Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 

Dalam penulisan makalah ini, kami memiliki latar belakang yaitu agar kami dapat
mengisih nilai ekonomi, dapat mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan sistem
pembayaran. Serta menambah wawasan bagi pembaca makalah ini. Pada dasarnya sistem
pembayaran tersebut adalah suatu cara yang disepakati untuk mentransfer suatu nilai
(value) antara pembeli dan penjual dalam suatu transaksi. Sistem pembayaran
memfasilitasi pertukaran barang dan jasa dalam suatu perekonomian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalah pada penulisan makalah


ini yaitu sebagai berikut.

1. Apa pengertian Uang Kartal dan Uang Giral ?


2. Apa Nama-Nama Mata Uang Di Dunia ?
3. Bagaimana Bentuk Instrumen Pembayaran Dalam Bank ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan ini yaitu sebagai
berikut.

4. Mengetahui Uang Kartal dan Uang Giral


5. Mengetahui Nama-Nama Mata Uang Di Dunia
6. Bagaimana Bentuk Instrumen Pembayaran Dalam Bank
BAB II

PEMBAHASAN

A. UANG GIRAL

Uang kartal merupakan uang yang digunakan secara umum dalam transaksi sehari-
hari. Uang kartal terdiri atas uang kertas dan uang logam.

Uang kertas merupakan uang yang terbuat dari bahan kertas yang tidak mudah rusak,
dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu untuk menghindari pemalsuan, dan memudahkan orang
untuk mengenalinya, termasuk para tunanetra.

Uang logam terbuat dari logam seperti aluminium, nikel, tembaga, dan kuningan.

B. UANG KARTAL

Uang giral merupakan alat pembayaran sah yang dikeluarkan oleh bank umum.
Uang giral muncul untuk mempermudah transaksi dalam jumlah besar sehingga orang
tidak perlu menggunakan uang kartal karena lebih berisiko. Misalnya, seorang pengusaha
harus membayar bahan baku sebesar sepuluh juta rupiah. Jumlah tersebut cukup besar dan
berisiko jika dibawa langsung. Sebagai gantinya, pengusaha itu menggunakan alat
pembayaran yang berupa uang giral. Untuk menggunakan uang giral, pengusaha tersebut
harus mempunyai rekening di bank.

Adapun bentuk-bentuk uang giral sebagai berikut.

1. Cek

Cek merupakan surat perintah pembayaran kepada bank untuk membayar


sejumlah uang kepada orang yang tertera di atas cek tersebut.

Cek ini disebut cek atas nama. Orang yang mencairkan atau menguangkan cek
tersebut adalah orang yang namanya sesuai dengan yang tertera di atas cek.

Jenis cek lainnya adalah cek atas tunjuk, yaitu bank berkewajiban membayar
kepada siapa pun yang menguangkan cek tersebut.
2. Giro

Giro merupakan surat perintah kepada bank untuk memindahkan sejumlah


uang kepada rekening seseorang atau perusahaan yang ditunjuk oleh nasabah.

Misalnya, A membeli barang dari B seharga Rp500.000,00. Baik A maupun B


mempunyai rekening (simpanan) di bank. Saldo simpanan A sebanyak
Rp5.000.000,00 dan saldo simpanan B sebanyak Rp3.000.000,00. Untuk
pembayaran tersebut A mengeluarkan bilyet giro, yaitu berupa surat perintah
kepada bank untuk memindahbukukan uang sebanyak Rp500.000,00 dari rekening A
ke rekening B. Dengan demikian, setelah pemindahbukuan itu saldo rekening A
menjadi Rp4.500.000,00 dan saldo rekening B menjadi Rp3.500.000,00.

3. Transfer Telegrafis

Pembayaran melalui transfer telegrafis merupakan pemindahan uang antar


rekening di bank secara cepat.

C. NAMA-NAMA MATA UANG DUNIA

Hampir setiap Negara memiliki Mata Uang sendiri yang digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Seperti contoh, Negara
kita Republik Indonesia menggunakan Rupiah (IDR) sebagai Mata Uang negara kita,
Negara tetangga kita Malaysia menggunakan Ringgit (MYR) sebagai Mata Uangnya dan
Singapura menggunakan Dolar Singapura (SGD) sebagai Mata Uangnya.

