TRISAKTI
PRANA NEGARA F
2241.13.320
Latar Belakang
Ir. Soekarno merupakan sosok yang jasanya tidak bisa dilupakan begitu saja dalam
membangun negeri ini. Peranan besar yang telah dilakukan oleh beliau, terutama dalam hal
memerdekakan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan akan selalu terpatri sebagai
jasa-jasa yang tidak akan tergerus selamanya oleh masa. Memang, jika kita amati sosok
Bapak Bangsa ini merupakan pribadi yang unik satu sama lainnya.
Sebagai sosok yang memiliki label penggerak massa, Ir. Soekarno memiliki peranan
sebagai pemain depan yang dengan jelas terlihat bagaimana pola pikir dan cara
berbicaranya ketika berada di depan podium untuk berpidato. Ir. Soekarno adalah singa
podium yang berjuluk “Penyambung Solidaritas Rakyat”. Ia memainkan peran dalam
menyampaikan pesan persatuan kesatuan untuk terciptanya Indonesia Merdeka.
PEMBAHASAN
PENDIDIKAN
Pendidikan sekolah dasar di Eerste Inlandse School, Mojokerto
Pendidikan sekolah dasar di Europeesche Lagere School (ELS), Mojokerto (1911)
Hoogere Burger School (HBS) Mojokerto (1911-1915)
Technische Hoge School, Bandung (sekarang berganti nama menjadi Institut
Teknologi Bandung) (1920).
3. Masa Kemerdekaan
Setelah Pengakuan Kedaulatan (Pemerintah Belanda menyebutkan sebagai
Penyerahan Kedaulatan), Presiden Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia
Serikat (RIS) dan Mohammad Hatta diangkat sebagai perdana menteri RIS. Jabatan Presiden
Republik Indonesia diserahkan kepada Mr Assaat, yang kemudian dikenal sebagai RI Jawa-
Yogya. Namun karena tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia yang ingin kembali ke negara
kesatuan, maka pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS kembali berubah menjadi Republik
Indonesia dan Presiden Soekarno menjadi Presiden RI. Mandat Mr Assaat sebagai pemangku
jabatan Presiden RI diserahkan kembali kepada Ir. Soekarno. Resminya kedudukan Presiden
Soekarno adalah presiden konstitusional, tetapi pada kenyataannya kebijakan pemerintah
dilakukan setelah berkonsultasi dengannya.
Mitos Dwitunggal Soekarno-Hatta cukup populer dan lebih kuat di kalangan rakyat
dibandingkan terhadap kepala pemerintahan yakni perdana menteri. Jatuh bangunnya
kabinet yang terkenal sebagai "kabinet seumur jagung" membuat Presiden Soekarno kurang
memercayai sistem multipartai, bahkan menyebutnya sebagai "penyakit kepartaian". Tak
jarang, ia juga ikut turun tangan menengahi konflik-konflik di tubuh militer yang juga
berimbas pada jatuh bangunnya kabinet. Seperti peristiwa 17 Oktober 1952 dan Peristiwa di
kalangan Angkatan Udara.
Penghargaan
Semasa hidupnya, Soekarno mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari
26 universitas di dalam dan luar negeri. Perguruan tinggi dalam negeri yang memberikan
gelar kehormatan kepada Soekarno antara lain Universitas Gajah Mada (19 September
1951), Institut Teknologi Bandung (13 September 1962), Universitas Indonesia (2 Februari
1963), Universitas Hasanuddin (25 April 1963), Institut Agama Islam Negeri Jakarta (2
Desember 1963), Universitas Padjadjaran (23 Desember 1964), dan Universitas
Muhammadiyah (1 Agustus 1965). Sementara itu, Universitas Columbia (Amerika
Serikat), Universitas Berlin (Jerman), Universitas Lomonosov (Rusia) dan Universitas Al-
Azhar (Mesir) merupakan beberapa universitas luar negeri yang menganugerahi Soekarno
dengan gelar Doktor Honoris Causa.
Pada bulan April 2005, Soekarno yang sudah meninggal selama 35 tahun mendapatkan
penghargaan dari Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki. Penghargaan tersebut adalah
penghargaan bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions of OR Tambo yang
diberikan dalam bentuk medali, pin, tongkat, dan lencana yang semuanya
dilapisi emas.Soekarno mendapatkan penghargaan tersebut karena dinilai telah
mengembangkan solidaritas internasional demi melawan penindasan oleh negara maju
serta telah menjadi inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dalam melawan penjajahan dan
membebaskan diri dari apartheid.
Kata Kata Bijak Soekarno
1. Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak
akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini
syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi
budak. [Pidato HUT Proklamasi, 1963]
2. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Pidato Hari
Pahlawan 10 Nop.1961)
3. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih
sulit karena melawan bangsamu sendiri.
4. Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun
ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan
diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
5. Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu
kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia
dengan kemajuan selangkah pun.
6. Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak
dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
7. ……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan
persaudaraan……
8. Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama
masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus
dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.
9. Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku
1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia
10. Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari
Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya
11. Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah
berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.
PENUTUP
KESIMPULAN
Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Koesno Sosrodihardjo oleh orangtuanya.
Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi
Soekarno oleh ayahnya. Soekarno dilahirkan dengan seorang ayah yang
bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya yaitu Ida Ayu Nyoman Rai. Keduanya
bertemu ketika Raden Soekemi yang merupakan seorang guru ditempatkan diSekolah
Dasar Pribumi di Singaraja, Bali. Ir. Soekarno mempunyai peranan yang besar dalam
memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan. Ir. Soekarno wafat dengan meninggalkan
begitu banyak jasa untuk Indonesia sehingga beliau dikenal sebagai bapak proklamator.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-presiden-soekarno.html
http://info-biografi.blogspot.com/2010/02/ir-soekarno.html
http://contohmakalah4.blogspot.com/2013/02/biografi-soekarno.html
https://lalumakan.wordpress.com/2013/07/02/156/
http://andinurulazizah79.blogspot.co.id/2016/02/makalah-tentang-biografi-
irsoekarno.html