Anda di halaman 1dari 9

HAND OUT KD 3

ORGANISASI ORGANISASI REGIONAL DAN GLOBAL NILAI


NAMA WILLIAM CHANDRA CRISTANTO KELAS XII IPS 3 TANGGAL 23/10/20

A. Organisasi regional
1. Organsasi politik dan militer
Organisai yang memilikitujuan terutama di bidang politik dan militer.
a. North Atlantic Treaty Organization (NATO)/pakta pertahanan atlantik utara
NATO adalah kependekan dari North Atlantic Treaty Organization yang dalam Bahasa Indonesia
dikenal dengan nama Pakta Pertahanan Atlantik Utara. NATO merupakan organisasi internasional
untuk keamanan bersama yang berdiri secara resmi di tahun 1949. NATO sendiri merupakan bentuk
dukungan terhadap perjanjian Persetujuan Atlantik Utara.
Dirikan pada tahun 1949 berdasarkan perjanjian Brussels dan nantinya persetujuan Atlantik
Utara markas besar NATO berada di Brussels
Negara negara anggota NATO Belgia, Kanada, Denmark, Prancis, Islandia, Italia, Luksemburg,
Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris Raya, dan Amerika Serikat. Negara anggota lainnya
adalah: Yunani dan Turki (1952), Jerman (1955), Spanyol (1982), Republik Ceko, Hongaria dan
Polandia (1999), Bulgaria, Estonia, Latvia, Lithuania, Rumania, Slovakia dan Slovenia (2004) ,
Albania dan Kroasia (2009), Montenegro (2017) dan Makedonia Utara (2020).
Pendirian NATO bertujuan untuk menjamin kebebasan dan keamanan negara-negara anggota
melalui cara-cara politik dan militer, yaitu sebagai berikut. Politik NATO mempromosikan nilai-nilai
demokrasi dan memungkinkan negara anggota untuk berkonsultasi dan bekerja sama dalam isu-isu
pertahanan dan keamanan untuk memecahkan masalah, membangun kepercayaan, dalam jangka
panjang, dan mencegah konflik. Militer NATO berkomitmen untuk menyelesaikan konflik secara
damai. Jika usaha diplomatik gagal, akan digunakan kekuatan militer untuk mengatasi konflik. Hal Ini
dilakukan di bawah klausul pertahanan kolektif perjanjian pendirian NATO, yaitu Pasal 5 dari
Perjanjian Washington, berdasarkan mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa, atau bekerja sama dengan
negara lain dan organisasi internasional.
NATO terlibat dalam penyelesaian konflik antara lain sebagai berikut
 Segera setelah Uni Soviet menginvasi Afganistan, Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter memulai
pembangunan militer SEcara besar-besaran. Upaya ini semakin diintensifkan oleh pemerintahan
Reagan, meningkatkan pengeluaran militer dari 23 persen/total GNP pada 1981 menjadi 6,5 persen
pada 1980, jumlah anggaran militer terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat.
 Dari segi militer, peningkatan ketegangan terlihat dari dipasangnya rudal balistik RSD-10 Pioneer
milik Soviet yang mengarah ke Eropa Barat. Setelah itu, NATO memutuskanuntuk memasang rudal
jelajah dan MGM-31 Pershing di Eropa, terutama di Jerman Barat. Rudal-rudal ini ditempatkan
dengan jarak mencolok, hanya berjarak tempuh 10 meni ke Moskow.
 Pada 8 Agustus 1990, pemerintah Irak secara resmi menganeksasi Kuwait. Pesawat-pesawat tempur
pertama Angkatan Udara Amerika Serikat tiba di Arab Saudi sebagai bagian dari penambahan
kekuatan militer. Nama sandi operasinya adalah Operation Desert Shield. Di darat, terdanar
pasukan gabungan dari NATO yang siap siaga menghadapi serangan Irak terhadap Arab Saudi.
 Kosovo yang mayoritas beretnis Albania terus mengalami pergolakan sepanjang 1997 dan 1998.
Serbia inein memasukkan wilayah ini sebagai bagian dari Federasi Yugoslavia Baru. Namun, warga
Kosovo menentang kekuasaan Serbia dan melancarkan pembangkangan sipil tanpa kekerasan.
Dalam perkembangannya, warga etnis Albania melancarkan perang gerilya terhadap Serbia. Hal ini
meningkatkan represi dan pembantaian massal etnis ini oleh tentara Serbia. Hal tersebut mendorong
NATO melancarkan pengeboman besar-besaran terhadap sasaran-sasaran militer Serbia.
 Pada Juni 1999, Slobodan Milosevic adalah Presiden Serbia periode 1989-1997 yang kemudian
menjabat sebagai Presiden Federal Yugoslavia periode 1997-2000. Milosevic sepakat untuk mundur
dari Kosovo, dan pasukan penjaga perdamalan NATO memasuki wilayah itu. Berbagai demonstrasi
melawan Milosevic di paruh kedua tahun 1999 gagal memaksa Milosevic mengundurkan diri.
Sementara itu, Montenegro. negara di kawasan Balkan yang tergabung dalam Republik besar dalam
federasi dan mulai membuat langkah-langkah Federal Yugoslavia sejak 1992, mencari otonomiy
lebih yang konkret menuju tujuannya.
b. Southeast Asia Treaty Organization ( SEATO )
Merupakan aliansi negara negara Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Selandia Baru, Australia,
Filipina, Thailand, dan Pakistan
SEATO terbentuk pada tahun 1954 pemrakasanya adalah John Foster Dulles. Menteri Luar Negeri
Amerika Serikat.
Tujuan didirikan SEATO untuk membendung arus komunisme di wilayah Asia Tenggara.
Anggota SEATO adalah Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Selandia Baru, Australia, Filipina,
Thailand, dan Pakistan

