Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TUGAS KELOMPOK

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Pelajaran: Sejarah Minat

Oleh:
1.Riskiawan
2.Ashari
3.Ismail
4.Dwy Yumriani

KELAS XII IIS 3

MADRASAH ALIYAH
NEGERI WAJO
Arti Lambang
Bidang biru laut mewakili Samudera Atlantik yang menjadi latar untuk
penandatanganan perjanjian NATO. Simbol kompas dengan empat garis yang
berasal dari mata angin melambangkan arah menuju jalan perdamaian;
sebagai tujuan utama yang ingin dicapai oleh negara anggota

Latar Belakang Dibentuknya NATO


Latar belakang dibentuknya NATO sendiri adalah karena kekhawatiran
negara-negara Blok Barat akan ancaman yang mungkin aja datang dari Blok
Timur selama Perang Dingin berlangsung. Apalagi kalo nantinya
negara-negara tersebut bersatu dan membentuk suatu persekutuan militer
juga (pada akhirnya, Blok Timur pada tahun 1955 juga membentuk
persekutuan militer bernama Pakta Warsawa, lho!).

Tujuan organisasi ini tertera jelas dalam pasal kelima pakta keamanannya:
bahwa serangan militer apapun yang diarahkan kepada negara-negara
anggota, dianggap serangan bagi seluruh persekutuan. Ketika satu anggota
diserang, anggota lainnya akan mendampingi dan membantu mengatasinya,
bila perlu dengan pasukan bersenjata. Perjanjian ini didiskusikan dan
ditandatangani dalam sebuah pertemuan antara negara-negara Blok Barat
pada 4 April 1949 di Washington, D.C.

Meskipun demikian, pada dasarnya NATO berperan sebagai pencegah


terjadinya agresi militer. Memang tadi disebutkan kalau memang perlu,
masalah akan diatasi dengan pasukan bersenjata, tapi sebelum beralih ke
metode tersebut, organisasi ini selalu mengupayakan penyelesaian secara
diplomatis. Alhasil, mulai dari awal terbentuknya hingga akhir periode Perang
Dingin, NATO belum pernah terlibat dalam agresi militer apapun, namun tetap
waspada dan bersiap.

Melansir dari laman resmi NATO, kedua


belas negara pendiri NATO meliputi:
Belgia.
Kanada.
Denmark.
Prancis.
Islandia.
Italia.
Luksemburg.
Belanda.
ARTI PAKTA WARSAWA
Pakta Warsawa (bahasa Rusia: Варшáвский договóр; Varshavskiy dogovor)
secara resmi dikenal sebagai Perjanjian Persahabatan, Kerja Sama, dan
Bantuan Bersama (bahasa Rusia: Договор о дружбе, сотрудничестве и
взаимной помощи; Dogovor o druzhbe, sotrudnichestve i vzaimnoy
pomoshchi) adalah aliansi militer negara-negara Blok Timur di Eropa Timur,
yang bertujuan mengorganisasikan diri terhadap kemungkinan ancaman dari
aliansi NATO (yang dibentuk pada 1949). Pembentukan Pakta Warsawa
dipicu oleh integrasi Jerman Barat ke dalam NATO melalui ratifikasi Perjanjian
Paris. Pakta Warsawa dirancang oleh Nikita Khrushchev pada tahun 1955 dan
ditanda tangani di Warsawa pada 14 Mei 1955.
Pakta ini berakhir pada 31 Maret 1991, dan diakhiri secara resmi dalam
sebuah pertemuan di Praha pada 1 Juli 1991.

TUJUAN DIBENTUKNYA
Beberapa tujuan pembentukan Pakta Warsawa, sebagai berikut:
Mengimbangi kekuatan aliansi pertahanan NATO. Meningkatkan kerja sama
pertahanan dan militer negara-negara Blok Timur. Saling membantu jika salah
satu negara anggota Pakta Warsawa mengalami masalah pertahanan
maupun keamanan

Anggota
Uni Soviet,Bulgaria,Romania,Jerman
Timur,Hungaria,Polandia,Cekoloswakia,Albania
SEATO adalah organisasi pertahanan regional yang dibentuk lewat
Perjanjian Manila. Perjanjian itu ditandatangani pada 8 September 1954 di
Manila, Filipina. Mereka yang menandatangani sekaligus menjadi anggota
yakni: Australia Perancis Selandia Baru Pakistan Filipina Thailand Inggris
Amerika Serikat Perjanjian Manila resmi berlaku pada 19 Februari 1955 .

