Kelas IPS
MENU
Assalammualaikum, Selamat datang di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas tentang
pelajaran Sejarah yaitu Tentang “Pemberontakan DI/TII“. Berikut dibawah ini penjelasannya:
Latar-Belakang-Pemberontakan-DI-TII
Hal ini tidak terlepas dari peran R. M. Kartosuwiryo sebagai pimpinan gerakan Darul Islam
sekaligus Imam dan Presiden Negara Islam Indonesia yang juga merupakan politikus
terkemuka di masa sebelum perang terutama di Partai Serikat Islam Indonesia (PSII) dan sifat
fanatiknya terhadap agama dan pandangannya mengenai politik hijrah. Darul Islam bukan
hanya menjadi musuh bagi pemerintahan baru Indonesia dan tentara nasional, tetapi juga bagi
rakyat sipil yang tidak lepas dari dampak kerusuhan dan kekacauan yang dilakukan oleh
anggota Darul Islam.
Meskipun pemberontakan ini didominasi oleh para mantan gerilyawan perang dari beragam
daerah namun mereka tetap dipersatukan di bawah bendera Negara Islam Indonesia dan tetap
bersatu oleh hasutan Kartosuwiryo yang menyadarkan bahwa para mantan gerilyawan dan
rakyat, terutama di Jawa Barat, telah ditinggalkan oleh pihak Tentara Nasional ketika mereka
merasa masih membutuhkan perlindungan dari pihak Belanda oleh penandatanganan
Perjanjian Renville oleh Amir Syariffudin.
Hingga 1961 kerusuhan terus berlanjut, korban terus berjatuhan, dan semakin banyak pula aksi
yang gencar dilakukan oleh pihak pemberontak dan pihak Tentara Republik. Perlawanan
terhadap Darul Islam dipersulit dengan adanya Tentara Islam dan Angkatan Bersenjata Islam
yang berhasil mereka bentuk sebagai tenaga penjaga keamanan Negara Islam Indonesia dan
sebagai senjata utama dalam memerangi pihak Indonesia. Hingga pada 1962 Kartosuwiryo
ditangkap dan dijatuhi hukuman mati yang mengawali runtuhnya Negara Islam terutama di
Jawa Barat , tetapi setelah lima belas tahun berlalu gerakan Darul Islam dinyatakan masih tetap
ada.
Proklamasi Negara Islam Indonesia dengan tegas menyatakan kewajiban negara untuk
membuat undang-undang yang berlandaskan syari’at Islam, dan penolakan yang keras
terhadap ideologi selain Alqur’an dan Hadits Shahih, yang mereka sebut dengan “hukum kafir”,
sesuai dalam Qur’aan Surah 5. Al-Maidah, ayat 50.
Bersama kurang lebih 2000 pengikutnya yang terdiri atas laskar Hizbullah dan Sabilillah,
Kartosuwirjo menolak hijrah dan mulai merintis usaha mendirikan Negara Islam Indonesia (NII).
Akan tetapi, setelah makin kuat, S.M.Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam
Indonesia (NII) pada tanggal 17 Agustus 1949 di Desa Cisayong,Jawa Barat dan tentaranya
dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII) saat itu lah tidak sedikit rakyat yang menjadi korban.
Upaya pemerintah untuk menghadapi gerakan DI/TII pemerintah bekerja sama dengan rakyat
setempat.Dan dijalankan lah taktik dan strategi baru yang disebut Perang Wilayah. Pada 1 April
1962 dilancarkan Operasi Bharatayuda yaitu operasi penumpasan gerakan DI/TII.
engan taktis Pagar Betis. Pada tanggal 4 juni 1962, S.M.Kartosuwiryo beserta para pengikutnya
berhasil ditanggap oleh pasukan Siliwangi di Gunung Geber, Majalaya, Jawa Barat.Ia sempat
mengajukan grasi kepada Presiden,tetapi di tolak. Akhirnya S.M.Kartosuwiryo dijatuhi hukuman
mati di hadapan regu tembak dari keempat angkatan bersenjata RI 16 Agustus 1962.
Untuk menghancurkan gerakan ini, Januari 1950 dibentuk Komando Gerakan Banteng Negara
(GBN) dibawah Letkol Sarbini. Pemberontakan di Kebumen dilancarkan oleh Angkatan Umat
Islam (AUI) yang dipimpin oleh Kyai Moh. Mahfudh Abdurrahman (Kyai Sumolanggu) Gerakan
ini berhasil dihancurkan pada tahun 1957 dengan operasi militer yang disebut Operasi Gerakan
Banteng Nasional dari Divisi Diponegoro.
