Nim : 170720020
Kelas : A1
MK : Kimia Olimpiade
TERMOKIMIA
1. Bila nilai ΔHº untuk reaksi: Mg(s) + Cl2 (g) → 2MgCl2 (s) adalah –1283,6 kJ, maka
entalpi pembentukan standar, ΔfHº, magnesium klorida adalah ....
A. 0 kJ/mol
B. –321 kJ/mol
C. – 641,8 kJ/mol
D. 1283,6 kJ/mol
E. –1283,6 kJ/mol
(OSK 2020)
2. Berdasarkan data kalor pembentukan H2O(g) = –241,8 kJ/mol, kalor disosiasi H2(g) =
+436 kJ/mol, dan kalor disosiasi O2 (g) = +498 kJ/mol, maka energi ikatan O-H
adalah ....
A. 221,6 kJ/mol
B. 443,2 kJ/mol
C. 463,4 kJ/mol
D. 587,9 kJ/mol
E. 926,8 kJ/mol
(OSK 2020)
A. –934 kJ mol⁻1
B. –858. kJ mol⁻1
C. –510. kJ mol⁻1
D. –429 kJ mol⁻1
E. –255 kJ mol⁻1
(OSK 2018)
7. Kalor pembentukan timbal(II) karbonat adalah 699 kJ/mol. Persamaan reaksi yang
paling tepat untuk proses tersebut adalah
A. Pb(s) + C(s) + O2(g) → PbCO3(s)
B. Pb(s) + C(s) + 3/2 O2(g) → PbCO3 (s)
C. Pb(s) + 2 C(s) + 3 O2(g) → 2 PbCO3(s)
D. PbCO3 (s) → Pb(s) + C(s) + 3/2 O2(g)
E. 2 PbCO3(s) → 2 Pb(s) + 2 C(s) + 3 O2(g)
(OSK 2018)
9. Jika diketahui data energi ikatan sebagai berikut: H-H = 436 kJ/mol, O-O = 142
kJ/mol, O=O = 499 kJ/mol dan H-O = 460 kJ/mol, maka entalpi reaksi pembentukan
H2O2 adalah
A. –127
B. – 209
C. – 484
D. – 841
E. +127 (OSK 2017)
12. Energi ionisasi kedua kalsium adalah 1150 kJ.mol-1. Di antara persamaan reaksi
termokimia berikut yang menggambarkan energi ionisasi kedua kalsium adalah :
A. Ca(g) → Ca2+(g) + 2e- ΔH° = + 1150 kJ/mol
B. Ca+( (g) → Ca2+( (g) + e- ΔH° = + 1150 kJ/mol
C. Ca2( (g) → Ca2+( (g) + e- ΔH° = - 1150 kJ/mol
D. Ca(s) → Ca2+( (g) + 2e- ΔH° = + 1150 kJ/mol
E. Ca+ (s) → Ca2+( (g) + e- ΔH° = - 1150 kJ/mol
(OSK 2015)
REAKSI REDOKS
13. Dalam suasana basa, logam kobalt (Co) dapat mengalami reaksi oksidasi menjadi
Co(OH)3 sementara natrium hipoklorit, NaOCl, dapat direduksi menjadi NaCl.
Apabila reaksi tersebut disetarakan maka koefisien reaksi kobalt dan NaOCl masing-
masing adalah ....
A. 2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 3 dan 2
D. 1 dan 2
E. 3 dan 1
(OSK 2019 dan 2020)
14. Oksidator yang dapat digunakan untuk mengoksidasi metilbenzena menjadi asam
benzoat adalah
A. Klor
B. Campuran asam nitrat pekat dan asam sulfat
C. Hidrogen peroksida
D. Larutan Iod dan NaOH
E. Larutan Kalium permanganat
(OSK 2019)
19. Dari persamaan reaksi berikut ini, yang merupakan reaksi oksidasi-reduksi adalah :
A. 2HCl(aq) + Mg(s) → MgCl2(aq) + H2(g)
B. Na2O(s) + H2O(l) → 2NaOH(aq)
C. CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(aq)
D. CaO(s) + SO3(g) →CaSO4(s)
E. NH3(g) + HCl(g) → NH4Cl(s)
(OSK 2015)
20. Larutan Fe(NO3)3 dielektrolisis dengan elektroda platina hingga diperoleh endapan
besi seberat 24,2 gram. Pada elektrolisis ini, volume gas yang dihasilkan pada suhu
0ºC dan tekanan 1 atmosfer adalah ....
