi Bangkok. Deklarasi tersebut menandai
berdirinya suatu organisasi regional yang diberi nama Association of Southeast Asian
Nations, ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara). Organisasi ini bertujuan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan
negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regional yang masih
pada tahap kooperatif dan belum bersifat integratif.
Maka dalam konflik Thailand-Kamboja, pentingnya organisasi regional atau
ASEAN sebagai aktor utama dalam mengamankan kawasan dari ancaman konflik antar
Negara-negara kawasan tersebut, yang dapat menghambat kepentingan dan tujuan-tujuan
bersama dalam organisasi ASEAN. Konflik bersenjata Thailand-Kamboja adalah konflik
kepentingan nasional yang sangat dalam. Candi berusia delapan abad itu memicu
ketegangan setelah UNESCO menetapkannya sebagai Warisan Dunia. Sengketa
perbatasan Thailand-Kamboja dimulai pada bulan Juni 2008 sebagai babak terbaru dari
sengketa panjang yang melibatkan daerah sekitar abad ke-11 Preah Vihear, terletak antara
Khsant Choam kabupaten di Preah provinsi Kamboja utara dan Kantharalak kabupaten (
Amphoe) di Sisaket Provinsi Northeastern Thailand. Lebih dari setahun lalu, Thailand dan
Kamboja terlibat ketegangan yang dipicu oleh klaim masing-masing pihak akan
kepemilikan kuil Preah Vihear di perbatasan kedua negara.

Anda mungkin juga menyukai