c. Pakta Warsawa
Pakta warsawa adalah aliansi militer negara-negara Blok Timur di Eropa Timur.
Tujuan didirikan mengorganisasikan diri terhadap potensi ancaman dari aliansi militer Blok Barat,
yaitu The North Atlantic Treaty Organization (NATO), yang sudah terbentuk lebih dahulu pada 1949.
Pakta Warsawa terbentuk sebagai reaksi atas bergabungnya Jerman Barat ke dalam NATO pada 1955
berdasarkan Pakta Paris 1954.
Latar belakang dibentuknya pakta warsawa keinginan Uni Soviet untuk mempertahankan kendali
atas kekuatan- kekuatan militer di Eropa Tengah dan Eropa Timur.
Pakta warsawa dirancang oleh Nikita Khrushchev ditanda tangani di Warsawa, Polandia pada
tahun 1955
Pakta warsawa terlibat beberapa konflik antara lain sebagai berikut
 Antara 23 Oktober sampai 10 November 1956, terjadi Revolusi Hungaria, yakni upaya menentang
pemerintah komunis Hungaria yang didukung Uni Soviet. Setelah berhasil menggulingkan
pemerintahan komunis, masyarakat Hungaria membubarkan polisi rahasia ala Uni Soviet dan
menyatakan menarik diri dari Pakta Warsawa. Selain itu,mereka juga berjanji menyelenggarakan
pemilihan bebas dan demokratis. Khrushchev merespons dengan umum yang menyerbu Hungaria.
Ribuan warga Hungaria ditangkap dan dipenjarakan, serta lebih dari 200.000 warga lainnya
melarikan diri ke luar negeri. Pemimpin revolusi Imre Nagy dan yang lainnya dieksekusi setelah
diadili dalam sebuah persidangan rahasia. Respons brutal Soviet atas Revolusi Hungaria
menimbulkan perpecahan di antara partai-partai komunis dunia baik di Blok Barat maupun di Blok
Timur. Dampaknya yang langsung terasa adalah berkurangnya anggota partai.
 Pada 1970, Leonid Brezhnev secara resmi menjadi pemimpin tunggal Uni Soviet. Pada era
Brezhnev, Uni Soviet dan negara- negara anggota Pakta Warsawa menginvasi Cekoslowakia guna
mencegah meluasnya reformasi Musim Semi Praha.
Pakta warsawa berakhir disebabkan beberapa faktor
Pakta ini berperan sebagai sandaran bagi rezim komunis Eropa Timur yang tidak populer. Dukungan
rakyat di setiap negara anggotanya kecil sekali.
Berkuasanya orang-orang nonkomunis di negara-negara anggota Uni Soviet membuat pengaruh Pakta
Warsawa semakin melemah.
Meskipun pemerintah Uni Soviet menunjukkan komitmen untuk mempertahankan Pakta tersebut,
terlihat jelas bahwa musuh-musuh terbesar yang mengancam perjanjian itu berasal dari dalam
organisasi itu sendiri. Musuh dimaksud adalah negara-negara Eropa Timur sendiri yang takut akan
serangan dari Uni Soviet.
Moskow sendiri bahkan meninggalkan Pakta tersebut. Hal ini dipicu oleh kesulitan-kesulitan ekonomi
akibat ketidakmampuan menanggung beban pengeluaran militer yang berlebihan. Menteri Luar Negeri
Eduard Shevardnadze,misalnya, pernah menyimpulkan Eropa Timur telah menjadi beban bagi
Moskow.
Muncul dan semakin kuatnya gerakan Solidaritas (Solidarnosc) di Polandia, yang kemudian berhasil
mendorong pemilihan umum yang bebas di negara tersebut pada 1989. Dalam pemilihan umum
tersebut, Solidaritas menang melawan Partai Komunis.
Tersingkirnya Partai Komunis Cekoslowakia. Jatuhnya pemimpin komunis Bulgaria Todor Zhivkov.
Jatuhnya pemimpin komunis Rumania Nicolae Ceaucescu.
Lemahnya koordinasi dan kesatuan di antara negara-negara komunis.
Republik-republik yang membentuk Uni Soviet menuntut hak untuk memisahkan diri dan hal tersebut
semakin meningkatkan permusuhan.
d. Central Treaty Organization (CENTO )
CENTO adalah organisasi pertahanan bersama yang dibentuk pada 24 Februari 1955 oleh Iran, Irak,
Pakistan, Turki, dan Inggris. dibentuk pada tanggal 24 Februari 1955 oleh negara Iran, Irak,
Pakistan, Turki, dan Inggris pembentukkannya diprakarsai oleh negara Amerika Serika tujuan
didirikan nya CENTO menjaga keamanan Timur Tengah dari ancaman komunisme.