A. 1,68 L
B. 2,24 L
C. 3,36 L
D. 4,48 L
E. 7.26 L
(OSK 2020)
21. Elektrolisis umum digunakan untuk mendapatkan logam murni dari ion-ionnya. Suatu
percobaan dilakukan dengan memberikan arus sebesar 3 A selama 2 jam terhadap
larutan ion logam X yang memiliki muatan +2. Di akhir percobaan, diperoleh logam
X sebanyak 7,11 g. Logam X tersebut adalah ....
A. Ba
B. Ni
C. Sr
D. Cu
E. Zn
(OSK 2019)
25. Hitunglah berapa nilai potensial sel (Eosel) untuk reaksi berikut ini:
2Au3+(aq) + 3Zn(s) → 2Au(s) + 3Zn2+(aq)
Jika diketahui : Au3+(aq) + 3e- → Au(s) Eº = +1,50 V
Zn2+(aq) + 2e- → Zn(s) Eº = -0,76 V
adalah
A. +0,74 V
B. +1,48 V
C. +2,26 V
D. –1,48 V
E. – 2,26 V
(OSK 2017)
PERSEN MASSA
26. Berikut ini adalah rumus struktur guanidin yang terdapat dalam urin dari hasil
metabolisme protein:
28. Muscovite adalah salah satu dari mineral mika dengan rumus senyawa KAl 2(AlSi3O10)
(OH)2. Hasil analisis sejumlah sampel muscovite menunjukkan kandungan Si
sebanyak 0,42 g. Massa sampel muscovite yang dianalisis adalah
A. 4,20 g
B. 2,98 g
C. 1,99 g
D. 1,53 g
E. 1,26 g
(OSK 2019)
29. Larutan natrium sulfat dapat bereaksi dengan larutan barium klorida sesuai persamaan
reaksi yang setara berikut:
Na2SO4(aq) + BaCl2(aq) → 2NaCl(aq) + BaSO4(s)
Seorang siswa mencampurkan larutan yang mengandung 10,0 g Na2SO4 dicampurkan
dengan larutan yang mengandung 10,0 g BaCl2, dan diperoleh 12,0 g BaSO4. Persen
hasil (rendemen) dari reaksi ini adalah
A. 60,0%
B. 73,1%
C. 82,4 %
D. 93,3%
E. >100%, karena endapan barium sulfat yang diperoleh masih basah
(OSK 2018)
30. Di antara senyawa oksida nitrogen berikut ini, yang mengandung 36,4% massa
oksigen adalah
A. NO
B. N2O
C. N2O3
D. N2O4
E. N2O5
(OSK 2017)
31. Di antara larutan dalam air berikut ini yang mempunyai titik didih paling tinggi
adalah
A. 1,0 m asam asetat, CH3COOH
B. 1,0 m asam klorida, HCl
C. 1,0 m asam sulfat, H2SO4
D. 1,0 m asam fosfat, H3PO4
E. 1,0 m glukosa, C6H12O6
(OSK 2018)
32. Telah diketahui bahwa sifat koligatif suatu larutan ditentukan oleh jumlah partikel zat
terlarut. Anda melakukan percobaan untuk menentukan tekanan uap jenuh dari ke 4
larutan berikut ini:
a. 0,13 m BaCl2
b. 0,22 m MnSO4
c. 0,24 m ZnSO4
d. 0,41 m Ethylene glikol (nonelektrolit)
Berdasarkan berkurangnya tekanan uap larutan, maka urutan yang paling tepat adalah
A. a > b > c > d
B. b > a > b > c
C. a > d > c > b
D. a > d > b > c
E. d > c > b > a
(OSK 2017)
33. Larutan aseton dibuat dengan cara melarutkan 0,50 mol aseton (Po = 345 torr) dalam
1,00 mol etanol (Po = 59,8 torr) pada 25 oC. Fraksi mol aseton dalam fasa uap di atas
larutan tersebut adalah
A. 0,26
B. 0,33
C. 0,50
D. 0,67
E. 0,74
(OSK 2017)
34. Jika tekanan osmotik darah adalah 7,65 atm pada 37 ºC, maka massa (dalam gram)
glukosa (C6H12O6, massa molar = 180,2 g/mol) yang dibutuhkan untuk membuat
1,00 liter larutan injeksi intravenous yang tekanan osmotiknya sama dengan tekanan
osmotik darah adalah
A. 3,00 g
B. 4,44 g
C. 25,4 g
D. 45,3 g
E. 56,0 g
(OSK 2017)
