Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH (PEMINATAN)

BAB IV
ORGANISASI REGIONAL DAN GLOBAL

KELOMPOK 1

NAMA ANGGOTA :
ACHMAD RAMADHANI ALMAIDA
ANNISA PUJIANTI
ARTA APRIANSYAH
DWI BAYU SAPUTRA
Daftar Isi

1. Judul Makalah …………………………… I


2. Daftar Isi …………………………… II
3. Kata Pengantar …………………………… III
4. Bab 1 Pendahuluan …………………….. 1-2
5. Bab 2 Pembahasan …………………….. 3-15
6. Kesimpulan …………………………….... 16
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayahNyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah
tentang Organisasi Regional dan Global.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
Website sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan
lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah Sejarah ini.
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial. Dimana kita tidak dapat hidup sendiri dan
membutuhkan orang lain. Begitu juga dengan suatu negara. Setiap negara memiliki kelebihan
dan kekurangan masing – masing. Misalnya ada yang memiliki sumber daya alam yang melimpah
dan ada pula yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Maka dari itu, diperlukan
kerja sama untuk mengisi kekurangan masing – masing negara. Faktor terjadinya kerja sama
antar negara yaitu adanya perbedaan dan kesamaan.Perbedaan itu diantaranya perbedaan
sumber daya alam , ilmu pengetahuan dan teknologi, serta ideologi. Sedangkan kesamaan yang
mendorong terjadinya kerja sama yaitu kesamaan keadaan wilayah, sumber daya alam, serta
ideologi. Dengan kerja sama diharapkan suatu negara dapat lebih maju dan berkembang. Kerja
sama itu dapat diwujudkan melalui dibentuknya suatu Organisasi. Organisasi dapat mendukung
proses sosialisasi dalam kerja sama.
Organisasi Internasional banyak mengikutsertakan negara-negara yang ingin
menjalin hubungan internasional baik yang bersifat regional maupun global Dalam suatu
hubungan internasional, tidak selalu diwarnai oleh suasana yang tertib dan aman. Banyak sekali
kendala, baik dari masalah intern (dalam) maupun ekstern (luar), seperti terjadinya perang atau
pertikaian politik yang dapat mengakibatkan hubungan internasional tidak berjalan dengan baik.
Kendala ini dapat diatasi dengan kehadiran organisasi-organisasi internasional yang dapat
digunakan sebagai sarana untuk melakukan hubungan internasional. Selain itu, dapat digunakan
juga sebagai media kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara.. Melalui
organisasi hubungan internasional, negara – negara akan berusaha untuk mencapai tujuan yang
menjadi kepentingan bersama dan kepentingan itu menyangkut segala hal di bidang kehidupan
internasional.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang terbentuknya organisasi-organisasi global dan regional (NATO,


SEATO, Pakta Warsawa, CENTO, ANZUZ)
1. Bagaimana tujuan dibentuknya organisasi-organisasi global dan regional (NATO, SEATO,
Pakta Warsawa, CENTO, ANZUZ)
2. Bagaimana kegiatan yang dilakukan organisasi-organisasi global dan regional (NATO,
SEATO, Pakta Warsawa, CENTO, ANZUZ)

1
C. Tujuan

1. Untuk menganalisis latar belakang terbentuknya organisasi-organisasi global dan


regional (NATO, SEATO, Pakta Warsawa, CENTO, ANZUZ)

2. Untuk menganalisis tujuan dibentuknya organisasi-organisasi global dan regional (NATO,


SEATO, Pakta Warsawa, CENTO, ANZUZ)

3. Untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan organisasi-organisasi global dan regional


(NATO, SEATO, Pakta Warsawa, CENTO, ANZUZ)

2
BAB II
Pembahasan

1. NATO
NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau dalam bahasa Indonesia
berarti Pakta Pertahanan Atlantik Utara, dalam bahasa Perancis l’Organisation
du Traité de l’Atlantiquee Nord (OTAN) merupakan suatu organisasi
internasional yang berperan menjaga keamanan bersama yang didirikan pada
tahun 1949 sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang
ditandatangani di Washington, DC pada tanggal 4 April 1949.

