Anda di halaman 1dari 3

Bung Karno

Kronologis:
Bung Karno dilahirkan di Surabaya pada 6 Juni 1901. Sempat ada beberapa versi terkait tempat
kelahiran Bung Karno. Selain Surabaya, ada juga versi yang menyebutkan bahwa Bung Karno
dilahirkan di Blitar, Jawa Timur. Namun menurut biografi Soekarno yang ditulis oleh Cindy Adams
yang berjudul "Soekarno Penyambung Lidah Rakyat", Soekarno bercerita bahwa ia lahir di Surabaya.
Baca juga: Bukan di Blitar, Presiden Soekarno Lahir di Jalan Peneleh Surabaya “Karena merasa tidak
disenangi di Bali, Bapak kemudian mengajukan permohonan kepada Departemen Pengajaran untuk
pindah ke Jawa. Bapak dipindah ke Surabaya dan di sanalah aku dilahirkan," kata Bung Karno.
Soekarno tepatnya dilahirkan di Jalan Peneleh Gang Pandean IV, Nomor 40, Kelurahan Peneleh,
Kecamatan Genteng, Surabaya. Kini warga menamakan kampung di Peneleh itu sebagai “Kampung
Bung Karno”. Masa kecil dan menjalani pendidikan Soekarno merupakan anak kedua dari Raden
Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Beliau memiliki satu orang kakak perempuan yang
bernama Raden Soekarmini. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan
email Semula, Soekarno diberi nama Koesno Sosrodihardjo oleh orang tuanya. Namun karena
semasa kecil Soekarno sering sakit-sakitan, namanya diubah menjadi Soekarno ketika dirinya
berusia lima tahun. Nama tersebut diambil dari nama pewayangan, Karna. Baca juga: Sejarah Hari
Lahir Pancasila: Wasiat Bung Hatta untuk Putra Soekarno Soekarno lahir dari perpaduan antara
bangsawan kelas priyayi dari sang ayah dan keluarga Brahmana dari sang ibu yang taat beribadah.
Sehingga membuat Soekarno memiliki kultur dan kepercayaan yang kuat. Dilansir dari buku
Soekarno Hatta Ada Persamaan dan Perbedaanya (1983) karya Tamar Djaya, tahun 1907 Soekarno
masuk sekolah dasar atau sekolah rakyat (SR) pada waktu itu, di Tulung Agung. Ia tinggal bersama
kakeknya, Raden Hardjokromo. Pada tahun 1908, Soekarno masuk ke Sekolah Dasar di HIS,
kemudian melanjutkan ke Europesche Legore School (ELS) di Mojokerto pada tahun 1913. Ayahnya
mendidik Soekarno dengan disiplin tinggi, sehingga Soekarno dituntut untuk terus belajar membaca
dan menulis. Usaha tersebut membuat Soekarno termasuk murid yangunggul. Lulus dari ELS,
Soekarno melanjutkan pendidikannya di Hogere Burger School (HBS) di Surabaya pada 1916.Di
periode ini Soekarno bertemu dengan Tokoh Sarekat Islam, H.O.S Tjokroaminoto.Soekarno bahkan
juga pernah tinggal di rumah kos milik Tjokroaminoto. Tahun 1921, Soekarno menyelesaikan
sekolahnya di HBS. Ia kemudian melanjutkan sekolahnya di Technische hoge School (THS) atau kini
lebih dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB). Soekarno berhasil memperoleh gelar insinyur
di tahun 1926. Baca juga: Mengenang Presiden Soekarno dan Warisan Pemikirannya... Lihat Foto
Presiden Soekarno dan Ibu Fatmawati(Dok. KOMPAS)

Perjuangan Soekarno

Rasa Nasionalisme Soekarno mulai tumbuh pesat ketika bersekolah di Surabaya dan tinggal di
rumah Tjokroaminoto. Di sana Soekarno mulai berkenalan dengan paham dan konsep pemikiran
seperti pemikiran barat dan pemikiran Islam. Tahun 1926 Soekarno mendirikan Algeemene Studie
Club di Bandung. Organisasi ini yang kemudian menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI)
yang didirikan Soekarno pada 4 Juli 1927, dengan rumusan ajaran Marhaenisme. Usaha yang
dilakukan Soekarno membuat PNI tumbuh dan berkembang di Jawa maupun di luar Jawa.
Akibatnya aktivitas Soekarno di PNI, Belanda menangkapnya pada 29 Desember 1929. Soekarno
kemudian dipenjarakan di Sukamiskin, Bandung. Ia baru dibebaskan pada 31 Desember 1931. Baca
juga: Cerita Filatelis Buru Prangko Bung Karno dan Bung Hatta Setelah bebas, Soekarno bergabung
dengan Partindo (Partai Indonesia) yang merupakan pecahan dari PNI dan memimpinnya. Hal ini
mengakibatkan dirinya kembali ditangkap Belanda dan diasingkan ke Ende, Flores pada 1933. Empat
tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu. Di Bengkulu Soekarno berhasil kabur dan menuju
Padang. Kemudian menyeberangi Selat Sunda dan kembali ke Jakarta pada Juli 1942. Perjuangan
panjang Soekarno bersama tokoh-tokoh pendiri bangsa lainnya tidak sia-sia untuk membuat
Indonesia merdeka dari penjajahan. Bersama dengan Mohammad Hatta, Soekarno
memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Lihat Foto Foto karya
Frans Mendur yang mengabadikan detik-detik proklamasi Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur
Nomor 56, Cikini, Jakarta, 17 Agustus 1945. Kiri, pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief
Hendraningrat, anggota PETA (Pembela Tanah Air). Kanan, suasana upacara dan para pemuda yang
menyaksikan pengibaran bendera.(-) Lalu dalam sidang PPKI 18 Agustus 1945, Soekarno-Hatta
dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden Indonesia yang pertama.

Akhir hayat Soekarno

Kesehatan Soekarno mulai menurun sejak bulan Agustus 1965. Setelah bertahan selama lima tahun
dengan penyakitnya, Soekarno meninggal dunia di RSPAD Jakarta pada tanggal 21 Juni 1970.
Soekarno disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar dekat makam ibunya,
Ida Ayu Nyoman Rai. Presiden Soeharto memberikan gelar Pahlawan Proklamator kepada Soekarno
pada peringatan Hari Pahlawan tahun 1986 berdasarkan Keppres 81/1986. Baru di Tahun 2012
berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 83/TK/Tahun 2012 Soekarno dianugerahkan
gelar pahlawan nasional. Di saat bersamaan, gelar yang sama juga dianugerahkan kepada Bung
Hatta. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari
bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link
https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di
ponsel.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biografi Singkat Soekarno, Masa Kecil hingga
Perjuangan Kemerdekaan", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/06/110000265/biografi-singkat-soekarno-
masa-kecil-hingga-perjuangan-kemerdekaan?page=all.
Penulis : Maulana Ramadhan
Editor : Maulana Ramadhan

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Bung Karno
Orientasi:

Anda mungkin juga menyukai