Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SEJARAH PEMINATAN

KERJASAMA MILITER

Disusun oleh:

Kelompok 3

Dila Yulia

M Rizaldi

Risma Hermawati

KELAS XII IPS 1

SMA NEGERI 1 PADALARANG

TAHUN AJARAN 2019/2020

1
Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya yang telah memberikan kita
kesehatan sehingga kita bisa menyusun makalah ini dengan baik. Penyusunan makalah ini kami
susun atas permintaan dari guru mata pelajaran sejarah peminatan untuk memenuhi tugas dari
beberapa kompetensi dasar.

Makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami
mengucapkan terimakasih banyak kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini.

Padalarang, September 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar……………………………………...……………….2
1. BAB I Pendahuluan…………………………………………….......4
2. BAB II Pembahasan……………………………………...…..…......5
3. BAB III Penutup……………...…………...………………...…….15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Organisasi internasional merupakan sebagai suatu struktur formal dan berkelanjutan yang
dibentuk atas suatu kesepakatan antar anggota-anggota (pemerintah dan non pemerintah) dari
dua atau lebih negara berdaulat dengan tujuan untuk mengejar kepentingan bersama para
anggotanya. Lebih lanjut, upaya mendefinsikan suatu organisasi internasional harus melihat
tujuan yang ingin dicapai, institusi-institusi yang ada, suatu proses perkiraan peraturan-peraturan
yang dibuat pemerintah terhadap hubungan antara suatu negara dengan aktor-aktor non negara.
Keberhasilan suatu organisasi internasional dapat dilihat dari kebijakan dan cara untuk
mengimplementasikannya. Keberhasilan di bidang ini tergantung dari sikap otonomi organisasi
dan kepercayaan anggota atas kepemimpinan politis organisasi tersebut, tetapi yang paling
penting adalah persepsi dari pemerintah negara anggota tentang seberapa jauh bantuan maupun
kebijakan yang dikembangkan oleh organisasi yang akan sesuai dengan kepentingan nasional
mereka. Oleh sebab itu anggota dapat mendorong ataupun menghalangi perkembangan bantuan
ataupun kebijakan yang dilakukan oleh organisasi sesuai dengan penilaian mereka dengan
mempertimbangkan untung dan ruginya bagi kepentingan nasional negara tersebut.
Bila pengembangan bantuan dan kebijakan tertentu oleh organisasi dipandang berguna oleh
pemerintah negara anggota atau bila organisasi telah memiliki semacam otonomi yang
meningkat dan mengatur dengan kuat masalah kebijakan yang spesifik dan fungsional, maka
perumusan kebijakan tersebut akan dapat berjalan tanpa campur tangan yang spesifik dari negara
anggota, dan keberhasilan implementasinya akan bergantung dari seberapa baik bantuan maupun
kebijakan tersebut dapat diterima oleh negara yang bersangkutan.

2. Tujuan
Untuk menambah wawasan tentang organisasi dan kerjasam militer internasional dan untuk
memenuhi tugas mata pelajaran sejarah peminatan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. NATO (North Atlantic Treaty Organization)

Keberadaan NATO tidak dapat dilepaskan dari penyelesaian peperangan tahun


1945. Penyelesaian Perang Dunia ke-II tahun 1945 mengakibatkan terjadinya perang dingin
antara AS dengan Uni Soviet.

Pada masa itu, komunisme yang menguasai Soviet mulai melebarkan sayapnya ke negara
Eropa Timur seperti Polandia, Jerman Timur, Hongaria, Yugoslavia, Ceko Slovakia. Eropa
Timur mulai menjadi wilayah pengaruh uni Soviet sejak 1947.

Tindakan yang di lakukan Uni Soviet membuat Amerika Serikat dan negara Eropa Barat
khawatir ,dan sebagai antisipasinya dibentuklah suatu pakta pertahanan bersama yaitu NATO
(North Treaty Organization ) atau Pakta Pertahanan Atlantik utara atas prakasa AS pada tahun
1949 di Brusell, Belgia. Tujuannya adalah menagkal ancaman agresi militer Uni Soviet di Eropa
Barat dengan memadukan kekuatan konvensional serta memberikan perlindungan terhadap
Eropa Barat dengan penangkal nuklir Amerika Serikat (Nuclear Umbrella).