Gerakan DI/TII itu pernah menjadi kuat karena pemberontakan Batalion 426 di Kedu dan
Magelang/ Divisi Diponegoro. Didaerah Merapi-Merbabu juga telah terjadi kerusuhan-
kerusuhan yang dilancarkan oleh Gerakan oleh Gerakan Merapi-Merbabu Complex (MMC).
Gerakan ini juga dapat dihancurkan. Untuk menumpas gerakan DI/TII di daerah Gerakan
Banteng Nasional dilancarkan operasi Banteng Raiders.
Tuntutan itu ditolak karena banyak diantara mereka yang tidak memenuhi syarat untuk dinas
militer. Pemerintah mengambil kebijaksanaan menyalurkan bekas gerilyawan itu ke Corps
Tjadangan Nasional (CTN). Pada saat dilantik sebagai Pejabat Wakil Panglima Tentara dan
Tetorium VII, Kahar Muzakar beserta para pengikutnya melarikan diri ke hutan dengan
membawa persenjataan lengkap dan mengadakan pengacauan serta pada tahun 1952, ia
menyatakan bahwa wilayah Sulawesi Selatan menjadi bagian dari Negara Islam Indonesia
pimpinan S.M.Kartosuwiryo di Jawa Barat pada tanggal 7 Agustus 1953.
Gerakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Tengku Daud Beureueh yang pada tanggal 21 September
1953 memproklamasikan daerah Aceh sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia dibawah
pimpinan S.M.Kartosuwiryo dan memutuskan hubungan dengan Jakarta. Pemberontakan DI/TII
di Aceh diselesaikan dengan diadakannya musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh pada tanggal
17 – 28 Desember 1962 atas inisiatif Pangdam I Bukit Barisan, Kolonel Jasin. Dalam
musyawarah ini, dibicarakan berbagai permasalahan yang dihadapi dan kesalahpahaman yang
terjadi.Akhirnya dari musyawarah bersama tersebut ialah pulihnya kembali keamanan di daerah
Aceh.
Pada tahun 1954, Ibnu Hadjar diangkat sebagai panglima TII wilayah Kalimantan. Akhirnya,
Pemerintah melalui TNI berhasil mengatasi gerakan yang dilakukan oleh Ibnu Hadjar pada
tahun 1959 dan Ibnu Hadjar berhasil ditangkap dan pada 22 maret 1965 dan ia dijatuhkan
hukuman mati oleh pengadilan militer.
Pada saat itu pemerintah Republik Indonesia masih memberikan kesempatan kepada Ibnu
Hadjar untuk menghentikan petualangannya secara baik-baik, sehingga ia menyerahkan diri
dengan kekuatan pasukan beberapa peleton dan diterima kembali ke dalam Angkatan Perang
Republik Indonesia. Tetapi setelah menerima perlengkapan Ibnu Hadjar melarikan diri lagi dan
melanjutkan pemberontakannya. Pada akhir tahun 1954, Ibnu Hajar membulatkan tekadnya
untuk masuk Negara Islam.
Ibnu Hajar diangkat menjadi panglima TII wilayah Kalimantan. Perbuatan ini dilakukan lebih dari
satu kali sehingga akhirnya Pemerintah memutuskan untuk mengambil tindakan tegas
menggempur gerombolan Ibnu Hadjar. Pada akhir tahun 1959 pasukan gerombolan Ibnu
Hadjar dapat dimusnahkan dan lbnu Hadjar sendiri dapat ditangkap. Gerakan perlawanan baru
berakhir pada bulan Juli 1963. Ibnu Hajar dan anak buahnya menyerahkan diri secara resmi
dan pada bulan Maret 1965 Pengadilan Militer menjatuhkan hukuman mati kepada Ibnu Hajar.
Daud Beureueh (Jawa Tengah)
Teungku Muhammad Daud Beureu’eh (lahir di Beureu’eh, kabupaten Pidie, Aceh, 17
September 1899, meninggal di Aceh, 10 Juni 1987 pada umur 87 tahun) atau yang nama
lengkapnya adalah Teungku Muhammad Daud Beureu’eh adalah mantan Gubernur Aceh,
pendiri NII di Aceh dan pejuang kemerdekaanIndonesia. Ketika PUSA (Persatuan Ulama
Seluruh Aceh) didirikan untuk menentang pendudukan Belanda, Daud Beureu’eh terpilih
sebagai ketuanya. Pada masa perang revolusi, Daud Beureu’eh menjabat sebagaiGubernur
Militer Aceh.