e. Australia,New Zealand,United State Of Amerika (ANZUZ)


ANZUZ adalah pakta pertahanan dan keamanan antara Amerika Serikat, Selandia Baru dan
Australia.
ANZUZ didirikan pada tanggal 1 September 1951 di kota San Francisco
Perjanjian pembentukan ANZUZ ditanda tangani oleh pihak Australia oleh Percy Spender,
Selandia Baru oleh C. A. Berendsen, dan pihak Amerika Serikat oleh Dean Acheson, John Foster
Dulles, Alexander Willey, dan John J. Sparkman.
Adapun tujuan utama pembentukan ANZUZ
a. Mengoordinasi pertahanan bersama sebagai langkah awal memadukan keamanan regional di
kawasan Pasifik.
b. Membendung pengaruh komunisme yang dianggap sebagai agresor di kawasan Asia Pasifik.
c. Meningkatkan kerja sama militer untuk mencegah terjauir agresi negara lain ke kawasan Pasifik.

2. Organisasi ekonomi
a. South Asian Association for Regional Cooperation ( SAARC )
SAARC adalah sebuah asosiasi negara-negara Asia Selatan yang terdiri dari 8 negara diusulkan oleh
Ziaur Rahman, Presiden Bangladesh saat itu, dan dibentuk pada 8 Desember 1985.
Dibentuk pada tanggal 8 Desember 1985.
Markas besarnya di Kathmandu, Nepal
tujuh anggota pendiri Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka.
Tujuan didirikan mewujudkan kosejahteraan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Asia
Selatan, yaitu sebagai berikut.
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pembangunan budaya di wilayah Asia
Selatan.
2. Memberi kesempatan kepada semua individu untuk hidup bermartabat dan mewujudkan potensi
penuh mereka.
3. Mempromosikan dan memperkuat kemandirian kolektif di
4. Berkontribusi dan saling percaya, memahami dan menghargai
5. Mempromosikan kolaborasi aktif dan bantuan timbal balik antara negara-negara Asia Selatan.
masalah satu sama lain. di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknis, dan ilmiah.
6. Memperkuat kerja sama dengan negara-negara berkembang lainnya.
7. Memperkuat kerja sama antarnegara Asia Selatan di forum internasional mengenai hal-hal yang
menjadi kepentingan bersama.
8. Bekerja sama dengan organisasi internasional dan regional dalam memajukan Asia Selatan.

b. Asia - Pasifik Economi Cooperation (APEC)


1) Latar belakang dan struktur organisasi
Didirikan pada tahun 1989 mengukuhkan pertumbuhan ekonomi dan mempererat komunitas
negara negara Asia-Pasifik kebanyakan negara anggotanya mempunyai garis pantai ke
samudera Pasifik
Kerjasamanya meliputi perdagangan, investasi, dan bidang ekonomi lainnya secara menyeluruh.
Tujuan didirikan APEC
 Mendorong pertumbuhan ekonomi demi kesejahteraan bersama di Asia-Pasifik.
 Mendorong dan memfasilitasi perdagangan dan investasi yang lebih bebas dan terbuka di kawasan.
 Selain itu, meningkatkan kerja sama pengembangan kapasitas ekonomi anggota dengan target 2010
untuk ekonomi negara maju dan 2020 untuk ekonomi negara berkembang.
 Mempererat hubungan sesama negara anggota untuk memperjuangkan kepentingan ekonomi
bersama pada forum internasional.Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan
kemakmuran di kawasan Asia-Pasifik.
c. Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE)
1) Latar belakang dan struktur organisasi
Latar belakang berdirinya MEE tidak lepas dari kondisi ekonomi Eropa yang mengalami
keterpurukan at Perang Dunia II. Prancis dan Jerman Barat berinisiatif untuk memulihkan kondisi
perekonomian Eropa. Namun, untuk inu, dibutuhkan kerja sama dengan negara-negara Eropa lain.
Adanya kerja sama ekonomi ini juga diharapkan dapat mencegah Ierulangnya kembali perang.
Didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 di kota Roma
Tujuan didirikan MEE
 Mewujudkan integrasi Eropa dengan menjalin kerja sama ekonomi, memperbaiki taraf hidup, dan
memperluas lapanga kerja.
 Memajukan perdagangan dan menjamin adanya persaing bebas serta keseimbangan perdagangan
antarnegara anggota.
 Menghapus semua rintangan yang menghambat perdagangan internasional.
 Memperluas hubungan dengan negara-negara selain anggota MEE.
Pada tanggal 1 januari 1992 merubah nama MEE menjadi Uni Eropa melalui perjanjian
Maastricht
Pada tanggal 1 januari 1993 masyarakat eropa hanya mengenal satu mata uang yang disebut
European Currency Unit
Keanggotaan Uni Eropa dengan syarat
1) negara tersebut berada di kawasan Eropa, dan
2) negara tersebut harus menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, penegakan hukum, menghormati hak
asasi manusia (HAM), serta bersedia menjalankan segala peraturan perundang- undangan Eropa.

