Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANALISIS COST PROFIT VOLUME


(BIAYA LABA VOLUME)” 
Dosen Pengampu : Sri Wahyuni

Di Susun Oleh :
Nama: MUHAMAD BAHRUL ULUM
NIM : 17241025

PROGRAM STUDY MANAJEMEN DAKWAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TERPADU
YOGYAKARTA
2021
1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,


Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyusun makalah ini guna memenuhi salah satu tugas matakuliah Akuntansi Biaya
dengan judul “ANALISIS COST PROFIT VOLUME (BIAYA LABA
VOLUME)” dengan baik.

Atas dorongan serta bimbingan yang penulis terima sehingga makalah ini dapat tersusun
dengan baik tanpa ada kesulitan yang berarti.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala saran dan kritik dari pembaca sangat penulis  harapkan. Akhirnya penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Penulis

2
DAFTAR ISI

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.  Latar Belakang

Analisis biaya, volume, laba merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan
dan pengambilan keputusan. Karena analisis biaya volume laba (CVP) menekankan
keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, semua informasi keuangan
perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis cvp dapat menjadi suatu alat yang bermanfaat
untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu divisi
dan membantu mencari pemecahannya.

Analisis CVP juga dapat mengatasi banyak isu lainnya seperti jumlah unit yang harus dijual
untuk mencapai impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas, dan dampak
kenaikan harga terhadap laba. Selain itu analisis CVP memungkinkan para manajer untuk
melakukan analisis sensitivitas dengan menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau
biaya terhadap laba.

Meskipun bab ini berkaitan dengan mekanika dan terminology analisis CVP, kita harus ingat
bahwa analisis CVP merupakan suatu bagian integral dari perencanaan keuangan dan
pengambilan keputusan. Setiap akuntan dan manajer harus mengenal seluruh konsep-
konsepnya, bukan hanya mekanikanya.        

             Karena perannya yang sangat besar, cost volume profit analysis dapat menjadi alat
yang sangat bermanfaat bagi manajemen untuk mengidentifikasi ruang lingkup permasalahan
ekonomi perusahaan serta membantu mencari solusi atas permasalahannya.

 Rumusan masalah

1. Apa pengertian Analisis Cost Volume Profit ?

2. Apa manfaat dari Analisis Cost Volume Profit ?

3. Apa pengertian Break Even Point ?

4. Apa pengertian dari Contribution margin ?

4
 Tujuan Penulisan

Dalam pembuatan makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu:

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Akuntansi

2. Untuk menambah bacaan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Selamat Sri Kendal

3. Untuk mengetahui pengertian Analisis Cost Volume Profit

4. Untuk mengetahui manfaat dari Analisis Cost Volume Profit

5. Untuk mengetahui pengertian Break Even Point

6. Untuk mengetahui pengertian dari Contribution margin

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Analisis Cost Volume Profit

Suatu analisa yang menggambarkan bagaimana perubahan biaya variabel, biaya tetap, harga
jual, volume penjualan dan bauran penjualan akan mempengaruhi laba perusahaan. Analisis
ini merupakan instrumen yang lazim dipakai untuk menyediakan informasi yang bermanfaat
bagi manajemen untuk pengambilan keputusan, misal : dalam menetapkan harga jual
produk.Proses analisis ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan masalah
dengan bertumpukan pada pemahaman terhadap pola-pola perilaku biaya perusahaan.Analisis
biaya volume laba (cost profit analysis) merupakan alat yang berguna untuk perencanaan dan
pengambilan keputusan, khususnya jangka pendek, karena analisis ini menekankan pada
keterkaitan antara biaya, jumlah yang dijual, dan harga. Analisis biaya volume laba juga
dapat menjadi alat yang berharga untuk mengidentifikasi luas dan besarnya masalah ekonomi
yang dihadapi perusahaan dan membantu menunjukkan secara tepat jawaban yang
diperlukan.

            Pengertian lain dari analisis cost volume profit adalah analisis yang digunakan untuk
menentukan bagaimana perubahan dalam biaya dan volume dapat mempengaruhi pendapatan
operasional (operating income) perusahaan dan pendapatan bersih (net income). Seperti kita
ketahui, jumlah produk yang dihasilkan perusahaan didalam suatu periode tertentu akan
memiliki hubungan langsung dengan besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan. Ketika
biaya itu dipertemukan dengan nilai penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, laba
perusahaan yang diperoleh pada suatu periode akan terpengaruh menjadi lebih besar atau
lebih kecil. Untuk melihat hubungan antara ketiga variabel itu (biaya, volume, dan laba)
diperlukanlah analisis cost volume profit.

