TENIS MEJA
Oleh :
XI IPA 6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rachma Noviyanti H.
Adjeng Inggar A.
Elvin Nur N.
Maya Dewi P.
Vivie S. N.
Lailya N.
(23)
(01)
(12)
(21)
(31)
(32)
Tenis meja berasal dari Eropa. Tenis meja mulai populer di Inggris pada pertengahan
abad ke-19 dengan beberapa nama seperti pinpong, gossima, dan whiff-whaff yang
dikreasikan sebagai permainan hiburan. Pda tanggal 15 januari 1926 atas prakas Dr. Goerge
Lehman dari Jerman, berdirilah organisasi resmi yang mengatur tenis meja dunia. Tenis meja
masuk di Indonesia sekitar tahun 1930 dan hanya dilakukan dibalai-balai pertemuna umum
oarng Belanda, yang dikenal dengan nama societeit. Akhirnya pada tahun 1948 terbentuklah
Persatuan Pinpong Seluruh Indonesia (PPPSI) yang pada tahun 1951. berganti nama
Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan didalam gedung.
Olahraga ini dapat diamainkan oleh 2 tau 4 orang. Olahraga inimenggunakan raket karet
untuk memukul bola celluloid agar melewati net diatas meja. Pada permainan tenis meja
terdapat tiga nomor yaitu :
a. Single atau permaian tunggal putra dan putri
b. Double atau permianan ganda putri dan putra
c. Mixed double atau permiana ganda campuran.
B. Peraturan permainan
a. Alat
1. Bola, terbuat dari bahan celluloid dengan berat antara 2,40 sampai 2,53 gram
2. Bet, terbuat dari kayu yang dilapisi dengan karet gelap.
3.
Nilai, setiap kali terjadi bola mati, maka nilai 1 (satu) untuk pemain lawan.
4. Deuce (yus) apabila kedua pemain memperoleh nilai sama di dekar game yautu
20-20 dan seterusnya
5.
Game, jika sala seorang pemain telah mengumpulkan 21 angka terlebih dahulu
dan pada waktu itu, tidak terjadi yus.
6.
Pergantian tempat
Lama permainan
10. Permainan dianggap selesai apabila salah seorang pemain telah menyelesaikan
angka yang menentukan kemenangan
b. Lapangan
1. Bentuk lapangan empat persegi panjang dengan ukuran :
a. Panjang meja
b. Lebar meja
: 2,74 m
: 152,5 cm
2. Tinggi meja
: 76 cm
3. Tinggi net
: 15,5 cm
4. Panjang net
: 1,83 cm
C. Peraturan Khusus
1. Memukul bola dilakukan dari belakang garis akhir/ujung meja (bidang meja)
sendiri
2. Bola harus terletak pada telapak tangan yang terbuka.
3. Pada waktu akan memukul bola. Bola harus dilambungkan dahulu baru dipukul
4. Bola yang dipukul harus jatuh di bidang meja sendiri baru boleh jatuh ke bidang
lawan dengan melalui net/jaring.
5. Bola yang dipukul pada waktu servis menyentuh net dan masuk pada bidang meja
lawan harus diulang.
6. Servis permainan ganda dilakukan di sebelah kanan, dan jatuhnya bola ke bidang
meja lawan diagonal (silang).
7. Setiap pemain berhak melakukan 5 kali servis, kegagalan servis berarti satu angja
untuk lawan.
8. Bola (out) keluar tidak boleh ditahan atau dipegang.
9. Pada permainan ganda kedua pemain memukul bola bergantian.
D. Pola Pertahanan
Bertahan adalah salah satu teknik permainan tenis meja yang baik dan penting.
Apabila seorang pemain bisa menguasai teknik bertahan dengan baik, maka besar
sekali ancamannya bagi penyerang (attacking player). Teknik bertahan dapat juga
membuka permainan agresif, kalau ditinjau dari strategi bertanding. Pada dasarnya
bertanding adalah suatu strategi permainan yang pasif dan lebih susah penguasaannya
daripada teknik serang. Salah satu teknik bertahan adalah cut defensive. Cut defensive
ialah mengembalikan bola menggunakan gaya (membacok) dan biasanya menunggu
sampai bola lawan datang dengan kekuatan dan kecepatan terakhir. Akan tetapi, untuk
melengkapi teknik permainan tenis meja modern dewasa ini, apabila menemui bola
datang lebih tinggi daripada net, maka dapat mengembalikan bola tersebut dengan
segera atau di titik teratas. Kalau mengembalikan bola pada jarak (C), yang kita
utamakan adalah deep defensive(defensif jarak jauh), karena pengembalian bola pada
waktu telah jauh dari meja. Akan tetapi, kalau mengembalikan bola pada jarak (A)
disebut short defensive(defensif jarak dekat)
Macam-macam cut defensive
4
Macam macam cut devensive dalam permainan tenis adalah sebagai berikut.
