Anda di halaman 1dari 7

Biografi Ir.

Soekarno, Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia

Biografi Ir. Soekarno – Grameds pasti sudah tidak asing lagi dengan Ir.Soekarno,
Pahlawan Nasional Indonesia yang merupakan presiden pertama Republik Indonesia. Perjuangan
dan jasanya untuk bangsa Indonesia tidak terhitung jumlah, bahkan kehebatannya tidak hanya
terkenal di dalam negeri namun sampai internasional. Itulah sebabnya biografi Ir. Soekarno
sangat menarik untuk dibahas dan diketahui oleh generasi bangsa Indonesia.

Sosok Soekarno memiliki tempat tersendiri bagi masyarakat Indonesia dan memberikan
banyak teladan bagi bangsa. Banyak tenaga, pemikiran, bahkan jiwa dipertaruhkan oleh Soekarno
untuk Indonesia, mulai dari melawan penjajahan sampai membangun bangsa ini menjadi seperti
sekarang. Soekarno menjadi tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang akan terus terkenang
jasa-jasanya.

Berikut ini penjelasan singkat biografi Ir. Soekarno yang perlu Grameds ketahui sebagai
generasi bangsa agar dapat memetik nilai-nilai positif dari kisah sang proklamator.

Biodata Ir. Soekarno Kehidupan Pribadi Ir. Soekarno Perjalanan Politik Ir. Soekarno

Peninggalan Barang Pribadi Ir. Soekarno

1. Peci Hitam

2. Wesi Kuning

3. Tongkat Komando

4. Keris Peninggalan Perang Puputan

5. Tongkat Monyet

6. Jas Putih
7. Ajian Lembu Sekilan

8. Keris Kehilangan Tubuh Penghargaan Yang Diterima Ir Soekarno Rekomendasi Buku &

Artikel

Biodata Ir. Soekarno


Nama lengkap : Ir. Soekarno Nama panggilan : Bung Karno Nama kecil : Kusno

Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 6 Juni 1901 Agama : Islam

Nama Isteri : Fatmawati, Hartini, Ratna Sari Dewi, Kartini Manopo, Haryati, Yurike Sanger, dan
Heldy Djafar

Nama Anak : Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, Guruh (dari Fatmawati) Taufan,
Bayu (dari Hartini) Kartika (dari Ratna Sari Dewi)

Pendidikan : HIS di Surabaya, Hogere Burger School (HBS), Technische Hoogeschool (THS) di

Bandung Meninggal : Jakarta, 21 Juni 1970

Dimakamkan : Blitar, Jawa-Timur

Kehidupan Pribadi Ir.

Soekarno

Ir. Soekarno atau akrab dipanggil Bung Karno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa
Timur dengan nama kecilnya Kusno Sosrodihardjo dan wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta.
Bung Karno adalah anak dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman
Rai. Karena sakit-sakitan, Soekarno kecil dirawat kakaknya bernama Raden Hardjodikromo di
Tulungagung. Soekarno kembali tinggal dengan bapak dan ibunya pada 1909 di Mojokerto.
Di Mojokerto itulah sang ayah ditugaskan sebagai kepala Eerste Inlandse School dan
Soekarno pun sekolah ditempat itu. Sejak tinggal kembali bersama orang tuanya, Soekarno
mengganti namanya dari Kusno menjadi Soekarno agar dirinya tidak sakit-sakitan lagi dan dapat
tumbuh dengan sehat. Sejak kecil Soekarno sudah menjadi anak yang berprestasi bahkan
mampu menguasai banyak bahasa. Itulah sebabnya kecerdasan Soekarno dikenal oleh dunia.
Tahun 1911 Soekarno pindah lagi ke ELS yang setara dengan Sekolah Dasar (SD) yang
khusus dipersiapkan untuk masuk Hogere Burger School (HBS) di Surabaya. Tahun 1915
Soekarno pun menamatkan sekolahnya di ELS dan kemudian tinggal di rumah sahabat ayahnya,
Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto yang merupakan pendiri Serikat
Islam. Sejak itulah Soekarno mulia mengenal dunia perjuangan yang akhirnya membuatnya
sangat ingin berjuang bagi bangsa Indonesia.
Di Kediaman Cokroaminoto, Soekarno muda mulai banyak belajar politik dan banyak
berlatih pidato. Di sanalah Soekarno mulai kenal dan berinteraksi dengan tokoh-tokoh hebat,
seperti Dr. Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara. Merekalah
pemimpin organisasi National Indische Partij saat itu.
Bersekolah di HBS memberi banyak pengalaman dan pelajaran bagi Soekarno, hingga akhirnya
lulus dan
tahun 1921. Setelah itu Soekarno pun kembali pindah tempat tinggal, yakni ke Bandung dan
tinggal bersama Haji Sanusi untuk melanjutkan pendidikannya di Technische Hooge School
(THS) jurusan teknik sipil atau kita kenal sekarang sebagai kampus ITB. Disanalah Soekarno
mendapatkan gelar insinyur-nya dengan lulus pada tanggal 25 Mei 1926.