Analisis biaya volume laba dapat diterapkan dalam banyak hal, diantaranya adalah :

1. Menentukan harga jual produk atau jasa.

2. Memperkenalkan produk atau jasa baru.

3. Mengganti peralatan.

6
4. Memutuskan apakah produk atau jasa yang ada seharusnya dibuat di dalam
perusahaan atau dibeli dari luar perusahaan.

5. Melakukan analisis apa yang akan dilakukan, jika sesuatu dipilih oleh manajemen.

            Manajemen merencanakan keuangan dan mengambil keputusan dengan melihat


hubungan besarnya biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan dengan besarnya volume
penjualan serta laba yang diperoleh pada suatu periode tertentu. Dalam mengambil
keputusan, manajemen juga melihat lima elemen penting terkait analisis cost volume profit,
yaitu:

 Harga produk yaitu harga yang ditetapkan di dalam suatu periode tertentu secara
konstan.

 Volume atau tingkat aktivitas yaitu besarnya produk yang dihasilkan dan


direncanakan akan dijual di dalam suatu periode tertentu.

 Biaya variabel per unit yaitu besarnya biaya produk yang dibebankan secara langsung
pada setiap unit barang yang diproduksi.

 Total biaya tetap yaitu keseluruhan biaya periodik di dalam suatu periode tertentu.

 Bauran volume produk yang dijual yaitu proporsi volume relatif produk-produk


perusahaan yang akan dijual.

      Dalam melihat hubungan diantara kelima elemen tersebut terdapat beberapa asumsi yang
harus digunakan didalam hubungan diantara besarnya biaya dan volume serta laba yang akan
diperoleh, yaitu :

 Harga jual produk yang konstan dalam cakupan yang relevan. Hal ini berarti harga
jual setiap unit produk tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume penjualan.

 Biaya bersifat linear dalam rentang cakupan yang relevan dan dapat dibagi secara
akurat ke dalam elemen biaya tetap dan biaya variabel. Jumlah biaya variabel per unit
konstan dan jumlah biaya tetap total juga harus konstan.

 Dalam perusahaan mulitiproduk, bauran penjualannya tidak berubah.

 Jumlah unit yang diproduksi sama dengan jumlah unit yang dijual. Berarti, jumlah
persediaan tidak berubah.

7
Dalam referensi lain, asumsi dasar analisis cost volume profit disederhanakan menjadi (a)
semua biaya diklasifikasikan sebagai biaya variabel dan tetap, (b) fungsi jumlah biaya adalah
linier dalam kisaran relevan, (c) fungsi jumlah pendapatan adalah linier dalam kisaran relevan
dan harga jual dianggap konstan, (d) hanya terdapat satu pemicu biaya yaitu volume unit
produk / rupiah penjualan, dan (e) tidak ada persediaan. Dengan pengertian dan asumsi
seperti diatas maka jika salah satu elemen saja berubah maka hasil analisis cost volume
profit pasti akan menghasilkan kesimpulan yang berbada dan dapat menghasilkan keputusan
yang berbeda juga. Meskipun tujuan utama dari analisis ini adalah untuk melihat hubungan
diantara elemen-elemen tersebut dan pengaruhnya satu dengan yang lainnya.

Terkait asumsi dasar biaya diklasifikasikan sebagai biaya variabel dan tetap, manajemen
harus teliti dalam memasukkan semua biaya variable yang relevan yaitu tidak hanya biaya
produksi saja tapi juga biaya penjualan dan biaya distribusi. Ketelitian ini diperlukan untuk
mengukur biaya variabel per unit. Selain itu, (pada analisis jangka pendek) biaya tetap yang
relevan dapat diartikan sebagai biaya tetap yang diperkirakan berubah sehubungan dengan
peluncuran produk baru. Pada saat biaya variabel dan biaya tetap dijumlahkan menjadi biaya
total, dapat diasumsikan dengan analisis cost volume profit bahwa pendapatan dan total biaya
adalah linear pada rentang aktivitas yang relevan. Meskipun perilaku biaya sebenarnya tidak
relevan dengan rentang output yang terbatas, total biaya diharapkan meningkat mendekati
tingkat yang linear.

Manfaat Analisis Cost volume profit

Analisis CVP dapat membantu manajemen untuk mengetahui beberapa hal penting, antara
lain:

 Berapa jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas

 Dampak pengurangan Biaya Tetap (Fixed Cost) terhadap titik impas

 Dampak kenaikan harga terhadap laba

 Berapa volume penjualan dan bauran produk yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat
laba yang diharapkan dengan sumber daya yang dimiliki

 Tingkat sensitivitas harga atau biaya terhadap laba.