Namun ada juga negara-negara yang menggunakan Mata Uang Negara lain sebagai
alat pembayaran transaksi ekonominya, contohnya seperti Timor Leste ataupun Ekuador
yang menggunakan Dolar Amerika Serikat (USD) dan Dolar Australia yang digunakan
oleh Kiribati dan Tuvalu. Sedangkan Negara-negara yang bergabung dalam Uni Eropa
menggunakan Mata Uang Persatuan Uni Eropa yaitu Euro sebagai Mata Uang mereka.

Berikut ini adalah daftar Mata Uang yang digunakan oleh Negara-negara di

Dunia ini beserta kode Mata Uangnya.


No Nama Negara Mata Uang Kode
1 Afganistan afghani AFA
2 Afrika Selatan Rand ZAR
3 Afrika Tengah Franc XAF
4 Albania Leke ALL
5 Aljazair Dinar DZD
6 Amerika Serikat Dollar USD
7 Andorra Euro EUR
8 Angola Kwanza AOA
9 Antigua dan Barbuda Dollar XCD
10 Arab Saudi Riyal SAR
11 Argentina Peso ARS
12 Armenia Dram AMD
13 Australia Dollar AUD
14 Austria Euro EUR
15 Azerbaijan Manat AZN
16 Bahama Dollar BSD
17 Bahrain Dinar BHD
18 Bangladesh Taka BDT
19 Barbados Dollar BBD
20 Belanda Euro EUR
21 Belarus Ruble BYR
22 Belgia Euro EUR
23 Belize Dollar BZD
24 Benin Franc XOF
25 Bhutan Ngultrum BTN
26 Bolivia Boliviano BOB
27 Bosnia dan Herzegovina Mark BAM
28 Botswana Pula BWP
29 Brasil Real BRL
30 Britania Raya Pound GBP
31 Brunei Darussalam Dollar BND
32 Bulgaria Lev BGN
33 Burkina Faso Franc XOF
34 Burundi Franc BIF
35 Ceko (Republik Ceko) Koruny CZK
36 Chad Franc XAF
37 Chili Peso CLP
38 China Yuan RMB
39 Denmark Krone DKK
40 Djibouti Franc DJF
41 Dominika Dollar XCD
42 Ekuador Dollar AS USD
43 El Salvador Colon SVC
44 Eritrea Nakfa ERN
45 Estonia Kroon EEK
46 Ethiopia Birr ETB
47 Fiji Dollar FJD
48 Filipina Peso PHP
49 Finlandia Euro EUR
50 Gabon Franc XAF
51 Gambia Dalasi GMD
52 Georgia Lari GEL
53 Ghana Cedi GHC
54 Grenada Dollar XCD
55 Guatemala Quetzal GTQ
56 Guinea Franc GNF
57 Guinea Bissau Franc XOF
58 Guinea Khatulistiwa Franc XAF
59 Guyana Dollar GYD
60 Haiti Gourde HTG
61 Honduras Lempira HNL
62 Hongaria Forint HUF
63 India Rupee INR
64 Indonesia Rupiah IDR
65 Irak Dinar IQD
66 Iran Rial IRR
67 Irlandia Euro EUR
68 Islandia Kronu ISK
69 Israel Shekel ILS
70 Italia Euro EUR
71 Jamaika Dollar JMD
72 Jepang Yen JPY
73 Jerman Euro EUR
74 Kamboja Riel KHR
75 Kamerun Franc XAF
76 Kanada Dollar CAD
77 Kazakhstan Tenge KZT
78 Kenya Shilling KES
79 Kirgizstan Som KGS
80 Kiribati Dollar Australia AUD
81 Kolombia Peso COP
82 Komoro Franc KMF
83 Republik Kongo Franc XAF
84 Korea Selatan Won KRW
85 Korea Utara Won KPW
86 Kosta Rika Colone CRC
87 Kroasia Kuna HRK
88 Kuba Peso CUP
89 Kuwait Dinar KD
90 Laos Kip LAK