Dengan pembentukan NATO ini, dimulailah babak baru atau era baru bagi tatanan politik
regional Eropa yang penuh dengan ketidak pastian, perbutan hegemoni oleh Blok Barat melawan
Blok timur, timbulnya pertentangan ideologi, perlombaan senjata dan terancamnya perdamaian
dan keamanan regional Eropa serta dunia, dan juga tumbuhnya image terhadap Perang Dunia III
yang bisa terjadi kapanpun yang berarti malapetaka bagi umat manusia.

5
NATO berperan dalam bidang bidang politik, militer, dan pertahanan.Pada awalnya
NATO di bentuk untuk menghadapi serangan komunisme Uni soviet dan Eropa Timur ke
negara-negara eropa bagian barat beserta Amerika Serikat , dan membentuk pertahanan militer
bagi anggota-anggota yang terlibat di NATO. Amerika serikat bertujuan untuk menangkal
ancaman agresi militer Uni Soviet di Eropa Barat dengan memadukan kekuatan konvensional
serta memberikan perlindungan terhadap Eropa Barat dengan penangkal nuklir Amerika Serikat
(Nuclear Umbrella).

Tujuan didirikannya NATO adalah untuk menjaga perdamaian dan keamanan bagi para
negara anggotanya dalam bidang politik, militer, dan pertahanan dalam menghadapi ancaman.
Inti dari piagam NATO adalah kesepakatan di antara negara-negara anggota untuk membentuk
pertahanan bersama.

2. SEATO (Southeast Asia Treaty Organization)

Southeast Asia Treaty Organization (SEATO) adalah sebuah organisasi internasional


untuk pertahanan kolektif yang ditandatangani pada 8 September 1954. Lembaga formal
didirikan SEATO pada pertemuan mitra perjanjian di Bangkok pada Februari 1955. Hal itu
terutama dibuat untuk memblokir lebih lanjut komunis di Asia Tenggara.. Markas organisasi
terletak di Bangkok, Thailand. SEATO dibubarkan pada tanggal 30 Juni 1977.
Sejak tahun 1950-an, Politik bebas aktif Indonesia bukan sikap melawan AS, tetapi oleh
AS dinilai kurang tegas dalam memihak blok Barat melawan blok komunis. AS membentuk
Organisasi Pakta Pertahanan Asia Tenggara (Southeast Asia Treaty Organization atau SEATO)
untuk menghimpun kekuatan Asia Tenggara di bawah pimpinan AS dan Inggeris untuk melawan
6
blok komunis, tetapi Indonesia tidak ikut serta di dalamnya. Indonesia dengan Dasar Negara
Pancasila tidak setuju dengan paham komunis dan akan selalu menjaga agar paham komunis
tidak menguasai Indonesia. Akan tetapi Indonesia tidak mau memihak blok Barat karena
mempunyai sikap politik bebas aktif. Demikian pula sekarang, Indonesia melawan terrorisme
dari mana pun datangnya, tetapi tidak berarti Indonesia harus dalam segala hal memihak AS.
Sikap demikian ini tidak dikehendaki AS sejak dulu.
Anggota SEATO
1. Australia
2. Bangladesh
3. Perancis
4. New Zealand Selandia Baru
5. Pakistan Pakistan
6. Philippines Filipina
7. Thailand
8. Kerajaan Inggris
9. Amerika Serikat
SEATO merupakan aliansi militer pimpinan AS didirikan tahun 1954 untuk membantu
perlawanan terhadap ekspansi komunis di Asia Tenggara. SEATO merupakan keseimbangan
tradisional dari pendekatan kekuasaan via aliansi eksternal untuk keamanan regional. Sejak
Malaysia dan Singapura dikolonisasi oleh Inggris, mereka bukan lagi anggota SEATO. Indonesia
juga menolak masuk sebagai anggota SEATO. Negara-negara baru ini memiliki pandangan
bahwa masalah regional semestinya diselesaikan oleh badan lokal.
Pembentukan SEATO merupakan tanggapan terhadap permintaan bahwa daerah Asia
Tenggara dilindungi terhadap ekspansionisme komunis, terutama karena diwujudkan melalui
agresi militer di Korea dan Indocina dan melalui subversi didukung oleh pasukan bersenjata
yang terorganisir di Malaysia dan Filipina. Vietnam, Kamboja, dan Laos (negara penerus dari
Indocina) tidak dipertimbangkan untuk keanggotaan dalam SEATO untuk alasan yang
berhubungan dengan perjanjian Jenewa tahun 1954 di Vietnam. Negara-negara yang,
bagaimanapun, diberikan perlindungan militer oleh protokol. Negara-negara lain dari Asia
Selatan dan Tenggara lebih suka mempertahankan mereka kebijakan luar negeri dari
nonalignment. Perjanjian itu ditetapkan tujuan sebagai ketentuan hanya dan termasuk defensif
untuk membantu diri sendiri dan saling membantu dalam mencegah dan melawan kegiatan
subversif dari luar dan kerjasama dalam mempromosikan kemajuan ekonomi dan sosial. SEATO
tidak memiliki kekuatan berdiri tetapi mengandalkan kekuatan mencolok mobile dari negara-
negara anggotanya, yang terlibat dalam latihan militer gaungan. Pada 30 Juni 1977, SEATO
dibubarkan setelah terjadinya perubahan besar di kawasan Asia Tenggara, khususnya yang
terkait dengan kekalahan Amerika dalam Perang Vietnam

