Anda di halaman 1dari 22

ORGANISASI MILITER REGIONAL DAN

GLOBAL SERTA PENGARUH


TERHADAP INDONESIA

Disusun oleh
1. Jimi Tegar Wicaksono (12)
2. Oksananda Wahyu Putra (22)
3. Shelly Yuana Esa Saputri (29)
1. ORGANISASI MILITER GLOBAL DAN
REGIONAL
• Organisasi Militer Global
Maksud global di sini adalah organisasi tersebut beranggotakan
berbagai negara tanpa ada batasan wilayah ataupun hubungan
internasional.

• Organisasi Militer Regional


Selain organisasi dan perjanjian militer global, ada juga
organisasi militer berdasarkan wilayah negara yang berdekatan.
Disebutnya organisasi militer regional.
• Organisasi Militer Global
a. NATO (North Atlantic Treaty Organization)

• Pelopor pendiri NATO adalah Amerika Serikat pada 4 April 1949


• Anggota NATO: Amerika Serikat, Prancis, Belanda, Belgia, Luksemburg,
Kanada, Italia, Portugal, Islandia, Denmark, dan Norwegia
• Latar belakang didirikannya NATO
Semakin menyebarnya pengaruh Uni Soviet dengan
komunismenya di Eropa Barat serta juga terjadi
ketegangan yang hebat dan juga persaingan negara
super power yakni Amerika Serika serta Uni Soviet
sesudah Perang Dunia II berakhir.
Untuk memperlambat pengaruh paham komunis
tersebut, maka negara-negara seperti Amerika Serika,
Canad, Perancis, Belgia, Luxemburh, Italia, Norwegia,
Denmark, Islandia, serta juga Portugal sama-sama
bertanda tangan pada naskah Perjanjian Atlantik Utara
tanggal 4 April 1949 di Washington, Amerika Serikat
• Tujuan didirikannya NATO
Membangun kerja sama aliansi militer demi mencegah penyebaran
pengaruh Uni Soviet selama perang dingin. Anggota anggota saling bersekutu
membendung paham komunis agar tidak tersebar dinegara negara lainnya.

• Prinsip NATO
• ‘COLLECTIVE DEFFENCE’ artinya anggota NATO ikut melakukan
pembalasan/serangan apabila salah satu anggota NATO diserang oleh paham
komunis.
• Pasal utama persetujuan tersebut adalah Pasal V, yang berisi:
Para anggota setuju bahwa sebuah serangan bersenjata terhadap salah satu
atau lebih dari mereka di Eropa maupun di Amerika Utara akan dianggap
sebagai serangan terhadap semua anggota. Selanjutnya mereka setuju bahwa,
jika serangan bersenjata seperti itu terjadi, setiap anggota, dalam
menggunakan hak untuk mepertahankan diri secara pribadi maupun bersama-
sama seperti yang tertuang dalam Pasal ke-51 dari Piagam PBB, akan
membantu anggota yang diserang jika penggunaan kekuatan semacam itu,
baik sendiri maupun bersama-sama, dirasakan perlu, termasuk penggunaan
pasukan bersenjata, untuk mengembalikan dan menjaga keamanan wilayah
Atlantik Utara.
• Pasal tersebut baru mulai digunakan untuk pertama
kalinya dalam sejarah pada 12 September 2001,
sebagai tindak balasan terhadap peristiwa serangan
teroris 11 September 2001 terhadap AS
• Dalam sistem keanggotaan NATO terdapat istilah
partner countries. Partner countries merupakan cara
NATO mengajak negara-negara lain yang tidak
menandatangani perjanjian Atlantik Utara agar
bergabung untuk mengatasi tantangan-tantangan yang
dihadapi bersama dan menciptakan keamanan bagi
dunia internasional.
• Negara-negara yang termasuk partner countries antara
lain Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia
Baru. Selain menjalin kerja sama dengan partner
countries, NATO aktif dalam menjalin kerja sama dengan
organisasi internasional lain, Uni Eropa dan PBB
merupakan dua organisasi internasional yang menjalin
hubungan kerja sama dengan NATO
• Pada masa Perang Dingin NATO merupakan lawan bagi
Pakta Warsawa, pakta pertahanan yang dibentuk Uni
Soviet (saat ini Rusia). Akan tetapi, ketika Uni Soviet
dan Pakta Warsawa runtuh pada awal 1991, NATO
seperti kehilangan musuh dan legitimasinya. Bahkan,
beberapa negara bekas anggota Pakta Warsawa seperti
Hungaria, Polandia, dan Ceko bergabung dengan NATO.
Ketiga negara tersebut menjadi anggota tetap NATO
hingga saat ini.
• Pada saat ini tantangan yang dihadapi NATO bukan
berasal dari Uni Soviet dan Pakta Warsawa melainkan
terorisme, senjata pembunuh massal, dan negara-
negara yang dilanda kekacauan.
b. PAKTA WARSAWA

• Pelopor pendiri PAKTA WARSAWA adalah Uni Soviet


• Anggota: Uni soviet, Bulgaria, Rumania, Jerman
Timur, Hungaria, dan Polandia.
• Latar didirikannya PAKTA WARSAWA
• Pembentukan Pakta Warsawa dilatarbelakangi oleh
bergabungnya Jerman Barat dalam keanggotaan
NATO melalui ratifikasi Persetujuan Paris.
• Untuk membendung pengaruh NATO, negara-negara
blok Timur melakukan pertemuan di Warsawa,
Polandia pada 14 Mei 1955. Pertemuan tersebut
melahirkan organisasi pertahanan militer di negara-
negara blok Timur Organisasi tersebut dikenal
dengan nama Pakta Warsawa atau Pact of Mutual
Assistence and Unifield Command (PMAUC). Pakta
Warsawa dibentuk atas gagasan Nikita Khruschev.
• Tujuan didirikannya PAKTA WARSAWA
Mengendalikan kekuatan militer diwilayah Eropa
Tengah dan Eropa Timur demi mencegah
menyebarnya pengaruh Amerika Serikat.
Pembentukan Pakta Warsawa berkaitan erat
dengan keberadaan NATO, Pakta Warsawa bertujuan
mengorganisasikan diri terhadap kemungkinan
ancaman NATO.
• Prinsip PAKTA WARSAWA
DOKTRIN BRESHNEV yaitu akan melindungi
anggota pakta warsawa jika diserang lawan dan tidak
mencampuri tangan dalam urusan internal anggotanya
• Memasuki tahun 1990 Pakta Warsawa
mengalami kemunduran. Kemunduran ini
terjadi karena adanva gelombang revolusi
demokratik di Eropa Fimur serta lemahnya
koordinasi dan kesatuan di antara negara-
negara komunis. Selain itu, negara-negara
yang membentuk Uni Soviet menuntut hak
untuk memisahkan diri. Seiring runtuhnya Uni
Soviet, pada 31 Maret 1991 Pakta Warsawa
secara resmi dibubarkan dalam pertemuan di
Kota Praha
c. ANZUS (AUSTRALIA. NEW ZEALAND, and UNITED
STATES)