Tujuan NATO
Tujuan didirikan NATO adalah untuk menjaga keamanan & perdamaian bagi
para negara anggotanya dalam bidang politik, militer dan pertahanan dalam
menghadapi ancaman.

Lebih lengkapnya, tujuan NATO diantaranya yaitu:

 Menyelesaikan persengketaan secara damai.


 Mencegah penggunaan kekuatan militer dalam hubungan internasional.
 Mengembangkan kerja sama ekonomi di antara negara-negara NATO.
 Menghilangkan persengketaan politik ekonomi internasional.
 Membela negara anggota dengan prinsip bahwa serangan terhadap satu
anggota berarti serangan terhadap seluruh anggota NATO.

3
Sejarah NATO

Pada Perang Dunia II, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis yang memiliki
paham demokrasi liberal bersatu dengan Uni Soviet yang berpaham komunis
pada blok sekutu.

Secara nyata, demokrasi liberal (liberalisme) dan komunisme adalah dua paham
yang saling bertolak belakang tetapi dalam Perang Dunia II kedua paham
tersebut bersatu sebab mempunyai musuh yang sama yaitu fasisme.

Setelah musuh mereka dapat dikalahkan, keduanya terlibat dalam pertentangan


kembali. Pertentangan itu selanjutnya memunculkan dua blok, yaitu Blok Barat
(AS), dan Blok Timur (Uni Soviet) dan dikenal dengan Perang Dingin (The Cold
War).

Lembaga NATO terbentuk berupa bagian dari perang dingin yang berlangsung
antara Blok Barat dan Blok bagian Timur. NATO ialah lembaga teritorial yang
menggaris bawahi perhatian dalam bidang pertahanan negara-negara Atlantik
Utara.

Organisasi NATO (North Atlantic Treaty Organization ) dibentuk sebagai bagian


dari perang dingin yang terjadi pada Blok Barat dan Blok Timur. NATO adalah
organisasi regional yang fokus terhadap perhatian dalam bidang pertahanan
negara-negara Atlantik Utara.

4
NATO (North Atlantic Treaty Organization) berdiri karena semakin menyebarnya
pengaruh Uni Soviet dengan komunismenya di Eropa Barat dan juga terjadi
ketegangan yang hebat serta persaingan negara super power yakni Amerika
Serika dan Uni Soviet sesudah Perang Dunia II berakhir.

Untuk memperlambat pengaruh paham komunis tersebut, maka negara-negara


seperti Amerika Serika, Canad, Perancis, Belgia, Luxemburh, Italia, Norwegia,
Denmark, Islandia, dan Portugal sama-sama bertanda tangan pada naskah
Perjanjian Atlantik Utara tanggal 4 April 1949 di Brussels, Belgia.

Anggota NATO

Berikut ini adalah negara-negara anggota yang berada di dalam NATO (North
Atlantic Treaty Organization) , antara lain yaitu:

Negara Pendiri NATO


 Amerika Serikat
 Belanda
 Belgia
 Inggris
 Denmark
 Islandia
 Italia
 Canada
 Luxemburg
 Norwegia
 Perancis
 Portugal

5
Negara Yang Bergabung Di Masa Perang Dingin
 Yunani
 Turki
 Jerman
 Spanyol

Negara Yang Bergabung Setelah Perang Dingin


 Republik Ceko
 Polandia
 Hungaria
 Bulgaria
 Estonia
 Latvia
 Lituania
 Rumania
 Slovakia
 Slovenia
 Albania
 Kroasia
 Montenegro

