Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berawal dari diadakannya hubungan internasional dari beberapa negara

mendorong terbentuknya Organisasi Internasional karena pada dasarnya konsep

suatu negara sama halnya dengan manusia yang merupakan mahluk sosial,

dimana manusia tidak dapat hidup sendiri dan tanpa bantuan dari yang lainnya.

Sehingga timbul kesadaran negara-negara untuk melakukan kerjasama hubungan

internasional untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain. Hubungan Internasional

terjadi tidak semata-mata terjadi tanpa adanya tujuan dan tidak mungkin hanya

dilakukan oleh satu negara saja. Oleh karena itu hubungan internasional

melibatkan dua negara atau lebih yang mempunyai kepentingan serta tujuanya

bersama. Untuk mencapai tujuan bersama tersebut maka dibutuhkan Organisasi

Internasional yang dapat menjadi wadah atau alat bagi negara-negara guna

mencapai tujuannya. Berdasarkan ruang lingkupnya organisasi internasional

dibagi menjadi organisasi internasional universal/global dan organisasi

internasional regional.Salah satu organisasi internasional regional adalah NATO

(North Atlantic Treaty Organization) yaitu organisasi regional yang dibentuk

menitik beratkan perhatian dalam bidang pertahanan negara-negara Atlantik Utara

sebagai pendukung liberalisme dan Pakta Warsawa.

Pasca Perang Dunia II mengakibatkan perubahan yang signifikan pada tata

dunia baru. Tata dunia ini lalu melahirkan bipolaritas kekuatan, yang

merepresentasikan pemenang PD sekaligus dua ideologi yang berbeda yaitu dua

negara adikuasa Amerika Serikat dan Uni Soviet. Di satu sisi ada negara-negara
pemenang PD II yang dipimpin Uni-Soviet dengan ideologi komunisnya,

sedangkan dilain pihak ada negara-negara lain yang dipimpin Amerika Serikat

mengibarkan bendera Liberalisme Rivalitas antara keduanya menjadikan

penyebab terbentuknya aliansi-aliansi pertahanan yang kemudian di-

institusionalisasikan menjadi organisasi internasional yang disebut NATO (North

Atlantic Treaty Organization) pada tahun 1955 sebagai pendukung komunisme1.

Masing-masing negara adikuasa tersebut membentuk blok yang terdiri atas

negara-negara yang mendukungnya. Amerika Serikat membuat Blok Barat,

sedangkan Uni Soviet membuat blok timur. Hal inilah yang kemudian disebut

perang dingin. NATO didirikan sebagai akibat meluasnya pengaruh Uni Soviet

(yang tergabung dalam Pakta Warsawa) dan dibentuk untuk melindungi sekutu-

sekutu Amerika Serikat di Eropa barat dari kemungkinan serangan Soviet. Negara

yang memutuskan untuk menjadi anggota NATO meyakini bahwa Amerika

sebagai negara penggagas NATO, masih memiliki kekuatan militer terbesar.

Sehingga dengan penggabungan mereka diharapkan bisa membuat Uni-Soviet

enggan untuk menyerang. NATO sebagai suatu wujud pertahanan kolektif

(collective security) bagi mereka.

1
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik
yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis
pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang
kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana sejarah berdirinya North Atlantic Treaty Organization

(NATO), Pakta Warsawa dan Tembok Berlin ?

Apakah tujuan didirikannya NATO, Pakta Warsawa dan Tembok Berlin?

Bagaimana negara anggota NATO dan Pakta Warsawa?

Bagaimana Sejarah jatuhnya tembok berlin?

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui sejarah didirikannya North Atlantic Treaty

Organization (NATO), Pakta Warsawa dan Tembok Berlin

Untuk mengetahui tujuan didirikannya NATO, Pakta Warsawa dan

Tembok Berlin

Untuk mengetahui negara anggota NATO dan Pakta Warsawa

Untuk mengetahui sejarah jatuhnya tembok berlin


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Berdiri dan Perkembangan NATO (North Atlantic Treaty

Organization)