7
3. CENTO (Central East Treaty Organization)

Di Timur Tengah, ada juga organisasi militer yang terbentuk. Namanya CENTO. Didirikan
oleh Iran, Irak, Pakistan, Turki, dan Inggris pada 1955 dengan tujuan untuk menghambat
persebaran komunis di wilayah Timur Tengah. Jika dalam ANZUS dan SEATO Amerika Serikat
terlibat langsung, tidak dalam CENTO. Di CENTO, Amerika Serikat mengambil posisi sebagai
pemberi bantuan militer dan ekonomi kepada negara anggota. Posisi tersebut diambil akibat
adanya sentimen terhadap negara-negara anggota CENTO yang mayoritas pro-Palestina (kecuali
Inggris) dalam konflik Israel-Palestina.

CENTO adalah sebuah pakta pertahanan yang terbentuk pada masa perang dingin,
tepatnya pada tahun 1955. Pada awal berdirinya, CENTO bernama Pakta Baghdad karena
didirikan di Baghdad, Irak. Pada awal berdirinya CENTO, organisasi ini beranggotakan beberapa
negara yaitu, Inggris, Turki, Irak, Iran dan Pakistan. Organisasi ini juga memiliki negara yang
bertindak sebagai pengawas dalam organisasi, negara yang dimaksud adalah Amerika Serikat.
Pembentukan CENTO tidak terlepas dari keadaan sistem internasional yang bipolar pada
saat itu. Ada dua polar utama dalam sistem internasional, Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Kedua polar utama tersebut saling berebut pengaruh, keduanya berusaha mempengaruhi negara-
negara lain untuk mau bergabung dan bekerja sama dengan mereka. Kedua polar ini bisa

8
dibilang saling bertentangan, Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat adalah negara-
negara yang menganut sistem politik demokrasi liberal sedangkan Blok Timur yang dipimpin
oleh Uni Soviet adalah negara-negara yang menganut sistem komunis sosialis. Kedua blok ini
berusaha mencari pengikut sebanyak-banyaknya dengan menyebarkan ideologi yang mereka
terapkan.
Regional Timur Tengah tidak luput dari ajang perebutan pengaruh tersebut. Di region ini,
Amerika Serikat bergerak lebih cepat daripada Uni Soviet. Untuk mencegah penyebaran ideologi
komunisme Amerika Serikat berniat membentuk sebuah pakta pertahanan di kawasan Timur
Tengah. Ide pembentukan ini mulai muncul pada awal tahun 1950-an, ketika itu ketegangan di
Timur Tengah sedang meningkat akibat dari konflik Arab-Israel, hal ini membuat pembentukan
pakta pertahanan menjadi terhambat karena Israel merupakan sekutu dari negara-negara Barat
khususnya Amerika Serikat.
Situasi ini membuat Amerika Serikat dan Inggris melakukan fokus pendekatan pada
negara-negara yang berbatasan langsung dengan Uni Soviet seperti Iran dan Irak. Pendekatan
pembentukan pakta pertahanan di Timur Tengah dimulai dari negara-negara yang telah menjadi
sekutu Amerika Serikat, yaitu Turki yang tergabung dalam NATO (North America Treaty
Organization) dan Pakistan yang tergabung sebagai anggota paling barat dari SEATO (South
East Asia Treaty Organization). Pembentukan pakta pertahanan dilakukan melalui perjanjian di
Baghdad antara Irak dan Turki, lalu diikuti oleh Pakistan, Iran, dan Inggris. Amerika Serikat
tidak menandatangani perjanjian dalam pakta pertahanan ini, namun tetap tergabung sebagai
pengawas serta merupakan anggota dari pertemuan komite. Inggris bertindak sebagai pemimpin
di dalam pakta pertahanan ini.