Soekarno diwisuda bersama dengan delapan belas unsur lainnya tepat saat Dies Natalis
ITB yang ke-61 pada 3 Juli 1926. Menurut Prof. Jacob Clay Sebagai ketua Fakultas di kampus
tersebut menyatakaan kebanggannya karena ada 3 orang insinyur orang Jawa, Yakni Soekarno,
Anwari, dan Soetedjo, dan gelar insinyur dari daerah lainnya.

Di masa hidupnya, Soekarno telah menikahi sejumlah perempuan, yakni Fatmawati,


Hartini, Ratna Sari Dewi, Kartini Manopo, Haryati, Yurike Sanger, dan Heldy Djafar. Atas
pernikahannya tersebut, Soekarno dikarunia 11 orang anak. Sebagian keturunan Soekarno pada
akhirnya juga ada yang mengikuti jejak sang ayah di dunia politik Indonesia.

Yakni putrinya yang bernama Megawati Soekarnoputri yang pernah menjabat sebagai
presiden ke-5 RI, Rachmawati Soekarnoputri, dan Sukmawati Soekarnoputri. Putranya yang
pertama dengan Fatmawati, Guntur Soekarnoputra justru tidak terjun ke dunia politik seperti
dirinya dan adik-adik perempuannya.

Perjalanan Politik Ir. Soekarno

Berbicara soal biografi Ir.Soekarno tidak lengkap rasanya jika tidak membahas kiprahnya di
dunia politik yang sangat luar biasa. Ir. Soekarno bahkan sudah terjun ke dunia politik sejak
usianya masih sangat muda. Soekarno terkenal pertama kali pada tahun 1915 saat menjadi
anggota Jong Java Cabang Surabaya. Kebanyak organisasi di Indonesia menurut Soekarno
masihlah Jawa Sentris yang hanya memikirkan kebudayaan saja.
Hal itulah yang membuat Soekarno perlu menjawab tantangan tersebut. Karena
kesedihannya tersebut Soekarno pun memberikan pidato menggunakan bahasa ngoko (bahasa
Jawa yang kasar) dalam rapat pleno tahunan Jong Java di Surabaya. Tak berselang lama, setelah
sebulan rapat tersebut, Soekarno mencetuskan gagasan untuk membuat surat kabar Jong Java
menggunakan bahasa Melayu, bukan bahasa Belanda.
Soekarno kemudian mendirikan Algemeene Studie (ASC) di Bandung pada tahun 1926
yang merupakan hasil inspirasi dari Dr. Soetomo di Indonesische Studie Club. Organisasi ASC
inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya partai besar di Indonesia, Partai Nasional Indonesia
yang lahir tahun 1927. Berkat aktif di organisasi PNI itulah Soekarno beberapa ditangkap Belanda
karena dianggap membahayakan pemerintah kolonial.
Tanggal 29 Desember 1929 Soekarno ditangkap di Yogyakarta untuk dipindahkan ke
penjara Banceuy di Bandung. Kemudian pada tahun 1930 dipindahkan ke penjara Sukamiskin
dan di tahun ini pula Soekarno
mengeluarkan pledoi Indonesia Menggugat yang sangat fenomenal saat itu sampai akhirnya
dibebaskan pada 31 Desember 1931. Setelah bebas dari penjara, tahun 1932 SOekarno bergabung
dalam Partai Indonesia (Partindo) yang masih pecahan PNI karena saat itu PNI dibubarkan dan
dinyatakan dilarang oleh Belanda.
Namun keaktifannya di Partino kembali mengantarkan ke penjara pada tahun 1933 di
pengasingan Folders karena pergerakan yang bahaya bagi Belanda. Karena pengasingannya yang
