Anda di halaman 1dari 9

Biografi

Biografi Ir. Soekarno, Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia

Biografi Ir. Soekarno – Grameds pasti sudah tidak asing lagi dengan Ir.Soekarno, Pahlawan Nasional Indonesia yang
merupakan presiden pertama Republik Indonesia. Perjuangan dan jasanya untuk bangsa Indonesia tidak terhitung jumlah,
bahkan kehebatannya tidak hanya terkenal di dalam negeri namun sampai internasional. Itulah sebabnya biografi Ir.
Soekarno sangat menarik untuk dibahas dan diketahui oleh generasi bangsa Indonesia.

Sosok Soekarno memiliki tempat tersendiri bagi masyarakat Indonesia dan memberikan banyak teladan bagi bangsa. Banyak
tenaga, pemikiran, bahkan jiwa dipertaruhkan oleh Soekarno untuk Indonesia, mulai dari melawan penjajahan sampai
membangun bangsa ini menjadi  seperti sekarang. Soekarno menjadi tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang akan terus
terkenang jasa-jasanya.

Berikut ini penjelasan singkat biografi Ir. Soekarno yang perlu Grameds ketahui sebagai generasi bangsa agar dapat memetik
nilai-nilai positif dari kisah sang proklamator

Biodata Ir. Soekarno

Nama lengkap : Ir. Soekarno

Nama panggilan : Bung Karno

Nama kecil : Kusno

Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 6 Juni 1901

Agama : Islam

Nama Isteri : Fatmawati, Hartini, Ratna Sari Dewi, Kartini Manopo, Haryati, Yurike Sanger, dan Heldy Djafar
Nama Anak : Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, Guruh (dari Fatmawati) Taufan, Bayu (dari Hartini) Kartika (dari
Ratna Sari Dewi)

Pendidikan : HIS di Surabaya, Hogere Burger School (HBS), Technische Hoogeschool (THS) di Bandung

Meninggal : Jakarta, 21 Juni 1970

Dimakamkan : Blitar, Jawa-Timur

Kehidupan Pribadi Ir. Soekarno

Ir. Soekarno atau akrab dipanggil Bung Karno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur dengan nama kecilnya Kusno
Sosrodihardjo dan wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta. Bung Karno adalah anak dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo
dan Ida Ayu Nyoman Rai. Karena sakit-sakitan, Soekarno kecil dirawat kakaknya bernama Raden Hardjodikromo di
Tulungagung. Soekarno kembali tinggal dengan bapak dan ibunya pada 1909 di Mojokerto.

Di Mojokerto itulah sang ayah ditugaskan sebagai kepala Eerste Inlandse School dan Soekarno pun sekolah ditempat
itu. Sejak tinggal kembali bersama orang tuanya,  Soekarno mengganti namanya dari Kusno menjadi Soekarno agar dirinya
tidak sakit-sakitan lagi dan dapat tumbuh dengan sehat.  Sejak kecil Soekarno sudah menjadi anak yang berprestasi bahkan
mampu menguasai banyak bahasa. Itulah sebabnya kecerdasan Soekarno dikenal oleh dunia

Tahun 1911 Soekarno pindah lagi ke ELS yang setara dengan Sekolah Dasar (SD) yang khusus dipersiapkan untuk masuk
Hogere Burger School (HBS) di Surabaya. Tahun 1915 Soekarno pun menamatkan sekolahnya di ELS  dan kemudian
tinggal di rumah sahabat ayahnya, Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto yang merupakan pendiri Serikat
Islam. Sejak itulah Soekarno mulia mengenal dunia perjuangan yang akhirnya membuatnya sangat ingin berjuang bagi
bangsa Indonesia.

Di Kediaman Cokroaminoto, Soekarno muda mulai banyak belajar politik dan banyak berlatih pidato. Di sanalah Soekarno
mulai kenal dan berinteraksi dengan tokoh-tokoh hebat, seperti Dr. Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar
Dewantara. Merekalah pemimpin organisasi National Indische Partij saat itu.