Proses Regionalisme CENTO


Dalam proses pembentukan organisasi ini, penulis melihat bahwa tidak terjadi proses
regionalisme yang melatar belakangi pembentukan CENTO. Dalam proses regionalisme menurut
Hurrel terlebih dahulu terjadi proses regionalisasi dimana terdapat interaksi antar kelompok
masyarakat di kawasan yang menigkat. Selanjutnya hal ini akan menimbulkan kesadaran dan
identitas regional serta akan terbentuk kerjasama regional antar negara. Dalam kasus CENTO
penulis melihat bahwa proses regionalisme tidak terjadi karena pembentukan organisasi ini
berasal dari luar kawasan Timur Tengah, berasal dari Amerika Serikat dan Inggris. CENTO juga
terbentuk karena situasi perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. pembentukan CENTO
bertujuan untuk memenuhi kepentingan Blok Barat agar negara-negara di kawasan tidak
terpengaruh oleh ideologi komunisme, bukan merupakan suatu kebutuhan yang diinginkan oleh
kawasan Timur Tengah.

Dinamika Integrasi CENTO


Dinamika integrasi yang dialami oleh CENTO adalah spill back. Dua Tahun setelah CENTO
berdiri, terjadi ketegangan di terusan Suez ketika Mesir menguasai terusan Suez yang merupakan

9
jalur perdagangan Internasional. Israel merespon tindakan tersebut dengan menyerang wilayah
Mesir di Semenanjung Sinai, penyerangan ini juga melibatkan Prancis dan Inggris. Karena
keterlibatannya dalam insiden ini, kepercayaan negara-negara di regional Timur Tengah menjadi
berkurang terhadap Inggris sehingga tidak ada negara Timur Tengah yang ingin menjadi anggota
baru dalam CENTO.Krisis kepercayaan dalam CENTO terus terjadi, setelah keterlibatan Inggris
dalam perang melawan Mesir, Amerika Serikat juga melakukan intervensi terhadap dinamika
politik di Lebanon. Kejadian ini membuat Irak keluar dari keanggotaan CENTO. Pusat komando
CENTO dipindah dari Baghdad ke Ankara, Turki.

Setelah Irak keluar dari CENTO pada 1958, keberadaan CENTO tidak memberikan bantuan
yang cukup signifikan kepada anggotanya. Pada tahun 1979 terjadi revolusi Islam Iran yang
membuat hubungan Iran-Amerika Serikat memburuk, hal ini berlanjut dengan keluarnya Iran
dari CENTO pada 1979. Pakistan mengikuti jejak Iran, Pakistan keluar dari CENTO pada 1979
karena CENTO tidak memberika bantuan ketika Pakistan sedang berkonflik dengan India.
Situasi ini membuat CENTO resmi membubarkan diri pada tahun 1979, organisasi ini hanya
bertahan selama 24 tahun

4. ANZUS (Australia New Zealand United States Security Treaty)

ANZUS didirikan oleh Amerika Serikat bersama Australia dan Selandia Baru pada 1
September 1951. Pembentukannya disepakati oleh Percy C. Spender (Australia), C.A.
Berendsen (Selandia Baru), Dean Acheson, John Foster Dulles, Alexander Willey,
John J. Sparkman (Amerika Serikat) di San Fransisco. Tujuan ANZUS adalah untuk
menghambat persebaran pengaruh komunis di kawasan Australia dan Oseania.

10
Salah satu persoalan besar yang pernah dihadapi ANZUS adalah ketika Amerika
Serikat membekukan keanggotaan Selandia Baru. Awalnya, Selandia Baru
mengundurkan diri dari ANZUS karena menolak kedatangan kapal-kapal perang
Amerika Serikat yang membawa senjata nuklir pada tahun 1985. Padahal, Selandia
Baru sejak tahun 1984 telah menerapkan zona bebas nuklir di wilayahnya. Setelah
lebih dari 20 tahun, akhirnya pada 2012 Amerika Serikat mencabut pembekuan
anggota Selandia Baru. ANZUS tetap ada meski Perang Dingin telah berakhir dan
kini keberadaannya lebih sebagai organisasi untuk menguatkan hubungan militer antar
negara anggota.