91 Latvia Lati LVL
92 Lebanon Pound LBP
93 Lesotho Maloti LSL
94 Liberia Dollar LRD
95 Libya Dinar LYD
96 Liechtenstein Franc CHF
97 Lituania Litai LTL
98 Luksemburg Euro EUR
99 Madagaskar Ariary MGA
100 Makedonia Denar MKD
101 Maladewa Rufiyaa MVR
102 Malawi Kwacha MWK
103 Malaysia Ringgit MYR
104 Mali Franc XOF
105 Malta Euro EUR
106 Maroko Dirham MAD
107 Marshall (Kepulauan Marshall) Dollar AS USD
108 Mauritania Ouguiya MRO
109 Mauritius Rupee MUR
110 Meksiko Peso MXN
111 Mesir Pound EGP
112 Mikronesia (Federasi Mikronesia) Dollar AS USD
113 Moldova Lei MDL
114 Monako Euro EUR
115 Mongolia Tugrik MNT
116 Montenegro Euro EUR
117 Mozambik Meticai MZM
118 Myanmar Kyat MMK
119 Namibia Dollar NAD
120 Nauru Dollar Australia AUD
121 Nepal Rupee NPR
122 Niger Franc XOF
123 Nigeria Naira NGN
124 Nikaragua Cordoba NIO
125 Norwegia Krone NOK
126 Oman Rial OMR
127 Pakistan Rupee PKR
128 Palau Dollar AS USD
129 Panama Balboa PAB
130 Pantai Gading Franc XOF
131 Papua Nugini Kina PGK
132 Paraguay Guarani PYG
133 Perancis Euro EUR
134 Peru Sole PEN
135 Polandia Zloty PLN
136 Portugal Euro EUR
137 Qatar Riyal QAR
138 Republik Demokratik Kongo Franc CFD
139 Republik Dominika Peso DOP
140 Rumania Leu RON
141 Rusia Ruble RUB
142 Rwanda Franc RWF
143 Saint Kitts and Nevis Dollar XCD
144 Saint Lucia Dollar XCD
145 Saint Vincent and the Grenadines Dollar XCD
146 Samoa Tala SAT
147 San Marino Euro EUR
148 Sao Tome and Principe Dobra STD
149 Selandia Baru Dollar NZD
150 Senegal Franc XOF
151 Serbia Dinar RSD
152 Seychelles Rupee SCR
153 Sierra Leone Leone SLL
154 Singapura Dollar SGD
155 Siprus Euro EUR
156 Slovenia Euro EUR
157 Slowakia Euro EUR
158 Solomon (Kepulauan Solomon) Dollar SBD
159 Somalia Shilling SOS
160 Spanyol Euro EUR
161 Sri Lanka Rupee LKR
162 Sudan Pound SDG
163 Sudan Selatan Pound SSD
164 Suriah Pound SYP
165 Suriname Guilder SRD
166 Swaziland Lilageni SZL
167 Swedia Krono SEK
168 Swiss Franc CHF
169 Tajikistan Somoni TJS
170 Tanjung Verde Escudo CVE
171 Tanzania Shilling TZS
172 Thailand Baht THB
173 Timor Leste Dollar AS USD
174 Togo Franc XOF
175 Tonga Pa’anga TOP
176 Trinidad and Tobago Dollar TTD
177 Tunisia Dinar TND
178 Turki Lira TRY
179 Turkmenistan Manat TMM
180 Tuvalu Dollar Australia AUD
181 Uganda Shilling UGX
182 Ukraina Hryvnia UAH
183 Uni Emirat Arab Dirham AED
184 Uruguay Peso UYU
185 Uzbekistan Soum UZS
186 Vanuatu Vatu VUV
187 Venezuela Bolivar VEB
188 Vietnam Dong VND
189 Yaman Rial YER
190 Yordania Dinar JOD
191 Yunani Euro EUR
192 Zambia Kwacha ZMK
193 Zimbabwe Dollar ZWD