6
2. SEATO
outheast Asia Treaty Organization (SEATO) adalah sebuah organisasi internasional
untuk pertahanan kolektif yang ditandatangani pada 8 September 1954. Lembaga
formal didirikan SEATO pada pertemuan mitra perjanjian di Bangkok pada Februari
1955. Hal itu terutama dibuat untuk memblokir lebih lanjut komunis keuntungan di Asia
Tenggara.. Markas organisasi terletak di Bangkok, Thailand. SEATO dibubarkan pada
tanggal 30 Juni 1977.

sejak tahun 1950-an, Politik bebas aktif Indonesia bukan sikap melawan AS, tetapi
oleh AS dinilai kurang tegas dalam memihak blok Barat melawan blok komunis. AS
membentuk Organisasi Pakta Pertahanan Asia Tenggara (Southeast Asia Treaty
Organization atau SEATO) untuk menghimpun kekuatan Asia Tenggara di bawah
pimpinan AS dan Inggeris untuk melawan blok komunis, tetapi Indonesia tidak ikut serta
di dalamnya. Indonesia dengan Dasar Negara Pancasila tidak setuju dengan paham
komunis dan akan selalu menjaga agar paham komunis tidak menguasai Indonesia.
Akan tetapi Indonesia tidak mau memihak blok Barat karena mempunyai sikap politik
bebas aktif. Demikian pula sekarang, Indonesia melawan terrorisme dari mana pun
datangnya, tetapi tidak berarti Indonesia harus dalam segala hal memihak AS. Sikap
demikian ini tidak dikehendaki AS sejak dulu.

Anggota SEATO

a. Australia Australia
b. Bangladesh (as East Pakistan ) Bangladesh (sebagai Pakistan Timur)
c. rance Perancis
d. New Zealand Selandia Baru
e. Pakistan Pakistan
f. Philippines Filipina
g. Thailand Thailand
h. United Kingdom Kerajaan Inggris
i. United States Amerika Serikat

Pembubaran SEATO
Pada 30 Juni 1977, SEATO dibubarkan setelah terjadinya perubahan besar di
kawasan Asia Tenggara, khususnya yang terkait dengan kekalahan Amerika dalam
Perang Vietnam.

7
3. Pakta Warsawa
Pakta Warsawa (Warsaw Pact) adalah nama yang diberikan kepada
kesepakatan antara beberapa negara Komunis Eropa.

Pakta Warsawa didirikan pada tahun 1955 di Warsawa, Polandia.

Kesepakatan ini juga dikenal sebagai Warsaw Treaty of Friendship, Cooperation


and Mutual Assistance.
Uni Soviet memprakarsai Pakta Warsawa untuk menanggapi pembentukan
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).Awalnya, anggota Pakta Warsawa
adalah Uni Soviet, Bulgaria, Albania, Hungaria, Polandia, Rumania, dan
Cekoslowakia.Republik Demokratik Jerman akhirnya bergabung pada tahun
1956, dan Albania keluar dari Pakta Warsawa pada tahun 1961 setelah
perpecahan Sino-Soviet.
Pakta Warsawa akhirnya dibubarkan pada tahun 1991 seiring dengan
pembubaran Uni Soviet dan banyaknya negara bekas anggota yang beralih ke
demokrasi.

Pakta Warsawa memiliki dua tugas utama dan dua cabang utama. Political
Consultative Committee bertanggung jawab untuk kegiatan non-militer,
sedangkan Unified Command of Pact Armed Forces mengkoordinasikan
kekuatan militer dari negara anggota.
Panglima Tertinggi Unified Command dijabat oleh Wakil Pertama Menteri
Pertahanan Uni Soviet.
Ide dasar Pakta Warsawa adalah bahwa berbagai negara penandatangan akan
saling membantu dalam kasus datangnya agresi.
Terdapat kekhawatiran di antara negara anggota bahwa negara-negara Barat,
terutama setelah pembentukan NATO, mungkin melakukan tindakan militer
terhadap negara Blok Timur.
Uni Soviet juga menggunakan Pakta Warsawa sebagai cara untuk
mengendalikan sekutunya, seperti yang terjadi ketika menyerbu Cekoslowakia
pada tahun 1968 dengan bantuan anggota Pakta Warsawa lain, untuk
menggulingkan pemerintahan yang dituduh memiliki kecenderungan imperialistis
dan pro barat.

