Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi internasional telah timbul sejak beberapa negara-negara


mengadakan hubungan internasional secara umum dikarenakan suatu negara sama
halnya seperti manusia yang merupakan mahluk sosial, dalam hal ini manusia
tidak akan bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lain. Begitu pula dengan negara,
bahwa negara tidak akan bisa berkembang dan tidak bisa memenuhi
kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari negara lain. Sehingga negara-negara
mengadakan hubungan internasional guna memenuhi kebutuhan satu sama lain.
Hubungan internasional tersebut melibatkan dua atau lebih negara-negara yang
mempunyai kepentingan dan tujuan bersama. Organisasi internasional dijadikan
suatu wadah atau alat untuk mencapai atau mewujudkan tujuan bersama tersebut
yang menyangkut berbagai bidang kehidupan internasional. Berdasarkan ruang
lingkupnya organisasi internasional dibagi menjadi organisasi internasional
universal/global dan organisasi internasional regional. Salah satu organisasi
internasional regional adalah NATO (North Atlantic Treaty Organization) yaitu
organisasi regional yang dibentuk menitik beratkan perhatian dalam bidang
pertahanan negara-negara Atlantik Utara sebagai pendukung liberalisme dan
Pakta Warsawa.

Perang Dunia II (PD II) telah mengubah dunia sehingga membentuk tata
dunia baru. Tata dunia ini lalu melahirkan bipolaritas kekuatan, yang
merepresentasikan pemenang PD sekaligus dua ideologi yang berbeda yaitu dua
negara adikuasa Amerika Serikat dan Uni Soviet. Di satu sisi ada negara-negara
pemenang PD II yang dipimpin Uni-Soviet dengan ideologi komunisnya,
sedangkan dilain pihak ada negara-negara lain yang dipimpin Amerika Serikat
mengibarkan bendera Liberalisme Rivalitas antara keduanya menjadikan
penyebab terbentuknya aliansi-aliansi pertahanan yang kemudian di-
institusionalisasikan menjadi organisasi internasional yang disebut NATO (North
Atlantic Treaty Organization) pada tahun 1955 sebagai pendukung komunisme.
Masing-masing negara adikuasa tersebut membentuk blok yang terdiri atas
negara-negara yang mendukungnya. Amerika Serikat membuat Blok Barat,
sedangkan Uni Soviet membuat blok timur. Hal inilah yang kemudian disebut
perang dingin. NATO didirikan sebagai akibat meluasnya pengaruh Uni Soviet
(yang tergabung dalam Pakta Warsawa) dan dibentuk untuk melindungi sekutu-
sekutu Amerika Serikat di Eropa barat dari kemungkinan serangan Soviet. Negara
yang memutuskan untuk menjadi anggota NATO meyakini bahwa Amerika
sebagai negara penggagas NATO, masih memiliki kekuatan militer terbesar.

1
Sehingga dengan penggabungan mereka diharapkan bisa membuat Uni-Soviet
enggan untuk menyerang. NATO sebagai suatu wujud pertahanan kolektif
(collective security) bagi mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah didirikannya NATO (North Atlantic Treaty
Organization) ?
2. Apakah tujuan Didirikannyaa NATO (North Atlantic Treaty
Organization)?
3. Apasajakah struktur dan negara anggota NATO (North Atlantic Treaty
Organization) ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sejarah didirikannya NATO (North Atlantic Treaty
Organization).
2. Untuk mengetahui tujuan didirikannyaa NATO (North Atlantic Treaty
Organization).
3. Untuk mengetahui stuktur dan negara anggota NATO (North Atlantic
Treaty Organization).

D. Metode Penulisan

Metode penulisan yang penulis gunakan adalah metode deduktif dimana


penulis terlebih dahulu akan menggambarkan permasalahan secara umum lalu
kemudian menarik kesimpulan yang bersifat khusus. Dalam teknik pengumpulan
data, menelaah sejumlah literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
berupa buku, jurnal, artikel dalam berbagai media, baik intenet maupun surat
kabar harian.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdiri Dan Perkembangan NATO (North Atlantic Treaty


Organization)
1. Sejarah Berdirinya NATO (North Atlantic Treaty Organization).

Perang Dunia II (PD II) telah mengubah dunia sehingga membentuk tata
dunia baru. Tata dunia ini lalu melahirkan bipolaritas kekuatan, yang
merepresentasikan pemenang PD II sekaligus dua ideologi yang berbeda yaitu dua
negara adikuasa Amerika Serikat dan Uni Soviet. Masing-masing negara adikuasa
tersebut membentuk blok yang terdiri atas negara-negara yang mendukungnya.
Amerika Serikat membuat Blok Barat, sedangkan Uni Soviet membuat blok
timur. Sehingga menimbulkan perang secara tidak langsung antara kedua belah
pihak. Hal inilah yang disebut perang dingin. Kemudian meluasnya pengaruh Uni
Soviet sampai ke Eropa Barat yang menyerang Eropa Barat sehingga negara-
negara Eropa Barat memerlukan suatu alat untuk mempertahankan diri dari
serangan Uni Soviet maka dibentuklah suatu Brussel treaty Organization yang
merupakan perjanjian yang berisi kesepakatan mengenai kerja sama ekonomi,
sosial, budaya serta dijadikan alat untuk pertahanan kolektif dari Uni Soviet.

Dengan perjanjian tersebut negara-negara Eropa Barat saling membantu


dan bekerjasama untuk menciptakan kesejahtraan negara-negara Eropa Barat.
Pada Pasal 1 Brussels treaty terdapat kesepakatan mengenai kerjasama di bidang
perekonomian antar negara-negara Eropa Barat. Pada Pasal 2 Brussels treaty
terdapat kesepakatan mengenai kerjasama dibidang sosial, sedangkan kerjasama
dibidang budaya tercantum dalam Pasal 3 perjanjian tersebut. Kemudian pada
Pasal 4 dan Pasal 5 berisi tentang perjanjian mengenai pertahanan kolektif oleh
negara-negara anggota Brussels treaty. Dalam hal ini apabila ada suatu serangan
terhadap salah satu negara anggota, maka berarti merupakan suatu serangan
terhadap seluruh negara anggota, dan seluruh negara anggota melakukan
pertahanan dan apat melakukan perlawananan dengan melakukan balasan secara
bersama-sama termasuk tindakan bersenjata seperti yang diatur dalam Pasal 51
Piagam PBB.

Namun perjanjian tersebut dirasa kurang mampu untuk mempertahankan


Eropa Barat dari serangan Uni Soviet karena pertahanan yang dilakakuan negara-
negara Eropa Barat masih sangat lemah dalm menghadapi serangan-serangan Uni
Soviet, oleh karena itu negara-negara Eropa Barat memerlukan pertahanan yang
lebih kuat dan efektif dalam melakukan pertahanan dan melawak Uni Soviet.

3
Maka dibentuklah NATO (North Atlantic Treaty) untuk memperkuat
pertahanan Eropa Barat dengan berkualisi dengan negara-negara lain seperti
Amerika Serikat dan negara-negara di Atlantik Utara sebagai sekutu dari Amerika
Serikat dalam hal ini negara-negara Eropa Barat bergabung dalam blok barat
untuk melawan Uni Soviet (blok timur). Dengan North Atlantic Treaty para pihak
sepakat untuk saling membantu dan melakukan pertahanan secara kolektif dalam
menahan serangan bersenjata (Pasal 3). Para peserta sepakat untuk
mengkonsultasikan merundingkan bersama, bilamana intregitas sosial,
kemerdekaan politik dan keamanan salah satu dari mereka terancam (Pasal 4).
Kemudian pada Pasal 5 North Atlentic Treaty mengatur tentang pertahanan
kolektif (collective security), pertahanan kolektif yang dimaksud adalah
pertahanan bersama dalam hal ini apabila ada serangan bersenjata terhadap salah
satu atau lebih dari mereka di Eropa atau Amerika Utara akan berarti/dianggap
sebagai serangan terhadap mereka semua/seluruh anggota. Apabila ada serangan
bersenjata terhadap salah satu atau lebih dari anggota NATO, maka semua negara
anggota akan mengambil tindakan bersama termasuk tindakan bersenjata dalam
atas dasar pembelaan diri (self defence). Tindakan tersebut diatur dalam Pasal 51
Piagam PBB (United Nation Charter) yaitu negara-negara diberikan kewenangan
untuk menggunakan kekerasan atas dasar pembelaan diri.

NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau disebut juga Washington


Treaty. Perancis menyebut pakta pertahanan ini dengan nama Lorganisation du
Traite de Latlantique Nord, disingkat OTAN sekaligus mewakili dominasi
Perancis bersama Eropa di pakta pertahanan ini. NATO didirikan sebagai akibat
meluasnya pengaruh Uni Soviet (yang tergabung dalam Pakta Warsawa) dan
sebagai suatu reaksi yang diberikan pihak Eropa terhadap ancaman Uni Soviet.
NATO (North Atlantic Treaty Organization) merupakan aliansi militer yang
dibentuk untuk menghadapi serangan Uni Soviet pada bangsa non-komunis di
Eropa Barat. NATO juga pada saat itu dibentuk untuk melindungi sekutu-sekutu
Amerika Serikat di Eropa Barat dari kemungkinan serangan Soviet karena Eropa
masih sangat rapuh dalam bidang pertahanan keamanan. North Atlantic Treaty
ditandatangani pada tanggal 4 April 1949 di Washington DC, secara resmi
dibentuk di Brussel, Belgia. Negara-negara Barat menetapkan untuk membentuk
organisasi keamanan regional yang memiliki kemampuan mempertahankan Eropa
Barat dan Amerika Utara.

Pada awalnya Traktat itu ditandatangani oleh 12 Negara, yaitu; Amerika


Serikat, Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Luxembourg, Kanada, Italia, Portugal,
Islandia, Denmark dan Norwegia dkemudian NATO membuka kesempatan
kepada negara-negara Eropa lain dengan jalan mengundang negara-negara
tersebut, dan pada tahun 1995 yunani dan turki juga turut bergabung. Pada tahun
1995 jumlah peserta itu meningkat menjadi 15 negara dengan masuknya jerman

4
barat. Untuk itu, organisasi tidak sepenuhnya Eropa; tetapi organisasi terutama
bertujuan untuk keamanan Eropa Barat. Inilah yang menjadi pertimbangan untuk
memasukannya dalam kelompok lembaga-lembaga/organisasi tidak sepenuhnya
Eropa.

2. Perkembangan NATO (North Atlantic Treaty Organization)

Keberadaan NATO sangat kompleks untuk dipahami pasca Perang Dingin


yang secara resmi berakhir pada kurun waktu 1989-1990 dengan runtuhnya
Tembok Berlin pada 9 November 1989 serta menyatunya Jerman Barat dan Timur
pada 3 Oktober 1990 dan selanjutnya bubarnya Uni Soviet pada 25 Desember
1991 bersamaan dengan mundurnya Mikhail Gorbachev sebagai kepala negara.
Setelah jatuhnya Uni Soviet dan Pakta Warsawa, maka tidak terdapat lagi
ancaman terhadap negara-negara anggota, sehingga NATO dianggap kehilangan
relevansi. NATO yang pada awalnya merupakan sebuah aliansi yang memiliki
satu tujuan (traditional purpose) yaitu hanya merupakan sebuah aliansi
pertahahanan militer berubah menjadi sebuah aliansi yang memiliki multi tujuan
(non-traditional purpose) yaitu juga telah menjadi pusat aliansi kerjasama
ekonomi-politik. Namun, pada perkembangannya, NATO justru mengadopsi
suatu agenda global dan memperluas keanggotaannya hingga memasukkan
negara-negara bekas Uni Soviet lainnya melalui pertemuan KTT NATO. Michael
Ruhle, Senior Planning Officer dalam bidang Kebijakan Perencanaan dan Bagian
Speechwriting Politik Divisi NATO, menjelaskan:

NATO telah berubah dari sebuah organisasi satu tujuan untuk sebuah
lembaga multi-tujuan, bekerja sama untuk menciptakan lingkungan strategis yang
lebih ramah. NATO memberikan kontribusi pada kemunculan arsitektur
keamanan Euro-Atlantik. Hal ini tidak benar-benar sebuah lembaga tapi arsitek.
Arsitektur sebagai serangkaian proses politik penting yang membentuk
lingkungan strategis, proses integrasi Eropa, evolusi dari Rusia, pengembangan
hubungan transatlantik, dan evolusi manajemen krisis di wilayah Eropa-Atlantik.

