PENDAHULU
AN
1.2 Perumusan
Masalah
2. Bagi guru, makalah ini dapat dijadikan sebagai strategi alternatif dalam
menyampaikan materi tentang olahraga sepak bola, basket dan volly.
PEMBAHAS
AN
1. Sepak Bola
Sepak bola adalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua
tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad
ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200
negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak
bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan
menggunakan bola kulit ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam
lapangan yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis.
Secara umum, cuma penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola
dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10
(sepuluh) pemain lainnya cuma diijinkan menggunakan seluruh
tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada
untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak
gol lebih banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga
waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian,
perpanjangan waktu maupun adu penalti, tergantung dari format
penyelenggaraan kejuaraan. Peraturan pertandingan secara umum diperbarui
setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA), yang
juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali.
Menurut Bill Muray, pakar sejarah sepak bola, dalam bukunya The World Game: A
History of Soccer, sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi. Saat itu, orang-
orang di era Mesir Kuno sudah mengenal permainan membawa dan menendang
bola yang dibuat dari buntalan kain linen. Sejarah Yunani Purba juga mencatat ada
sebuah permainan yang disebut episcuro, permainan menggunakan bola. Bukti itu
tergambar pada relief-relief di dinding museum yang melukiskan anak muda
memegang bola bulat dan memainkannya dengan paha. Sepak bola juga disebut-
sebut berasal dari daratan Cina. Dalam sebuah dokumen militer disebutkan,
sejak 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, orang-orang sudah
memainkan permainan bola yang disebut tsu chu. Tsu mempunyai arti “menerjang
bola dengan kaki”. Sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”. Mereka
bermain bola yang terbuat dari kulit binatang dengan cara menendang dan
menggiringnya ke sebuah jaring yang dibentangkan pada dua tiang. Jepang
pun tidak mau ketinggalan. Sejak abad ke-8, konon masyarakatnya sudah
mengenal permainan ini. Mereka menyebutnya sebagai Kemari. Bolanya terbuat
dari kulit kijang berisi udara. Sepak bola modern mulai berkembang di
Inggris dan menjadi sangat digemari. Di beberapa kompetisi, permainan
ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya
Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I
dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola.
Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola
menjadi terkenal di lingkungan universitas
dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada
tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan
baku untuk permainan tersebut. Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan
yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869,
membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola. Selama
tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris
ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola
dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi
dimainkan diberbagai Negara.
1. Lapangan
d. Bususr tendangan
sudut
Untuk tendangan sudut, dari setiap bendera dibuat seperempat lingkaran dengan radius
1m ( 1 yard) ke dalam lapangan permainan
2. Peralatan
a.
Gawang
b. Bola
c. Kostum
e. Jaring
1. Posisi Pemain
Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang,
2-4 orang pemain bertahan, (fullbacks), 2-4 orang pemain tengah, dan 1-3 orang
penyerang. Penjaga gawang adalah satu-satunya pemain yang boleh
menggunakan tangan untuk melindungi gawang dari serangan lawan.
Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian yang berbeda dengan
pemain lainnya. Pemain bertahan memiliki tugas utama untuk
menghentikan serangan lawan. Pemain tengah biasanya terdiri dari
pemain tengah penyerang yang bermain dekat dengan penyerang dan
pemain tengah bertahan yang bermain dekat dengan pemain bertahan.
Penyerang memiliki tugas utama untuk mencetak gol ke gawang lawan.
Posisi dasar pemain dapat mengalami modifikasi menjadi berbagai pola
atau taktik permainan. Beberapa pola pemain yang sering digunakan dalam
berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan
terletak di bagian tengah lapangan), serta 4-3-3 (formasi klasik dari tahun 1970-
an yang sering digunakan oleh sistem total football Belanda dan Jerman
Barat).
2. Lama Permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama
15 menit di antara kedua babak. Jika kedudukan sama imbang, maka
diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang,
namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti. Wasit dapat menentukan
berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari
waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan
pertolongan, ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut
sebagai injury time atau stoppage time. Gol yang dicetak dalam
perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir pertandingan,
sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan apabila suatu tim dapat
melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun tidak (tidak mempengaruhi
skor akhir).