1. Forehand cut defensive (ready position)
Posisi yang baik dari forehand cut defensive adalah kaki kiri depan dan kaki
kanan di belakang. Badan menyerong ke meja dan agak membungkuk,berat
badan pada kaki
E. Pola Penyerangan
Dasar-dasar teknik serang dapat dibagi dalam dua macam, yaitu serangan
forehand dan backhand. Kalau bola lawan datang ke arah kanan, menggunakan
serangan forehand, tetapi kalau bola datang dari arah kiri, menggunakan serangan
backhand. Selain itu, waktu membuka serangan harus melihat datangnya bola. Dekat
atau jauhnya bola dari net harus diperhatikan, baru kemudian menentukan atau
membuka serangan. Kalau bola jatuhnya dekat net, biasanya masih dalam jangkauan
serangan yang dilakukan disebut serangan jarak dekat. Akan tetapi kalau bola diluar
jangkauan, artinya harus mendekati atau mengejar bola lebih dulu baru kemudian
menyerang disebut serangan jarak jauh.
Keistimewaan serangan jarak jauh ialah datangnya bola sudah tidak laju lagi,
baru melakukan serangan sehingga mempunyai waktu agak panjang untuk siap dan
lebih mudah mengontrol bola. Hal ini karena dalam melakukan ngan yang pelan dan
teratur, tetapi dengan tenaga yang cukup kuat. serangan jarak jauh, lari mundur
dahulu baru menyerang dengan gerakan lengan yang pelan dan teratur, tetapi dengan
tenaga yang cukup kuat. Biasanya serangan jarak jauh ini dilakukan untuk
menghadapi cut defensive jarak pendek atau untuk melakukan counter attack.
Cara melakukan serangan (ready position) yaitu sebagai berikut :
a. Forehand drive (menyaerang model tarik dengan bola mengandung topspin)
5
H. Istilah-istilah
1. antispin
Lembaran karet inverted yang sangat licin, sehingga spin tidak terjadi.
Antispin biasanya dilapisi dengan spn mati/gundul dan sering digunakna
untuk pukulan bertahan. antispin dikenal juga dengan anti.
2. blade: bet, biasanya tanpa menggunakan pelapis (bisang bet)
3. close racket: posisi bet dimana bagian untuk memukul diarahkan ke
bawah (tmk: lantai, bagian bat yang mengenai bola mengarah ke lawan)
4. crosscout: Bola yang dipukul secara diagonal dari sudut ke sudut lainnya
(menyilang).
5. crossover: tipe footwork untuk menjaga sisi forehand yang terjauh
(tmk: bergerak melangkah dari sisi kiri ke sisi kanan jauh meja, dalam
rangka menempatkan diri untuk memukul bola)
6. dead: bola tanpa spin (mati)
7. deep: 1. bola yang memantul di sisi meja lawan yang sangat dekat
dengan garis akhir (endline); 2. serve atau push yang tidak akan
memantul dua kali pada sisi meja lawan bila dibiarkan
8. double bounce: bola yang memantul dua kali pada sisi meja yang sama.
Pemain di sisi meja tersebut akan kehilangan poin.
9. down the line: bola yang dipukul lurus pada satu sisi meja, paralel
dengan garis pinggir (lurus).
10. drop shot: pukulan tenismeja dengan menempatkan bola sependek
mungkin ke dalam meja lawan sehingga lawan tiba-tiba mengalami
kesulitan untuk menggapainya. (tmk: dropshot biasa digunakan melawan
pemain chop yang sedang asik berada jauh dari meja)
11. flat: bola yang tidak memiliki spin, biasanya bergerak dengan cepat.
(tmk: bola yang bergerak datar; lintasan kurva datar/rata/tidak
melengkung)
12. flip: pengembalian bola secara agresif yang mendarat dekat net
dilakukan secara topspin (tmk: menyerang serve pendek)
7