Bersekolah di HBS memberi banyak pengalaman dan pelajaran bagi Soekarno, hingga akhirnya lulus dan tahun 1921.
Setelah itu Soekarno pun kembali pindah tempat tinggal, yakni ke Bandung dan tinggal bersama Haji Sanusi untuk
melanjutkan pendidikannya di Technische Hooge School (THS) jurusan teknik sipil atau kita kenal sekarang sebagai kampus
ITB. Disanalah Soekarno mendapatkan gelar insinyur-nya dengan lulus pada tanggal 25 Mei 1926

Soekarno diwisuda bersama dengan delapan belas unsur lainnya tepat saat Dies Natalis ITB yang ke-61 pada 3 Juli 1926.
Menurut Prof. Jacob Clay Sebagai ketua Fakultas di kampus tersebut menyatakaan kebanggannya karena ada 3 orang
insinyur orang Jawa, Yakni Soekarno, Anwari, dan Soetedjo, dan gelar insinyur dari daerah lainnya.

Di masa hidupnya, Soekarno telah menikahi sejumlah perempuan, yakni Fatmawati, Hartini, Ratna Sari Dewi, Kartini
Manopo, Haryati, Yurike Sanger, dan Heldy Djafar. Atas pernikahannya tersebut, Soekarno dikarunia 11 orang anak.
Sebagian keturunan Soekarno pada akhirnya juga ada yang mengikuti jejak sang ayah di dunia politik Indonesia.

Yakni putrinya yang bernama Megawati Soekarnoputri yang pernah menjabat sebagai presiden ke-5 RI, Rachmawati
Soekarnoputri, dan Sukmawati Soekarnoputri. Putranya yang pertama dengan Fatmawati, Guntur Soekarnoputra justru tidak
terjun ke dunia politik seperti dirinya dan adik-adik perempuannya

Berlangganan Gramedia Digital

Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat
diakses melalui 2 perangkat yang berbeda.

Rp. 89.000 / Bulan

Perjalanan Politik Ir. Soekarno

Berbicara soal biografi Ir.Soekarno tidak lengkap rasanya jika tidak membahas kiprahnya di dunia politik yang sangat luar
biasa. Ir. Soekarno bahkan sudah terjun ke dunia politik sejak usianya masih sangat muda. Soekarno terkenal pertama kali
pada tahun 1915 saat menjadi anggota Jong Java Cabang Surabaya. Kebanyak organisasi di Indonesia menurut Soekarno
masihlah Jawa Sentris yang hanya memikirkan kebudayaan saja.

Hal itulah yang membuat Soekarno perlu menjawab tantangan tersebut. Karena kesedihannya tersebut Soekarno pun
memberikan pidato menggunakan bahasa ngoko (bahasa Jawa yang kasar) dalam rapat pleno tahunan Jong Java di Surabaya.
Tak berselang lama, setelah sebulan rapat tersebut, Soekarno mencetuskan gagasan untuk membuat surat kabar Jong Java
menggunakan bahasa Melayu, bukan bahasa Belanda.

Soekarno kemudian mendirikan Algemeene Studie (ASC) di Bandung pada tahun 1926 yang merupakan hasil inspirasi dari
Dr. Soetomo di Indonesische Studie Club. Organisasi ASC inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya partai besar di
Indonesia, Partai Nasional Indonesia yang lahir tahun 1927. Berkat aktif di organisasi PNI itulah Soekarno beberapa
ditangkap Belanda karena dianggap membahayakan pemerintah kolonial.

Tanggal 29 Desember 1929 Soekarno ditangkap di Yogyakarta untuk dipindahkan ke penjara Banceuy di Bandung.
Kemudian pada tahun 1930 dipindahkan ke penjara Sukamiskin dan di tahun ini pula Soekarno mengeluarkan pledoi
Indonesia Menggugat yang sangat fenomenal saat itu sampai akhirnya dibebaskan pada 31 Desember 1931. Setelah bebas
dari penjara, tahun 1932 SOekarno bergabung dalam Partai Indonesia (Partindo) yang masih pecahan PNI karena saat itu
PNI dibubarkan dan dinyatakan dilarang oleh Belanda.