3. Pelanggaran
Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka
wasit dapat memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu
merah. Pertandingan akan dihentikan dan wasit menunjukkan kartu ke
depan pemain yang melanggar kemudian mencatat namanya di dalam
buku. Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap
tidak sportif, secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata- kata
atau tindakan, menunda memulai kembali pertandingan, keluar-masuk
pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari
pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan ke
dalam. Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu
merah dan keluar dari pertandingan. Pemain yang mendapatkan kartu
merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa digantikan dengan pemain
lainnya. Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah
adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera
parah pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang
sedang berusaha mencetak gol, menyentuh bola dengan tangan untuk
mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga gawang , dan
menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang, pemain
yang berposisi sebagai penjaga gawang melakukan hands ball di luar kotak
penalti.
A. Teknik
Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik
dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain
tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula. Beberapa
teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah Menendang (
kicking ), Menghentikan atau Mengontrol ( stoping ), Menggiring (
dribbling ), Menyundul ( heading ), Merampas ( tacling ), Lemparan Kedalam (
trow – in ) dan Menjaga Gawang ( Goal Keeping ). Dibawah ini akan
dijelaskan beberapa teknik Menendang, Menghentikan, dan Mengiring bola
dalam permainan Sepakbola.
1. Menendang ( kicking )
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepak
bola yang paling dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk
mengumpan ( passing ), dan menembak kearah gawang ( shootig at the goal
). Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan
menjadi beberapa macam, yaitu Menendang dengan kaki bagian dalam,
Menendang dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung
kaki.
3. Menggiring
bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau
pelan, oleh karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring
bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang
bola. Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak
kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Dibawah ini akan
di jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring bola dengan
menggunakan kaki bagian dalam :
Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik
kebelakang hanya diayunkan kedepan.
Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir
kedepan.
Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai
Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk
mempermudah penguasaan bola.
Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat
situasi kelapangan.
B. Taktik atau
Formasi
Formasi permainan sebuah tim merupakan bagian penting dari
strategi sepak bola. Istilah formasi mengacu pada penyusunan pemain
dalam sebuah tim, baik pemain depan, pemain tengah, dan pemain
belakang selama pertandingan berlangsung. Hal ini meliputi penetapan
posisi tiap pemain, ruang geraknya, serta menentukan tugas setiap pemain
sesuai posisinya. Sebelum menetapkan formasi tim, seorang pelatih harus
mengetahui kualitas pemain yang dimiliki, serta kekuatan dan
kelemahan setiap pemain, sehingga pelatih memiliki
pandangan untuk menentukan posisi pemain yang bersangkutan,
yaitu pada posisi yang tepat dan saat yang tepat. Selain itu, pelatih juga
harus mengetahui kondisi masing-masing pemain, baik dari sisi fisik
maupun mentalnya, siap atau tidak
untuk tampil membela tim.
Tim sepak bola dengan pola menyerang tentu berbeda dengan tim
dengan pola bertahan dalam penentuan formasi permainannya. Tim
dengan pola menyerang akan menempatkan lebih dari seorang pemain
depan (striker), sedangkan tim dengan pola bertahan akan menempatkan
lebih banyak pemain belakang (defender) untuk menjaga area
gawangnya dari serangan tim lawan. Untuk masing-masing pola
permainan diperlukan keterampilan dalam bermain, serta kesadaran tiap
pemain akan tugas atau fungsinya sesuai posisi, baik ketika menyerang
atau bertahan, terutama mengetahui pemain lawan mana yang harus ia
jaga ketika tim lawan menguasai bola.