Terlepas dari Perang Dingin dan persaingan antara NATO dan Pakta Warsawa,
negara-negara yang tergabung dalam dua blok tersebut juga sering
menunjukkan kerja sama.
Keduanya sering mengerahkan pasukan bersama di bawah naungan
Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertugas saling berdampingan.
Pada tahun 2005, Polandia merilis banyak dokumen rahasia Pakta Warsawa
yang menjelaskan berbagai strategi organisasi tersebut.
Strategi tersebut mencakup serangan ofensif dengan cepat dan efektif ke Eropa
Barat untuk merebut kontrol, dan jika diperlukan dengan menggunakan kekuatan
nuklir.
Pada tahun 1999, sejumlah negara bekas anggota Pakta Warsawa bergabung
dengan NATO. Pada tahun 2004, lebih banyak negara memutuskan ikut
bergabung.
Berbagai negara tersebut diantaranya Bulgaria, Polandia, Hungaria, Estonia,
Latvia, Rumania, Slowakia, Republik Ceko, dan Lithuania.

4. CENTO
Asal Mula Dibentuknya CENTO:
Central Treaty Organization yang disingkat CENTO merupakan organisasi
defensif untuk mempromosikan berbagi tujuan politik, militer dan ekonomi, dengan
tujuan utama adalah untuk mencegah serangan komunis dan mendorong perdamaian
di Timur Tengah. Sebelum CENTO berdiri, CENTO bermula dari The Baghdad Pact
atau Baghdad pakta karena pada saat itu irak masih bergabung diorganisasi ini akan
tetapi setelah tanggal 14 Juli 1958, monarki Irak digulingkan dalam kudeta militer.
Pemerintah baru dipimpin oleh Jenderal Abdul Karim Qasim yang menarik diri Pakta
Baghdad, membuka hubungan diplomatik dengan Uni Soviet dan mengadopsi sikap
non-blok sehingga Pakta Baghdad dibubarkan dan membentuk Central Treaty
Organization karna markas besar Pakta Baghdad awalnya berada di Baghdad (Irak)
1955-1958 dan setelah CENTO berdiri markas besar CENTO dipindahkan di Ankara
(Turki). Semenjak saat itu CENTO berkomitmen untuk kerjasama dalam perlindungan
bangsa, serta non-intervensi dalam urusan masing-masing. Tujuannya adalah untuk
menahan Uni Soviet (USSR) dengan memiliki garis perbatasan negara yang kuat di
sepanjang barat daya Uni Soviet. Satu lagi tujuan ambisius adalah untuk
menghilangkan orang-orang Kurdi. Demikian pula, ia dikenal sebagai 'Northern Tier'
untuk mencegah ekspansi Soviet ke Timur Tengah.
Central Treaty Organization (CENTO) diciptakan sebagai aliansi militer
konvensional dalam iklim Perang Dingin tahun 1950-an dan menjadi penghubung
utama dalam rantai pakta pertahanan strategis melawan Uni Soviet dan sekutunya.
ekspansi komunis di wilayah Tier Utara (Turki, Persia, dan Afghanistan) yang sangat
kuat dan, itu tidak mungkin bahwa Persia, Irak, Turki, dan Pakistan akan datang
bersama-sama atas inisiatif sendiri tanpa jaminan Inggris dan Amerika. Pada aliansi
berbasis militer ini CENTO berbeda dengan aliansi lain seperti NATO dan SEATO yang
memiliki struktur komite militer, dan CENTO tidak memiliki struktur komando militer atau
pasukan tempur apapun yang pernah ditugaskan untuk organisasi, akan tetapi hanya
melakukan latihan militer gabungan secara periodik. Empat latihan militer tahunan yang
diadakan dari 1339, 1356, 1960 dan 1977, termasuk program pelatihan maritim yang
disebut Midlink yang diselenggarakan di Teluk Persia dan Laut Arab untuk angkatan