Namun keaktifannya di Partino kembali mengantarkan ke penjara pada tahun 1933 di pengasingan Folders karena
pergerakan yang bahaya bagi Belanda. Karena pengasingannya yang cukup lama dan sangat jauh hampir membuat tokoh-
tokoh nasional Indonesia yang lainnya melupakan keberadaan dan keterlibatan Soekarno. Hal itu tidak membuatnya
menyerah dan Soekarno terus mengirim surat kepada Ahmad Hasan, seorang Guru Persatuan Islam.

Tahun 1938 Soekarno kemudian diasingkan ke Provinsi Bengkulu sampai tahun 1942. Pada masa penjajahan Jepang tahun
1942 Soekarno baru kembali dibebaskan. Setelah melalui perjalanan panjang,  tahun 1943 perdana menteri Jepang, Hideki
Toja mengundah Soekarno, Muhammad Hatt, dan Ki Bagoes Hadikoesoemo yang kemudian disambut hangat kehadirannya
oleh Kaisar Hirohito. Mereka bertiga telah dianggap sebagai keluarga kaisar Jepang dengan diberikannya Bintang
Kekaisaran (Ratna Suci).

Sejak masa penjajahan Jepang itulah banyak muncul organisasi, seperti Jawa Hokokai, BPUPKI, Pusat Tenaga Rakyat
(Putera) hingga PPKI dengan tokoh-tokoh utama yakni Soekarno, K.H Mas Mansyur, Ki. Hajar Dewantara, dan tokoh
lainnya yang aktif di organisasi pergerakan nasional. Akhirnya tokoh-tokoh pergerakan nasional tersebut melakukan  buy
clenbuterol bekerjasama dengan pemerintah jepang untuk kemerdekaan Indonesia. Meskipun tetap ada yang melakukan
gerakan bawah tanah seperti Amir Sjarifuddin dan Sutan Syahrir yang tidak sepenuhnya percaya pada Jepang dan
menganggapnya berbahaya dan fasis.

Selama perjuangan yang panjang akhirnya Soekarno dan Moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus
1945 yang didesak oleh kaum muda dan sempat diculik ke Rengasdengklok. Sejak itulah Soekarno diangkat menjadi
Presiden pertama Indonesia dan mulai dikenal sebagai Sang Proklamator yang didampingi Mohammad Hatta sebagai
wakilnya. Sebelumnya pada 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI Soekarno sudah mengemukakan gagasan tentang dasar
Negara, yakni Pancasila yang sekarang masih menjadi dasar Negara kita.

Setelah berhasil merumuskan Pancasila, Soekarno berupaya menyatukan nusantara menjadi Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Bahkan bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin juga sempat diusahakan Soekarno dalam Konferensi
Asia Afrika tahun 1955 di Bandung hingga akhirnya berkembang menjadi Gerakan Non Blok. Berkat jasa Soekarno lah
banyak Negara kawasan Asia Afrika yang mereka, meskipun ada pula yang konflik berkepanjangan karena ketidakadilan di
negaranya. Itulah sebabnya Soekarno dikenal dalam menjalankan politik bebas aktif dunia Internasional.

Atas kejayaan perjuangannya untuk Indonesia, Ir Soekarno juga mengalami masa jatuh dalam politiknya setelah Wakil
Presiden Mohammad Hatta akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dan memisahkan diri dari Soekrano tahun 1956.
Selain itu banyak pula pemberontakan separatis yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Berdasarkan catatan sejarah,
puncak pemberontakan tersebut adalah saat terjadinya pemberontakan yang dikenal dengan G30S PKI yang meluluhlantakan
masyarakat Indonesia Saat itu.