Pasca Perang Dunia II yaitu tepatnya (1939-1945) banyak pemimpin Barat

percaya kebijakan dari USSR akan mengancam stabilitas internasional seperti

intalasi secara paksa dari pemerintah Komunis kepada seluruh Eropa Timur,

permintaan wilayah oleh Soviet dan pendukung perang gerilya mereka di Yunani

dan paham sepratisme regional di Iran yang muncul seperti langkah-langkah

Perang Dunia III. Peristiwa seperti itu menandatangani Perjanjian Dunkirk pada

1947 antara Inggris dan Perancis, yang mana berisi suatu pertahanan umum

melawan terhadap agresi. Peristiwa yang berikut, mencakup penolakan oleh

negara-negara Eropa dan Program Kesembuhan Eropa (Rencana Marshall) dan

ciptaan Cominform, suatu organisasi Komunis Mengenai Eropa pada 1947, yang

mendorong Perjanjian Brussels yang ditandatangani oleh Negara-Negara Eropa

Barat pada 1948. Di antara gol pakta itu yaitu menjadi pertahanan kolektif bagi

anggotanya. Blokade Berlin pada Maret 1948 mendorong negosiasi antara Eropa

Barat, Canada dan Amerika Serikat yang mengakibatkan Pakta Pertahanan

Atlantik Utara.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO adalah sebuah organisasi

internasional untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai

bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di

Washington DC pada 4 April 1949. Pasal utama persetujuan tersebut adalah Pasal

V, yang berisi:
Para anggota setuju bahwa sebuah serangan bersenjata terhadap salah

satu atau lebih dari mereka di Eropa maupun di Amerika Utara akan dianggap

sebagai serangan terhadap semua anggota. Selanjutnya mereka setuju bahwa,

jika serangan bersenjata seperti itu terjadi, setiap anggota, dalam menggunakan

hak untuk mempertahankan diri secara pribadai maupun bersama-sama seperti

yang tertuang dalam Pasal ke-51 dari Piagam PBB, akan membantu anggota

yang diserang jika pengunaan kekuatan semacam itu, baik sendiri maupun

bersama-sama, dirasakan perlu, termasuk pengunaan pasukan bersenjata, untuk

mengembalikan dan menjaga keamanan wilayah Atlantik Utara

2.3.1 Perkembangan NATO

a. Pada Masa Perang Dingin

Selama berlangsungnya perang dingin, tidak terjadi konfrontasi pihak

NATO dan pijak UNI sovyet. Pada tanggal 1 Juli 1968 Nuclear non proliferation

treaty terbuka untuk penandatanganan. NATO berpendapat bahwa kebijakan

nuclear sharing tidak melanggar perjanjian dikarenakan Amerika Serikat yang

memegang kendali terhadap senjata nuclear hinggasebuah keputusan dibuat untuk

menggunakan senjata tersebut demi kepentingan perang.Dimanakebijakan

tersebut tidak akan berlaku. Banyak negara anggota NATO yang tidak tau adanya

berjanjian tersebut hingga tidak terjadi perdebatan antara anggota NATO.

Pada tanggal 30 May 1978, negara anggota NATO secara resmi

menyimpulkan duatujuan aliansi NATO yaitu To maintain security and persue

dtente demi menjaganya keamanadan mencapai dtente . Dtente memiliki arti

memperbaiki hubungan yang jelek dalam suatusituasi politik. Dapat disimpulkan

bahwa negara angota NATO mengingikan terjaganya perdamaian serta keamanan


di wilayah eropa utara serta mereka juga menginginkan agar dapatterjalin

hubungan baik antara Blok Barat yang dikepalai Oleh Amerika Serikat dan Blok

Timur yang di kepalai oleh Uni Sovyet. Dtente diharapkan dapat berlangsung

antara kedua pihak (NATO dan Pakta Warsawa) dikarenakan kedua pihak merasa

sama sama superior dalam persenjataan serta mereka ingin mencegah kembali

terjadinya arms race diantara kedua belah pihak.

Pada tanggal 12 Desember 1979 terjadi ketegangan nuclaer antara kedua

belah pihak. NATO menyetujui pembuatan rudal GLCM cruise missiles dan

Pershing II buatan Amerikaserikat. Hulu ledak baru tersebut diharapkan dapat

memperkuat persenjataan NATO diarenaEropa utara.Hulu ledak tersebut di

rancang untyuk menghancurkan instalasi miluter serta formasiTank. Pakta

Warsawa pun membalas dengan mengukuhkan SS-20 medium range Missile

diarena eropa utara. Peristiwa tersebut menyebabkan terjadinya demonstrasi

menutut perdamaiandi wilayah Jerman Barat.