Seiring dengan perkembangan zaman, NATO sebagai organisasi internasional


turut mengalami perkembangan. Perkembangan NATO terkait tujuan dan agenda
globalnya sesuai dengan New Strategy Concept dapat dikelompokkan dalam dua
hal, yaitu tujuan politik dan militer. Pertama adalah tujuan politik, NATO
mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan mendorong usaha-usaha konsultasi dan
kerja sama dalam bidang militer dan pertahanan keamanan untuk membangun
kepercayaan dalam waktu yang berkepanjangan. Kedua adalah tujuan Militer,
yaitu NATO berkomitmen menjaga perdamainan dan meresolusi konflik. Hal ini
telah dijelaskan dalam Pasal 5 dari Perjanjian Atlantik Utara dan dibawah mandat
PBB. Dalam operasi militer, NATO bisa saja sendiri atau bekerjasama dengan

5
negara atau organisasi internasional dalam usaha menciptakan stabilitas kawasan,
menangani konflik dalam kebijakan ekonomi internasional dan mendorong
kerjasama ekonomi antar anggotanya.

Bukan hanya dalam perluasan kerjasama di kawasan Eropa Timur, akhir


perang dingin tidak lantas membuat eksistensi NATO dalam dunia dipandang
sebelah mata. Hal ini dapat diamati melalui aktifnya peran NATO dalam berbagai
kegiatan peacekeeping internasional yang menjadi agenda PBB. Tidak jarang
NATO mendapatkan mandat resmi PBB untuk menjadi pasukan perdamaian dan
melaksanakan upaya peacekeeping. Salah satunya adalah intervensi NATO dalam
kasus Arab uprising di Libya pada tahun 2011 lalu. Sekretaris Jendral NATO,
Anders Fogh Rasmussen menuliskan penjelasan akan intervensi NATO ke Libya
sebagai upaya perlindungan terhadap masyarakat Libya dari ancaman opresi rezim
Khadafi, dan mendirikan reformasi demokratisasi di Libya.

B. Tujuan Didirikannya NATO (North Atlantic Treaty Organization)

NATO (North Atlantic Treaty Organization) merupakan suatu organisasi


internaisonal yang mengkhususkan diri dalam bidang pertahanan dan keamanan
wilayah. NATO didirikan sebagai akibat meluasnya pengaruh Uni Soviet dan
sebagai suatu reaksi yang diberikan pihak Eropa terhadap ancaman Uni Soviet
serta pada saat itu dibentuk untuk melindungi sekutu-sekutu Amerika Serikat di
Eropa Barat dari kemungkinan serangan Soviet. Sehingga dibentuklah NATO
sebagai suatu wujud pertahanan kolektif (collective security) untuk menjamin
kebebasan dan kemanan peradaban masyrakat Eropa Barat dan Amerika Utara
serta melindungi sekutu-sekutu Amerika di Eropa Barat dari serangan Soviet.
NATO juga didirikan guna meningkatkan stabilitas dan kesejahtraan di wilayah
Atlantik Utara yang berdasarkan prinsip demokrasi, kemerdekaan, dan aturan
aturan hukum. Pertahanan kolektif (collective security) yang dimaksud adalah
apabila ada serangan bersenjata terhadap salah satu atau lebih dari mereka di
Eropa atau Amerika Utara akan berarti/dianggap sebagai serangan terhadap
mereka semua (Pasal 5 North Atlentic Treaty). Jadi tujuan mendasar Pakta
Pertahanan Atlantik Utara adalah untuk menjaga kebebasan dan keamanan para
anggotanya (Negara-negara yang bergabung dalam NATO) melalui cara-cara
politik dan militer.

Meskipun NATO adalah organisasi internaisonal yang mengkhususkan


diri dalam bidang pertahanan dan keamanan wilayah, namun dalan Pasal 2 The
North Atlantic Treaty yaitu NATO juga organisasi internasional yang menangani
konflik dalam kebijakan ekonomi internasional dan mendorong kerjasama
ekonomi antar anggotanya. Contohnya Amerika Serikat dan Uni Eropa masing-
masing bersaing untuk mencapai kepentingan nasional mereka. Amerika Serikat
yang ingin memperluas kekayaannya dan Uni Eropa yang ingin membenahi

6
perekonomian mereka. Namun, dalam hal ini terlihat bahwa Amerika Serikat dan
Uni Eropa bersatu dalam NATO untuk bersama-sama mencari ladang baru.
NATO menyatukan 28 negara anggota dari Eropa dan Amerika Utara, konsultasi
dan bekerja sama di bidang keamanan dan pertahanan. Dalam hal ini, NATO
menyediakan link transatlantik untuk politik dan keamanan.