d. ASEAN Free Trade Area (AFTA)


AFTA dibentuk pada tangga l1992 di negara Singapura pertemuan tersebut menghasilkan suatu
keputusan untuk membentuk suatu kawasan perdagangan bebas dalam jangka waktu 15 tahun.

e. North American Free Trade Agreement (NAFTA)


1) latar belakang terbentuk dari hasil kenginan tiga negara untuk mewujudkan kawasan
perdagangan bebas di kawasan Amerika Utara. Pada awalnya, NAFTA merupakan Parjanjian bilateral
antara AS dan Kanada. Dalam American Summit di Chili pada April 1988, kedua negara sepakat
bahwa perdagangan, perjalanan, ikatan keluarga, dan cyberspace menjadi bagian dari masyarakat. Oleh
karena itu, kerja sama kedua negara harus ditingkatkan.
2) NAFTA diresmikan pada tanggal 1 Januari 1994
Pada September 1998 menteri luar negeri dari negara negara AS, Kanada, dan Meksiko
menandatangani Declaration and Memorandum of Understanding untuk menjalin kerjasama
triateral
Tujuan pembentukan NAFTA adalah sebagai berikut
a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja melalui usaha penghapusan berbagai
hambatan perdagangan
b. Menciptakan iklim usaha untuk mendorong persaingan yang sama percaturan tersebut. adil.
c. Meningkatkan peluang investasi dan memberikan perlindungan terhadap hal milik intelektual.
d. Menciptakan prosedur yang efektif dalam penyelesaian perselisihan perdagangan di antara ketiga
negara anggotanya.

f. Central America Free Trade Agreement - Dominican Republik (CAFTA - DR )


1) Latar belakang
CAFTA DR adalah perjanjian perdagangan bebas Amerika Tengah-Republik Dominika yang
disetujui antara 2003 dan 2004.
Tujuan dibentuknya CAFTA DR mewujudkan perdagangan produk ekspor Amerika Tengah ke
Amerika Serikat telah bebas tarif sejak Caribbean Basin Initiative pertama kali diberlakukan pada
tahun 1984.
2) Eksistensi
Pelaksanaan dan perkembangan
Ada banyak ketentuan dalam CAFTA DR diantaranya adalah sebagai berikut
 Perdagangan jasa lintas batas
Setiap negara anggota harus memperlakukan penyedia jasa dari negara-negara anggota secara setara
dengan penyedia jasa dalam negerinya sendiri. Perusahaan-perusahaan penyedia jasa diwajibkan
membuka kantor layanan di negara tujuan sebag syarat melakukan aktivitas bisnis jasa lintas-batas.
 Jasa keuangan
Celain tidak boleh diskriminatif, CAFTA-DR melarang batasan kuantitatif tertentu atas akses pasar
dari lembaga-lembaga keuangan negara-negara anggota, serta melarang batasan terhadap kebangsaan
(nationality) dari para manajer seniornya.
 Investasi
CAFTA-DR melindungi negara anggota terhadap praktik diskriminasi atau praktik tidak adil ketika
mereka berupaya melakukan investasi di wilayah negara anggota yang lain. Hal itu di antaranya
sebagai berikut.
1) CAFTA-DR melarang perlakuan yang lebih istimewa terhadap investor dalam negeri
dibandingkan investor negara anggota yang ingin berinvestasi.
2) CAFTA-DR membebaskan transfer dana yang terkait dengan investasi.
3) CAFTA-DR memberi kebebasan untuk mempekerjakan Siapa pun yang dianggapnya memenuhi
kualifikasi tanpa memedulikan kebangsaannya.
 Akses Pasar
Pemerintah negara anggota berkomitmen mengurangi dan akhirnya menghapus tarif dan aturan yang
melindungi produk dalam negeri.
 Pertanian
CAFTA-DR mensyratkan bahwa tarif dan kuota diatur secara transparan, nondiskriminatif, dan
responsif terhadap kondisi sedapat mungkin tidak membebani pasar dan memungkinkan importir
memanfaatkan sepenuhnya kuota pasar, serta impor. Setiap negara anggota akan menghapus subsidi
ekspor terhadap barang-barang pertanian yang ditujukan ke negara dengan anggota CAFTA-DR
yang lain.