Karena peristiwa itulah Soekarno mendapat pengucilan dari presiden yang menggantikan dirinya, yakni Soeharto. Karena
usianya yang sudah tua dan sering sakit-sakitan akhirnya Soekarno wafat di Jakarta, tepatnya Wisma Yaso pada tanggal 21
Juni 1970. Kemudian jasadnya dimakamkan di Blitar dan menjadi ikon kota Blitar hingga saat ini. Makam Soekarno Pun
selalu ramai peziarah dan wisatawan yang datang di hari-hari tertentu dan sangat ramai saat haul Sang Proklamator tersebut.

Peninggalan Barang Pribadi Ir. Soekarno

Berpulangnya sosok yang pernah menjadi orang nomor satu di Indonesia ini meninggalkan banyak peninggalan barang
bersejarah dalam perjuangannya bagi Bangsa Indonesia. Hingga saat ini Grameds masih bisa melihat barang-barang
peninggalan Ir. Soekarno berikut ini di beberapa museum terkenal di Indonesia:

1. Peci Hitam

Dalam dokumen sejarah kita pasti sudah tidak asing dengan Soekarno yang selalu mengenakan Peci hitam. Barang ini
bahkan sudah menjadi ciri khas dari Bung Karno. Sampai sekarang kita juga masih bisa menemukan banyak prang yang
masih menggunakan peci hitam ini. Bahkan hampir jarang sekali melihat soekarno terlihat tanpa peci hitamnya saat itu.
2. Wesi Kuning

Wesi kuning atau besi kuning milik Soekarno berbentuk seperti gada milik Minak Jinggo. Barang ini dianggap memiliki
kekuatan supranatural bagi Soekarno.

3. Tongkat Komando

Tongkat komando yang terbuat dari kayu asal pegunungan Kalak, Ponorogo, Jawa Timur ini tidak pernah lepas atau
ditinggalkan Soekarno. Bahkan sampai kunjungannya ke luar negeri, tongkat ini tetap dibawa oleh Soekarno. Tongkat ini
sudah menjadi barang yang wajib Soekarno bawa ke mana saja

4. Keris Peninggalan Perang Puputan

Soekarno sangat gemar mengoleksi berbagai macam keris, salah satu koleksinya yakni keris perang puputan yang sangat
terkenal. Keris ini bahkan banyak dipercaya orang membuat Soekarno menjadi presiden Indonesia.

5. Tongkat Monyet

Tongkat monyet yang dimiliki Ir. Soekarno didapatkan saat dirinya berada di pengasingan Belanda. Soekarno sering
membawa tongkat tersebut dalam aktivitasnya sehari-hari.

6. Jas Putih

Jas putih adalah pakaian yang sering dikenakan oleh Soekarno di beberapa acara kebangsaan di dalam negeri atau luar
negeri. Bahkan barang ini sudah menjadi identitas unik Sang Proklamator. Jas Putih ini dapat membuat penampilan
Soekarno semakin berwibawa dan membawa aura yang positif bagi dirinya.

7. Ajian Lembu Sekilan

Barang milik Soekarno ini konon merupakan ajian Patih Gajah Mada yang memiliki kesaktian untuk menjaga keselamatan
Soekarno.

8. Keris Kehilangan Tubuh

Keris sakti yang dikenal dimiliki oleh Jenderal Soedirman ini ternyata juga dimiliki oleh Soekarno. Keris ini juga dianggap
memiliki kekuatan supranatural tertentu bagi Soekarno di masa hidupnya.