Ia dinyatakan pemerintah pusat sebagai pembangkan dan pemberontak. Pada awal tahun
1950-an ia memimpin para bekas gerilyawan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara
mendirikan TII (Tentara Islam Indonesia) kemudian bergabung dengan Darul Islam (DI), hingga
di kemudian hari dikenal dengan nama DI/TII di Sulawesi Selatan dan Tenggara. Pada tanggal
3 Februari 1960, melalui Operasi Tumpas, ia dinyatakan tertembak mati dalam pertempuran
antara pasukan TNI dari satuan Siliwangi 330 dan anggota pengawal Kahar Muzakkar di
Lasolo.
Sementara itu di daerah Kebumen muncul pemberontakan yang merupakan bagian dari DI/ TII,
yakni dilakukan oleh “Angkatan Umat Islam (AUI)” yang dipimpin oleh Kyai Moh. Mahudz
Abdurachman yang dikenal sebagai “Romo Pusat” atau Kyai Somalangu. Untuk menumpas
pemberontakan ini memerlukan waktu kurang lebih tiga bulan.
Pemberontakan DI/TII juga terjadi di daerah Kudus dan Magelang yang dilakukan oleh Batalyon
426 yang bergabung dengan DI/TII pada bulan Desember 1951. Untuk menumpas
pemberontakan ini pemerintah melakukan “Operasi Merdeka Timur” yang dipimpin oleh Letnan
Kolonel Soeharto, Komandan Brigade Pragolo.
Daftar Pustaka:
Alfian Maqdalia , Nana Nurliana Soeyono, Sudarini Suhartono, Esis, Sejarah untuk kelas XII ,
Penerbit Erlangga (hal 88-100).
C. Van Dijk, Darul Islam Sebuah Pemberontakan, 1993, Jakarta: PT Temprint.
Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Sejarah Tentang Latar Belakang Pemberontakan DI/TII:
Kronologi, Penyebab, Jalannya, Tokoh & Upaya Penumpasan
Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!
Perang-Melawan-Penjajahan-Kolonial-Hindia-Belanda
Perang Melawan Penjajahan Kolonial Hindia Belanda
Perang-Melawan-Keserakahan-Kongsi-Dagang
Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang
Posting pada SejarahDitag akhir pemberontakan di/tii, akhir pemberontakan ditii, apa penyebab
pemberontakan apra, dampak pemberontakan di/tii, dampak pemberontakan ditii, di/tii dapat
ditumpas melalui operasi militer, di/tii kalimantan selatan, gerakan pki mencapai puncaknya
pada tanggal, jalannya pemberontakan di tii brainly, jalannya pemberontakan di/tii jawa tengah,
jalannya pemberontakan ditii, jelaskan latar belakang pemberontakan ditii dan rms di indonesia,
jelaskan pemberontakan ditii di aceh dan upaya penumpasannya, kronologi pemberontakan
di/tii, kronologi pemberontakan ditii, latar belakang di tii di jawa tengah, latar belakang di tii
kalimantan selatan, latar belakang pemberontakan ditii di jawa barat secara singkat, makalah
pemberontakan ditii, membandingkan ideologi pki dengan di/tii, pemberontakan di tii brainly,
pemberontakan di tii di sulawesi selatan, pemberontakan di tii jawa barat, pemberontakan di/tii
di jawa barat, pemberontakan rms, pemimpin pemberontakan di tii di aceh adalah, pengertian
ditii, penumpasan di tii, penumpasan di/tii aceh, ppt di tii aceh, ppt di/tii, sekarmadji maridjan
kartosoewirjo, tokoh di tii jawa barat, tujuan di/tii aceh, tujuan ditii aceh, tujuan pemberontakan
di tii aceh, tujuan pemberontakan di/tii, upaya penumpasan di/tii
Pos-pos Terbaru
Materi Kepuasan Konsumen
Materi Inflasi
Masa Penjajahan Inggris Di Indonesia (1811-1816)
Pengertian Lingkungan Hidup
Perang Melawan Penjajahan Kolonial Hindia Belanda
Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang
Rangkuman Pluralitas Masyarakat Indonesia
Latar Belakang Sarekat Islam
Rakyat Riau Angkat Senjata
Pengertian Angin
Pengertian Pasar Keuangan
Materi Sistem Sosial
Pengertian Sumber Daya Alam
Pengertian Etnis
Peninggalan Kerajaan Banten
10 Macam-Macam Kebutuhan Manusia Beserta Pengertian dan Contoh
Peninggalan Kerajaan Demak
Politik Luar Negeri Bebas Aktif dan Pelaksanaannya
Pakaian Adat Aceh
4 Susunan Lapisan Matahari Beserta Penjelasan Secara Lengkap
DMCA.com Protection Status
Situs ini dilindungi oleh DMCA Pro, semua bentuk pencurian konten di situs ini tanpa
menyediakan tautan aktif akan dilaporkan ke DMCA dan situs tersebut akan dihapus.