C. Struktur/Organ Dan Negara-Negara Anggota NATO (North Atlantic


Treaty Organization)
1. Struktur/Organ NATO (North Atlantic Treaty Organization)

Dalam menjalankan tugas dan mencapai tujuannya NATO mempunyai


organ-organ, sebagaimana diatur dalam Pasal 9 North Atlantic Treaty bahwa
para pihak membentuk Council (Dewan). Kemudian Council membentuk badan-
badan pendukung yang mempunyai tugasnya masing-masing, tiga organ tersebut
adala sebagai bertikut:

a. Civilian structure
b. Military structure
c. Organisations and agencies

1) Civilian structure

Komite pertahanan (self defence) yang berfungsi memberikan nasihat


kepada council dalam pelaksanaan Pasal 3 dan Pasal 5 treaty. Ada tiga bagian
besar di dalam struktur sipil NATO, yaitu NATO headquarters (markas besar
Organisasi Traktat Atlantik Utara), permanent representatives and national
delegations (perwakilan permanen dan delegasi nasional), dan international staffs
(staf internasional / IS).

Markas Besar NATO berada di Brussels, tempat menampung para


perwakilan permanen dan delegasi nasional juga para staf internasional.
Permanent representatives and national delegations adalah perwakilan dari setiap
negara anggota NATO yang didukung oleh delegasi nasional yang berisi
penasihat dan pejabat yang mewakili negara mereka atau komite NATO yang lain.
Di dalam struktur sipil ini juga terdapat Sekretaris Jenderal yang menjabat ketua
Dewan Atlantik Utara (Nort Atlantic Council/NAC), komite perencanaan
pertahanan (Defence Planning Committee / DPC), dan grup perencanaan nuklir
(Nuclear Planning Group / NPG). staf Internasional bertugas langsung dibawah
Sekjen NATO dan beranggotakan dari masing-masing negara anggota. Staff
internasional juga mendukung proses consensus-building dan pengambilan
keputusan antara anggota dan negara partner dan bertanggung jawab untuk
persiapan dan follow-up dari pertemuan dan kebijakan yang diambil dari komite

7
NATO dan institusi lain dalam bentuk kerjasama bilateral ataupun multilateral
dengan negara-negara non-anggota yang ada sejak berakhirnya perang dingin.

2) Military structure

Organisasi militer NATO terdiri dari semua aktor militer dan formasi yang
terlibat dan digunakan untuk melaksanakan keputusan politik yang memiliki
implikasi militer. Dikepalai oleh Military Comitte, yang merupakan otoritas
tertinggi NATO dan terdiri dari Kepala Pertahanan NATO, badan eksekutif, Staf
Militer Internasional, Allied Command Operations (ACO), dan Struktur Komando
militer serta beberapa struktur lainnya.

Komite militer bertugas memberikan arahan strategis kepada NATO.


Masing-masing negara anggota mempunyai perwakilan militer yang dijadikan
sebagai Kepala Pertahanan negaranya. Seperti halnya Mentri Luar Negri, Komite
Militer melakukan pertemuan hampir terus menerus di Washington atas nama
mereka. Komite Militer di dalam NATO juga bertugas untuk membantu dan
memberi saran kepada Dewan Atlantik Utara, DPC dan Nuclear Planning Group
(NPG) dalam urusan militer, peran utamanya adalah menyediakan pengarahan dan
saran berkenaan dengan kebijakan dan strategi militer, juga menyediakan
petunjuk tentang permasalahan militer kepada Komando Strategi NATO yang
pertama dinamai Supreme Allied Commander Europe (SACEUR) dan yang kedua
adalah Supreme Allied Commander Atlantic (SACLANT).