35. Berikut ini adalah alur nilai PV/RT terhadap P, untuk gas ideal dan gas non-ideal.
P adalah tekanan gas, V adalah volume gas, R adalah tetapan gas ideal dan T adalah
temperatur. Dari gas gas berikut ini, manakah yang menunjukkan deviasi
(penyimpangan) paling besar dari sifat gas ideal?
A. Helium
B. Nitrogen
C. Metana
D. Etena
E. Ammonia
(OSK 2016)
36. Diantara senyawa berikut ini, manakah yang mempunyai tekanan uap paling rendah:
A. Air, H2O
B. Hidrogenperoksida, H2O2
C. Etanol, CH3CH2OH
D. Aseton, CH2CO-CH2
E. Asam asetat, CH3COOH
(OSK 2016)
37. Dibandingkan dengan air murni, larutan NaCl 0,1 mol/L mempunyai:
A. Ph lebih tinggi
B. Daya hantar listrik lebih rendah
C. Titik didih lebih rendah
D. Titik beku lebih rendah
E. Tekanan uap lebih tinggi
(OSK 2016)
-11
38. Hasil kali kelarutan MgF2 dalam air murni adalah 7,4 × 10 . Hasil kali kelarutan
MgF2 dalam larutan NaF 0,1 M adalah ....
A. 7,4 × 10-9 M
B. 7,4 × 10-3 M
C. 7,4 × 10-15 M
D. 2,6 × 10-4 M
E. 2,6 × 10-9 M
(OSK 2020)
39. Kelarutan molar magnesium hidroksida (Ksp = 8 x 10-12) dalam suatu larutan
penyangga dengan pH = 11 adalah ....
A. 1,7 x 10-4 M
B. 1,0 x 10-11 M
C. 8,0 x 10-12 M
D. 8,0 x 10-9 M
E. 8,0 x 10-6 M
(OSK 2020 dan 2019)
40. Konsentrasi I- minimum yang diperlukan untuk mengendapkan ion Ag + dalam suatu
larutan yang mengandung campuran ion Ag+ (0,1 M) dan Pb2+ (0,1 M) adalah
(Diketahui Ksp AgI = 8,3 x 10-17 dan Ksp PbI2 = 7,9 x 10-9)
A. 8,30 x 10-16 M
B. 9,11 x 10-9 M
C. 7,90 x 10-8 M
D. 2,80 x 10-4 M
E. 1,99 x 10-3 M
(OSK 2019)
41. Di antara senyawa berikut ini yang kelarutannya paling besar di dalam air adalah
A. MnS , Ksp = 2,3 × 10-13
B. CoCO3 , Ksp = 1,0 × 10-10
C. Fe(OH)2 , Ksp = 7,9 × 10-16
D. Ag2CrO4 , Ksp = 1,2 × 10-12
E. Al(OH)3 , Ksp = 1,2 × 10-33
(OSK 2018)
42. Diketahui: Ksp CdS = 3,6 x 10-29 ; Ksp ZnS = 1,1 x 10 -21. Tetapan kesetimbangan
reaksi berikut: CdS(s) + Zn2+(aq) ⇌ ZnS(s) + Cd2+(aq) adalah
A. 3,3 x 10-8
B. 2,7 x 10–4
C. 4,2 x 105
D. 2,5 x 1049
E. 3,1 x 107
(OSK 2017)
43. Dalam fotografi, padatan AgBr yang tersisa dilarutkan dalam larutan Na 2S2O3. Ion
Ag+ bereaksi dengan ion S2O32- membentuk senyawa kompleks[Ag(S2O3)2]3-, dengan
persamaan reaksi sebagai berikut :
AgBr (s) ⇌ Ag+ (aq) + Br-(aq) Ksp = 5,4 x 10-13
Ag+ (aq) + 2 S2O32- (aq) ⇌ [Ag(S2O3)2]3-(aq) Kf = 2,0 x 1013
Jumlah padatan AgBr yang dapat larut dalam 125 mL larutan Na2S2O3 1,20 M adalah
A. 7,14 g
B. 12,22 g
C. 14,08 g
D. 16,72 g
E. 40,65 g
(OSK 2015)
KESETIMBANGAN KIMIA
46. Dalam suatu ruang tertutup pada suhu tertentu terdapat 0,02 mol gas N 2; 0,06 mol gas
H2 dan 0,05 mol gas NH3 dalam keadaan setimbang. Jika ke dalam ruang dimasukkan
0,1 mol Cr2O3 sebagai katalis, maka:
A. Jumlah mol N2 menjadi kurang dari 0,02
47. Pada temperatur tetap, perbandingan konsentrasi gas-gas SO2 : SO3 dalam
kesetimbangan reaksi 2SO2 (g) + O2 (g) ⇌ 2SO3 (g), akan berbanding lurus dengan
A. [O2] –2
B. [O2] –1/2
C. [O2]0
D. [O2]1/2
E. [O2]2
(OSK 2017)
48. Diketahui bahwa H2S adalah asam yang lebih kuat daripada HCN. (H 2S: Ka1 = 1,0 x
10-7; Ka2 = 1,3 x 10-13; Ka HCN = 6,0 x 10-10). Tentukanlah, bila memungkinkan, ke
arah manakah kesetimbangan berikut berada: HCN(aq) + HS-(aq) ⇌ CN-(aq) +
H2S(aq)
A. Kesetimbangan mengarah ke kiri
49. Dari reaksi reaksi kesetimbangan dibawah ini, manakah yang pada temperatur
konstan bila tekanannya bertambah tidak merubah konsentrasi reaktan dan produk?
A. N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
B. 2N2(g) + O2(g) ⇌ 2N2O(g)
C. N2(g) + 2O2(g) ⇌ 2NO2(g)
D. N2O4 (g) ⇌ 2NO2 (g)
E. N2(g) + O2(g) ⇌ 2NO(g)
(OSK 2016)
50. Dua gas diatom, X2 dan Y2 bereaksi sesuai persamaan berikut : X2(g) + Y2(g)
2XY(g). Suatu campuran X2 dan Y2 masing masing mengandung 0,5 mol dan
dipanaskan dalam wadah tertutup hingga reaksi mencapai kesetimbangan. Grafik
berikut ini menunjukkan hubungan antara jumlah mol masing-masing gas dan
perubahan waktu.
Berdasarkan grafik diatas, berapa nilai konstanta kesetimbangan, Kc, untuk reaksi ini?
A. 1,5
B. 3
C. 9
D. 12
E. 18
(OSK 2016)
(OSK 2015)
52. Dalam suatu wadah tertutup yang suhunya 25 oC, sejumlah ammonium karbamat
(N2H6CO2) menyublim dan terdisosiasi menjadi ammoniak (NH 3) serta
karbondioksida (CO2) sesuai persamaan reaksi berikut:
N2H6CO2 (s) ⇌ 2 NH3 (g) + CO2 (g).
Setelah didiamkan beberapa lama, terjadi kesetimbangan dengan tekanan total gas
sebesar 0,116 atm. Nilai Kp untuk reaksi tersebut adalah :
A. 4,20 x 10-3
B. 2,99 x 10-3
C. 4, 64 x 10-4
D. 3,40 x 10-4
E. 2,31 x 10-4
(OSK 2015)
IKATAN KIMIA
53. Berdasarakan geometri molekulnya, di antara ion atau molekul berikut yang
mempunyai momen dipol paling besar adalah ....