Latar belakang SEATO


Perjanjian Manila menyebut tujuan SEATO hanya untuk pertahanan dan
pengawasan serta bantuan untuk mencegah aktivitas menyimpang. Apa
maksudnya aktivitas menyimpang? Usai Perang Dunia II, dunia memasuki era
Perang Dingin. Perang Dingin adalah persaingan pengaruh antara Amerika
Serikat dan Uni Soviet. Amerika Serikat memegang teguh demokrasi,
sementara Uni Soviet membanggakan paham komunisme. Keduanya
bersaing memajukan negaranya dan menyebarkan pengaruhnya ke seluruh
dunia. Amerika Serikat dan para sekutunya yakni Inggris, Perancis, dan
Australia, mencoba membendung pengaruh komunisme di Asia Tenggara
dengan membentuk SEATO. Baca juga: Sejarah Berdirinya ASEAN SEATO
dibentuk untuk mencegah masuknya paham komunisme terutama lewat
agresi militer seperti yang terjadi di Korea dan Indochina (Semenanjung Asia
Tenggara). SEATO disponsori oleh Presiden AS Dwight Eisenhower dan
Menteri Luar Negeri AS John Foster Dulles. Markasnya di Bangkok, Thailand,
dengan Sekretaris Jenderal pertamanya Pote Sarasin, Duta Besar Thailand
untuk AS.

Kegagalan SEATO
Meskipun SEATO adalah organisasi antarnegara Asia Tenggara, hanya ada
dua negara Asia Tenggara yang bergabung yakni Thailand dan Filipina. Ini
karena kedua negara itu menjalin hubungan dekat dengan AS. Negara
Indochina yakni Vietnam, Kamboja, dan Laos, tidak bisa ikut organisasi karena
dilarang lewat Perjanjian Jenewa.

Malaysia yang saat itu terbagi jadi Borneo Utara dan Sarawak juga masih di
bawah kendali pemerintah kolonial Inggris. Begitu pula Singapura yang masih
jadi satu dengan Malaysia. Lalu bagaimana respons Indonesia terhadap
SEATO? Dikutip dari Indonesia Melawan Amerika: Konflik Perang Dingin
1953-1963 (2008), Presiden Soekarno menolak masuk SEATO. Prinsip politik
luar negeri Indonesia kala itu adalah bebas aktif. Bebas artinya Indonesia
tidak terikat pada blok atau kekuasaan tertentu. Saat itu, komunisme juga tak
dipandang sebagai "aktivitas menyimpang". Partai Komunis Indonesia (PKI)
masih berjaya kala itu. Pengaruh barat dan kolonialisme baru justru yang saat
itu jadi kekhawatiran Indonesia. Baca juga: Seputar G30S/ PKI (2): Apa Sih
Bedanya PKI, Sosialisme, Komunisme, Marxisme, dan Leninisme? Meski
SEATO berkontribusi membantu negara-negara anggotanya mendirikan
sekolah dan membiayai penelitian, SEATO akhirnya bubar juga. Anggotanya
tak lagi tertarik dengan keberadaan SEATO. Pakistan mundur pada 1968.
Kemudian Perancis menyetop sokongan dananya pada 1975. SEATO
dibubarkan secara resmi pada 30 Juni 1977.
ANZUS

Pakta Keamanan Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat (bahasa


Inggris: Australia, New Zealand, United States Security Treaty (ANZUS) atau
Pakta ANZUS) adalah aliansi militer yang mengikat
antara Australia dan Selandia Baru dan, secara terpisah, Australia
dan Amerika Serikat bekerjasama dalam hal pertahanan di daerah Samudra
Pasifik, meskipun saat ini perjanjian dipahami untuk menghubungkan
serangan di daerah manapun.
Perjanjian ini adalah salah satu organisasi yang dibentuk Amerika Serikat pada
era 1949-1955 sebagai bagian dari tanggapan kolektifnya terhadap ancaman
komunisme selama Perang Dingin.[1] Selandia Baru diskors dari ANZUS pada
tahun 1986 karena memprakarsai zona bebas nuklir di perairan teritorialnya
pada akhir 2012 Amerika Serikat mencabut larangan kunjungan oleh
kapal-kapal perang Selandia Baru yang menyebabkan mencairnya
ketegangan. Selandia Baru mempertahankan zona bebas nuklir sebagai
bagian dari kebijakan luar negerinya dan sebagian ditangguhkan dari ANZUS,
karena Amerika Serikat mempertahankan kebijakan ambigu apakah kapal
perang membawa senjata nuklir atau tidak dan mengoperasikan banyak kapal
induk dan kapal selam bertenaga nuklir namun Selandia Baru memulai
kembali bidang-bidang utama perjanjian ANZUS pada 2007.[2]

Australia, New Zealand, United States Security Treaty atau


dapat disingkat ANZUS didirikan pada 1 September 1951 di San
Francisco, Amerika Serikat. Tujuan dari ANZUS adalah
menghambat persebaran komunis di kawasan Australia dan
Oceania. Setelah itu, Selandia Baru kemudian memutuskan untuk
keluar dari ANZUS ketika kapal Amerika Serikat memasuki
wilayah Selandia Baru.