b. Eskalasi NATO di masa Perang Dingin

Di Karenakan kembali terjadinya ketegangan antara blok barat dan blok

timur, maka NATO kembali memutuskan untuk meluncurkan rudal dengan hulu

ledak nuclear, Pershing II diwilayah jerman barat untuk berjaga-jaga terhadap

serangan Uni Sovyet. Pada tanggal 1 September 1983 Uni Sovyet menembak

Jatuh pesawat komersil pembawa penumpang milik Korea Selatan, hal tersebut

didasari oleh pesawat tersebut secara tidak sengaja terbang melewati wilayah

udara Uni Soviet. Presiden Reagen menyatakan bahwa tindakan Uni Soviet

terhadap pesawat tersebut merupakan masacre pembantain. Peristiwa

penembakkan tersebut mengesahkan di bangunya instalasi rudal dengan hulu


ledak nuclear di wilayah Jerman Barat. Instalasi-instalasi tersebut bertahan hingga

terjadinya kembali perundingan antara Reagen dan Gorbachev.

Pada Bulan November 1983, NATO kembali mengancam akan

melaksanakan serangan Nuclear terhadap pihak timur. Kremlin mulai panik dan

mulai mensiagakan senjatanya di perbatasan antara blok timur dan barat, operasi

ini digagalakan oleh Yuri Andropov yang merupakan sekjen Pakta Warsawa,

operasi tersebut diberi nama Operasi Able Archer. Peristiwa ini membuat pihak

komunis benar-benar takut apabila terjadinya serangan pertama dari pihak NATO.

c. NATO Pasca Perang Dingin

Berakhirnya Perang dingin dan bubar pakta warsawa pada awal tahun

1990 meghilangkan musuh NATO secra defacto. Peristiwa tersebut memaksa

NATO dan anggotanya untuk melaksanakan evaluasi ulang terhadap visi dan isi

serta tujuan diciptakan NATO. Sebagai bentuk pengembangan NATO terhadap

wilayah Eropa Timur, kembali bersatunya Jerman Timur dengan Republik

Federasi Jerman menjadi peristiwa pertama yang menandai perubahan radikal

tersebut.

Pecahnya konflik di wilayah Balkan yang diakibatkan oleh pecahnya

negara Yugoslavi menandai awal mulanya operation sharp guard yang terjadi

antara juni 1993 hingga Oktober 1996. Operasi tersebut mengakibatkan terjadinya

embargo senjata dan sanksi ekonomi bagi negara Yugoslavia. Tanggal 28 Febuari

1994, NATO pertama kali melancarkan operasi militer gabungan (yang bukan

latihan), NATO menembak jatuh 4 pesawat Bosnia-Serbia yangmelanggar

perjanjian no flyzone di wilayah Bosnia dan Herzegovina. Kampanye pemboman

NATO, operation delibrate force digagalkan pertama kali pada bulan Agustus
1995 terhadap terntara Republik Srpska setelah pembantain yang terjadi di

Srebrenica. Pada Maret 1999 NATO pertama kali melaksanakan operasi militer

skala besar dengan ikut serta dalam perang kosovo, dimana NATO melaksanakan

pemboman yang berlangsung selama 11 minggu yang dinamakan Operation

Aliied Force terhadap Republik Federasi Yugoslavia.

2.3.2 Negara Anggota NATO

Pada awalnya anggota dari NATO berjumlah 12 Negara (Negara

pendirinya), namun north atlantic treaty kemudian mengatur Keanggotaan NATO

itu terbuka untuk "setiap negara Eropa lainnya dalam posisi untuk memajukan

prinsip-prinsip perjanjian ini dan untuk berkontribusi pada keamanan wilayah

Atlantik Utara."2 dengan membuka kesempatan kepada negara-negara Eropa lain

dengan jalan mengundangnya untuk bergabung. Hingga saat ini ada 28 negara

yang bergabung menjadi anggota dan berkantor pusat di Kota Brussel, Belgia.

Negara-negara tersebut yaitu3 :

No. NEGARA IBUKOTA BENUA TAHUN KETERANGAN

1 Amerika Washington Amerika 1949 Negara Pendiri

Serikat Utara

2 Belanda Amsterdam Eropa 1949 Negara Pendiri

3 Belgia Brussel Eropa 1949 Negara Pendiri

4 Inggris London Eropa 1949 Negara Pendiri

5 Denmark Kopenhagen Eropa 1949 Negara Pendiri

6 Islandia Reykjavik Eropa 1949 Negara Pendiri

2
NATO, Home, dapat diakses secara online pada situs resmi NATO http://www.nato.int/nato-
welcome/index.html pada tanggal 25 Maret 2017 pukul 16.07 WIB.
3
NATO, Member Countries, dapat diakses secara online pada situs resmi NATO: http://www.
nato.int/nato-welcome/index.html pada tanggal 25 Maret 2017 pukul 17.35 WIB.
7 Italia Roma Eropa 1949 Negara Pendiri