Penghargaan Yang Diterima Ir Soekarno

Perlu Grameds ketahui bahwa kehebatan Soekarno tidak hanya di dalam negeri melainkan juga diakui dunia. Semasa
hidupnya Soekarno telah memperoleh banyak penghargaan dari gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam
negeri dan luar negeri. Banyak penghargaan yang Soekarno punya selama kiprahnya di dunia politik terutama perjuangannya
atas kenegaraan. Berikut ini daftar penghargaan yang dimiliki Soekarno semasa hidupnya yang perlu Grameds ketahui:

1. Bintang Kelas satu The Order of the Supreme Companions Dari Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki

2. Lenin Star Dari Pemerintah Rusia

3. Grand Yugoslav Star Dari Pemerintah Yugoslavia

4. Grand Of  The Order Of The Southern Cross Dari Pemerintah Brazillia

5. Grand Knight of The Order If Oats IX Dari Tahta Suci Vatikan

6. Satyalancana Perintis Kemerdekaan Dari Pemerintahan RI

7. White Lion Medal Dari Czechoslovakia

8. The Gold Medal Of The Consecration Dari Tahta Suci Vatikan

9. Collar Of The Order Of San Martin Dari Pemerintah Argentina

10. Medal Of The Order Of The Golden Spur Dari Tahta Suci Vatikan

11. The Medal Of The Highest Order Dari Pemerintahan Australia


12. Philippine Legion of Honor Dari Pemerintah Filipina

13. Medal of Resistance, First Class Dari Pemerintah Vietnam Utara

14. Order of The Condor of the Andes Dari Pemerintah Bolivia

15. Bintang Sewindu Angkatan Perang Indonesia (APRI) Dari Pemerintah RI tahun 1959

16. Bintang Republik Indonesia Adipura Dari Republik Indonesia tahun 1959

17. Bintang Gerilya Dari Republik Indonesia tahun 1959

18. Bintang Mahaputera Adipura Dari Republik Indonesia tahun 1959

19. Bintang Bhayangkara Utama Dari Republik Indonesia tahun 1959

20. Bintang Sakti Dari Republik Indonesia tahun 1959

21. Bintang Garuda Dari Republik Indonesia tahun 1959

22. Bintang Dharma Dari Republik Indonesia tahun 1959

23. Bintang Jasa Utama Dari Republik Indonesia tahun 1963

24. Pahlawan Proklamator Dari Republik Indonesia tahun 1983

25. Grand Cordon of the Supreme Order of the Chrysanthemum Dari Pemerintah Jepang tahun 1961

Biografi Ir. Soekarno – Grameds pasti sudah tidak asing lagi dengan Ir.Soekarno, Pahlawan Nasional
Indonesia yang merupakan presiden pertama Republik Indonesia. Perjuangan dan jasanya untuk
bangsa Indonesia tidak terhitung jumlah, bahkan kehebatannya tidak hanya terkenal di dalam negeri
namun sampai internasional. Itulah sebabnya biografi Ir. Soekarno sangat menarik untuk dibahas
dan diketahui oleh generasi bangsa Indonesia.

Sosok Soekarno memiliki tempat tersendiri bagi masyarakat Indonesia dan memberikan banyak
teladan bagi bangsa. Banyak tenaga, pemikiran, bahkan jiwa dipertaruhkan oleh Soekarno untuk
Indonesia, mulai dari melawan penjajahan sampai membangun bangsa ini menjadi  seperti sekarang.
Soekarno menjadi tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang akan terus terkenang jasa-jasanya.

Berikut ini penjelasan singkat biografi Ir. Soekarno yang perlu Grameds ketahui sebagai generasi
bangsa agar dapat memetik nilai-nilai positif dari kisah sang proklamator.

Biodata Ir. Soekarno


Nama lengkap : Ir. Soekarno

Nama panggilan : Bung Karno

Nama kecil : Kusno

Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 6 Juni 1901

Agama : Islam
Nama Isteri : Fatmawati, Hartini, Ratna Sari Dewi, Kartini Manopo, Haryati, Yurike Sanger,
dan Heldy DjafarNama Anak : Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, Guruh (dari Fatmawati)
Taufan, Bayu (dari Hartini) Kartika (dari Ratna Sari Dewi)
Pendidikan : HIS di Surabaya, Hogere Burger School (HBS), Technische Hoogeschool
(THS) di Bandung

Meninggal : Jakarta, 21 Juni 1970

Dimakamkan : Blitar, Jawa-Timur

Kehidupan Pribadi Ir. Soekarno

Ir. Soekarno atau akrab dipanggil Bung Karno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa
Timur dengan nama kecilnya Kusno Sosrodihardjo dan wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta.
Bung Karno adalah anak dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman
Rai. Karena sakit-sakitan, Soekarno kecil dirawat kakaknya bernama Raden Hardjodikromo
di Tulungagung. Soekarno kembali tinggal dengan bapak dan ibunya pada 1909 di
Mojokerto.