Staf Militer Internasional bertanggung jawab untuk merencanakan,


mengkaji dan merekomendasikan kebijakan yang berhubungan dengan
permasalahan militer untuk di pertimbangkan oleh Komite Militer, juga untuk
memastikan bahwa kebijakan dan keputusan yang nantinya berlaku
diimplementasikan sebagaimana wajarnya. memiliki beberapa divisi di bawahnya
yaitu: Plans and Policy Division, Operations Division, Intelligence Division,
Cooperation and Regional Security Division, Logistics, Armaments and
Resources Division (LA & R), NATO Situation Centre, Public Information
Adviser, Financial Controller, NATO HQ Consultation, Control and
Communications Staff (NHQC3S).

Sekutu Komando Operasi (ACO) bertanggung jawab untuk perencanaan


dan pelaksanaan semua operasi gabungan. Ini terdiri dari sejumlah kecil markas
didirikan secara permanen, masing-masing yang mempunyai peran tertentu.
Panglima Tertinggi Sekutu Eropa atau Supreme Allied Commander Europe
(SACEUR) menerima semua perintah pada tingkat strategis dari kantor pusat di
Mons, Belgia: Markas Besar bersekutu Powers Eropa, lebih dikenal sebagai
SHAPE (Supreme Headquarters Allied Powers Europe).

8
Kepala pertahanan (Defence Comitte) yang dimaksud adalah , mentri-
mentri pertahanan (Comiitte of Defence Ministers) yang berfungsi memberi
nasihat kepada Concil mengenai Pasal 3 dan Pasal 5 north atlantic treaty yaitu
mengenai pertahanan kolektif dan tindakan yang dilakukan negara-negara
terhadap serangan dari Uni Soviet.

3) Organisations and Agencies

Agen NATO merupakan bagian penting dari NATO dan merupakan


mekanisme penting untuk pengadaan dan kemampuan pertahanan kolektif. Agen
NATO berfungsi untuk memenuhi kebutuhan bersama, logistik dan bentuk
layanan lainnya, dukungan dan kerjasama. Meskipun badan ini bersifat otonom,
namun diwajibkan untuk mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam piagam
mereka. Dalam hal ini bertindak sesuai dengan North atlantic treaty. Terdiri dari
lembaga-lembaga. Lembaga-lembaga adalah sebagai berikut: logistics, production
logistics, standardisation, civil emergency planning, air traffic management, air
defence, airborne early warning, communication and information systems,
electronic warfare, meteorology, military oceanography, research and
technology, education and training, nato accredited centres of excellence, project
steering committees/project offices.

2. Negara-Negara Anggota NATO (North Atlantic Treaty Organization)

Pada awalnya anggota dari NATO berjumlah 12 Negara (Negara


pendirinya), namun north atlantic treaty kemudian mengatur Keanggotaan NATO
itu terbuka untuk "setiap negara Eropa lainnya dalam posisi untuk memajukan
prinsip-prinsip perjanjian ini dan untuk berkontribusi pada keamanan wilayah
Atlantik Utara." dengan membuka kesempatan kepada negara-negara Eropa lain
dengan jalan mengundangnya untuk bergabung. Hingga saat ini ada 28 negara
yang bergabung menjadi anggota dan berkantor pusat di Kota Brussel, Belgia.
Negara-negara tersebut yaitu:

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, North Atlantic
Treaty Organization merupakan sebuah organisasi keamanan regional
negara-negara di kawasan utara samudera Atlantik berbasis collective
defense yang terbentuk pada 4 April 1949. NATO didirikan sebagai
akibat meluasnya pengaruh Uni Soviet yang tergabung dalam Pakta
Warsawa sebagai suatu reaksi yang diberikan pihak Eropa yang
memerlukan pertahanan yang kuat dan efektif terhadap ancaman Uni
Soviet dan dibentuk untuk melindungi sekutu-sekutu Amerika Serikat
di Eropa Barat dari kemungkinan serangan Soviet karena Eropa masih
sangat rapuh dalam bidang pertahanan keamanannya. NATO (North
Atlantic Treaty Organization) dijadikan suatu aliansi militer yang
dibentuk untuk menghadapi serangan Uni Soviet pada bangsa non-
komunis di Eropa Barat tersebut. Dalam perkembangannya NATO tidsk
hanya merupakan sebuah aliansi pertahahanan militer tetapi juga
menjadi sebuah aliansi yang memiliki multi tujuan (non-traditional
purpose) yaitu juga telah menjadi pusat aliansi kerjasama ekonomi-
politik.

2. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa NATO bertujuan


untuk menjamin kebebasan dan kemanan peradaban masyrakat Eropa
Barat dan Amerika Utara serta melindungi sekutu-sekutu Amerika di
Eropa Barat dari serangan Soviet, meningkatkan stabilitas dan
kesejahtraan di wilayah Atlantik Utara. NATO juga didirikan menangani
konflik dalam kebijakan ekonomi internasional dan mendorong
kerjasama ekonomi antar anggotanya.

3. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam


menjalankan tugas dan mencapai tujuannya NATO Dalam menjalankan
tugas dan mencapai tujuannya NATO mempunyai organ-organ, yang
dibentuk oleh Council. Kemudian Council membentuk badan-badan
pendukung yang mempunyai tugasnya masing-masing, mempunyai 3
organ utama, yaitu :
a. Civilian structure, Komite pertahanan (self defence) yang berfungsi
memberikan nasihat kepada council dalam pelaksanaan Pasal 3 dan
Pasal 5 treaty. Yang terdiri dari Civilian structure, Komite
pertahanan (self defence) yang berfungsi memberikan nasihat
kepada council dalam pelaksanaan Pasal 3 dan Pasal 5 treaty. Yang

10
terdiri dari Civilian structure, Komite pertahanan (self defence)
yang berfungsi memberikan nasihat kepada council dalam
pelaksanaan Pasal 3 dan Pasal 5 treaty. Yang terdiri dari tiga bagian
besar di dalam struktur sipil NATO, yaitu NATO headquarters
(markas besar Organisasi Traktat Atlantik Utara), permanent
representatives and national delegations (perwakilan permanen dan
delegasi nasional), dan international staffs (staf internasional / IS).
b. Military structure, Organisasi militer NATO terdiri dari semua
aktor militer dan formasi yang terlibat dan digunakan untuk
melaksanakan keputusan politik yang memiliki implikasi militer.
komite militer yangg melakukan pertemuan-pertemuan dan
bertugas untuk memberi arahan strategis kepada NATO. Dikepalai
oleh Military Comitte, yang merupakan otoritas tertinggi NATO
dan terdiri dari Kepala Pertahanan NATO, badan eksekutif, Staf
Militer Internasional, Allied Command Operations (ACO), dan
Struktur Komando militer serta beberapa struktur lainnya.
c. Organization and Agencies, Agen NATO merupakan bagian
penting dari NATO dan merupakan mekanisme penting untuk
pengadaan dan kemampuan pertahanan kolektif. yang berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan bersama, logistik dan bentuk layanan
lainnya, dukungan dan kerjasama.

B. Saran

Meskipun Pasal 51 United Nations charter tentang self defence


memberikan kebebasan bagi para negara-negara termasuk negara-negara anggota
NATO dalam bertindak apabila ada serangan bersenjata yang diluncurkan ke
negara anggotanya maka seluruhn negara anggota dapat melakukan tindakan apa
saja termasuk melakukan perlawanan bersenjata pula. Namun seharusnya Serta
penerapan self defence ini menjadi sarana terakhir dari penyelesaian suatu
sengketa dengan mengedepankan penyelesaian sengketa melalui jalur damai
seperti yang diatur dalam hukum internasional dan tetap menghormati kedaulatan
setiap negara.

NATO seharusnya juga berperan terhadap bidang ekonomi-politik negara-


negara anggota dalam hal ini bukan hanya merupakan organisasi pertahanan saja
sesuai dengan apa yang disepakati pada perjanjian tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Simon. 2008. Sejarah Dunia. Jakarta: Erlangga

Smith Steve et al, International Relations Theories: Diciplines and Diversity.


Chapter 3: Classical Realism, Ricard Ned Lebow, (New York, Oxford
University Press, 2007)

Scott Burshil and Linklater, Teori-Teori Hubungan Internasional, (Bandung: Nusa


Media 2009)

Stephen M. Waltz, Origins of Alliance. Itacha : Cornel University Press, 1987

Merrills J. G., International Dispute Settlement, New York: Cambridge University


Press, 2005.

12

Anda mungkin juga menyukai