B. Organisasi Ekonomi Global


1. Organisasi of the Petroleum Exporting Countries ( OPEC )
Latar Belakang
Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) atau organisasi negara-negara
pengekspor minyak bumi adalah organisasi yang bertujuan menegosiasikan masalah-masalah mengenai
produksi, harga, dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan minyak. Pada 14
September 1960, lima negara yaitu Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela mendirikan OPEC di
Baghdad, Irak. Pembentukan OPEC tersebut dipicu oleh ketidakstabilan harga minyak internasional.
Hingga2014, anggota OPEC berjumlah 12 negara. Sejak 1965, OPEC bermarkas di Wina, Austria.
Terdapat tujuh perusahaan minyak yang dikenal dengan sebutan The Seven Sisters yang
menguasai harga minyak dunia. Ketujuh perusahaan tersebut adalah Anglo-Persian Oil Company
(sekarang BP), Gulf Oil, Standard Oil of California (SoCal), Texaco (sekarang Chevron), Royal Dutch
Shell, Standard Oil of New Jersey (Esso), dan Standard Oil Company of New York (Socony, sekarang
Exxon Mobil). Pada 1970, melalui "The Tripoli-Teheran Agreement", OPEC secara penuh menetapkan
pasar minyak internasional.
Selain untuk menjaga kestabilan harga minyak dunia, OPEC juga memiliki tujuan lain, yakni:
a. menyatukan kebijakan perminyakan antarnegara anggota
b. memenuhi kebutuhan dunia akan minyak bumi
c. menentukan kebijakan-kebijakan untuk melindungi negara- negara anggota.
Eksistensi
Bidang ekonomi
OPEC memungkinkan negara anggotanya menjamin pendapatan mereka dengan mengoordinasi
kebijakan dan harga minyak. Salah satu cara untuk menjaga stabilitas pasar minyak internasional
adalah melalui penentuan kuota (batas tertinggi) produksi minyak berdasarkan kesepakatan negara
anggota. Contohnya, apabila permintaan minyak dunia meningkat atau negara anggota OPEC
mengurangi produksinya, 38ota OPEC lain dapat secara sukarela meningkatkan salah satu produksi
minyaknya untuk menghindari lonjakan harga yang tidak terkendali. Dalam perdagangan internasional,
OPEC menguasai
Bidang politik
OPEC memiliki kekuatan politik yang cukup signifikan karena setengah ekspor minyak dunia
dimiliki negara-negara anggota OPEC. Pada 1970-an, terjadi Perang Yom Kippur di Timur Tengah,
Amerika Serikat membantu Israel dalam upaya melawan Mesir dan Suriah. OPEC pun menunjukkan
kekuatan politiknya. OPEC. lantas menerapkan embargo minyak yang ditargetkan kepada Amerika
Serikat dan sekutu Eropanya. Embargo berlangsung sejak 19 Oktober 1973 hingga 17 Maret 1974.
Embargo tersebut ternyata berdampak luas. Efek langsung embargo meliputi inflasi dan resesi ekonomi
di Amerika Serikat dan negara-negara lain yang menjadi target embargo. Di Amerika Serikat, pemilik
mobil dibatasi hanya membeli bensin pada hari tertentu serta penerapan plat nomoi genap-ganjil untuk
beroperasi bergantian.
Embargo minyak juga mendorong produsen mobl memproduksi kendaraan berukuran lebih kecil
dan hemat bahan bakar. Bahkan setelah embargo berakhir, harga minyak terus naik dan ekonomi
Amerika Serikat terus menderita.
Meskipun OPEC sering dianggap berperan "jahat" dalam arena politik, organisasi ini juga
memiliki tujuan yang bisa dibenarkan. OPEC berfungsi mencegah anggotanya dimanfaatkan oleh
negara- negara industri dengan memastikan negara-negara pengekspor minyak mendapatkan harga
minyak yang adil.

Indonesia Keluar dari OPEC


Pada Mei 2008, Indonesia mengajukan surat untuk keluar dari keanggotaan OPEC. Hal ini
dilakukan karena Indonesia telah menjadi negara importir minyak sejak 2003. Setelah keluar dari
OPEC, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menawarkan kerja sama kepada OPEC
untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan, serta manajemen perminyakan.
2. General Agreement on Tariffs and Trade ( GATT )
Latar Belakang
Pada 1947, dibentuk organisasi yang mengurusi perjanjian umum tentang tarif dan perdagangan
yang disebut General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) di Jenewa, Swiss. GATT dibentuk
sebagai respons terhadap tidak adanya pihak pengatur tarif dan perdagangan sehingga terjadi
pelanggaran dan diskriminasi dalam perdagangan internasional (baca: perdagangan barang). Adapun
maksud didirikannya GATT adalah menerapkan prinsip-prinsip traktat multilateral. Traktat tersebut
berupa pengurangan tarif, penghapusan kendala perdagangan, dan penghapusan praktik perdagangan
yang umum liberalisasi perdagangan berdasarkan diskriminatif.
Pada saat didirikan, GATT beranggotakan 23 negara. Namun, pada April 1994, dalam sidang
terakhirnya di Marrakesh, Maroko- yang mengubah GATT menjadi WTO (World Trade Organization),
negara penanda tangan traktat/perjanjian sebanyak 115 jumlah negara. Perubahan ini dilatarbelakangi
kenyataan bahwa semua egara anggota menghendaki adanya perdagangan yang bebas di antara mereka.
WTO sendiri diputuskan untuk diberlakukan secararesmi mulai 1 Januari 1995. Indonesia sendiri telah
beroab menjadi peserta dalam GATT sejak 24 Februari 1950
Tujuan
GATT bertujuan menciptakan iklim perdagangan internasional yang aman dan jelas bagi
masyarakat bisnis, serta menciptakan liberalisasi perdagangan yang berkelanjutan. Oleh karena itu.
GATT berfungsi sebagai forum negosiasi, penyelesaian sengketa, dan sebagai pengatur bagi
perdagangan internasional, khususnya perdagangan barang. Untuk mendukung tujuannya, GATT
mensponsori berbagai perundingan yang dikenal dengan istilah rounds atau putaran. Putaran Uruguay
(1986-1994) merupakan putaran terbesar dari semua putaran yang ada karena menjadi cikal- bakal
terbentuknya World Trade Organization (WTO).
Prinsip-Prinsip
Dalam menjalankan fungsinya, ada beberapa prinsip utama yang dipakai oleh GATT.
1) Prinsip most favoured nation (MFN)
Menekankan suatu kebijakan perdagangan negara agar dilaksanakan atas dasar prinsip
nondiskriminasi. Menurut prinsip ini, semua negara anggota terikat untuk memberikan perlakuan yang
sama terhadap negara-negara lain dalam pelaksanaan dan kebijakan ekspor impor, serta yang
menyangkut biaya-biaya ekonomi lainnya.
2) Prinsip national treatment
Negara anggota diwajibkan memberikan perlakuan yang sa atas barang-barang impor dan lokal,
setidaknya setelah barang impot memasuki pasar domestik.
3) Prinsip larangan restriksi kuantitatif
Melarang adanya pembatasan kuantitatif terhadap ekspor dalam bentuk apa pun. impor
4) Prinsip perlindungan melalui tarif
Menekankan bahwa GATT hanya memperkenankan tindakan proteksi terhadap industri domestik
melalui tarif dan tidak melalui upaya-upaya perdagangan lainnya.
5) Prinsip resiprositas
Perlakuan yang diberikan suatu negara kepada negara lain sebagai mitra dagang harus diberikan
juga oleh mitra dagang negara Rersebut. Prinsip ini berlaku dalam perundingan-perundingan parif yang
didasarkan atas hubungan timbal balik yang saling enguntungkan kedua belah pihak. Prinsip ini sering
mengalami Lambatan dalam pelaksanaannya karena adanya perbedaan tingkat perekonomian antara
negara maju dan negara berkembang.
6) Prinsip perlakuan khusus bagi negara sedang berkembang
Prinsip ini berfungsi sebagai dasar hukum bagi negara maju uncuk memberikan generalized system
of preferences (GSP) atau sistem preferensi umum kepada negara-negara berkembang.
7) Prinsip transparansi
Prinsip ini mewajibkan negara-negara anggota untuk bersikap ransparan terhadap berbagai
kebijakan perdagangannya. Hal ini berguna untuk memudahkan para pelaku usaha melakukan kegiatan
perdagangan.