• Pelopor pendiri ANZUS adalah Australia


• Anggota : Australia, New Zealand dan amerika
Serikat
• Latar belakang didirikannya Anzus
Australia dan New Zealand takut dan khawatir
akan ancaman dari utara. Merekapun
membutuhkan bantuan dari negara yang lebih besar
untuk melindungi keamananan negara mereka.
Dalam Perang Dunia ke II Amerika Serkat
membantu Australia dan New Zealand dalam
menjaga keamanan dan pertahanan Australia dan
New Zealand menghadapi Jepang. Keinginan
menjaga keamanan itulah mendorong Australia
mencetus ide dibentuknya sebuah aliansi
pertahanan ANZUS.
• Pada September 1951 ANZUS dibentuk dan
ditandatangani oleh Perry c. Snider
(australia), C.A Berendson (new zealand),
Dean Acheson, John F. Sprankman (amerika
serikat) di San Fransisco, Amerika Serikat.
• Tujuan didirikannya Anzus
1. mencegah para agresor yang mungkin muncul dikawasan
Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat
2. Menyusun koordinasi pertahanan bersama di wilayah Pasifik.
3. Untuk membendung pengaruh komunisme di wilayah Pasifik dan
Oceania yang telah dianggap sebagai pihak agresor di kawasan Asia
Pasifik, terutama dari Cina dan Uni Soviet.
4. Meningkatkan kerjasama di bidang militer untuk mencegah
adanya agresi yang dilakukan oleh negara lain ke kawasan Asia Pasifik.
5.Menjalin ikatan dalam menghadapi semua serangan bersenjata
bersama – sama karena adanya ancaman terhadap salah satu negara
anggota ANZUS juga akan menjadi ancaman bagi negara anggota
lainnya.
6. Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat berkomitmen untuk
membentuk sebuah aliansi pertahanan negara atau Collective
Defense.
• Perkembangan ANZUS
• Tahun 1984, Selandia Baru menerapkan zona bebas
nuklir
• Tahun 1985, Selandia Baru menolak kedatangan kapal
perang Amerika Serikat yang membawa senjata Nuklir
untuk berlabuh di pelabuhan-pelabuhan New Zealand,
Amerika Serikat membekukan keanggotaan Selandia
Baru
• Tahun 2012 Amerika Serikat mencabut pembekuan
keanggotaan tersebut.
• ANZUS tetap ada meski Perang Dingin telah berakhir
dan kini keberadaannya lebih sebagai organisasi untuk
menguatkan hubungan militer antar negara anggota.
2. PENGARUH ORGANISASI MILITER RAGIONAL
DAN GLOBAL TERHADAP INDONESIA
• Pidato di atas merupakan pidato Presiden Sockarno pada 17 Agustus 1960
yang berjudul Jalannya Revolusi Kita. Pidato di bagian atas terkait dengan
organisasi militer, baik alokasi regional juga global. Organisasi-organisasi
militer tersebut antara lain NATO, SEATO, Pakta Warsawa, CENTO, dan
ANSUZ. Keberadaan organisasi-organisasi militer tersebut memengaruhi
sikap politik Indonesia. Menghindari Perundingan Semua Organisasi
tersebut, Indonesia Memilih Pergerakan Politik Bebas Aktif dengan
Memelopori Gerakannya Non-Blok (GNB) Berdasarkan saat ini, Indonesia
tidak bergabung dengan Organisasi Militer mana pun. Akan tetapi,
Indonesia tetap mendukung tujuan setiap organisasi militer regional dan
global dalam mewujudkan perdamaian dunia. Misalnya, Indonesia
mendukung tujuan SEATO mendukung agar paham komunis tidak
berkembang di Indonesia. Indonesia juga mendukung tujuan Pakta
Warsawa agar tidak mendukung oleh kapitalisme.
• Bentuk dukungan tersebut diwujudkan Indonesia dengan
dukungan netral terhadap blok Barat dan blok Timur. cara
tidak bergabung dengan organisasi militer manapun.
Indonesia membalikkan Pasca-Perang Dingin Indonesia turut
membantu mewujudkan tujuan NATO untuk memberantas
terorisme. Pada saat ini, NATO mempercayai organisasi
keselamatan dan keamanan dunia di bawah mandat Dewan
Keamanan PBB. Meskipun demikian, Indonesia tetap
mempertahankan bebas dari keamanan NATO atau organisasi
militer lainnya. Iulah beberapa organisasi militer regional dan
global di dunia serta pengaruhnya terhadap Indonesia. Sehin
organisasi-organisasi tersebut, masih banyak organisasi militer
yang melibatkan negara-negara di duzia terkait perannya tidak
pada masa Perang Dingin, organisasi militer ini masih bisa
untuk mendukung perdamaian dunia.
CENTO (Central East Treaty
Organization)
• Merupakan aliansi pertahanan di kawasan
timur tengah
• Dibentuk pada tahun 1955
• Didirikan oleh Iran, Irak, Pakistan, Turki, dan
Inggris
• Bertujuan untuk membendung komunisme di
kawasan timur tengah
CENTO yang hanya bertujuan memenuhi
kepentingan Blok Barat untuk menghambat
pengaruh komunis, dianggap tidak memenuhi
kepentingan di Timur Tengah. CENTO dirasa
tidak dapat memberi bantuan pada anggotanya,
sehingga membuat Irak keluar dari CENTO pada
tahun 1958. Iran kemudian memisahkan diri dari
CENTO pada tahun 1979 karena memburuknya
hubungan Iran-Amerika Serikat akibat Revolusi
Islam di Iran.
Pembubaran cento
• Pada tahun 1979 Pakistan keluar dari CENTO
karena CENTO tidak membantu Pakistan
ketika berkonflik dengan India. Hal tersebut
memantik pembubaran CENTO oleh Inggris
pada 16 Maret 1979.

Anda mungkin juga menyukai