Faktor lain yang memengaruhi penentuan formasi tim sepak bola
adalah tim lawan. Seorang pelatih pasti sudah mempelajari karakter
permainan tim lawan untuk menentukan formasi yang cocok untuk
menghadapi tim tersebut. Beberapa formasi
permainan yang sering digunakan dalam permainan sepak bola antara
lain pola 4 - 2 -
4, 4 - 3 - 3, 4 - 4 - 2, dan 1 - 3 - 3 - 3. Keempat formasi sepak bola tersebut memiliki
perbedaan pada penempatan jumlah pemain pada masing-masing
posisi, baik posisi penyerang, pemain tengah, ataupun pemain belakang
a. Formasi 4 – 2 – 4
Formasi 4 - 2 - 4
dilakukan
dengan
menempatkan
empat pemain
belakang untuk
menjaga daerah
pertahanan,
dua pemain
tengah untuk
membantu
penyerangan
dan pertahanan
ketika
timnya kalah bola, serta
empat pemain depan untuk menyerang gawang tim lawan.
Formasi ini pertama kali digunakan tim Brazil pada
kejuaraan dunia tahun 1958 di Swedia, dimana Brazil berhasil
menjadi juara. Gambar disamping menunjukkan posisi tiap
pemain dalam formasi 4 - 2 - 4.
b. Formasi 4 – 3 – 3
Formasi 4 - 2 - 4
memasang empat
pemain depan
untuk merusak
pertahanan lawan.
Dengan menarik
salah satu
penyerang ke
belakang maka
akan terbentuk
formasi 4 -
3 - 3. Dengan
formasi ini berarti
sebuah tim
memiliki
empat
pemain belakang, tiga pemain tengah, dan tiga
penyerang. Dengan memiliki tiga gelandang akan lebih
mendukung sistem pertahanan dibandingkan hanya dua
gelandang seperti pada formasi 4 - 2 - 4. Kekuatan lini
tengah ini selain membantu pertahanan juga bertugas
menjaga aliran bola atau menyuplai bola untuk striker
(penyerang), dalam usaha untuk membobol gawang lawan.
Susunan pemain pada formasi 4 - 3
- 3 dapat dilihat pada
Gambar.
c. Formasi 4 – 4 – 2
Formasi 4 - 4 - 2
cenderung
berkonsentrasi
untuk
memperkuat
sistem pertahanan.
Dukungan empat
gelandang
di lapangan
tengah membuat
pertahanan tim
semakin solid
ketika tim dalam keadaan tertekan. Strategi penyerangan
lebih sering mengandalkan serangan balik.
d. Formasi 1 – 3 – 3 – 3
Berbeda dengan
formasi
lainnya, formasi 1 -
3 - 3 - 3
menempatkan
seorang libero di
depan penjaga
gawang. Libero
adalah pemain
penjelajah yang
bertugas
membantu rekan
satu tim serta
serangan
lawan. melindungi daerah
pertahanan sendiri
dari
2. Bola Basket
Permainan ini sangat digemari oleh para remaja karena dapat dimaikan
oleh pemain putra ataupun putri secara beregu. Lama waktu perminan 2 x 20
menit dan istirahat 10 menit. Tujuan permainan basket adalah memasukan
bola kedalam ring lawan sebanyak- banyaknya. Bagi regu yang dapat
memasukan bola ke dalam ring (keranjang) lawan paling banyak dinyatakan
sebagai pemenangnya. Oleh karena itu basket sering disebut sebagai salah
satu olahraga yang unik dan sangat menarik untuk dimainkan. Ini membuat
permainan basket semakin merajarela dikalangan remaja.
1.
Lapangan
b. Ring Basket
Keranjang terdiri atas ring dan jala. Ring
terbuat dari besi keras, sedangkan jala
berupa tali anyaman yang pada umumnya
terbuat dari bahan nilon. Rincian ukuran
dari keranjang atau ring basket adalah
sebagai berikut : Garis tengah ring 0,45
meter, Tinggi ring dari tanah 3,5 meter,
dan Panjang jala 0,45 meter.
c. Papan Pantul
1. Posisi pemain
Dalam permainan bola basket, terdapat 5 posisi utama pemain, yaitu
center (5 - C), power forward (4 - PF), small forward (3 - SF), shooting guard (2 -
SG), dan point guard (1 - PG). Biasanya, posisi ini juga diwakilkan dengan
angka untuk mempermudah penyebutannya.
2. Peraturan permainan
Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau
kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan
(meninju).
Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. Lengan atau
anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan
(meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar
hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka
kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut
berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan
masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga
keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola
terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan
keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
3. Lama permainan
b. Menangkap
Bola
Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap
bola di atas kepala dan menangkap bola di depan dada. Perhatikan
bola agar selalu dalam penguasaan. Rentangkan jari-jari tangna dan
pergelangan tangan harus rileks untuk menjemput bola menggunakan
telapak tangan. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan
segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah
datangnya bola.
3. Shooting
Shooting atau menembak adalah usaha memasukkan bola ke dalam
keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Shooting merupakan
sasaran akhir setiap bermain, juga termasuk unsur yang menentukan
kemenangan dalam pertandingan sebab kemenangan ditentukan oleh
banyaknya bola yang masuk dalam keranjang (basket) setiap serangan
selalu berusaha untuk dapat melakukan tembakan Shooting atau
menembak ini harus dilakukan sesering mungkin untuk melatih anak
merasakan gerakannya dengan benar serta dapat terlatih ketepatannya. Untuk
para atlit yunior biasanya penekanan latihan pada dua macam cara dalam
melakukan shooting atau menembaknya antara lain: One Hand Shoot
(Tembakan sa tu tangan).
Two Hand Shoot (Tembakan dua tangan).
4. Pivot
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari
jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki
yang lain dapat berputar 360 derajat. Teknik ini diperlukan untuk mengatasi
peraturan tentang diperkenankannya seorang pemain yang memegang bola
sambil jalan atau lari. Bahkan seorang pemain yang memegang bola
tidak boleh melangkah lebih dari satu langkah tanpa memantulkan bola.
Untuk menghindari bola dari sergapan lawan maka ia diperbolehkan
melakukan pivot. Garakan berporos (pivot) adalah suatu usaha mengubah
arah hadap badan kesegala arah dengan satu kaki tetap sebagai poros
(tumpuan). Kaki poros tidak boleh terangkat atau tergeser dari tempatnya,
sementara kaki yang lain boleh bergerak atau melangkah kesegala arah,
khususnya pada saat memegang bola, sebab dipergunakan agar bola dapat
dijauhkan dari jangkauan lawan. Pivot dapat berbentuk: In Front Pivot (front
turn) dan Reverse Pivot (reverse turn).
5. Rebound
Merayah bola merupakan teknik dasar yang perlu dikuasai oleh seorang pemain,
hal ini dapat dimaklumi sebab kemenangan dalam merayah bola
merupakan suatu kesempatan untuk melakukan serangan berikutnya. Merayah
bola (rebound) merupakan suatu usaha untuk mengambil atau menangkap
bola yang datangnya memantul dari papan pantul atau keranjang akibat dari
tembakan yang tidak berhasil. Beberapa ahli mengatakan “ Kalau tidak dapat
memenangkan bola rebound maka tim anda tak akan bias menang”, hal ini
dapat dibenarkan sebab memenangkan rebound berarti kita mempunyai
kesempatan lagi untuk menembak. Teknik merayah bola (rebound) dapat
dibagi menjadi dua yaitu: Defensive Rebound (merayah bola pada saat
bertahan), dan Offensive Rebound (merayah bola pada saat menyerang).
Rebound atau merayah bola dilakukan sesering mungkin karena memerlukan
ketepatan waktu (timing) yang baik. Sebaiknya teknik rebound ini diberikan
saat masih yunior sehingga para pemain sudah dapat merasakan gerakan dengan
baik dan mempunyai ketepatan waktu (timing) dan menutup lawan.
6. Lay Up
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket
dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut
juga dengan tembakan melayang.
7. Fade Away
Fade away adalah tehnik yang mendorong badan kebelakang saat melakukan
shoot, sehingga menyulitkan defender untuk menghadang bola. tehnik ini
lumayan susah dilakukan buat
pemain yang baru belajar basket. Bila keseimbangan badan tidak terjaga bisa-
bisa terpelanting dan jatuh kebelakang. Pemain NBA yang sering memakai teknik
ini adalah sang legenda basket seperti Michael Jordan dan Kobe Bryant.