3. World Trade Organization (WTO)


Latar Belakang dan Struktur Organisasi
Latar Belakang
World Trade Organization (WTO) atau Organisasi terdagangan Dunia berawal dari Putaran
Uruguay (1986–1994) perundingan-perundingan sebelumnya, yang semuanya di ah GATT. Dengan
kata lain, WTO merupakan kelanjutan dari C yang didirikan tahun 1947. Semua kesepakatan perjanjian
AT kemudian diakui dalam WTO, Sejak 1 Januari 1995, WTO disahkan sebagai organisasi
perdagangan dunia dengan Tujuan mendorong perdagangan bebas dengan mengurangi dan
thenghilangkan hambatan-hambatan perdagangan, seperti tarif dan nontarif (regulasi), menyediakan
forum perundingan perdagangan internasional, menyelesaikan sengketa dagang, serta memantau
ebijakan perdagangan di negara-negara anggota. Saat ini, WTO Crta memiliki 160 negara anggota
dengan 24 negara pengamat dan bermarkas di Jenewa, Swiss.
Selain kesepakatan perjanjian GATT, WTO juga menambah Related Aspects of Intellectual
Property Rights atau Hak ara Intelektual yang Terkait dengan Perdagangan, General Agreement on
Tariff and Service atau Perjanjian Umum mengenai Tarif dan Jasa, serta Trade-Related Investment
Measures atau Aturan-Aturan Investasi yang Terkait dengan Perdagangan. Sebelumnya, GATT hanya
menyangkut perdagangan barang, tidak mencakup perdagangan jasa dan hak kekayaan intelektual.
Oleh karena kesamaan prinsip dan tujuan itu, sering kali GATT dan WTO tidak ditulis atau dibahas
rerpisah, melainkan dalam satu kesatuan GATT/WTO.
Tujuan hukum perdagangan internasional sebenarnya tidak berbeda dengan tujuan GATT, yaitu
sebagai berikut.
1. Mencapai perdagangan internasional yang stabil dan menghindari kebijakan-kebijakan atau praktik-
praktik perdagangan nasional yang merugikan negara lainnya.
2. Meningkatkan volume perdagangan dunia dengan menciptakan perdagangan yang menarik dan
menguntungkan bagi pembangunan ekonomi semua negara.
3. Mengembangkan sistem perdagangan multilateral mengimplementasikan kebijakan perdagangan.
Kekayaan yang akan
4. Meningkatkan pemanfaatan sumber-sumber kekayaan dunia dan meningkatkan produk dan transaksi
jual beli barang.
Struktur Organisasi
Pengambilan keputusan di WTO umumnya dilakusan berdasarkan konsensus oleh seluruh negara
anggota. Berikut gambaran lengkapnya.
 Ministerial Conference (Konferensi Tingkat Menteri) merupakan forum pengambilan keputusan
tertinggi yang mengadakan pertemuan secara reguler setiap dua tahun sekali.
 General Council (Dewan Umum) bertugas sebagai pelaksana harian, terdiri atas wakil para
anggota yang mengadakan pertemuan sesuai kebutuhan. Barang)
 Council for Trade in Goods (Dewan Perdagangan bertugas memantau pelaksanaan persetujuan
yang dicapai di bidang perdagangan barang.
 Council for Trade in Services (Dewan Perdagangan Jasa) bertugas memantau pelaksanaan
persetujuan yang dicapai di bidang perdagangan jasa.
 Council for Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights, bertugas untuk hal-hal yang
berkaitan dengan aspek- aspek dagang dan hak-hak atas kekayaan intelektual. Dispute Settlement
Body (Badan Penyelesaian Sengketa), bertugas menyelenggarakan forum penyelesaian sengketa
perdagangan antaranggota.
Indonesia dan WTO
Pada 2 November 1994, Indonesia meratifikasi perjanjian WTO melalui UU No. 7/1994. Berikut
isu-isu konkret dalam WTO yang juga menjadi perjuangan Indonesia.
Pertama, perundingan di bidang pertanian. Tuntutan liberalisasi pertanian yang diusung WTO
mengharuskan adanya penghapusan subsidi domestik, penghapusan subsidi ekspor, dan peningkatan
akses pasar melalui penurunan tarif. Beberapa faktor lain yang patut dipertimbangkan adalah masalah
ketahanan pangan (food security), pembangunan perdesaan (rural development), dan pengentasan
kemiskinan (alleviation of poverty). Indonesia memperjuangkan agar terjadi pengecualian terhadap
produk strategis (strategic product) proses liberalisasi pertanian.
Hal ini terkait dengan faktor yang menjadi tulang punggung pembangunan, yaitu ketahanan
pangan, pembangunan perdesaan, pengurangan kemiskinan. Dalam kerangka itu, misalnya, dan
Indonesia memperjuangkan penurunan tarif atas produk pertanian, memperhatikan kepentingan negara
berkembang, dan tidak semata- mata menekankan pembukaan pasar. Hal ini dilakukan demi menjamin
keadilan dalam pembangunan.bidang peraturan (rules).
Kedua, perundingan berkeinginan berbagai dalam persetujuan tersebut diperbaiki dengan
mempertimbangkan kepentingan negara berkembang dalam rangka akses pasar domestik.
Ketiga, perundingan di bidang jasa. Indonesia perpandangan bahwa proses liberalisasi jasa
sebaiknya dilakukan secara bertahap, seiring dengan pemberdayaan dan penguatan industri jasa
nasional.
Keempat, perundingan di bidang kesehatan masyarakat (public health) dan TRIPS. Perundingan
di bidang kesehatan masyarakat telah diselesaikan dengan menghasilkan suatu solusi bahwa lisensi
wajib tidak diterapkan atas produksi obat-obatan yang bertujuan kemanusiaan. Meskipun demikian,
perlu ada pengawasan dalam pelaksanaannya agar negara berkembang yang memproduksi obat- obatan
tidak menyalahgunakan kelonggaran tersebut.
Kelima, perundingan di bidang investasi. Dalam perundingan ini, Indonesia berpendapat bahwa
pengembangan industri dan pertumbuhan sektor riil harus didorong oleh pertumbuhan investasi yang
signifikan. Oleh karena itu, Indonesia berupaya menarik investor sebanyak-banyaknya melalui
kebijakan investasi yang dan perlindungan domestik. transparan dan nondiskriminatif.
Keenam, perundingan di bidang lingkungan. Indonesia berkeinginan agar kebijakan lingkungan
tidak diatur dalam WTO karena mensyaratkan standar yang tinggi terhadap akses pasar produk negara
berkembang.