cukup lama dan sangat jauh hampir membuat tokoh-tokoh nasional Indonesia yang lainnya
melupakan keberadaan dan keterlibatan Soekarno. Hal itu tidak membuatnya menyerah dan
Soekarno terus mengirim surat kepada Ahmad Hasan, seorang Guru Persatuan Islam.
Tahun 1938 Soekarno kemudian diasingkan ke Provinsi Bengkulu sampai tahun 1942.
Pada masa penjajahan Jepang tahun 1942 Soekarno baru kembali dibebaskan. Setelah melalui
perjalanan panjang, tahun 1943 perdana menteri Jepang, Hideki Toja mengundah Soekarno,
Muhammad Hatt, dan Ki Bagoes Hadikoesoemo yang kemudian disambut hangat kehadirannya
oleh Kaisar Hirohito. Mereka bertiga telah dianggap sebagai keluarga kaisar Jepang dengan
diberikannya Bintang Kekaisaran (Ratna Suci).
Sejak masa penjajahan Jepang itulah banyak muncul organisasi, seperti Jawa Hokokai,
BPUPKI, Pusat Tenaga Rakyat (Putera) hingga PPKI dengan tokoh-tokoh utama yakni
Soekarno, K.H Mas Mansyur, Ki. Hajar Dewantara, dan tokoh lainnya yang aktif di organisasi
pergerakan nasional. Akhirnya tokoh-tokoh pergerakan nasional tersebut melakukan buy
clenbuterol bekerjasama dengan pemerintah jepang untuk kemerdekaan Indonesia. Meskipun
tetap ada yang melakukan gerakan bawah tanah seperti Amir Sjarifuddin dan Sutan Syahrir
yang tidak sepenuhnya percaya pada Jepang dan menganggapnya berbahaya dan fasis.
Selama perjuangan yang panjang akhirnya Soekarno dan Moh. Hatta memproklamasikan
kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 yang didesak oleh kaum muda dan sempat diculik ke
Rengasdengklok. Sejak itulah Soekarno diangkat menjadi Presiden pertama Indonesia dan mulai
dikenal sebagai Sang Proklamator yang didampingi Mohammad Hatta sebagai wakilnya.
Sebelumnya pada 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI Soekarno sudah mengemukakan gagasan
tentang dasar Negara, yakni Pancasila yang sekarang masih menjadi dasar Negara kita.
Setelah berhasil merumuskan Pancasila, Soekarno berupaya menyatukan nusantara
menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahkan bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan
Amerika Latin juga sempat diusahakan Soekarno dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di
Bandung hingga akhirnya berkembang menjadi Gerakan Non Blok. Berkat jasa Soekarno lah
banyak Negara kawasan Asia Afrika yang mereka, meskipun ada pula yang konflik
berkepanjangan karena ketidakadilan di negaranya. Itulah sebabnya Soekarno dikenal dalam
menjalankan politik bebas aktif dunia Internasional.
Atas kejayaan perjuangannya untuk Indonesia, Ir Soekarno juga mengalami masa jatuh
dalam politiknya setelah Wakil Presiden Mohammad Hatta akhirnya memutuskan untuk
mengundurkan diri dan memisahkan diri dari Soekrano tahun 1956. Selain itu banyak pula
pemberontakan separatis yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Berdasarkan catatan
sejarah, puncak pemberontakan tersebut adalah saat terjadinya pemberontakan yang dikenal
dengan G30S PKI yang meluluhlantakan masyarakat Indonesia Saat itu.