Dengan demikian sesuai dengan namanya, anggota ANZUS terdiri dari


Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.undefined

Perkembangan organisasi ANZUS terlihat dengan keluarnya


Selandia Baru karena tidak setuju dengan keputusan Amerika
Serikat dan Australia untuk menggunakan nuklir sebagai alat
pertahanan dan senjata perang.

Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut:


Australia New Zealand United States (ANZUS) dibentuk ada 1 September
1951. Organisasi ini merupakan aliansi pertahanan dan keamanan di kawasan
Pasifik yang terdiri dari Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
Pendirian ANZUS berawal dari keinginan Amerika Serikat untuk menjaga
pengaruh politik dan militernya di kawasan Pasifik. Pasca kemenangan pada
Perang Pasifik melawan Jepang, Amerika Serikat terus menjalin hubungan
baik dengan negara-negara Pasifik, termasuk Australia dan Selandia Baru.

TUJUAN DIBENTUKNYA
Pendirian ANZUS berawal dari keinginan Amerika Serikat untuk menjaga
pengaruh politik dan militernya di kawasan Pasifik. Pasca kemenangan pada
Perang Pasifik melawan Jepang, Amerika Serikat terus menjalin hubungan
baik dengan negara-negara Pasifik, termasuk Australia dan Selandia Baru.
CENTO
Organisasi Pakta Sentral (juga disebut CENTO, nama aslinya Pakta
Organisasi Timur Tengah atau METO, juga dikenal seperti Pakta Baghdad)
Merupakan suatu persetujuan yang ditandatangani pada
Februari 1955 antara Turki dan Irak, dan terbuka bagi tiap negara anggota
dari Liga Arab atau negara mana pun yang ada hubungannya dengan
keamanan dan perdamaian di Timur Tengah dan yang sepenuhnya diakui oleh
keduabelah pihak Israel, yang tidak diakui oleh Irak, karenanya tak
diperkenankan memasuki pakta ini.[1] Kemudian dibubarkan pada tahun 1979.
Tekanan AS dan janji-janji bantuan militer dan ekonomi menjadi kunci dalam
negosiasi yang mengarah ke perjanjian tersebut, meskipun Amerika Serikat
awalnya tidak bisa berpartisipasi "semata karena alasan prosedur teknis
penganggaran."[2] Pada tahun 1958, Amerika Serikat bergabung dengan
komite militer dari aliansi. Hal ini umumnya dianggap sebagai salah satu yang
paling sukses dari aliansi Perang Dingin.[3] Markas organisasi itu pada awalnya
terletak di Baghdad (Irak) 1955-1958 dan Ankara (Turki)
1958-1979. Siprus juga merupakan lokasi penting bagi CENTO karena posisi
di dalam Timur Tengah dan Wilayah Basis Berdaulat Inggris yang terletak di
pulau itu

Tujuan Pendirian Cento


• Tingkatkan keproduktifan perusahaan dengan sediakan tenaga kerja
yang terbiasa serta terpacu dengan baik.
• Mendayahgunakan tenaga kerja secara efektif serta efisien sambil
sanggup mengatur ongkos tenaga kerja.
• Meningkatkan serta menjaga kualitas kerja (work life) dengan buka
peluang untuk kepuasan kerja serta manifestasi diri pegawai.
• Pastikan jika sikap organisasi sesuai undang-undang ketenagakerjaan
dengan sediakan peluang kerja yang serupa, lingkungan kerja yang aman
serta pelindungan pada hak pegawai.
Menolong organisasi capai arahnya.
• Sediakan organisasi untuk pegawai-karyawan yang terpacu serta
terbiasa dengan baik.
• Mengomunikasikan peraturan sumber daya manusia ke pegawai.
• Menolong menjaga peraturan benar serta sikap yang
bertanggungjawab secara social.
• Mengurus perombakan hingga sama-sama memberikan keuntungan
untuk pribadi, barisan, warga dan perusahaan.

NEGARA ANGGOTA
Pada awal berdirinya CENTO, organisasi ini beranggotakan beberapa negara
yaitu, Inggris, Turki, Irak, Iran dan Pakistan.Organisasi ini juga memiliki negara
yang bertindak sebagai pengawas dalam organisasi, negara yang dimaksud
adalah Amerika Serikat.

Anda mungkin juga menyukai