laut dan udara, operasi pertahanan udara (Sahbaz) untuk mengkoordinasikan
pergerakan pesawat bersama NATO, pencarian dan penyelamatan latihan (Najat)
bahwa bencana simulasi manusia yang melibatkan polisi setempat dan angkatan laut,
serta angkatan bersenjata reguler, dan kompetisi senjata kecil untuk mempromosikan
keahlian menembak. dan CENTO memiliki penyusunan struktur organisasi yang di
sepakati bersama yaitu terdapat dewan menteri, sekretariat, dan komite ekonomi
dengan subkomite dalam kesehatan, perdagangan, dan bidang komunikasi. Dan dewan
menteri merupakan sumber tertinggi CENTO tentang otoritas, pertemuan dilaksanakan
setiap tahun oleh perdana menteri Negara anggota CENTO atau yang mewakili
menteri luar negeri baik pertemuan di Teheran, Islamabad, Ankara, London, dan
Washington. di CENTO terdapat dewan deputi yang secara rutin mengadakan
mengadakan pertemuan setiap dua minggu di markas Ankara pada tingkat duta besar.
Sekretariat memiliki empat divisi yang melakukan tugas-tugas non militer.
· Divisi Politik dan Administrasi disiapkan dalam pertemuan dewan dilayani dan
dilaksanakan sesuai arahan dari Sekretariat.
· Divisi Ekonomi disiapkan dan dalam pertemuan Komite Ekonomi yang dikelola
program kerjasama teknis, serta Multilateral Kerjasama Teknik. Hal ini juga bertindak
sebagai penghubung untuk pertukaran teknis antara negara-negara anggota, bahan
statistik dikembangkan, dan bekerjasama erat dengan Mesin Pertanian dan Konservasi
Tanah Training Center di Persia.
· Divisi Humas dipromosikan pengetahuan dan pemahaman tentang tujuan
CENTO dan kegiatan dengan mendistribusikan siaran pers, laporan, dan makalah
teknis.
· Divisi Keamanan mengawasi keamanan Sekretariat dan stafnya..Sedangkan
dalam menjalin sebuah perdamaian dunia, CENTO membuat hubungan dekat dibidang
militer dengan NATO dan SEATO.
Selama CENTO berdiri terdapat enam dewan menteri yang dipercaya dalam memimpin
CENTO yaitu:
1. Osman Ali Baig (Otman- Ali Beyg, Pakistan)
2. Abbas-Ali Lal atbari (Abbas Ali Khalatbary, Persia)
3. Turgut Menemencioglu (Turki)
4. Nasir Assar (Nassir Assar, Persia)
5. Umit Haluk Baylken (Turki)
6. Kamuran Gurun (Turki)
Saat CENTO berdiri dengan gagahnya Timur Tengah dan Asia Selatan menjadi
daerah yang sangat stabil selama tahun 1960-an dan menjadi salah satu aliansi
tersukses pada perang dingin meskipun terdapat Konflik Arab-Israel yang sedang
berlangsung dan konflik antar india dan Pakistan, dan CENTO sebagai aliansi berbasis
kemiliteran yang telah disepakati oleh para anggota-anggotanya membantu dalam
pengadaan personil ditiap-tiap konflik, dan pengadaan logistic untuk menyetabilkan
daerah Timur Tengah dan Asia Selatan. Selain itu CENTO juga berhasil mengapai
tujuan utama dari para anggotanya yaitu mencegah perluasan pengaruh Soviet dengan
negara-negara non-anggota di daerah Timur Tengah dan Asia Selatan.Keberhasilan-
keberhasilan CENTO sebagai aliansi keamanan di timur tengah ialah menangani
Konflik Turki dengan Yunani atas Siprus (1964), pertengkaran Pakistan dengan India
(1965), sengketa perbatasan antara Persia dan Irak dan meninggalkan tanda mereka
pada hubungan jangka panjang anggota CENTO di Timur Tengah.