8
Karena peran yang sangat vital, analisis cost volume profit ini dapat diterapkan dalam banyak
hal seperti menentukan harga jual produk atau jasa, memperkenalkan produk atau jasa baru,
mengganti peralatan, memutuskan apakah produk atau jasa yang ada seharusnya dibuat di
dalam perusahaan atau dibeli dari luar perusahaan, dan melakukan analisis apa yang akan
dilakukan, jika sesuatu dipilih oleh manajemen.

Ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi Laba :

1. Volume produk yang dijual, berpengaruh terhadap volume produksi produk atau jasa
tersebut.

2. Harga jual produk,atau jasa akan mempengaruhi besarnya volume penjualan produk
atau jasa yang bersangkutan.

3. Biaya produksi, adalah biaya yang timbul dari perolehan atau untuk pengolahan suatu
produk atau jasa akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan.

Agar perencanaan laba perusahaan dapat efektif, manajemen harus dapatmemperkirakan


dampak perubahan masing-masing faktor tersebut terhadap laba bersih,impas dan return of
investment perusahaan.Pembuatan anggaran pendapatan dan biaya dan penyajian informasi
tersebutdalam grafik laba dan volume merupakan alat yang efektif dalam menyajikan
informasibagi manajemen untuk keperluan perencanaan laba jangka pendek. Hal
inimemungkinkan manajemen memperkirakan pengaruh kegiatan atau usaha-usaha yangakan
dilaksanakan dan pengaruh perubahan kondisi pasar terhadap laba, sehinggamanajemen dapat
memilih berbagai macam usul kegiatan yang memberikan kontribusiterbesar terhadap
pencapaian laba di masa yang akan datang.

 Break Event Point

Suatu perusahaan dikatakan dalam keadaan break even apabila dalam usahanya pada suatu
periode antara jumlah biaya dengan jumlah hasil penjualan adalah sama. Pada keadaan ini
berarti bahwa perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak mengalami kerugian. Jadi break
even itu dapat diartikan suatu keadaan dimana jumlah biaya dan jumlah penghasilan dari
penjualan adalah sama, sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian dan tidak
memperoleh keuntungan.

9
Break even adalah keadaan suatu perusahaan yang pendapatan penjualannya sama dengan
jumlah total biayanya, atau besarnya contribution margin sama dengan total biaya tetap,
dengan kata lain perusahaan tidak memperoleh laba tetapi juga tidak menderita rugi atau rugi
labanya sama dengan nol.

Suatu perusahaan dikatakan break even point apabila setelah dibuat perhitungan rugi laba dari
suatu periode kerja atau dari suatu kegiatan usaha tertentu, perusahaan tidak memperoleh laba
tetapi juga tidak mengalami kerugian. Break even point merupakan suatu usaha yang tidak
memperoleh laba dan tidak menderita rugi. Dengan kata lain suatu usaha dikatakan break
even jika jumlah pendapatan sama dengan jumlah biaya atau apabila laba konstribusi hanya
dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja. Break even point adalah volume (V) yang
jumlah total pendapatan dengan total biaya dan keuntungan adalah nol.

Berdasarkan devinisi yang telah dikemukakan maka dapalah ditarik suatu kesimpulan bahwa
break even point adalah suatu tingkat penjualan yang diperlukan untuk menutupi biaya
operasional, dimana pada titik impas laba sebelum bunga dan pajak sama dengan nol atau
dengan kata lain perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak mengalami kerugian.

Anggapan yang Mendasari Analisis Titik Impas

1. Variabilitas biaya dianggap akan mendekati pola perilaku yang diramalkan. Biaya
tetap akan selalu konstan dalam kisaran volume yang dipakai dalam perhitungan impas,
sedangkan biaya variabel berubah sebanding dengan perubahan volume penjualan.

2. Harga jual produk dianggap tidak berubah-ubah pada berbagai tingkat kegiatan. Jika
dalam usaha menaikkan volume penjualan dilakukan penurunan harga jual atau dengan
memberikan potongan harga, maka hal ini mempengaruhi hubungan biaya, volume dan
laba.

3. Kapasitas produksi pabrik dianggap secara relatif konstan. Penambahan fasilitas


produksi akan berakibat pada penambahan biaya tetap dan akan mempengaruhi
hubungan biaya-volume- laba.

4. Harga faktor-faktor produksi dianggap tidak berubah. Jika harga bahan baku dan tarif
upah menyimpang terlalu jauh dibanding dengan data yang dipakai sebagai dasar
perhitungan impas, maka hal ini akan mempengaruhi hubungan biaya, volume laba.

5. Efisiensi produksi dianggap tidak berubah.

10
6. Perubahan jumlah persediaan awal dan akhir dianggap tidak signifikan.