5. Pakta Warsawa

Pakta Warsawa adalah nama sebuah perjanjian persahabatan dan kerja sama antara untuk membentuk
aliansi militer dan politik antara Uni Soviet dan Eropa Timur yang dilaksanakan di Warsawa pada tanggal
1 Mei 1955. Perjanjian ini disepakati oleh beberapa negara, yaitu Albania, Bulgaria, Hungaria
Demokratis Jerman, Polandia, Rumania, Uni Soviet dan Cekoslowakia.

Pada awal pembentukan Pakta ini, Uni Soviet mengklaim bahwa Pakta Warsawa adalah respon
langsung terhadap pembentukan Pakta NATO di Jerman Barat. Selain itu, dengan pembentukan secara
legal Pakta ini juga memperkuat klaim Uni Soviet atas status kekuasaan sebagai pemimpin dari sistem

11
sosialis dunia, meningkatkan martabat, dan melegitimasi kehadiran dan pengaruhnya di Eropa Timur.
Namun seiring dengan berkembangnya kasus di dalam Uni Soviet itu sendiri, menghilangkan kepentingan
dari tujuan awal pembetukan pakta ini dan Uni Soviet menemukan aliansi formal yang berguna untuk
tujuan lain. Pada awal tahun 1950-an, Amerika Serikat bersama sekutu Baratnya melakukan kesepakatan
untuk kembali mempersenjatai Jerman Barat dan mengintegrasikannya ke dalam NATO, yang
mengancam kepentingan utama Uni Soviet, yaitu mencegah kebangkitan bangsa Jerman yang kuat, dan
bersekutu dengan dengan kekuatan-kekuatan barat. Uni Soviet berusaha untuk menggagalkan
kesepakatan ini dengan mengusulkan untuk mengadakan pemilihan secara serentak di kedua Jerman,
sehingga ada kemungkinan untuk kembali bersatu pada saat Konferensi Menteri Luar Negeri di Berlin,
serta dengan memberi usul kepada kekuatan Barat sebuah perjanjian umum tentang keamanan kolektif di
Eropa dan pembongkaran blok-blok militer yang ada. Namun, kedua usulan ini ditolak, Jerman Barat
bergabung bersama NATO, dan hal ini membuat Uni Soviet memaksa negara-negara sosialis Eropa
Timur untuk “menggabungkan upaya dalam aliansi politik dan militer yang kuat” sehingga pada tanggal
14 Mei 1955, Pakta Warsawa ditandatangani.

Pada awal tahun penandatanganan Pakta ini, sedikit aktifitas Pakta Warsawa ditujukan untuk
membangun aliansi militer multilateral dan lebih banyak digunakan sebagai alat untuk hubungan
diplomasi Blok Timur-Barat. Setelah berjalan selama beberapa tahun, pakta ini mengalami beberapa
goncangan dalam keanggotaannya. Diawali degan kerusuhan di Polandia, diikuti di Hungaria, kehilangan
Albania sebagai anggota dan yang paling akhir adalah protes Rumania terhadap Uni Soviet. Rumania
menganggap bahwa Uni Soviet terlalu banyak mengambil alih dan tidak memberikan negara-negara
Eropa Timur banyak peran dalam mengambil keputusan. Pendapat ini, juga merupakan hampir dasar
pendapat atas semua kerusuhan yang terjadi dalam negara anggota Pakta Warsawa dan Albania yang
keluar sebagai anggota.

Pada akhir tahun 1960-an, Uni Soviet berkonstentrasi untuk pada melegitimasi status quo di Eropa.
Ditegaskan oleh Uni Soviet bahwa perjanjian Timur-Barat tercapai selama masa dAtente dan Uni Soviet
memperbolehkan sekutu Eropa Timur untuk mengakui kehadiran Jerman Barat sebagai negara yang
terpisah atau berbeda, dan sebagai imbalannya Blok Barat, khususnya Jerman Barat, secara eksplisit
menerima kekuatan untuk tidak diganggu gugat di semua perbatasan pasca perang di Eropa Timur dan
secara diam-diam mengenali kendali Soviet di bagian Timur Jerman dan Eropa. Namun pada masa ini,
Uni Soviet mengalami krisis hubungan dengan Jerman Timur karena Jerman Timur menentang
berhubungan dengan Jerman Barat dan juga pada Eropa Timur mendapat banyak pengaruh dari Barat dan
hal ini membuat Uni Soviet mengendurkan kendali terhadap sekutunya.