8 Kanada Toronto Amerika 1949 Negara Pendiri

Utara

9 Luxembourg Luxembourg Eropa 1949 Negara Pendiri

10 Norwegia Oslo Eropa 1949 Negara Pendiri

11 Perancis Paris Eropa 1949 Negara Pendiri

12 Portugal Lisboa Eropa 1949 Negara Pendiri

13 Yunani Athena Eropa 1952 Masa Perang Dingin

14 Turki Ankara Eropa 1952 Masa Perang Dingin

15 Jerman Berlin Eropa 1955 Masa Perang Dingin

16 Spanyol Madrid Eropa 1982 Masa Perang Dingin

17 Ceko Praha Eropa 1999 Setelah Masa Perang Dingin

18 Polandia Warsawa Eropa 1999 Setelah Masa Perang Dingin

19 Hungaria Budapest Eropa 1999 Setelah Masa Perang Dingin

20 Bulgaria Sofia Eropa 2004 Setelah Masa Perang Dingin

21 Estonia Tallinn Eropa 2004 Setelah Masa Perang Dingin

22 Latvia Riga Eropa 2004 Setelah Masa Perang Dingin

23 Lituania Vilnius Eropa 2004 Setelah Masa Perang Dingin

24 Rumania Bukares Eropa 2004 Setelah Masa Perang Dingin

25 Slowakia Bratislava Eropa 2004 Setelah Masa Perang Dingin

26 Slovenia Ljubljana Eropa 2004 Setelah Masa Perang Dingin

27 Albania Tirana Eropa 2009 Setelah Masa Perang Dingin

28 Kroasia Zagreb Eropa 2009 Setelah Masa Perang Dingin


2.2 Sejarah Berdiri dan Perkembangan Pakta Warsawa

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Uni Soviet dan Amerika Serikat

muncul sebagai pemenang dalam perang tersebut. Meskipun selama Perang

Duniatersebut hubungan bilateral mereka cukup baik, akan tetapi hubungan

tersebut tidak dapat berjalan lancar. Masing-masing negara memiliki alasan

berbeda untuk saling tidak menghargai satu sama lain. Permasalahan utama yang

dihadapi adalah perbedaan ideologi yang mereka yakini, yaitu Amerika menganut

paham liberalisme sedangkan Uni Soviet menganut paham sosialis-komunisme

yang secara nyata saling bertolak belakang.

Uni Soviet dan Amerika Serikat yang merupakan dua kekuatan dunia

terbesar, memiliki pemikiran yang sama yaitu bahwa mereka harus menjadi

negara super power. Untuk itu diperlukan kerjasama yang kuat dengan negara lain

agar dapat mewujudkan hal tersebut. Amerika dan Uni Soviet menerapkan strategi

diplomasinya agar dapat menarik negara-negara Eropa untuk membentuk aliansi

pertahanan. Pada akhirnya Amerika Serikat berhasil membentuk NATO pada

tahun 1949, sedangkan Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa pada tahun 1995.

Pakta Warsawa atau dalam bahasa Rusia disebut /

Warsavski Dogovor/ adalah sebuah perjanjian persahabatan, kerjasama politik

dan militer yang ditandatangani negara-negara: Albania, Bulgaria, Cekoslovakia,

Rumania, Jerman Timur, Hungaria, Polandia dan Uni Soviet pada tahun 1955.

Sejak awal pembentukannya, Pakta Warsawa merupakan sebuah aliansi yang

dibentuk Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur untuk mengimbangi

kekuatan NATO yang telah dibentuk sebelumnya pada tahun 1949. Setiap negara-

negara yang tergabung di dalam Pakta Warsawa berkewajiban memberikan

bantuan militer sebagai bentuk keamanan kolektif kepada sekutu mereka jika
terjadi serangan dari pihak lain sesuai dengan Artikel No. 51 Piagam PBB, yang

termanifestasikan ke dalam Artikel No. 4 Pakta Warsawa yang menyatakan

bahwa:

Dalam permasalahan serangan bersenjata yang terjadi di Eropa terhadap satu

atau beberapa negara yang telah menandatangani perjanjian yang dilakukan oleh negara

atau sekelompok negara, setiap negara yang merupakan bagian dalam perjanjian ini,

dalam melaksanakan hak pertahanan baik itu secara individu maupun kolektif harus sesuai

dengan Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, dimana membuat suatu negara

atau sekelompok negara yang mendapat serangan harus segera memperoleh bantuan, baik

secara individu dan atau dengan negara- negara yang tergabung di dalam bagian

perjanjian ini, dengan segala cara yang dianggap perlu dilakukan, termasuk di dalamnya

menggunakan kekuatan pasukan bersenjata. Negara yang terkait di dalam perjanjian ini

harus segera berkonsultasi untuk mengambil langkah-langkah bersama yang akan diambil

untuk memulihkan dan menjaga perdamaian dan keamana internasional.

Sehubungan dengan langkah-langkah yang diambil berdasarkan keputusan pada

pasal ini akan dilaporkan kepada Dewan Keamanan sesuai dengan ketentuanyang

tercantum di dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Langkah-langkah ini akan

segera berakhir setelah Dewan Keamanan mengambil tindakan nyata yang diperlukan

untuk memulihkan dan memelihara perdamaian dan keamanan internasional.

Berdasarkan isi perjajian tersebut, maka jika ada salah satu negara sedan

mengalami krisis, maka negara lain yang tergabung ke dalam Pakta Warsawa

memiliki kewajiban untuk membantu negara yang sedang dilanda krisis tersebut.

Kondisi keamanan Eropa yang sedang tidak stabil membuat permasalahan timur

dan barat semakin muncul ke permukaan. Dua kekuatan besar yang telah ikut ambil

bagian dalam Perang DuniaKedua sebelumnya telah memunculkan perangbaru.

Meskipun hanya sebatas pada perang urat syaraf, akan tetapi Perang Dingin23 yang
terjadi diantara dua kekuatan besar tersebut mengakibatkan banyak konflik bagi

negara lain. Misalnya perang antara Korea Utara dan Korea Selatan yang hingga

saat ini diantara kedua wilayah tersebut selalu terjadi ekskalas konflik meskipun

Perang Dingin telah lama berakhir. Di samping terjadinya ancaman dari luar,

ancaman dari dalam pun mewarnai keberadaan pakta ini. Banyaknya penolakan dari

masyarakat yang menolak sistem komunisme membuat masing-masing negara

anggota harus serius dalam menanggapi setiap ancaman terhadap Bangunan

Sosialis di negara masing-masing.

Menurut Glen E. Curtis, pembentukan Pakta Warsawa penuh dengan

propaganda. Pembentukan Pakta Warsawa merupakan salah satu bentuk bagian dari

penerapan kebijakan keamanan Uni Soviet, yang dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh

Uni Soviet dengan tujuan membendung kekuatan asing yang akan masuk ke dalam

wilayahnya. Uni Soviet memanfaatkan isu masuknya Jerman Barat ke dalam

keanggotaan NATO sebagai bahan propaganda pembentukan pakta tersebut.

Dengan masuknya Jerman Barat ke dalam keanggotaan NATO, maka

dikhawatirkan akan muncul sebuah ancaman revanchist25, yaitu kembalinya

tentara Jerman Barat setelah kekalahannya dalam Perang DuniaKedua dan

membalaskan dendamnya kepada negara-negara Eropa Timur.26 Uni Soviet

memanfaatkan ketakutan negara-negara Eropa Timur akan hal tersebut dengan

mengajak bergabung ke dalam Pakta Warsawa.

Selain itu, Uni Soviet juga memiliki alasan yang kuat dalam membentuk

Pakta Warsawa. Sebagai sebuah organisasi resmi, Pakta Warsawa dibentuk oleh

Uni Soviet sebagai sebuah organisasi resmi yang bertujuan untuk mengimbangi

NATO dalam menerapkan diplomasi Timur-Barat. Pakta Warsawa memberikan

status Uni Soviet sama seperti Amerika sebagai pemimpin aliansi bangsa-bangsa
merdeka yang mendukung setiap inisiatif kebijakan luar negerinya.27 Oleh karena

itu, dengan pembentukan Pakta Warsawa maka semakin mempertegas posisi Uni

Soviet sebagai salah satu negara super power.

