Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang hubungan
internasional NATO (North Atlantic Treaty Organization) .
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan mengenai hubungan internasional, yaitu berupa organisasi NATO (North
Atlantic Treaty Organization). Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penulis
BAB I
Pendahuluan
NATO berdiri pada tanggal 4 April 1949, NATO secara resmi dibentuk di Brussel,
Belgia. Sebagai hasil dari North Atlantic Treaty, Saat itu, ada 12 negara yang
menandatangani piagam pendirian NATO yaitu Perancis, Luxemburg, Belanda, Inggris,
Kanada, Denmark, Eslandia, Italia, Norwegia, Portugis, AS, dan Belgia. Inti dari
piagam NATO adalah kesepakatan dari negara-negara penandatangan tersebut untuk
membentuk pertahanan bersama. Dengan demikian, segala bentuk serangan yang
ditujukan kepada salah satu negara anggota NATO akan dianggap sebagai serangan
terhadap negara-negara lainnya.
Pada tahun 1960, Perancis mulai menarik pasukannya dari NATO dan mengurangi
ketergantungannya di bidang keamanan kepada pakta pertahanan tersebut. Pembentukan
NATO sebenarnya adalah konsekuensi dari situasi perang dingin pasca Perang Dunia
Kedua. Uni Sovyet yang berhaluan komunis dianggap oleh negara-negara Barat sebagai
ancaman. Karena itu, ketika Uni Sovyet mengalami keruntuhan pada awal tahun 90-an,
NATO berusaha keras mencari justifikasi atas keberadaan organisasinya. Dengan
demikian, NATO semakin kehilangan identitasnya. Yang terlihat pada NATO kemudian
adalah dominasi kuat AS atas berbagai kebijakan organisasi. Karena itu, sejumlah
negara mulai meminta agar dominasi AS itu dikurangi.
Perang dunia II telah mengubah tata dunia. Di satu sisi ada negara-negara
pemenang PD II yang dipimpin oleh Uni-soviet dengan ideologi komunisnya,
sedangkan dilain pihak ada negara-negara lain yang dipimpin Amerika Serikat
mengibarkan bendera liberalisme. Perang dingin menyebabkan dunia terbagi kedalam
dua polar utama yakni polar Amerika Serikat dan Uni Soviet.
NATO merupakan aliansi militer yang penting pada masa perang dingin,
dimana NATO identik dengan representasi kekuatan sekutu dan memiliki fungsi sebagai
penyeimbang kekuatan pakta warsawa.
Terdapat 3 fungsi utama NATO sebagai aliansi dan organisasi keamanan regional,
yaitu :
1. Collective Defense
2. Crisis Management
3. Cooperative Security Through Partnerships
“The Alliance is committed to protecting its members through political and military
means. It promotes democratic values and is dedicated to the peaceful resolution of
disputes. If diplomatic efforts fail, it has the military capability needed to undertake
collective defence and crisis-management operations alone or in cooperation with
partner countries and international organizations.” (nato.int 2012)
Untuk mencegah terulangnya tragedi perang dunia maka sengketa yang terjadi antar
negara harus diselesaikan dengan cara damai yaitu dengan cara perundingan.
Disanalah peran NATO dibutuhkan oleh tiap anggotanya. Karena NATO memiliki
kuasa untuk mengatur tiap anggotanya dengan beberapa catatan maupun perjanjian
yang telah disepakati bersama..
Tujuan lain dari NATO adalah saling membantu dan membela negara sesama
anggota NATO. Dimana apabila ada salah satu negara anggota yang diserang oleh
pihak lain maka penyerangan tersebut dianggap sebagai serangan yang ditunjukan ke
negara anggota lainnya bahkan ke pihak NATO sendiri. Sehingga anggota-anggota
NATO yang lain akan secara suka rela memberikan bantuan khususnya bantuan
militer untuk negara yang diserang tersebut.
Pada awal didirikan, NATO hanya beranggotakan 12 negara . Namun, seiring dengan
perluasan yang terjadi, pada saat ini NATO beranggotakan 28 negara. Berikut ini Negara-
negara yang menjadi anggota NATO :
Anggota pendiri (1949)
Amerika Serikat Italia
Belanda Kanada
Belgia Luksemburg
Britania Raya Norwegia
Denmark Perancis
Islandia Portugal
Negara-negara yang bergabung pada masa Perang Dingin
Yunani (1952) Turki (1952)
Spanyol (1982) Jerman (1955)
Negara-negara yang bergabung setelah Perang Dingin
Ceko (1999) Lituania (2004)
Polandia (1999) Rumania (2004)
Hungaria (1999) Slowakia (2004)
Bulgaria (2004) Slovenia (2004)
Estonia (2004) Albania (1 April 2009)
Latvia (2004) Kroasia (1 April 2009)
A. Perluasan pertama
Perluasan ini dilakukan pada tahun 1952, dengan memasukkan Yunani dan Turki
menjadi negara anggota. Tujuan NATO memasukkan kedua negara ini menjadi
anggota adalah untuk memperluas keamanan dan stabilitas di Eropa bagian tenggara.
B. Perluasan kedua
Perluasan ini dilakukan tiga tahun kemudian, pada tahun 1955 dengan memasukkan
Jerman Barat ke dalam aliansi.
C. Perluasan ketiga
Perluasan ini dilakukan pada tahun 1982 dengan memasukkan Jerman Timur yang
masih dikuasai Soviet.
Selain ketiga perluasan yang disebut di atas, ada satu perluasan lagi yang sebenarnya
terjadi di dalam NATO, yaitu bergabungnya Jerman Timur menjadi anggota NATO. Hal
ini terjadi seiring dengan bersatunya Jerman Barat dan Timur.
Putaran selanjutnya dari perluasan NATO terjadi setelah berakhirnya Perang Dingin.
Perluasan keanggotaan NATO ini didiskusikan dalam Brussels Summit di tahun 1994
untuk mempromosikan komunitas keamanan di Eropa Tengah dan Eropa Timur dengan
mengkonsolidasikan demokrasi dan memperbaiki stabilitas. Beberapa negara Eropa
Tengah pun setuju dan memutuskan bahwa masa depan kepentingan keamanan mereka
didapatkan dengan cara bergabung dengan NATO.
Struktur utama Organisasi NATO terdiri dari Civilian Structure / Civilian Branch,
Military Structure/ Military Branch dan badan-badan lain dalam NATO
Civilian branch terdiri dari North Atlantic Council / Dewan Atlantik Utara yang
memiliki otoritas tertinggi dalam NATO yang terdiri dari kepala pemerintahan dari
negara-negara anggota NATO atau perwakilannya yang dipimpin oleh seorang
Sekretaris Jenderal.
Peranan NATO pun dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu peran NATO ketika
Perang Dingin dan pasca Perang Dingin.
d. Perang Irak – Resolusi DK PBB No. 1546 menjadi aturan tentang ditunjuknya
NATO sebagai pelaksana atas tindak kondusifnya kondisi Irak akibat perang yang
bergejolak disana.
e. Libya Intervention – Perang Sipil yang terjadi pada tahun 2001 ini beralasan untuk
menurunkan rezim Moammar Kadhafi. Gencatan senjata yang diserukan oleh PBB
membuat NATO memiliki kewewenangan luas untuk mengintervensi kondisi di Libya
pada saat itu.
2.6.2 Kiprah NATO
Pada masa Perang Dingin, kiprah NATO sangat signifikan sebagai salah satu
kekuatan blok, yaitu blok barat. Eksistensi NATO mendapat reaksi cepat dari blok
timur sehingga dibentuklah Pakta Warsawa. Kedua pakta pertahanan ini saling
berseteru, berusaha agar tidak ada dominasi antara kedua pihak. Pasca Perang Dingin
usai, Uni Soviet runtuh yang otomatis menyebabkan Pakta Warsawa berakhir. NATO
kemudian melakukan serangkaian langkah adaptasi seperti menangani manajemen
krisis global, berperan aktif dalam kegiatan peacekeeping internasional, dan lain-
lain. Sehingga, NATO bukan lagi menjadi sebuah organisasi pertahanan khusus bagi
Eropa dengan antisipasi terhadap lawan, namun telah bertransformasi menjadi
organisasi penjaga perdamaian dan keamanan dunia di bawah mandat dewan
keamanan PBB, dimana negara permanent 5 yang memiliki veto (kecuali China)
adalah anggota dan rekan dari NATO hingga saat ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Penutup
Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang
membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan
kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak
jelas, sulit dimengerti, dan tidak lugas.
Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan
bertambah motivasinya dan mengapai cita-cita yang di inginkan, karena dalam
pembuatan makalah ini kami mempunyai maksud dan tujuan yang sangat mendalam.
Tak ada gading yang tak retak, kritik dan saran yang membangun kami
butuhkan, sehingga dapat menjadi lebih baik lagi dikemudian hari.
1.2 Kesimpulan
NATO (North Atlantic Treaty Organization) adalah sebuah pakta pertahanan
antara pemerintahan negara-negara untuk kawasan Atlantik Utara yang didirikan
pada tanggal 4 April 1949 di Washington DC, Amerika Serikat, bermarkas di
Brussels, Belgia. Organisasi ini pada mulanya dibuat dengan tujuan menghadapi
kekuatan Uni Soviet ataupun negara-negara blok timur sehingga dibentuk Pakta
Warsawa. Tetapi peran NATO pada masa pasca perang dingin bukanlah lagi
menjadi sebuah organisasi pertahanan khusus bagi Eropa dengan antisipasi
terhadap lawan, namun telah bertransformasi menjadi organisasi penjaga
perdamaian dan keamanan dunia dibawah mandat dewan keamanan PBB.
1.3 Saran-saran
Lebih baik menghapus hak veto karena 4 negara dari 5 negara yang punya hak
tersebut mengikuti NATO dan ditakutkan ada pihak yang dirugikan. Misalnya
ada permasalahan internasional dan 4 negara tersebut menggunakan haknya
untuk menentang keputusan tentang masalah tersebut sehingga pihak yang lain
dirugikan.
Seharusnya anggota NATO perlu ditambah lagi agar dapat menjadi penjaga
kedamaian dan keamanan dunia.
NATO harus tetap menjalankan kewajibannya agar tidak terjadi perang antar
negara.
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/document/379754445/Makalah-NATO-11-6-docx