Di Mojokerto itulah sang ayah ditugaskan sebagai kepala Eerste Inlandse School dan


Soekarno pun sekolah ditempat itu. Sejak tinggal kembali bersama orang tuanya,  Soekarno
mengganti namanya dari Kusno menjadi Soekarno agar dirinya tidak sakit-sakitan lagi dan
dapat tumbuh dengan sehat.  Sejak kecil Soekarno sudah menjadi anak yang berprestasi
bahkan mampu menguasai banyak bahasa. Itulah sebabnya kecerdasan Soekarno dikenal oleh
dunia.

Tahun 1911 Soekarno pindah lagi ke ELS yang setara dengan Sekolah Dasar (SD) yang
khusus dipersiapkan untuk masuk Hogere Burger School (HBS) di Surabaya. Tahun 1915
Soekarno pun menamatkan sekolahnya di ELS  dan kemudian tinggal di rumah sahabat
ayahnya, Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto yang merupakan pendiri
Serikat Islam. Sejak itulah Soekarno mulia mengenal dunia perjuangan yang akhirnya
membuatnya sangat ingin berjuang bagi bangsa Indonesia.

Di Kediaman Cokroaminoto, Soekarno muda mulai banyak belajar politik dan banyak
berlatih pidato. Di sanalah Soekarno mulai kenal dan berinteraksi dengan tokoh-tokoh hebat,
seperti Dr. Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara. Merekalah
pemimpin organisasi National Indische Partij saat itu.

Bersekolah di HBS memberi banyak pengalaman dan pelajaran bagi Soekarno, hingga
akhirnya lulus dan tahun 1921. Setelah itu Soekarno pun kembali pindah tempat tinggal,
yakni ke Bandung dan tinggal bersama Haji Sanusi untuk melanjutkan pendidikannya di
Technische Hooge School (THS) jurusan teknik sipil atau kita kenal sekarang sebagai
kampus ITB. Disanalah Soekarno mendapatkan gelar insinyur-nya dengan lulus pada tanggal
25 Mei 1926.
Soekarno diwisuda bersama dengan delapan belas unsur lainnya tepat saat Dies Natalis ITB
yang ke-61 pada 3 Juli 1926. Menurut Prof. Jacob Clay Sebagai ketua Fakultas di kampus
tersebut menyatakaan kebanggannya karena ada 3 orang insinyur orang Jawa, Yakni
Soekarno, Anwari, dan Soetedjo, dan gelar insinyur dari daerah lainnya.

Di masa hidupnya, Soekarno telah menikahi sejumlah perempuan, yakni Fatmawati, Hartini,
Ratna Sari Dewi, Kartini Manopo, Haryati, Yurike Sanger, dan Heldy Djafar. Atas
pernikahannya tersebut, Soekarno dikarunia 11 orang anak. Sebagian keturunan Soekarno
pada akhirnya juga ada yang mengikuti jejak sang ayah di dunia politik Indonesia.

Yakni putrinya yang bernama Megawati Soekarnoputri yang pernah menjabat sebagai
presiden ke-5 RI, Rachmawati Soekarnoputri, dan Sukmawati Soekarnoputri. Putranya yang
pertama dengan Fatmawati, Guntur Soekarnoputra justru tidak terjun ke dunia politik seperti
dirinya dan adik-adik perempuannya.