C. Pengaruh Organisasi Regional dan Global terhadap bangsa Indonesia


1. Latar belakang dan struktur organisasi
Pada materi sebelumnya, telah dibahas tentang berbagai organisasi ekonomi regional dan global,
yaitu Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), Asia-Pacific Economic Cooperation
(APEC), Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), World Trade Organization (WTO), ASEAN Free Trade
Area (AFTA), North American Free Trade Agreement (NAFTA), dan the Dominican Republic-Central
America Free Trade Agreement (DR-CAFTA). Di antara beberapa organisasi tersebut, hanya terdapat
satu organisasi ekonomi global, yaitu WTO. Sisanya merupakan organisasi ekonomi regional/kawasan.
Keadaan tersebut menunjukkan fakta bahwa negara-negara di seluruh dunia telah menjadi satu
kekuatan pasar yang terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara. Hal mendasar bagi semua
organisasi ekonomi itu adalah pemberlakuan perdagangan bebas atau pasar bebas di antara negara-
negara anggotanya. Dalam Pasar bebas, seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang,
dan jasa dihapuskan dan selanjutnya diserahkan kepada mekanisme pasar, yakni hukum permintaan
dan bebas memungkinkan produk dari dalam negeri mengalir ke pasar internasional secara kompetitif.
Sebaliknya, juga membuka peluang bagi masuknya produk-produk global ke dalam dalam negeri
(domestik). Perdagangan bebas telah menjadi sebuah tuntutan di masa kini. penawaran. Pasar pasar
Kini Indonesia tidak bergabung lagi dalam OPEC karena bukan lagi merupakan negara penghasil
(produsen) minyak. Namun, Indonesia menjadi anggota dari WTO, dan beberapa organisasi ekonomi
kawasan, seperti APEC dan AFTA..

2. Peluang positif integrasi ekonomi regional dan global bagi Indonesia


a. Mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi
Perdagangan bebas akan meningkatkan permintaan dan penawaran akan suatu produk. Hal ini pada
gilirannya mendorong tumbuh dan berkembangnya industri-industri dalam ne Indonesia, seperti
industri batik, kerajinan, dan industri teksil
b. Meningkatkan pendapatan negara
Perdagangan bebas begitu potensial untuk mendatangkan devisa yang merupakan salah satu sumber
penerimaan negara. Hal itu didapatkan dari proses ekspor. Semakin besar ekspor, maka semakin besar
pula devisa yang diperoleh. Devisa yang semakin besar tentu akan mendukung terlaksananya
pembangunan di segala bidang.
c. Memperluas lapangan pekerjaan
Meningkatnya permintaan akan produk dalam negeri memungkinkan perusahaan dapat berekspansi,
yang berarti pula meningkatkan terciptanya lapangan pekerjaan.
d. Meningkatkan kualitas produk
Dalam perdagangan bebas, seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang, dan jasa
dihapuskan. Hal itu mendorong berbagai perusahaan di berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk
meningkatkan mutu produk agar dapat bertahan di tengah ketatnya persaingan dengan negara-negara
lain dalant satu kawasan maupun dalam lingkup global. Jika kualitas produk tidak meningkat, produk-
produk itu tidak akan laku di pasar internasional. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu adalah
dengan menggunakan mesin-mesin yang modern da canggih. produk
e. Mendorong kreativitas
Ada banyak produk sejenis yang dipasarkan dalam era perdagangan bebas antarnegara. Agar dapat
bersaing, setiap perusahaan harus menghasilkan produk yang unggul, baik dari segi harga maupun
mutu produk itu sendiri. Salah satu cara untuk menekan harga adalah melakukan proses produksi dan
distribusi secara efisien.Persaingan dengan negara lain sebenarnya bisa dihindari. Caranya adalah
menciptakan produk yang unik, menarik, dan bermutu yang dibutuhkan oleh negara-negara lain.
Contohnya, produk-produk kreatif, seperti seni dan kerajinan. Dengan demikian, perdagangan bebas
mendorong kreativitas warga negara.
f. Akses terhadap modal asing lebih terbuka
Pasar bebas dan perdagangan internasional memungkinkan terbukanya akses modal investasi dari luar
negeri. Hal ini terutama bagi negara-negara yang mengalami sangat penting, Lesulican dalam modal
investasi. Masuknya modal asing lebih menguntungkan lagi ketika investasi bersifat langsung,
misalnya lancan mendirikan pabrik di Indonesia. Dampaknya sangat positif, antara lain terciptanya
lapangan pekerjaan baru.

3. Tantangan integrasi ekonomi regional dan global bagi Indonesia


Dalam Indonesia melakukan integrasi ekonomi regional dan global maka akan ada beberapa tantangan
yang dihadapi dalam melakukan proses tersebut.

1) Tantangan AFTA,APEC ,dan WTO

 Kesiapan SDM.
 Siapnya produk dan ancaman bagi usaha kecil menengah.
 Siapnya infrastruktur ekonomi dan politik.
 Ancaman dari sektor keuangan.
 Eksploitasi SDA dan bahay krisis lingkungan.
 Lunturnya nasionalisasi.
 Lemahnya perlindungan terhadap penduduk miskin dan terpinggirkan.

2) Tantangan MEE, CAPTA DR , dan NAFTA


 Bea masuk yang tinggi.
 Subsidi pemerintah.
 Dumping.
 Kuota atau pembatasan impor.
 Pelarangan impor.

Anda mungkin juga menyukai