A. NO3-
B. SO2
C. SiH4
D. BF4-
E. PCl5
(OSK 2020)
54. Di antara kelompok senyawa berikut ini, yang merupakan senyawa ionik adalah....
(OSK 2020)
55. Berdasarkan teori VSEPR, pasangan molekul/ion yang memiliki geometri segiempat
planar adalah
(OSK 2018)
56. Di antara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling
tinggi adalah
A. CH3CH2CH2CH2CH2CH3
B. CH3CH2CH3
C. CH3CH2C(CH2)4CH3
D. CH3CH2CH2CH3
E. CH3 (CH2)3CH3
(OSK 2017)
57. Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antarmolekul yang harus diputuskan
adalah
A. Gaya ion-ion
B. Ikatan-Hidrogen
C. Gaya ion-dipol
D. Gaya ion-ion dan ikatan-Hidrogen
E. Dipol-dipol
(OSK 2017)
58. Di antara padatan berikut ini, yang memiliki interaksi antar molekul hanya melalui
gaya van der Waals adalah
A. CO2
B. SiO2
C. Cu
D. MgO
E. CH3CH2OH
(OSK 2017)
59. Berikut ini, kelompok mana yang hanya mengandung molekul ikatan kovalen?
A. Al, O3, As4
B. BCl3, SiCl4, PCl3
C. Cl2, NaCl, H2O
D. I2, H2S, NaI
E. NH4Br, N2H4, HBr
(OSK 2017)
60. Dari senyawa berikut ini, manakah yang kelompok zat mengandung ikatan hidrogen?
A. NH4Cl(s); NH3(l); HNO3(l)
B. NH3(l) , CH3NH2 (l) dan HNO3(l)
C. NH4Cl(s); CH3NH2 (l) dan HNO3(l)
D. NH4Cl(s) dan NH3(l)
E. NH4Cl(s) dan CH3NH2 (l)
(OSK 2017)
STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR
61. Di antara serial bilangan kuantum berikut, yang menjelaskan orbital 4f adalah
A. n = 2, l = 0, ml = 0
B. n = 3, l = 1, ml = -1
C. n = 3, l = 2, ml = -1
D. n = 4, l = 2, ml = +1
E. n = 4, l = 3, ml = +2
(OSK 2020)
62. Di antara unsur berikut yang memiliki ion dengan muatan +2 dengan konfigurasi
elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 adalah
A. K
B. Si
C. Zn
D. Ca
E. Ge
(OSK 2018)
63. Rumus molekul suatu garam adalah XCl2. Ion X dalam garam ini mempunyai 27
elektron, maka logam X adalah
A. Ni
B. Co
C. Fe
D. Cu
E. Zn
(OSK 2018)
64. Di antara konfigurasi elektron berikut yang menunjukkan unsur logam adalah
65. Perhatikanlah unsur unsur dalam susunan berkala yang terdapat dalam perioda ke 2
dari blok-p. Energi ionisasi pertama dari unsur unsur ini adalah:
A. Naik dari B ke Ne
B. Turun dari B ke Ne
66. Berikut ini mengenai radius ion, berturut turut: F -, N-3 , P-3, S-2 . Urut urutan yang
benar mengenai radius ion tersebut adalah:
A. Radius F- > N-3 > P-3 > S-
B. Radius S-2 > P-3 > N-3 >F-
C. Radius P-3 > N-3 > S-2 > F-
D. Radius P-3 > S-2 >N-3 > F-
E. Radius N-3 >S-2 > F- > P-3
(OSK 2016)
SENYAWA KARBON
67. Jumlah isomer C2H2Cl2 yang termasuk isomer geometri cis-trans adalah
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
(OSK 2019)
A. 2,4-dimetil-2-pentenon
B. 2,5-dimetilsiklopenten-3-on
C. 3,5-dimetilsiklopent-2-enon
D. 2,4-dimetilsiklopent-2-enon
E. 2-metil-5-metilsiklopent-2-enon
(OSK 2019)
69. Semua senyawa berikut adalah isomer dari siklopentanon, kecuali
A. 2-metil siklobutanon
B. 2-etil sikopropanon
C. 2,3-dimetil siklopropena
D. Metil-siklobutil-eter
E. 1-pentena-3-on
(OSK 2018)
70. Konformasi Newman yang benar untuk senyawa di bawah ini adalah
A. Gauche-2-metil pentana
B. Gauche-3-metil pentana
C. Eclips-4-metil heksana
D. Trans-2-metil heksana
E. Trans-3-metil heksana
(OSK 2018)
71. Produk yang dihasilkan jika 4-metil-2-heksena direaksikan dengan Cl2 dengan adanya
sinar UV adalah
A. 5-kloro-3-metil-1-heksena
B. 4-kloro-3-metil-2-heksena
C. 5-kloro-4-metil-2-heksena
D. 2,3-dikloro-4-metil-2-heksena
E. 4-kloro-4-metil-2-heksena
(OSK 2018)
72. Di antara kelompok senyawa berikut yang termasuk aldehida, asam, dan alkohol
(tidak perlu berurutan) adalah
A. HCO2H, CH3CO2CH3, CH3CH2OH
B. H2CO, CH3CH2OH, CH3CO2CH3
C. CH3CO2H, CH3OH, CH3CH2OCH3
D. H2CO, CH3CO2H, CH3CHO
E. H2CO, CH3CO2H, CH3CH2OH
(OSK 2017)
73. Di antara kelima senyawa organik di bawah ini yang paling benar tatanamanya secara
IUPAC adalah
A. 2-bromo-4-hidroksi-4-pentena
B. 2-metil-1-pentena-4-ol
C. 2-kloro-1,3-sikloheksadiena
D. 2-metil-2-heksena-4-ol
E. 5-metil,-sikloheksena-1-ol
(OSK 2017)
74. Semua senyawa berikut ini mempunyai rumus molekul C 4H10O dan merupakan
isomer. Yang bukan isomer C4H10O adalah
A. Butanon
B. Di etil eter
D. 1-butanol
E. 2-metil-2-propanol
(OSK 2017)
75. Jika senyawa sikloheksena direaksikan dengan (Br2, hʋ) sebagaimana skema berikut:
maka bromida dapat masuk pada posisi nomor
A. Pada nomor 1 dan 6
B. Pada nomor 2 dan 3
C. Pada nomor 2 atau 5
D. Pada nomor 3 dan 4
E. Hanya 4
(OSK 2017)
76. Apa nama dari senyawa alkena berikut sesuai dengan aturan IUPAC ?
A. trans-3-isopropil-3-pentenol
B. cis-3-isopropil-3-pentenol
C. trans-3-dimetiletana-3-pentenol
D. (Z)-3-isopropil-3-penten-1-ol
E. (E)-3-isopropil-3-pentena-1-ol
(OSK 2016)
78. Dalam kimia organik, kesetabilan suatu senyawa sangat ditentukan oleh adanya
substituen. Dari keempat isomer berikut, urutan kestabilan, dari yang paling tidak
stabil sampai yang paling stabil, adalah:
A. Hanya I
B. I dan IV
C. II dan III
D. I dan III
E. Hanya II
(OSK 2016)
80. Jenis reaksi yang paling tepat untuk reaksi di bawah ini adalah
A. Adisi elektrofilik
D. Adisi nukleofilik
E. Substitusi nukleofilik
(OSK 2018)
81. Reaksi substitusi nukleofilik dengan nukleofil ion metoksida (CH3O-) dapat
berlangsung pada senyawa-senyawa berikut, kecuali
JAWABAN B
(OSK 2008)
82. Senyawa DDT sejak tahun 1945 sampai dengan 1980 banyak digunakan sebagai
pembasmi insektida penyebab penyakit malaria. Di antara pernyataan mengenai DDT
di bawah ini yang benar adalah
84. Produk minor yang penting dari reaksi antara natrium sianida dengan 2-iodopentana
dalam aseton anhidrat adalah
A. 1-pentena
B. 2-pentena
C. 2-pentanol
D. 2-pentanon
E. 4,5-dimetiloktana
(OSK 2019)
85. Suatu senyawa Y dapat menghilangkan warna brom jika ditambahkan dengan
Br2/CCl4. Senyawa Y tersebut adalah
A. Benzena
B. Sikloheksana
C. Metil benzena
D. Pentana
E. Pentena
(OSK 2019)
86. Senyawa trikloroetena banyak dipakai sebagai bahan pembersih. Di antara pereaksi
berikut yang dapat bereaksi dengan trikloroetena menghasilkan produk khiral adalah
A. H2
B. Br2
C. HCl
D. NaOH
E. NaCN
(OSK 2019)
87. Sebanyak 1,5 mL sampel larutan asam sulfat dari suatu baterai mobil dititrasi dengan
23,7 mL larutan NaOH 1,47 M menggunakan indikator fenolftalein untuk
menentukan titik akhir titrasi. Konsentrasi (dalam satuan molaritas) sampel larutan
asam sulfat tersebut adalah
A. 0,36 M
B. 3,15 M
C. 6,30 M
D. 11,6 M
E. 23,2 M
(OSK 2019)
88. Volume larutan H3PO4 0,1 M yang tepat bereaksi dengan larutan 50 mL Ba(OH) 2 0,25
M adalah
A. 50 mL
B. 83,3 mL
C. 125 mL
D. 150 mL
E. 250 mL
(OSK 2017)
PERHITUNGAN KIMIA DAN KONSEP MOL
89. Massa CaCl2 yang dibutuhkan untuk membuat 500 mL larutan CaCl2 yang
konsentrasinya 0,200 M adalah ....
A. 0,100 g
B. 0,200 g
C. 5,55 g
D. 11,1 g
E. 22,2 g
(OSK 2020)
90. Di laboratorium, gas klor dapat dibuat dari reaksi antara HCl dengan MnO2.
Persamaan reaksi setara adalah: MnO2(s) + 4HCl(aq) → Cl2(g) + MnCl2(aq) +
2H2O(l) . Bila reaksi berlangsung sempurna, massa larutan HCl pekat (36,0% massa)
yang diperlukan untuk menghasilkan Cl2 sebanyak 2,50 g adalah
A. 5,2 g
B. 9,6 g
C. 14,3 g
D. 19,4 g
E. 26,4 g
(OSK 2019)
91. Dari persamaan reaksi berikut ini: SnO2(s) + 2H2(g) g Sn(s) + 2H2O(l) Volume gas
hidrogen (diukur pada 1 atm dan 273 K) yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna
dengan 2,00 g SnO2 adalah
A. 13,33 mL
B. 26,5 mL
C. 145 mL
D. 298 mL
E. 595 mL
(OSK 2019)
92. Suatu sampel gas sebanyak 0,238 g dalam 100 mL wadah pada temperatur 14 oC
memberikan tekanan sebesar 600 mmHg. Gas tersebut adalah
A. Nitrogen
B. Argon
C. Klor
D. Xenon
E. Kripton
(OSK 2019)
LAJU REAKSI
93. Reaksi antara gas NO dan gas O2 menghasilkan gas NO2 adalah reaksi orde kedua
terhadap gas NO, dan orde pertama terhadap gas O2. Jika konsentrasi kedua reaktan
dinaikkan dua kali, maka peningkatan laju reaksi adalah
A. 1,0 x 10-7
B. 1,3 x 10-7
C. 2,0 x 10-7
D. 3,0 x10-7
E. 4,5 x 10-7
(OSK 2019)
96. Untuk reaksi fasa gas 3H2 + N2 → 2NH3, maka laju hilangnya H2 dibandingkan
terhadap laju pembentukan NH3 adalah
97. Sebanyak 2 gram sampel gas hidrogen (11H) pada temperatur T dan volume V
2
memberikan tekanan P. Gas deuterium, 1 H, adalah suatu isotop dari hidrogen.
Berikut ini, kondisi manakah yang juga akan memberikan tekanan sebesar P pada
temperatur T yang sama?
A. 2 g deuterium volume V
B. 4 g deuterium volume V/2
C. Campuran 1 g hidrogen dan 2 g deuterium dengan total volume V
D. Campuran 2 g hidrogen dan 1 g deuterium dengan total volume 2V
E. Campuran 2 g hidrogen dan 2 g deuterium dengan total volume 2V
(OSK 2016)
98. Berikut ini adalah alur nilai PV/RT terhadap P, untuk gas ideal dan gas non-ideal.
P adalah tekanan gas, V adalah volume gas, R adalah tetapan gas ideal dan T adalah
temperatur. Dari gas gas berikut ini, manakah yang menunjukkan deviasi
(penyimpangan) paling besar dari sifat gas ideal?
A. Helium
B. Nitrogen
C. Metana
D. Etena
E. Ammonia
(OSK 2016)
99. Larutan 0,2 M natrium klorobenzoat (C7H4ClO2Na) memiliki pH 8,65. pH larutan 0,2
M asam klorobenzoat (C7H5ClO2) adalah
A. 5,35
B. 8,65
C. 2,35
D. 3,45
E. 3,25
(OSK 2019)
100. Suatu larutan penyangga (buffer) yang dibuat dengan cara mencampurkan NH3
dan NH4Cl mempunyai pH 10. Di antara prosedur berikut yang dapat digunakan
untuk menurunkan pH larutan buffer tersebut adalah
A. Hanya 1
B. Hanya 2
C. Hanya 3
D. Hanya 1 dan 3
E. Hanya 2 dan 3
(OSK 2019)
101. Kelarutan molar magnesium hidroksida (Ksp = 8 x 10-12) dalam suatu larutan
penyangga dengan pH = 11 adalah
A. 1,7 x 10-4 M
B. 1,0 x 10-11 M
C. 8,0 x 10-12 M
D. 8,0 x 10-9 M
E. 8,0 x 10-6 M
(OSK 2019)
102. Di antara larutan garam dengan konsentrasi 0,1 M berikut yang memberikan
nilai pH paling tinggi adalah
A. NaCl
B. NaNO3
C. NaClO4
D. NaHSO4
E. NaHCO3
(OSK 2018)
104. Diketahui nilai Kb NH3 = 1,8 x 10-5 dan Ka HC2H3O2 = 1,8 x 10-5. Nilai pH
dari larutan amonium asetat, NH4C2H3O2 0,065 M adalah
A. 1,19
B. 2,96
C. 7,00
D. 11,06
E. 12,81
(OSK 2018)
105. Di antara asam asam berikut ini yang mempunyai basa konjugasi paling kuat
adalah
A. Asam Askorbat, Ka = 8,0 x 10-5
B. Asam Benzoat, Ka = 6,5 x 10-5
C. Asam 3-chlorobenzoat, Ka = 1,5 x 10-4
D. Asam 2-hidroksibenzoat, Ka = 1,1 x 10-3
E. Asam Chloroasetat, Ka = 1,4 x 10-3
(OSK 2017)
106. Jika anda mencampurkan natrium hidroksida, NaOH, dan asam asetat,
CH3CO2H dalam jumlah molar yang sama, maka spesi utama yang terdapat dalam
larutan yang dihasilkan adalah (Diketahui: Ka CH3CO2H = 2 x10-5)
A. Na+, CH3CO2-, OH-, dan H2O
108. Pada 0oC, konstanta produk ion dari air, Kw = 1,2 x 10 -15. Nilai keasaman
(PH) dari air murni pada 0oC yaitu :
A. 7,00
B. 6,88
C. 7,56
D. 7,46
E. 7,64
(OSK 2016)
109. Bila 100 mL larutan 0,100 M KOH dicampurkan dengan 100 mL larutan yang
mengandung HCl 0,075 M dan asam asetat (CH3COOH) 0,050 M maka larutan yang
terbentuk mengandung spesi spesi:
A. K+, Cl-, CH3COO-, CH3COOH
B. Cl-, CH3COO-, CH3COOH, dan H+
C. CH3COOH, CH3COO-, OH- dan H+
D. K+, Cl-, CH3COOH dan H+
E. K+, Cl-, CH3COO-, CH3COOH, OH- dan H+
(OSK 2016)
111. Bila anda membuat larutan asam lemah sperti Tabel dibawah ini dengan
molaritas yang sama, maka yang akan memberikan pH paling kecil adalah:
(OSK 2016)
112. Di dalam pelarut air, HCN adalah asam lemah (Ka= 6,2 x 10-10), sedangkan
NH3 adalah basa lemah (Kb = 1,8 x 10-5). Sifat larutan 1,0 M NH4CN adalah
A. Asam kuat
B. Basa kuat
C. Netral
D. Asam lemah
E. Basa lemah
(OSK 2019)