Perjalanan Politik Ir. Soekarno

Berbicara soal biografi Ir.Soekarno tidak lengkap rasanya jika tidak membahas kiprahnya di dunia politik yang
sangat luar biasa. Ir. Soekarno bahkan sudah terjun ke dunia politik sejak usianya masih sangat muda. Soekarno
terkenal pertama kali pada tahun 1915 saat menjadi anggota Jong Java Cabang Surabaya. Kebanyak organisasi
di Indonesia menurut Soekarno masihlah Jawa Sentris yang hanya memikirkan kebudayaan saja.

Peninggalan Barang Pribadi Ir. Soekarno

Berpulangnya sosok yang pernah menjadi orang nomor satu di Indonesia ini meninggalkan banyak peninggalan
barang bersejarah dalam perjuangannya bagi Bangsa Indonesia. Hingga saat ini Grameds masih bisa melihat
barang-barang peninggalan Ir. Soekarno berikut ini di beberapa museum terkenal di Indonesia:

1. Peci Hitam

Dalam dokumen sejarah kita pasti sudah tidak asing dengan Soekarno yang selalu mengenakan Peci hitam.
Barang ini bahkan sudah menjadi ciri khas dari Bung Karno. Sampai sekarang kita juga masih bisa menemukan
banyak prang yang masih menggunakan peci hitam ini. Bahkan hampir jarang sekali melihat soekarno terlihat
tanpa peci hitamnya saat itu.

Penghargaan Yang Diterima Ir Soekarno

Perlu Grameds ketahui bahwa kehebatan Soekarno tidak hanya di dalam negeri melainkan juga diakui dunia.
Semasa hidupnya Soekarno telah memperoleh banyak penghargaan dari gelar Doktor Honoris Causa dari 26
universitas di dalam negeri dan luar negeri. Banyak penghargaan yang Soekarno punya selama kiprahnya di
dunia politik terutama perjuangannya atas kenegaraan. Berikut ini daftar penghargaan yang dimiliki Soekarno
semasa hidupnya yang perlu Grameds ketahui:

1. Bintang Kelas satu The Order of the Supreme Companions Dari Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki

2. Lenin Star Dari Pemerintah Rusia


3. Grand Yugoslav Star Dari Pemerintah Yugoslavia

4. Grand Of  The Order Of The Southern Cross Dari Pemerintah Brazillia

5. Grand Knight of The Order If Oats IX Dari Tahta Suci Vatikan

6. Satyalancana Perintis Kemerdekaan Dari Pemerintahan RI

7. White Lion Medal Dari Czechoslovakia

8. The Gold Medal Of The Consecration Dari Tahta Suci Vatikan

9. Collar Of The Order Of San Martin Dari Pemerintah Argentina

10. Medal Of The Order Of The Golden Spur Dari Tahta Suci Vatikan

11. The Medal Of The Highest Order Dari Pemerintahan Australia

12. Philippine Legion of Honor Dari Pemerintah Filipina

13. Medal of Resistance, First Class Dari Pemerintah Vietnam Utara

14. Order of The Condor of the Andes Dari Pemerintah Bolivia

15. Bintang Sewindu Angkatan Perang Indonesia (APRI) Dari Pemerintah RI tahun 1959

16. Bintang Republik Indonesia Adipura Dari Republik Indonesia tahun 1959

17. Bintang Gerilya Dari Republik Indonesia tahun 1959

18. Bintang Mahaputera Adipura Dari Republik Indonesia tahun 1959

19. Bintang Bhayangkara Utama Dari Republik Indonesia tahun 1959

20. Bintang Sakti Dari Republik Indonesia tahun 1959

21. Bintang Garuda Dari Republik Indonesia tahun 1959

22. Bintang Dharma Dari Republik Indonesia tahun 1959


23. Bintang Jasa Utama Dari Republik Indonesia tahun 1963

24. Pahlawan Proklamator Dari Republik Indonesia tahun 1983

25. Grand Cordon of the Supreme Order of the Chrysanthemum Dari Pemerintah Jepang
tahun 1961

Anda mungkin juga menyukai