7. Komposisi produk yang akan dijual dianggap tidak berubah.

Analisis break even adalah suatu cara atau suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui
pada volume (jumlah) penjualan dan volume produksi, apakah perusahaan yang bersaing
ketat tidak menderita kerugian dan tidak pula memperoleh laba, dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :

Untuk mengetahui besarnya tingkat penjualan yang minimum yang harus dilakukan
perusahan agar biaya-biaya yang dikeluarkan dapat dikendalikan dengan tingkat keuntungan
atau laba yang direncanakan dapat dicapai, maka digunakan rumus sebagai berikut :

BEP (Unit) = FC/(P-VC)

Keterangan:

 BEP (unit) = titik impas dalam unit.

 FC = jumlah biaya tetap (fixed cost).

 P = harga jual per unit (price)

 VC = biaya variabel per unit (variable cost)

Sementara untuk menghitung titik impas dalam nilai moneter dapat menggunakan persamaan
berikut:

BEP (Rupiah) = FC / (1-(VC/p))

Keterangan:

 BEP (rupiah) = titik impas dalam rupiah.

 FC = jumlah biaya tetap.

 1 = konstanta.

 VC = biaya variabel per unit.

 P = harga jual per unit.

11
 Konsep Contribution Margin

Margin kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan dikurangi beban variabel. Jadi,
ini adalah jumlah yang tersedia untuk menutup beban tetap dan kemudian menjadi laba untuk
periode tersebut. Margin kontribusi digunakan dulu untuk menutup beban tetap dan sisanya
akan menjadi laba. Jika margin kontribusi tidak cukup untuk menutup beban tetap
perusahaan, maka akan terjadi kerugian untuk periode tersebut. Ketika titik impas dicapai,
laba bersih akan bertambah sesuai dengan margin kontribusi per unit untuk setiap tambahan
produk yang terjual. Untuk memperkirakan pengaruh kenaikan penjaulan yang direncanakan
terhadap biaya, manajer cukup mengalikan peningkatan dalam unit yang terjual dengan
margin kontribusi yang per unit. Hasilnya akan menggambarkan peningkatan laba yang
diharapkan.

Margin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi semua biaya variabel. Ini dapat
dihitung dengan menggunakan satuan mata uang atau basis per unit. Jika PT XYZ miliki
penjualan sebesar $ 750.000 dan biaya variabel sebesar $ 450.000, marjin kontribusinya
adalah $ 300.000. Dengan asumsi perusahaan menjual 250.000 unit selama tahun, harga per
unit penjualan adalah $ 3 dan biaya variabel total per unit adalah $ 1,80. Margin kontribusi
per unit adalah $ 1,20. Rasio margin kontribusi adalah 40%. Hal ini dapat dihitung dengan
menggunakan margin kontribusi dalam satuan mata uang atau marjin kontribusi per unit.
Untuk menghitung rasio margin kontribusi, margin kontribusi dibagi dengan jumlah
penjualan atau pendapatan.

12
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Analisis biaya volume laba adalah Suatu analisa yang menggambarkan bagaimana perubahan
biaya variabel, biaya tetap, harga jual, volume penjualan dan bauran penjualan akan
mempengaruhi laba perusahaan. Analisis biaya volume laba menghasilkan informasi dampak
perubahanharga jual, biaya dan/atau volume penjualan terhadap laba bersih. Dalam
penyusunananggaran, berbagai kemungkinan pilihan harga jual, volume penjualan, dan biaya
selalu dihadapi oleh manajemen. Dalam proses penyusunan anggaran, manajemen
memerlukan berbagaiparameter. Berbagai parameter tersebut memberikan bantuan yang
penting bagimanajemen, dalam mempertimbangkan berbagai usulan kegiatan dalam
porosespenyusunan anggaran perusahaan

  Saran

Diharapkan para pembaca dapat lebih memahami mengenai analisis biaya volume laba
sehingga dapat menambah pengetahuan para pembaca dan dapat diterapkan pada kegiatan
ekonomi sehari – hari. Selain itu diharapkan para manajer dapat lebih mengusaai dengan baik
mengenai penerapan analisis biaya volume laba di perusahannya.

13
DARTAR PUSTAKA

 http://kedaiinformasiku.com/menilikanalisbiayavolmelaba/rabu/9Maret2016.

 hhtp://Id.Shvoong.com/SocialSciencesi/9Maret2016.

 http://anakmanduam.blogspot.com/costprovitvolume/9Maret2016.

 http://brainbodymind.blogspot.com/modul-akuntansi-manajemen-bab-6-analisa.html r
abu/9Maret2016

 http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Mimin%20Nur%20Aisyah,
%20M.Sc.,%20Ak./Modul%20Akuntansi%20Manajemen%202007.pdf – asli/
rabu/9Maret2016

14

Anda mungkin juga menyukai