8. Hook Shoot
Hook adalah teknik yang sangat efektif bila pemain dijaga oleh orang yang
lebih tinggi dari pemain. Yaitu cara menembak dari samping dengan satu tangan.
Jadi jarak antara orang yang menghadang dan pemain bisa agak jauh. Belakangan
tehnik ini sering dipakai oleh Rony Gunawan Satria Muda Britama waktu
melawan Garuda Bandung di Final 2009, dan keakuratan mencapai 80%.
9. Jump Shoot
Teknik yang butuh lompatan tinggi, dan akurasi tembakan yang bagus.
Yaitu dengan melompat dan melakukan tembakan yang liar dan sulit
untuk di gagalkandan .
10. Crossover
merupakan cara dribble dengan cara memantulkan bola dari tangan kiri ke
tangan kanan atau sebaliknya. biasanya teknik sudah banyak di improvisasi
dengan cara memantulkan bola di antara celah kaki (kebanyakan pemain
internasional sudah menggunakan teknik ini) atau belakang kaki (yang paling
sering menggunakan teknik ini adalah Jamal Crawford - Atlanta Hawks)
11. Slamdunk
Slamdunk adalah salah satu teknik yang paling populer. Sebenarnya cukup
simpel, yaitu hanya memasukkan bola secara langsung ke ring dan
menghempaskan tangan ke ring basket. Walaupun simpel, tapi untuk orang
dengan tinggi 171 cm slam seperti ini hampir mustahil untuk dilakukan
karena lompatannya tidak cukup tinggi.
3. Bola Volly
Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup
berlawanan. Masing-masing tim memiliki enam orang pemain. sejarah
Permainan Bola Voli Permainan bola voli diciptakan oleh William B
Morgan pada tahun 1895 di Holyoke (Amerika bagian timur). William B
Morgan adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada Young Men
Christain Association (MCA).
Permainan bola voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun 1933
YMCA mengadakan kejuaraan bola voli nsional.
Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli
Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya
induk organisasi bola voli ini, maka pada tanggal 28 sampai 30 mei 1955
diadakan kongres dan kejuaraan nasional yang pertama di Jakarta.
1. Lapangan
2
2. Bola
Keliling bola 65-67cm, Berat bola 250-280gram, Tekanan udara 0,48-0,52kg/cm, dan
Jalur bola 12-18 jalur.
3. Net
Panjang net 9,5 m, lebar net 1 m, Tinggi
jaring putra 2, 43 m, Tinggi jaring putri
2, 24 m,
dan Di bagian tepi jaring di
pasang antena dengan ukuran
panjang antena 1,80 m.
1. Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan
ditambah
5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim
maksimal terdiri dari 12 pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan
satu dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah kapten tim,
dia harus diberi tanda dalam score sheet.
Hanya pemain terdaftar dalam score sheet dapat memasuki lapangan dan
bermain dalam pertandingan. Pada saat coach dan kapten tim
menandatangani scoresheet pemain yang terdaftar tidak dapat diganti.
Aturan – aturan yang berlaku pada permainan bola volly antara lain :
Suatu regu berhak memukul / memainkan bola maksimal 3 kali
(disamping blok)
Seorang permain boleh memukul / memainkan bola dua kali berturut –
turut (kecuali memblok / membendung)
Dua atau tiga permain boleh memukul bola pada saat yang sama
(serentak)dan hal itu di hitung sebagai dua atau tiga kali pukulan (kecuali
membendung)
Jika dua atau tiga permain menjangkau bola tetapi hanya satu
permain yang memukulnya maka dihitung satu pukulan
Seorang pembendung (bloker) boleh menyentuh bola di daerah lawan,
asal tidak
menggangu permain lawan (menyentuh bola sebelum dipukul lawan)
Setelah melakukan serangan (smash) tangan boleh melewati net / masuk
ke daerah lawan
Boleh melewati ruang permain lawan di bawah net, asalkan tidak
mengganggu permain
lawan
Tidak noleh menyentuh / menginjak garis
tengah
Bagian dari badan tidak boleh menyentuh
lapangn lawan
Jatuh seluruhnya di sisi luar garis – garis batas lapangan bola
dinyatakan keluar
Menyentuh bola diluar lapangan bola
dinyatakan keluar
Menyentuh antena , tali, tiang atau net di luar batas antenna bola
dinyatakan keluar
1. Passing Bawah
Passing bawah memiliki 5 jenis yaitu pass bawah dua tangan, pass bawah
satu tangan, pass bawah bergulir kesamping, pasbawah bergulir kebelakang,
dan pass bawah meluncur kedepan.