Jika dilihat dari segi hubungan multilateral, pembentukan Pakta Warsawa

merupakan suatu peningkatan hubungan bilateral dalam usaha meningkatkan

mekanisme pertahanan Uni Soviet dan sebagai bagian dari usaha menerapkan

strategi kebijakan luar negeri kepada sekutu terdekatnya di kawasan Eropa Timur.

Di samping itu, Pakta Warsawa juga membantu dalam dalam melegitimasi

kehadiran tentara Uni Soviet dan memberikan pengaruh yang luar biasa di wilayah

Eropa Timur.28 Hal ini semakin dipertegas dengan pembentukan aliansi militer

gabungan yang dipimpin oleh Wakil Menteri Pertahanan dari masing-masing

negara sebagai Wakil Komandan dalam aliansi militer gabungan tersebut. Bahkan

beberapa negara telah melegalkan masuknya pasukan Uni Soviet ke wilayah

mereka sebelum dirumuskannya perjanjian ini, yaitu Rumania, Jerman Timur,

Hungaria, dan Polandia. Hal ini dikarenakan adanya Perjanjian Postdam yang

ditandatangani oleh sekutu pada tahun 1945.30 Selain itu, pembentukan Pakta

Warsawa juga didasari pada kesamaan, saling noninterference dalam urusan

internal, serta saling menghormati kedaulatan dan kemerdekaan masing-masing

negara.
2.2.1 Keruntuhan Pakta Warsawa

Meskipun tujuan awal pembentukan Pakta Warsawa oleh Uni Soviet adalah

sebagai alat untuk mengimbangi kekuatan NATO di kawasan Eropa Barat, namun

kenyataannya pembentukan pakta tersebut hanya bertujuan sebaga salah satu cara

untuk melegalkan eksistensi Uni Soviet di kawasan Eropa Timur. Proses degradasi

hubungan Pakta Warsawa di kawasan Eropa Timur terjadi sejak masa tahun 1956

ketika Kruschev mencanangkan program de-Stalinisasi. Pada saat Presiden Uni

Soviet, Nikita Kruschev ( ) menjabat, eksistensi Pakta Warsawa

mulai dipertanyakan. Program de-Stalinisasi memiliki tujuan yaitu memberantas

sistem komando administrasi-birokrasi yang menjadi tumpuan pada masa Stalin,

yakni dengan melancarkan kebijakan penghentian praktek pengkultusan figur Stalin

dan melakukan reorganisasi dan perombakan besar-besaran di tubuh Departemen

Dalam Negeri dan organ-organ keamanan, serta berbagai rehabilitasi terhadap

korban-korban represi Stalin.32 Namun sayangnya, proyek tersebut membawa

perubahan terhadap sistem keamanan Uni Soviet. Curtis menyatakan bahwa de-

Stalinisasi ala Kruschev membawa perubahan.

2.3 Tembok Berlin

2.3.1 Berdirinya Tembok Berlin

Negara Jerman adalah salah satu negara maju yang berada di

wilayah Benua Eropa dengan ibu kotanya, Berlin. Selain mendapat julukan

sebagai "negara maju" dalam hal perekonomian, teknologi dan ilmu pengetahuan.

Dalam sejarahnya, Jerman juga mempunyai peran penting dalam perang dunia I,

perang dunia II sampai pembangunan tembok Berlin yang memisahkan Jerman

Barat dan Jerman Timur serta bersatunya kedua wilayah tersebut. Mengenai
bersatunya jerman Barat dan Jerman Timur ada tahun itu tidak lepas dari para

tokoh tokohnya, yaitu mantan kanselir Jerman Barat Helmut Kohl, mantan

Presiden AS George H. W. Bush dan mantan sekjen partai Komunis Uni Soviet

Gorbachev. Ketiga tokoh ini berjasa besar atas unifikasi Jerman. Matildis(2012),

mengungkapkan bahwa ketiga tokoh ini telah menerima penghargaan Persatuan

Jerman yang dinamakan "Checkpoint Alpha Ausschuss" oleh Komite Persatuan

jerman dan sependapat bahwa persatuan Jerman adalah detik-detik

membahagiakan di dalam sejarah umat manusia.

Pembangunan tembok Berlin (Berliner Mauer) sendiri dimulai pada tahun

13 Agustus 1961 oleh pemerintahan komunis Jerman Timur di bawah pimpinan

Walter Ulbricht karena Berlin Barat adalah sebuah 'lubang' di negara mereka.