PEMBUBARAN CENTO
Saat masa akhir di organisasi ini atau sebelum CENTO dibubarkan ada beberapa
factor yang menyebabkan runtuhnya aliansi ini yaitu: Politik CENTO Persia pada
khususnya dipandang negatif oleh negara-negara Arab nasionalis, yang menerima
kebijakan pro-Barat Teheran, Karena kecenderungan pro-Barat, CENTO menyebabkan
gangguan serius di seluruh Timur Tengah. dan Luar organisasi, pemimpin Arab
berharap untuk blok netral antara dunia komunis dan Barat itu sangat menentang tujuan
organisasi.
Selain itu Revolusi Iran juga merupakan salah satu faktor akhir dari organisasi ini pada
tahun 1979, namun pada kenyataannya sejak tahun 1974, ketika Turki menginvasi
Cyprus. Hal ini menyebabkan Inggris menarik pasukan yang telah dialokasikan untuk
aliansi, dan Kongres Amerika Serikat menghentikan bantuan militer Turki meskipun
terdapat dua hak veto Presiden, revolusi Iran tersebut menyebabkan penggulingan
shah Iran dan penarikan dari CENTO dan beberapa Negara lainnya mengikuti jejak iran
untuk keluar dari CENTO yaitu Pakistan yang juga menarik tahun itu setelah
menentukan organisasi tidak lagi memiliki peran untuk bermain dalam memperkuat
keamanan. Dan setelah jatuhnya Muhammad-Reza Shah, pemerintahan Islam ditimur
tengah membatalkan keanggotaannya di CENTO. Dengan demikian organisasi
kehilangan hubungan pusat dan mengakibatkan banyaknya anggota CENTO yang
mundur dari keanggotaannya. Dengan Mundurnya Turki dan Pakistan pada tahun yang
sama organisasi dibubarkan secara formal pada tahun 1979.