Cara pelaksanaannya :
Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut
45º dengan badan.
Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135º menjadi 45º.
2. Passing Atas
Passing bawah memiliki 4 jenis yaitu pass atas normal, pass atas
setengah bergulir kebelakang, pass atas bergulir kesamping, dan pass atas
meloncat
Cara
pelaksanaannya :
Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening
dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan
dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.
Pemain melakukan sikap siap.
Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan
menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum
bola.
Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk
didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola
dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang
digerakkan sampai lurus keatas.
Kembali kepada sikap siap.
B. Servis
1. Underhand Service
Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan
kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan
kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).
Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah
belakang, lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan
dan memukul bola. Sementara berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan
kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan.
macam-macam underhand service
: back spin underhand serve (bola berputar kebelakang), top spin (cutting)
underhand serve( bola berputar keatas), inside spin underhand serve (bola berputar
kedalam), outside spin underhand serve (bola berputar keluar).
2. Overhead Service
Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut
agak ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola, tangan kiri
menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.
Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m
diatas kepala didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik
kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap kedepan, berat badan
dipindahkan kekaki sebelah belakang.
Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan
tangan pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus
tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.
Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat
badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan
sampai melewati paha yang lainnya. Macam-macam Overhead Service : Top
Spin Overhead Serve (Bola berputar keatas), Inside Spin Overhead Serve (Bola
berputar kedalam), Outside Spin Overhead Serve ( Bola berputar keluar), dan
Drive Overhead Serve (Bola berputar keatas)
3. Floating Service
4. Jump Service
Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat
dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server
meloncat dan memukul bola.
C. Smash
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul Bola dan
Mendarat.
1. Awalan
2. Tolakan
3. Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan
mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik
keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan
serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan
vertikal.
4. Memukul Bola
5. Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk
meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki
bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat
kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.
Macam-macam Smash :
1. Open : Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan
pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang
tertinggi.
2. Semi : Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai
bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan.
Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka
secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak
harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open
5. Drive : Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat
meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada
smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan
pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang
berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti
sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka
dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan
harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan
bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat
dan tajam.
7. Bola 3 meter: Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis
serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak
boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja
jatuh didalam garis serang.
10. Step L : Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan
berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah
kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan
serangan.
BAB
II
PENUTU
P
1. Kesimpulan
1. Olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley merupakan olahraga
beregu yang memiliki permainan dengan tujuan yang sama yaitu
menyerang untuk mencetak angka dan bertahan agar lawan tidak mendapat
angka.
2. Olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley adalah olahraga yang
mengutamakan kerjasama tim baik sesama para pemainnya maupun
kepada pelatih.
3. Dalam olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley memilki aturan
yang harus ditaati untuk dimanikan karena olahraga mengedepankan fair
play.
4. Olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley tidak hanya memilki
aturan tetapi juga yang perlu diperhatikan yaitu teknik dasar dalam
memainkanya. Olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley memilki
teknik yang mudah bila dipelajari.
2. Saran
1. Siswa hendaknya dapat berolahraga sepak bola, bola basket, dan bola
volley selain sebagai sarana olahraga, merupakan salah satu
permainan yang dapat mengasah kemampuan fisik dan pikiran.
2. Guru sebaiknya dapat mengajarkan Olahraga sepak bola, bola basket, dan
bola volley kepada siswa selain sebagai suatu aspek penilaian olahraga
ini juga dapat dijadikan sebagai sarana dalam memupuk rasa solidaritas
dan kekompakan dalam tim.