Karena peristiwa itulah Soekarno mendapat pengucilan dari presiden yang menggantikan
dirinya, yakni Soeharto. Karena usianya yang sudah tua dan sering sakit-sakitan akhirnya
Soekarno wafat di Jakarta, tepatnya Wisma Yaso pada tanggal 21 Juni 1970. Kemudian
jasadnya dimakamkan di Blitar dan menjadi ikon kota Blitar hingga saat ini. Makam Soekarno
Pun selalu ramai peziarah dan wisatawan yang datang di hari-hari tertentu dan sangat ramai saat
haul Sang Proklamator tersebut.

Peninggalan Barang Pribadi Ir. Soekarno

Berpulangnya sosok yang pernah menjadi orang nomor satu di Indonesia ini meninggalkan
banyak peninggalan barang bersejarah dalam perjuangannya bagi Bangsa Indonesia. Hingga saat
ini Grameds masih bisa melihat barang-barang peninggalan Ir. Soekarno berikut ini di beberapa
museum terkenal di Indonesia:
1. PeciHitam
Dalam dokumen sejarah kita pasti sudah tidak asing dengan Soekarno yang selalu
mengenakan Peci hitam. Barang ini bahkan sudah menjadi ciri khas dari Bung Karno. Sampai
sekarang kita juga masih bisa menemukan banyak prang yang masih menggunakan peci hitam
ini. Bahkan hampir jarang sekali melihat soekarno terlihat tanpa peci hitamnya saat itu.

2. Wesi Kuning
Wesi kuning atau besi kuning milik Soekarno berbentuk seperti gada milik Minak Jinggo.
Barang ini dianggap memiliki kekuatan supranatural bagi Soekarno.

3. Tongkat Komando
Tongkat komando yang terbuat dari kayu asal pegunungan Kalak, Ponorogo, Jawa Timur ini
tidak pernah lepas atau ditinggalkan Soekarno. Bahkan sampai kunjungannya ke luar negeri,
tongkat ini tetap dibawa oleh Soekarno. Tongkat ini sudah menjadi barang yang wajib Soekarno
bawa ke mana saja
4. KerisPeninggalan Perang Puputan
Soekarno sangat gemar mengoleksi berbagai macam keris, salah satu koleksinya yakni
keris perang puputan yang sangat terkenal. Keris ini bahkan banyak dipercaya orang
membuat Soekarno menjadi presiden Indonesia.

5. Tongkat Monyet

Tongkat monyet yang dimiliki Ir. Soekarno didapatkan saat dirinya berada di pengasingan
Belanda. Soekarno sering membawa tongkat tersebut dalam aktivitasnya sehari-hari.

6. Jas Putih

Jas putih adalah pakaian yang sering dikenakan oleh Soekarno di beberapa acara
kebangsaan di dalam negeri atau luar negeri. Bahkan barang ini sudah menjadi identitas unik Sang
Proklamator. Jas Putih ini dapat membuat penampilan Soekarno semakin berwibawa dan
membawa aura yang positif bagi dirinya.

7. Ajian Lembu Sekilan

Barang milik Soekarno ini konon merupakan ajian Patih Gajah Mada yang memiliki kesaktian
untuk menjaga keselamatan Soekarno.

8. Keris Kehilangan Tubuh

Keris sakti yang dikenal dimiliki oleh Jenderal Soedirman ini ternyata juga dimiliki oleh
Soekarno. Keris ini juga dianggap memiliki kekuatan supranatural tertentu bagi Soekarno di masa
hidupnya.

Penghargaan Yang Diterima Ir Soekarno

Perlu Grameds ketahui bahwa kehebatan Soekarno tidak hanya di dalam negeri melainkan
juga diakui dunia. Semasa hidupnya Soekarno telah memperoleh banyak penghargaan dari gelar
Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam negeri dan luar negeri. Banyak penghargaan
yang Soekarno punya selama kiprahnya di dunia politik terutama perjuangannya atas
kenegaraan. Berikut ini daftar penghargaan yang dimiliki Soekarno semasa hidupnya yang perlu
Grameds

Anda mungkin juga menyukai