5. ANZUS
Latar belakang terbentuknya ANZUS adalah kekhawatiran Amerika Serikat, Australia
dan Selandia Baru terhadap ancaman dari utara Samudera Pasifik, tertutama ancaman
serangan komunis dari China atau Uni Sovyet.Kepentingan AS dalam ANZUS adalah
untuk bekerjasama dengan Australia dan Selandia Baru untuk menangkal ancaman
komunisme di wilayah ini.
Pembahasan:
Australia, New Zealand, United States Security Treaty (ANZUS) adalah pakta
pertahanan dan keamanan antara Amerika Serikat, Selandia Baru dan Australia. Pakta
ini membentuk kerjasama keamanan di Samudera Pasifik, dan perlindungan bersama
antara ketiga negara bila terjadi serangan terhadap salah satunya. Pakta ini dibuat
pada tahun 1951, sebagai reaksi ancaman komunisme dan Uni Sovyet dalam Perang
Dingin, seperti NATO di benua Eropa. Perjanjian itu mengikat negara-negara
anggotanya untuk menyatakan bahwa serangan bersenjata di wilayah Pasifik terhadap
salah satu anggota akan dianggap sebagai ancaman perdamaian dan keselamatan
bagi negara lain. Perjanjian ANZUS melemah setelah Selandia Baru diberhentikan dari
ANZUS pada tahun 1986. Keluarnya Selandia Baru disebabkan oleh berlakukan
Undang-Undang Zona Bebas Nuklir Selandia Baru, Perlucutan Senjata, dan Kontrol
Senjata yang menerapkan zona bebas nuklir di perairan teritorialnya. Akibatnya, kapal
dan kapal selam bertenaga nuklir dan yang membawa senjata nuklir dari Amerika
Serikat tidak bisa berlayar di Selandia Baru. Amerika Serikat kemudian mengurangi
aktifitas kerjasama militer dengan Selandia Baru, dan menghentikan latihan militer
bersama dari tahun 1984.
Sementara ANZUS melemah sejak tahun 198oan, aliansi Australia-Amerika Serikat
tetap kokoh dan erat. Misalnya, Amerika Serikat mengoperasikan markas militer dan
pusat pengintaian di Pine Gap, Australia Utara.
Tujuan anzus :
Saling membantu dalam mencegah para agresor yang mungkin muncul di kawasan
Australia, Selandia baru dan Amerika Serikat; Mengkoordinasikan pertahanan bersama
di kawasan Pasifik; Membendung pengaruh komunisme yang dianggap sebagai
agresor di kawasan Asia Pasifik terutama dari China dan Uni Soviet; Meningkatkan
kerjasama militer untuk mencegah terjadinya agresi negara lain ke kawasan Pasifik;
Keterikatan dalam menghadapi segala serangan bersenjata bersama karena ancaman
terhadap salah satu anggota juga merupakan ancaman bagi anggota lainnya.[4] (Poin
ini merupakan poin inti dan terpenting, di mana melalui pernyataan tersebut baik
Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat berkomitmen untuk membentuk sebuah
aliansi pertahanan (collective defense).
Kesimpulan dari anzus adalah melalui ANZUS, Australia dan NZ memandang Amerika
Serikat sebagai jaminan keamanan dan pilar penyangga bagi keamanan negaranya. Di
sini Australia bagaikan suatu negara yang sangat ketakutan terutama dari bahaya
negara-negara agresor atau negara-negara yang memiliki pengaruh sehingga
terbentuknya ANZUS, Australia merasa benar-benar terlindungi. Melalui ANZUS,
Australia merasakan kedekatannya dengan Amerika Serikat, terutama dibidang militer.
Australia memperoleh keuntungan di antaranya dalam hal mengatur stategi militer dan
penerapan alat-alat teknologi militer. Hal ini dapat dilihat dari keikutsertaan Australia
dalam Perang Korea dan Perang Vietnam, yang sebenarnya itu semata-mata untuk
kepentingan Amerika sendiri. Tetapi dengan ANZUS bukan untuk kepentingan satu
pihak saja, melainkan bagi ketiga negara yang mengikatkan diri dalam perjanjian itu.
Tetapi perkembangan ANZUS tidak berjalan mulus, karena salah satu negara yaitu
New Zealand mengundurkan diri dari keanggotaannya. New Zealand pernah menolak
kedatangan kapal-kapal perang Amerika Serikat yang membawa persenjataan nuklir
untuk berlabuh di pelabuhan-pelabuhan New Zealand pada tahun 1985. Perlu diketahui
bahwa New Zealand adalah salah satu negara yang anti nuklir. Keluarnya New
Zealand dari ANZUS, secara tidak langsung mengurangi efektivitas fungsi dalam sistem
pertahanan dan keamanan ANZUS. Menanggapi situasi ini, Pemerintah Australia
bersikap mendukung kebijakan “ neither confirm nor deny” yang diterapkan bagi kapal-
kapal perangnya, dan mengharapkan New Zealand mengubah kebijakannya dalam
masalah ini. Sekalipun demikian, Pemerintah Australia tidak menghendaki kaitan
historis, politik, kebudayaan, dan pertahanan dengan New Zealand, yang telah
dibangun semasa koloni, menjadi berantakan. Hubungan pertahanan antara New
Zealand dan Australia tetap terpelihara, melalui program-program latihan militer dan
penguasaan ilmu kemiliteran serta persenjataan. Oleh karena itu, sejak akhir 1985,
sistem pertahanan trilateral ANZUS berubah menjadi dua sistem pertahanan bilateral,
yaitu tinggal AUS (Australia and United States), sehingga keadaan ini semakin
mendekatkan hubungan pertahanan dan keamanan antara Australia dan Amerika
Serikat.
Kesimpulan
Organisasi militer ini tidak cuma diikuti oleh satu negara saja, melainkan oleh banyak
negara, baik berbentuk regional maupun global.

Anda mungkin juga menyukai