Antara tahun 1949 sampai tahun 1961 sudah lebih dari 2 juta penduduk Jerman

Timur melarikan diri lewat Berlin. Hal ini membuat ekonomi Jerman Timur

menjadi kedodoran, karena kebanyakan orang-orang yang masih muda yang

melarikan diri. Maka secara rahasia dan tiba-tiba tembok ini dibangun. Ryborsch

(2005:12) mengungkapkan bahwa sepanjang tembok itu terbentang zone

perbatasan yang lebar dan diawasi dengan ketat. Penjaga perbatasan siap

menembaki orang-orang yang melarikan diri dari Berlin Timur ke Berlin Barat..

Pada tahun tersebut masih terjadi perang dingin antara Amerika Serikat dengan

Uni Soviet yang pada akhirnya membuat negara Jerman terbagi menjadi 4 bagian

yang dikuasai oleh 4 negara, bagian barat dikuasai oleh Inggris, bagian selatan

dikuasai oleh Amerika Serikat, bagian barat daya dikuasai oleh Perancis, dan

dibagian timur dikuasai oleh Uni Soviet. Dari 4 bagian tersebut, negara Jerman

akhirnya menjadi 2 bagian yang disebut Jerman Barat dan Jerman Timur. Jerman

Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Sedangkan Jerman
Timur dikuasai oleh Uni Soviet. Yang membatasi Jerman Barat dengan Jerman

Timur adalah sebuah Tembok, yang dikenal dengan sebutan Tembok Berlin.

pembangunan tembok pembatas ini juga dibarengi dengan pendirian menara pos

penjagaan yang dibangun sepanjang tembok ini, kawat berduri, dan area langsung

tembak serta sebuah daerah terlarang, yang diisi dengan ranjau anti kendaraan.

2.3.2 Reunifikasi Jerman

Tembok Berlin mulai dihancurkan pada tanggal 9 November 1989, tapi

saat itu tembok ini tidak langsung dihancurkan saat itu juga. Di sore itu dan

beberapa minggu setelahnya, orang-orang datang membawa palu godam dan

sejenisnya untuk menghacurkan beberapa bagian tembok dan juga menciptakan

beberapa lubang perbatasan yang tak resmi. Orang-orang ini disebut sebagai

"Mauerspechte" (pelatuk tembok) (Church, 1989:15).

Militer Jerman Timur berusaha untuk memperbaiki kembali tembok yang

dihancurkan oleh para "pelatuk tembok". Lalu, seiring berjalannya waktu,

tindakan ini dihentikan, dan para penjaga Tembok Berlin semakin toleran dengan

aksi penghancuran tembok dan perginya penduduk melalui tembok yang lubang.

Tanggal 13 Januari 1990, tembok ini resmi dihancurkan oleh militer Jerman

Timur (Church, 1989:15). Penghancuran tembok ini kembali diteruskan setelah

Reunifikasi Jerman sampai akhirnya selesai bulan November 1991. Hanya sedikit

bagian tembok dan menara tetap dipertahankan, sebagai tempat memorial.

Jatuhnya Tembok Berlin merupakan awal dari Reunifikasi Jerman (Leiby,

1999:18).

Setelah penyatuan bekas Republik Federal Jerman (Jerman Barat) dengan

bekas Republik Demokrasi Jerman (Jerman Timur) pada tahun 1990, Republik
Federasi Jerman terdiri dari 16 negara bagian (Bundeslander). Setiap negara

bagian tersebut memiliki otonomi penuh kecuali di bidang kebijakan politik luar

negeri, pertahanan dan keuangan yang berada ditangan Pemerintah Pusat

(Bundesregierung) (Pond, 1993).

Enam belas Negara Bagian Jerman (Bundeslander) sebagai berikut:

1. Baden-Wrttemberg dengan ibukota negara bagian Stuttgart

2. Bayern dengan ibukota negara bagian Munich

3. Berlin, salah satu dari 3 kota yang memiliki status sederajat dengan

negara bagian, merupakan juga ibukota negara Jerman.

4. Brandenburg dengan ibukota negara bagian Potsdam

5. Bremen, adalah kota yang berstatus sebagai negara bagian

6. Hamburg, kota ketiga selain Berlin dan Bremen yang memiliki status

khusus sebagai negara bagian.