12
Secara garis besar, pada tahun 1970-an, Uni Soviet menjalin hubungan militer yang lebih luas
bersama negara NSWP (Non-Soviet Warsaw Pact atau negara non pakta warsawa) dan hubungan Uni
Soviet bersama negara Eropa Timur relatif menjadi lebih stabil, ditandai juga dengan adanya peran aktif
negara-negara Eropa Timur dalam pengambilan strategi Soviet di Dunia Ketiga. Pada akhir tahun 1970-
an, Uni Soviet semakin gencar menjalin kerjasama pada negara Non-Soviet Warsawa Pact (NSWP) atau
negara non pakta warsawa Soviet, yang memberikan banyak keuntungan kepada mereka, dan hal ini
diikuti oleh Eropa Timur. Pada akhir 1970-an, ganjalan permasalahan ekonomi secara tajam membatasi
kontribusi dari musuh Eropa Timur kepada Negara Ketiga NSWP.

Pada awal 1980-an, badan internal Pakta Warsawa kembali terguncang dengan Polandia yang
kembali rusuh dikarenakan pergantian fondasi pemerintahan dan mengingat kondisi geografis Polandia
yang terletak ditengah, dengan adanya kerusuhan dalam negeri tersebut mengisolasi Jerman Timur,
memutus akses komunikasi dengan pasukan Uni Soviet yang dikerahkan untuk menghadapi NATO dan
menganggu kontrol Soviet di seluruh Eropa Timur.

pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, konflik Timur-Barat semakin berkembang dikarenakan
kekecewaan Barat terhadap dAtente, dan hal ini membuat Soviet memaksa negara-negara Eropa Timur
untuk kembali memasang barisan kekuatan Pakta Warsawa. Akan tetapi karena beragam hal yang sudah
terjadi sebelumnya, didasari oleh sikap egois Uni Soviet mengukir sejarah pertama kali dalam Pakta
Warsawa, secara bersamaan dua negara atau lebih NSWP menentang kebijakan militer dan kebijakan luar
negeri Soviet. Dikarenakan kekecewaan terhadap Uni Soviet, negara aliansi Eropa Timur banyak yang
mendebat Uni Soviet tentang anggaran belanja militer dan lainnya. Diikuti dengan penolakan pemenuhan
kewajiban keuangan negara NSWP pada tahun 1980-an semaki menunjukkan bahwa Uni Soviet
kehilangan solidaritas dari aliansi-aliansinya.

Dimulai pada tahun 1983, timbul konflik antara negara aliansi Pakta Warsawa, salah satunya adalah
penyerangan Uni Soviet dan Cekoslowakia terhadap Jerman Timur, Hungaria dan Rumania yang
berusaha memperbaiki hubungan Barat-Timur. Uni Soviet tidak bisa membiarkan jika sekutunya berusaha
menjadi mediator untuk memperbaiki hubungan antara Timur dan Barat.

menurut banyak analis Barat, kesulitan ekonomi di akhir 1980-an dan tahun selanjutnya,
kepemimpinan partai komunis yang panjang, seperti Gustav Husak di Cekoslovakia, Todor
Zhivkov di Bulgaria, dan Janos Kadar di Hungaria, menghasilkan bahaya dalam negeri dan
perebutan kekuasaan internal di negara-negara NSWP. Masalah-masalah ini memiliki potensi
untuk memonopoli perhatian Soviet dan membatasi aktivitas global Soviet. Tapi Uni Soviet bisa
mengubah ini potensi krisis menjadi peluang, menggunakan ekonomi untuk menekan sekutu

13
Eropa Timur untuk mematuhi lebih dekat ke posisi Soviet atau untuk mempengaruhi proses
suksesi politik untuk memastikan bahwa generasi baru pemimpin di Eropa Timur akan
menghormati Soviet kepentingan.

Pada akhirnya dikarenakan konflik-konflik yang terjadi pada masa lalu, terlebih dikarenakan
perubahan sistem demokratis di negara Eropa Timur dan runtuhnya Uni Soviet, maka pakta ini
berakhir pada tanggal 31 Maret 1991 namun secara resmi Pakta Warsawa berakhir pada sebuah
pertemuan di Praha pada tanggal 1 Juli 1991.

14
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Organisasi-organisa tadi merupakan dampak dari perang dingin. Organisasi tersebut dibentuk
atas dasar kepentingan dua negara adidaya pada saat itu. Mereka saling menanamkan
pengaruhnya untuk menjadi negara yang paling berkuasa dan berpengaruh.

15

Anda mungkin juga menyukai