D. Instrumen Pembayaran Dalam Bank


1. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Nontunai

Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan lazim digunakan masyarakat. Hal
ini menunjukkan bahwa jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank maupun lembaga
keuangan bukan bank, baik dalam proses pengiriman dana, penyelenggara kliring, maupun
sistem penyelesaian akhir (settlement) sudah tersedia dan dapat berlangsung di Indonesia.

Transaksi pembayaran nontunai dengan nilai yang besar diselenggarakan Bank


Indonesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan sistem kliring.

Hampir 95% transaksi keuangan nasional bernilai besar dan bersifat mendesak.
Contohnya, transaksi di Pasar Uang AntarBank (PUAB), transaksi di bursa saham,
transaksi pemerintah, transaksi valuta asing, serta settlement hasil kliring dilakukan
melalui sistem BI-RTGS. Pada tahun 2010, misalnya, BI-RTGS telah melakukan transaksi
sedikitnya Rp174,3 triliun per hari. Sementara itu, sebagai perbandingan, transaksi
nontunai dengan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) dan uang elektronik yang
dilakukan bank atau lembaga keuangan bukan bank hanya sekitar Rp8,8 triliun per hari.

Mengingat pentingnya peran BI-RTGS dalam sistem pembayaran nasional, maka


kontinuitas dan stabilitasnya harus dijaga. Jika sesaat saja sistem BI-RTGS mengalami
gangguan, maka akan sangat mengganggu kelancaran dan stabilitas sistem keuangan. Oleh
karena itu, Bank Indonesia sangat peduli dalam menjaga stabilitas BI-RTGS yang
dikategorikan sebagai Systemically Important Payment System (SIPS). SIPS adalah sistem
yang memproses transaksi pembayaran bernilai besar dan bersifat mendesak. Selain SIPS,
dikenal pula System Wide Important Payment System (SWIPS), yaitu sistem yang
digunakan oleh masyarakat luas. Sistem Kliring dan APMK termasuk dalm kategori
SWIPS ini. Bank Indonesia juga peduli dengan SWIPS karena sistem ini digunakan secara
luas oleh masyarakat. Jika terjadi gangguan, maka kepentingan masyarakat dalam
melakukan pembayaran akan terganggu.

Bank Indonesia tidak hanya peduli pada terciptanya efisiensi dalam sistem
pembayaran, tapi juga kesetaraan akses dan perlindungan konsumen. Terciptanya efisiensi
sistem pembayaran berarti member kemudahan bagi pengguna untuk memilih metode
pembayaran yang dapat diakses di seluruh wilayah dengan biaya serendah mungkin.
Kesetaraan akses berarti Bank Indonesia memperhatikan penerapan asas kesetaraan dalam
penyelenggaraan sistem pembayaran. Sementara itu, aspek perlindungan konsumen
dimaksudkan Bank Indonesia mewajibkan penyelenggara sistem pembayaran nontunai
untuk mengadopsi asas-asas perlindungan konsumen secara wajar dalam penyelenggaraan
sistemnya.

Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran, yakni:

1. Regulator

Squad, peraturan-peraturan yang dibuat untuk mendukung kelancaran sistem


pembayaran dikeluarkan Bank Indonesia juga lho. Contohnya Peraturan Bank Indonesia
(PBI) Nomor 14/23/PBI/2012 tentang Transfer Dana. Peraturan ini juga yang memudahkan
kamu dalam bertransaksi online.

2. Perizinan 

Bank Indonesia berperan memberikan izin terhadap pihak-pihak yang terlibat


dalam pelaksanaan sistem pembayaran. Seperti izin terhadap lembaga yang akan
melakukan kegiatan transfer dana, alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) dan uang
elektonik (e-money).

3. Pengawasan

Agar kegiatan pembayaran berjalan dengan baik, Bank Indonesia melakukan


pengawasan terhadap proses pembayaran ataupun terhadap aktivitas para pelaku yang
terlibat dalam sistem pembayaran.

4. Operator

Bank Indonesia menyediakan layanan sistem pembayaran yakni Bank


Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia (SKNBI). Untuk Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System  (BI-
SSSS), BI menyediakan layanan sarana penatausahaan dan setelmen surat berharga.

5. Fasilitator
Agar penyelenggaraan sistem pembayaran semakin aman dan efisien, Bank
Indonesia memfasilitasi pengembangan sistem pembayaran oleh industri yang bergerak
dalam bidang jasa keuangan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada tingkat yang paling dasar, sistem pembayaran adalah suatu cara yang
disepakati untuk mentransfer suatu nilai (value) antara pembeli dan penjual dalam suatu
transaksi. Sistem pembayaran memfasilitasi pertukaran barang dan jasa dalam suatu
perekonomian. Dalam mentransfer pasti memiliki kendala-kendala, maupun risiko-
risikonya. 

B. Saran 

Dalam melakukan sistem pembayaran apalagi dala mentransfer uang hendaklah


berhati-hati, karena terdapat banyak kendala atau risiko yang terjadi pada sistem
pembayaran.   
DAFTAR PUSTAKA

https://ekonomisajalah.blogspot.com/

S. Alam. 2013. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: ESIS.

Anda mungkin juga menyukai