7. Hessen dengan ibukota negara bagian Wiesbaden

8. Mecklenburg-Vorpommern dengan ibukota negara bagian Schwerin

9. Sachsen Bawah dengan ibukota negara bagian Hannover

10. Rhein Utara-Westfalen dengan ibukota negara bagian Dusseldorf

11. Rheinland-Pfalz dengan ibukota negara bagian Mainz

12. Saarland dengan ibukota negara bagian Saarbrucken

13. Sachsen dengan ibukota negara bagian Dresden

14. Sachsen-Anhalt dengan ibukota negara bagian Magdeburg

15. Schleswig-Holstein dengan ibukota negara bagian Kiel

16. Thuringen dengan ibukota negara bagian Erfurt


BAB III

KESIMPULAN

Pada saat Perang Dunia II, Uni Soviet sudah berperan penting dalam

membantu Polandia saat melawan Jerman tentang perebutan Kota Danzig. Hal

tersebut juga mengundang Amerika Serikat untuk membantu Jerman dalam

perebutan Kota Danzig. Salah satu akibat Perang Dunia II dalam bidang politik

adalah timbulnya persekutuan atau aliansi, yaitu Amerika Serikat membentuk

Pakta Militer yang bernama NATO (Nort Atlantic Treaty Organisation) dan Uni

Soviet membentuk Pakta Militer yang bernama Pakta Warsawa.

Pada masa perang dingin berlangsung, terlihat pihak Jerman barat lebih

berkembang dibandingkan dengan Jerman timur, karena Jerman barat bagaikan di

asuh oleh 3 negara ( Amerika Serikat, Inggris, Perancis ) yang memiliki

ideologi yang lebih terbuka dan juga menganut sistem demokrasi, berbeda dengan

Jerman timur yang berada di bawah Uni Soviet yang menganut sistem komunis

terlihat sangat tidak berkembang, penduduknya Jerman Timur pun pada saat

masa-masa berjalannya perang dingin saling berpindahan ke wilayah Jerman barat

khususnya kaum-kaum intelektualnya yang menyebabkan penurunan berbagai

bidang seperti perekonomian, sosial dan sebagai macamnya bagi pihak Jerman

Timur.

Perang Dingin kemudian berakhir sekitar tahun 1990-an, yang salah satu

dampaknya menyebabkan runtuhnya negara Uni Soviet tahun 1991 dengan diikuti

negara-negara Eropa Timur termasuk Jerman Timur yang mengalami kekacauan

pada terutama pada politik, ekonomi dan sosial masyarakatnya yang akhirnya

membuat pemerintah mau tidak mau membiarkan warganya berpindah dari


Jerman Timur ke Jerman Barat yang akhirnya membuat robohnya tembok Berlin.

Tembok tersebut dihancurkan oleh warganya dengan palu yang secara perlahan

membuat rongga untuk mempermudah mereka berpindah, awalnya para penjaga

tembok Berlin gencar untuk menanggulangi masalah pembobolan itu. Tapi seiring

berjalannya waktu, akhirnya pada penjaga membiarkan hal itu sampai tembok

tersebut hancur dan kini hanya sisa beberapa bagian saja sebagai memorial. Dan

hancurnya tembok Berlin merupakan awal bagi Jerman Barat dan Jerman Timur

untuk kembali bersatu.


DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Fadli Zon, Gerakan Etnonasionalis: Bubarnya Imperium Uni Soviet, (Jakarta:

Sinar Harapan, 2002)

Gaddis, John Lewis., The Cold War: A New History, (USA: Penguin Press, 2005).

Karl Max, Friedrich Engels. 1959. Manifesto Partai Komunis. Jakarta. Yayaasn

Pembaruan.

Dr. Abdul Hadi Adnan. Perkembangan Hubungan Internasional. 2007: 259-

260.

DRS. Aiyub Mohsin. Diktat Organisasi dan Administrasi Internasional. 2009:

60-61.

Sumber Internet:

Wikipedia. Pakta Pertahanan Atlantik Utara. Diakses dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Pakta_Pertahanan_Atlantik_Utara

NATO. Diakses dari website resmi http://www.nato.int/nato-welcome/index.html

NATO, Member Countries. Diakses dari NATO: http://www.

nato.int/nato-welcome/index.html

UNI SOVIET. http://sejaraheropa.wixsite.com/offering-b-2014/single-

post/2015/02/28/RUNTUHNYA-UNI-SOVIET-DAN-PAKTA-WARSAWA-DI-

EROPA-YANG-BERPENGARUH-TERHADAP-NEGARANEGARA-EROPA-

TIMUR

Jerman Bersatu. http://sejaraheropa.wixsite.com/offering-b-2014/single-

post/2015/04/11/JERMAN-BERSATU

Anda mungkin juga menyukai