Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang atas rahmat-Nya
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah ini adalah "10 pelanggaran HAM berat yang terjadi di
Indonesia dan cara penanggulangannya"
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada ibu indah Susanti yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Maka dari itu kritik dan saran teman-teman serta ibu indah
sangat dapat berguna bagi saya dan pihak lain yang berkepentingan disini.
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman
dan kesadaran kepada kita semua tentang bagaimana pelanggaran-pelanggaran
HAM yang pernah terjadi di Indonesia, sehingga bisa dijadikan pembelajaran
untuk mencegah pelanggaran HAM selanjutnya terlebih pelanggaran HAM
berat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.Soedjono Dirdjosisworo.
Soedjono Dirdjosisworo mendefinisikan bahwa HAM adalah hak-
hak yang melekat pada individu sejak lahir. Hak tersebut tidak dapat
dibatasi, dikurangi, maupun diingkari oleh siapapun karena merupakan
nilai-nilai dan martabat kemanusiaan setiap individu.
3.Jan Martenson.
Jan Materson merupakan anggota komisi HAM dalam organisasi
PBB. Menurut Jan Martenson HAM dapat didefinisikan sebagai sesuatu
yang melekat dalam diri manusia. Tanpa HAM manusia tidak dapat hidup
sebagai manusia.
4.Kuntjoro Purbopranoto.
HAM adalah hak-hak yang dimiliki oleh manusia menurut
kodratnya. HAM tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya dan karena itu
HAM bersifat suci.
(Sumber:https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5725695/apa-itu-ham-ini-
definisi-dari-jan-materson-john-locke-dan-un-human-right ,di unduh: Sabtu,
15 Januari 2022,pukul 22:40 WIB)
2
3
2.2 Cara menyelesaikan kasus Pelanggaran HAM berat
Menurut ketentuan UU No. 26 Tahun 2000, pelanggaran HAM
berat yang terjadi sebelum berlakunya UU tersebut dapat diselesaikan
melalui Pengadilan HAM Ad hoc yang dibentuk dengan Keputusan
Presiden atas usul DPR (Pasal 43) atau melalui Komisi Kebenaran dan
Rekonsiliasi (Pasal 47).8 Sep 2021 (Sumber:https://kejari-
pulangpisau.kejaksaan.go.id › ,di unduh: Sabtu, 15 Januari 2022, pukul
23:29 WIB)
Meski HAM dapat dibatasi, namun pembatasan tersebut tidak
boleh diskriminatif, menghambat atau bahkan menghilangkan secara sah
kesempatan yang sama di depan hukum dan pemerintahan.14 Nov 2019.
(Sumber:https://www.mkri.id › ,di unduh:Sabtu, 15 Januari
2022,pukul:23:32)
4
3.Tragedi Talangsari (1989).
Tragedi Talangsari yang terjadi di Lampung pada 7 Februari 1989
termasuk dalam salah satu pelanggaran HAM berat di Indonesia. Pada
masa tersebut Soeharto mengadakan program Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila(P-4).Program ini banyak menyasar masyarakat
Islam yang kritis terhadap pemerintahan Orde Baru.
Sampai akhirnya hal tersebut memancing reaksi kelompok Islam di
Indonesia, termasuk kelompok Warsidi di Lampung.Akhirnya kelompok
Warsidi dituduh radikal dan mendapat perlakuan represif dari militer serta
polisi yang menyebabkan tragedi pembantaian. Dalam tragedi tersebut,
ada sekitar 130 orang tewas dan 229 dianiaya.
5
rekan-rekannya. Malamnya, Marsinah menghilang dan tidak ada yang tahu
keberadaannya.
Marsinah baru ditemukan pada tanggal 8 Mei 1993 dalam keadaan
meninggal dan berdasarkan hasil autopsi ia mengalami penyiksaan berat.
6
Bom Bali merupakan aksi terorisme yang termasuk dalam salah
satu kasus pelanggaran HAM berat. Aksi pengeboman ini terjadi dua kali,
Bom Bali I terjadi pada 12 Oktober 2002 dan Bom Bali II terjadi pada 1
Oktober 2005.Bom Bali I meledak di Kuta dan menyebabkan 202 orang
tewas serta 209 luka-luka.Pada Bom Bali II, terdapat tiga buah bom yang
meledak, yakni satu di Kuta dan dua di Jimbaran.Tragedi ke-2 ini
menewaskan 23 orang (4 wisatawan asing dan tiga pelaku) serta 196 orang
luka-luka.
(Sumber:https://www.99.co/blog/indonesia/kasus-pelanggaran-ham-di-
indonesia/ ,di unduh:Minggu, 16 Januari 2022,Pukul:07:25)
7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Jaminan akan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia merupakan salah
satu unsur yang harus dapat dipenuhi oleh negara. Hal tersebut bahkan secara
tegas di atur dan ditetapkan di dalam undang-undang dasar 1945 sebagai dasar
konstitusi negara Republik Indonesia. Perlindungan yang dilakukan oleh
pemerintah di bidang hak asasi manusia juga berarti melakukan perlindungan
terhadap hak asasi perempuan. Sebagai salah satu kelompok paling rawan menjadi
korban pelanggaran HAM,tentu diperlukan perhatian khusus dari pemerintah bagi
perlindungan hak asasi perempuan di Indonesia.
1.3 Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan
memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa
menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak
oleh orang lain.Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan
mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.
8
Daftar Pustaka
Situs Internet:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5725695/apa-itu-ham-ini-definisi-dari-
jan-materson-john-locke-dan-un-human-right
https://kejari-pulangpisau.kejaksaan.go.id
https://www.mkri.id
https://www.99.co/blog/indonesia/kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia/