Anda di halaman 1dari 14

GELOMBANG BUNYI DAN CAHAYA

A. Pendahuluan
Gelombang bunyi tergolong gelombang mekanik karena membutuhkan medium untuk merambat
dan juga tergolong gelombang longitudinal karena gelombangnya searah dengan arah rambat.
Klasifikasi gelombang bunyi berdasarkan frekuensinya terdiri dari:
1. Infrasonik, bunyi dengan frekuensi <20 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh hewan seperti
jangkrik, laba-laba, dan gajah.
2. Audiosonik, bunyi dengan frekuensi 20-20.000 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh manusia dan
kebanyakan hewan lainnya.
3. Ultrasonik, bunyi dengan frekuensi >20.000 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh hewan seperti
kelelawar dan lumba-lumba.

Bunyi dapat didengar manusia karena:


1. Adanya sumber bunyi.
2. Adanya medium rambat bunyi.
3. Bunyi tergolong audiosonik.

Sifat-Sifat gelombang bunyi:


1. Refleksi
2. Refraksi
3. Difraksi
4. Interferensi
B. Cepat Rambat Bunyi
1. Cepat rambat bunyi secara umum dapat dihitung:
𝒔
𝒗=
𝒕

𝑣 = cepat rambat bunyi (m/s)


𝑠 = jarak tempuh (m)
𝑡 = waktu (s)
2. Cepat rambat bunyi pada zat padat:

𝑬
𝒗=√
𝝆

𝐸 = modulus Young (Pa)


𝜌 = massa jenis benda (kg/m3)
3. Cepat rambat bunyi pada zat cair:

𝜷
𝒗=√
𝝆

𝛽 = modulus Bulk (Pa)


𝜌 = massa jenis zat cair (kg/m3)
4. Cepat rambat bunyi pada gas:

𝜸𝑹𝑻
𝒗=√
𝑴𝒓

𝛾 = tetapan Laplace
𝑅 = tetapan gas ideal (8,314 J/mol K)
𝑇 = suhu mutlak (K)
𝑀𝑟 = massa molekul relatif (kg/mol)
C. Efek Doppler
Efek doppler merupakan perubahan frekuensi atau panjang gelombang sumber gelombang yang
diterima pengamat karena adanya gerak relatif di antara keduanya.

𝒗 ± 𝒗𝒑
𝒇𝒑 = 𝒇
𝒗 ± 𝒗𝒔 𝒔

𝑓𝑝 = frekuensi pendengar (Hz)


𝑓𝑠 = frekuensi sumber (Hz)
𝑣𝑝 = kecepatan pendengar (m/s)
𝑣𝑠 = kecepatan sumber (m/s)
𝑣 = cepat rambat bunyi (m/s)
𝑣𝑝 bernilai + jika pendengar mendekati sumber bunyi.
𝑣𝑠 bernilai + jika sumber menjauhi pendengar.
Persamaan efek Doppler dengan tidak mengabaikan kecepatan angin:

(𝒗 ± 𝒗𝒘 ) ± 𝒗𝒑
𝒇𝒑 = 𝒇
(𝒗 ± 𝒗𝒘 ) ± 𝒗𝒔 𝒔

𝑣𝑤 = kecepatan angin (m/s)


𝑣𝑤 bernilai + jika arah angin searah dengan arah rambat bunyi
D. Dawai
Gitar dan harpa termasuk alat musik petik. Petikan harus tepat sehingga menghasilkan nada yang
diinginkan. Jika senar pada dawai dipetik (digetarkan), gelombang transversal yang menjalar pada
senar akan dipantulkan oleh kedua ujung terikatnya. Pada frekuensi tertentu akan dihasilkan pola-
pola gelombang stasioner. Frekuensi yang menghasilkan pola-pola ini disebut frekuensi alami atau
nada harmonik dawai.

Gelombang nada dasar dawai, Gelombang nada atas pertama pada dawai, Gelombang nada atas
kedua pada dawai.

𝒏+𝟏 𝟐𝑳 𝒗
𝑳= 𝝀𝒏 𝝀𝒏 = 𝒇𝒐 =
𝟐 𝒏+𝟏 𝟐𝑳

𝒗 (𝒏 + 𝟏)𝒗
𝒇𝒏 = = = (𝒏 + 𝟏)𝒇𝒐 𝑭 𝑭𝑳 𝑭
𝝀𝒏 𝟐𝑳 𝒗=√ =√ =√
𝝁 𝒎 𝝆𝑨

𝐿 = panjang dawai (m)


𝜆𝑛 = panjang gelombang (m)
𝑓𝑜 = frekuensi dasar (Hz)
𝑓𝑛 = frekuensi ke-n (Hz)
𝑣 = cepat rambat gelombang bunyi pada dawai (m/s)
𝐹 = tegangan dawai (N)
𝜇 = massa per satuan panjang dawai (kg/m)
𝑚 = massa dawai (kg)
𝜌 = massa jenis bahan dawai (kg/m3)
𝐴 = luas permukaan dawai (m2)
𝑛 = 0 untuk nada dasar,
= 1 untuk nada atas pertama (harmonik kedua)
E. Pipa Organa
Seruling dan terompet merupakan contoh alat musik yang menerapkan prinsip pipa organa.
Pipa organa merupakan alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber bunyi.
1. Pipa organa terbuka
Pipa organa terbuka memiliki ujung yang berhubungan dengan udara luar, contohnya flute dan
rekorder.
Frekuensi nada dasar (𝑓𝑜 ) pipa organa terbuka:

𝒗
𝒇𝒐 =
𝟐𝑳

Frekuensi nada atas pertama (𝑓1), kedua (𝑓2) dst. dapat dihitung:

𝒇𝒏 = (𝒏 + 𝟏)𝒇𝒐

Jumlah simpul tiap frekuensi nada adalah 𝑛 + 1, sedangkan jumlah perut tiap frekuensi nada
adalah 𝑛 + 2.

𝒏+𝟏
𝑳= 𝝀𝒏
𝟐

2. Pipa organa tertutup


Pipa organa tertutup memiliki ujung yang tidak berhubungan dengan udara luar, contohnya
klarinet.
Frekuensi nada dasar (𝑓𝑜 ) pipa organa tertutup:

𝒗
𝒇𝒐 =
𝟒𝑳

Frekuensi nada atas pertama (𝑓1), kedua (𝑓2) dst. dapat dihitung:

𝒇𝒏 = (𝟐𝒏 + 𝟏)𝒇𝒐

Jumlah simpul dan perut tiap frekuensi nada adalah 𝑛 + 1.

𝟐𝒏 + 𝟏
𝑳= 𝝀𝒏
𝟒

Tinggi nada ditentukan oleh frekuensi, sedangkan kuat nada ditentukan oleh amplitudo.
F. Intensitas dan Taraf Intensitas Bunyi
Intensitas gelombang bunyi adalah daya gelombang yang dipindahkan melalui bidang seluas satu
satuan yang tegak lurus dengan arah rambat gelombang.

𝑷
𝑰=
𝑨

𝐼 = intensitas bunyi (W/m2)


𝑃 = daya gelombang (Watt)
𝐴 = luas permukaan sumber (m2)
Persamaan jarak gelombang dari sumbernya terhadap amplitudo dan intensitas bunyi:
𝒓𝟏 𝒂 𝟐 𝒓𝟏 𝟐 𝑰𝟐
= ( ) =
𝒓𝟐 𝒂 𝟏 𝒓𝟐 𝑰𝟏
𝑎 = amplitudo (m)
𝑟 = jarak ke sumber (m)
𝐼 = Intensitas bunyi (W/m2)
Taraf intensitas bunyi adalah 10 kali logaritma perbandingan intensitas bunyi dengan intensitas
ambang bunyi (intensitas terendah).

𝑰
𝑻𝑰 = 𝟏𝟎 𝒍𝒐𝒈
𝑰𝒐

𝑇𝐼 = taraf intensitas bunyi (dB)


𝐼 = intensitas bunyi (W/m2)
𝐼𝑜 = intensitas ambang bunyi (10-12 W/m2)
Gabungan sumber bunyi dengan taraf intensitas bunyi identik memiliki hubungan:

𝑻𝑰𝒏 = 𝑻𝑰𝟏 + 𝟏𝟎 𝒍𝒐𝒈 𝒏

𝑇𝐼𝑛 = taraf intensitas n buah sumber bunyi identik (dB)


𝑇𝐼1 = taraf intensitas sebuah sumber bunyi (dB)
𝑛 = jumlah sumber bunyi
Hubungan taraf intensitas bunyi dua sumber bunyi yang berbeda jarak:

𝒓𝟐 𝟐
𝑻𝑰𝟐 = 𝑻𝑰𝟏 + 𝟏𝟎 𝒍𝒐𝒈 ( )
𝒓𝟏
𝑇𝐼2 = taraf intensitas bunyi di titik 𝑟2 (dB)
𝑇𝐼1 = taraf intensitas bunyi di titik 𝑟1 (dB)
𝑟2 = jarak sumber bunyi dengan lokasi deteksi bunyi 2 (m)
𝑟1 = jarak sumber bunyi dengan lokasi deteksi bunyi 1 (m)
G. Pelayangan Bunyi
Pelayangan bunyi merupakan interferensi dua bunyi beramplitudo sama namun berbeda frekuensi
sedikit. Pelayangan bunyi membentuk interferensi konstruktif-destruktif yang disebut layangan.
1 pelayangan = keras – lemah – keras, atau
= lemah – keras – lemah
Banyaknya pelayangan setiap sekon atau frekuensi layangan 𝑓𝑝 yaitu:

𝒇𝒑 = 𝒇 𝟏 − 𝒇 𝟐

𝑓𝑝 = frekuensi pelayangan (banyaknya pelayangan/sekon)


𝑓1 = frekuensi pelayangan 𝑦1 (Hz)
𝑓2 = frekuensi pelayangan 𝑦2 (Hz)
H. Resonansi
Resonansi merupakan peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh benda lain
yang bergetar dengan frekuensi yang sama. Resonansi bunyi pada kolom udara dapat
menghasilkan bunyi nyaring. Panjang kolom udara saat terjadi resonansi ke-n dirumuskan
sebagai berikut:

𝟏
𝑳𝒏 = (𝟐𝒏 − 𝟏) 𝝀
𝟒

𝐿𝑛 = panjang kolom udara (m)


𝜆 = panjang gelombang (m)
𝑛 = 1, 2, 3, …

Contoh Soal

1. Sebuah mesin saat dihidupkan memiliki taraf intensitas bunyi sebesar 35 dB. Jika
sepuluh mesin dihidupkan bersama-sama, hitunglah taraf intensitas bunyinya!
Diket : 𝑇𝐼1 = 35 𝑑𝐵
𝑛 = 10
Dit : 𝑇𝐼10 ?

Jwb : 𝑇𝐼𝑛 = 𝑇𝐼1 + 10 𝑙𝑜𝑔 𝑛


𝑇𝐼10 = 35 + 10 𝑙𝑜𝑔 10 = 35 + 10(1) = 45 𝑑𝐵

2. Pipa organa tertutup sepanjang 15 cm menghasilkan nada dasar sama dengan frekuensi
dawai nada atas pertama. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s dan cepat rambat
gelombang transversal pada dawai 425 m/s, dawai tersebut sepanjang …
Diket : 𝐿𝑝𝑖𝑝𝑎 = 15 𝑐𝑚 = 0,15 𝑚
𝑓0 = 𝑓1
𝑣 = 340 𝑚/𝑠
𝑣𝑑𝑎𝑤𝑎𝑖 = 425 𝑚/𝑠
Dit : 𝐿𝑑𝑎𝑤𝑎𝑖 ?
Jwb : 𝑓0 = 𝑓1 𝑑𝑎𝑤𝑎𝑖
𝑣 (𝑛+1)
= 2𝐿 𝑣𝑑𝑎𝑤𝑎𝑖
4𝐿𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑑𝑎𝑤𝑎𝑖

340 (1+1)
= 2𝐿 425
4(0,15) 𝑑𝑎𝑤𝑎𝑖

340 2
= 2𝐿 425
0,6 𝑑𝑎𝑤𝑎𝑖

340 425
=𝐿
0,6 𝑑𝑎𝑤𝑎𝑖

425(0,6)
𝐿𝑑𝑎𝑤𝑎𝑖 = = 0,75 𝑚
340

3. Sebuah bus bergerak mendekati mobil dengan kecepatan 72 km/jam membunyikan


klakson dengan frekuensi 480 Hz. Sementara itu, pengendara mobil menjauhi bus
dengan kecepatan 108 km/jam. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, frekuensi yang
didengar pengendara mobil sebesar …
Diket : 𝑣𝑠 = 72 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚 = 20 𝑚/𝑠
𝑓𝑠 = 480 𝐻𝑧
𝑣𝑝 = 108 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚 = 30 𝑚/𝑠
𝑣 = 340 𝑚/𝑠
Dit : 𝑓𝑝 ?
𝑣−𝑣𝑝 340−30 310
Jwb : 𝑓𝑝 = 𝑓 = 340−20 480 = 320 480 = 465 𝐻𝑧
𝑣−𝑣𝑠 𝑠

4. Garpu tala dengan frekuensi 425 Hz dipukul sehingga menghasilkan bunyi. Bunyi
tersebut merambat melalui kolom udara pada tabung yang berisi air. Jika kecepatan
bunyi di udara 340 m/s, hitunglah panjang kolom udara pada tabung agar terjadi
resonansi kedua!
Diket : 𝑓 = 425 𝐻𝑧
𝑣 = 340 𝑚/𝑠
Dit : 𝐿2 ?
𝑣 340
Jwb : 𝜆 = 𝑓 = 425 = 0,8 𝑚
1
𝐿𝑛 = (2𝑛 − 1) 4 𝜆
1
𝐿2 = (2(2) − 1) 4 (0,8) = 3(0,2) = 0,6 𝑚

5. Mobil A mendekati pengamat diam dengan kecepatan 25 m/s sambil membunyikan


klakson berfrekuensi 504 Hz. Dalam waktu bersamaan, mobil B mendekati pengamat
diam dari arah yang berlawanan mobil A. Mobil B bergerak dengan kecepatan 20 m/s
dan membunyikan klakson berfrekuensi 544 Hz. Jika cepat rambat bunyi di udara
sebesar 340 m/s, berapakah frekuensi pelayangan yang didengan pengamat diam?
Diket : 𝑣𝑠𝐴 = 25 𝑚/𝑠
𝑓𝑠𝐴 = 504 𝐻𝑧
𝑣𝑠𝐵 = 20 𝑚/𝑠
𝑓𝑠𝐵 = 544 𝐻𝑧
𝑣𝑝 = 0
𝑣 = 340 𝑚/𝑠
Dit : 𝑓𝑃 ?
𝑣+𝑣𝑝 340 340
Jwb : 𝑓𝑝 𝐴 = 𝑣−𝑣𝑠 𝑓𝑠𝐴 = 340−25 504 = 315 (504) = 544 𝐻𝑧
𝐴
𝑣+𝑣𝑝 340 340
𝑓𝑝 𝐵 = 𝑣−𝑣𝑠 𝑓𝑠𝐵 = 340−20 544 = 320 (544) = 578 𝐻𝑧
𝐵

𝑓𝑃 = 𝑓𝑝 𝐵 − 𝑓𝑝 𝐴 = 578 − 544 = 34 𝐻𝑧
6. Seutas dawai sepanjang 100 cm dan bermassa 10 gram memiliki tegangan sebesar 64 N.
Hitunglah frekuensi nada atas kelima yang dihasilkan dawai!
Diket : 𝐿 = 100 𝑐𝑚 = 1 𝑚
𝑚 = 10 𝑔𝑟 = 0,01 𝑘𝑔
𝐹 = 64 𝑁
Dit : 𝑓5 ?
(𝑛+1) 𝐹𝐿
Jwb : 𝑓𝑛 = √
2𝐿 𝑚

(5+1) 64(1)
𝑓5 = √ 0,01 = 3√6.400 = 3(80) = 240 𝐻𝑧
2(1)
Latihan Soal
1. Sebuah mesin saat dihidupkan memiliki taraf intensitas bunyi sebesar 35 dB. Jika
sepuluh mesin dihidupkan bersama-sama, hitunglah taraf intensitas bunyinya!
Diket : 𝑇𝐼1 = 35 𝑑𝐵
𝑛 = 10
Dit : 𝑇𝐼10 ?

Jwb : 𝑇𝐼𝑛 = 𝑇𝐼1 + 10 𝑙𝑜𝑔 𝑛

𝑇𝐼10 = 35 + 10 𝑙𝑜𝑔 10 = 35 + 10(1) = 45 𝑑𝐵


2. Mobil A mendekati pengamat diam dengan kecepatan 25 m/s sambil membunyikan
klakson berfrekuensi 504 Hz. Dalam waktu bersamaan, mobil B mendekati pengamat
diam dari arah yang berlawanan mobil A. Mobil B bergerak dengan kecepatan 20 m/s
dan membunyikan klakson berfrekuensi 544 Hz. Jika cepat rambat bunyi di udara
sebesar 340 m/s, berapakah frekuensi pelayangan yang didengan pengamat diam?
Diket : 𝑣𝑠𝐴 = 25 𝑚/𝑠
𝑓𝑠𝐴 = 504 𝐻𝑧
𝑣𝑠𝐵 = 20 𝑚/𝑠
𝑓𝑠𝐵 = 544 𝐻𝑧
𝑣𝑝 = 0
𝑣 = 340 𝑚/𝑠
Dit : 𝑓𝑃 ?
𝑣+𝑣𝑝 340 340
Jwb : 𝑓𝑝 𝐴 = 𝑣−𝑣𝑠 𝑓𝑠𝐴 = 340−25 504 = 315 (504) = 544 𝐻𝑧
𝐴
𝑣+𝑣𝑝 340 340
𝑓𝑝 𝐵 = 𝑣−𝑣𝑠 𝑓𝑠𝐵 = 340−20 544 = 320 (544) = 578 𝐻𝑧
𝐵

𝑓𝑃 = 𝑓𝑝 𝐵 − 𝑓𝑝 𝐴 = 578 − 544 = 34 𝐻𝑧
3. Garpu tala dengan frekuensi 425 Hz dipukul sehingga menghasilkan bunyi. Bunyi
tersebut merambat melalui kolom udara pada tabung yang berisi air. Jika kecepatan
bunyi di udara 340 m/s, hitunglah panjang kolom udara pada tabung agar terjadi
resonansi kedua!
Diket : 𝑓 = 425 𝐻𝑧
𝑣 = 340 𝑚/𝑠
Dit : 𝐿2 ?
𝑣 340
Jwb : 𝜆 = 𝑓 = 425 = 0,8 𝑚
1
𝐿𝑛 = (2𝑛 − 1) 𝜆
4
1
𝐿2 = (2(2) − 1) 4 (0,8) = 3(0,2) = 0,6 𝑚
0,5
4. Sumber bunyi memiliki intensitas bunyi sebesar 0,45I saat diukur pada jarak m. Jika
𝜋
0,75
sumber bunyi diukur pada jarak m, intensitas sumber bunyi menjadi …
𝜋

Diket : 𝐼1 = 0,45 𝐼
0,5
𝑟1 = 𝑚
𝜋
0,75
𝑟2 = 𝑚
𝜋

Dit : 𝐼2 ?
𝑟 2 𝐼
Jwb : (𝑟1) = 𝐼2
2 1

0,5 2
𝜋 𝐼2
( 0,75 ) =
0,45 𝐼
𝜋

2 2 2 𝐼
(3) = 0,45 𝐼
4×0,45 𝐼
𝐼2 = = 0,2 𝐼
9

5. Sebuah sumber bunyi memiliki intensitas bunyi sebesar 10-4 W/m2. Jika intensitas
ambang bunyi 10-12 W/m2, taraf intensitas 100 sumber bunyi yang digunakan bersama
adalah …
Diket : 𝐼 = 10−4 𝑊/𝑚2
𝐼𝑜 = 10−12 𝑊/𝑚2
𝑛 = 100
Dit : 𝑇𝐼100 ?
Jwb : 𝑇𝐼100 = 𝑇𝐼1 + 10 log 𝑛
𝐼
𝑇𝐼100 = 10 log 𝐼 + 10 log 𝑛
0

10−4
𝑇𝐼100 = 10 log 10−12 + 10 log 100 = 80 + 20 = 100 𝑑𝐵

6. Pipa organa terbuka memiliki nada dasar 252 Hz saat cepat rambat bunyi di udara 324
m/s. Jika cepat rambat bunyi di udara 333 m/s, frekuensi nada atas kedua dari pipa
organa terbuka adalah …
Diket : 𝑓0 = 252 𝐻𝑧
𝑣0 = 324 𝑚/𝑠
𝑣2 = 333 𝑚/𝑠
Dit : 𝑓2 ?
(𝑛+1)𝑣
Jwb : 𝑓𝑛 = 2𝐿
𝑣
𝑓0 = 2𝐿
324
252 = 2𝐿

2𝐿 = 1,29
𝐿 = 0,65 𝑚
(𝑛+1)𝑣2 (2+1)333 999
𝑓2 = = = = 768,5 𝐻𝑧
2𝐿 2×0,65 1,3

7. Sebuah seruling dengan kolom udara terbuka pada kedua ujungnya memiliki nada atas
kedua dengan frekuensi 1.700 Hz. Jika kecepatan bunyi di udara 340 m/s, panjang
seruling adalah …
Diket : 𝑓2 = 1.700 𝐻𝑧
𝑣 = 340 𝑚/𝑠
Dit : 𝐿?
(𝑛+1)𝑣
Jwb : 𝑓𝑛 = 2𝐿
(𝑛+1)𝑣 (2+1)340 1.020
𝐿= = = 3.400 = 0,3 𝑚
2𝑓𝑛 2×1.700

8. Sumber bunyi bergerak relatif terhadap pendengar yang diam. Cepat rambat bunyi di
udara sebesar 340 m/s dan cepat rambat sumber bunyi sebesar 20 m/s. Perbandingan
frekuensi bunyi yang didengar saat sumber bunyi menjauh dan mendekat sebesar …
Diket : 𝑣 = 340 𝑚/𝑠
𝑣𝑠 = 20 𝑚/𝑠
Dit : 𝑓𝑝 𝑗𝑎𝑢ℎ ∶ 𝑓𝑝 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡?
𝑣±𝑣𝑝
Jwb : 𝑓𝑝 = 𝑓
𝑣±𝑣𝑠 𝑠
𝑣 340 34
𝑓𝑝 𝑗𝑎𝑢ℎ = 𝑣+𝑣 𝑓𝑠 = 𝑓 = 36 𝑓𝑠
𝑠 340+20 𝑠
𝑣 340 34
𝑓𝑝 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 = 𝑣−𝑣 𝑓𝑠 = 𝑓 = 32 𝑓𝑠
𝑠 340−20 𝑠
34
𝑓𝑝 𝑗𝑎𝑢ℎ 𝑓
36 𝑠
= 34
𝑓𝑝 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 𝑓
32 𝑠

𝑓𝑝 𝑗𝑎𝑢ℎ 32
= 36
𝑓𝑝 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡
9. Seutas dawai jika diberi tegangan 100 N dan digetarkan, frekuensi yang ditimbulkan
sebesar 𝑓𝑜 . Tegangan yang dibutuhkan agar dawai bergetar dengan frekuensi 3𝑓𝑜 adalah
… N.
Diket : 𝐹1 = 100 𝑁
𝑓1 = 𝑓0
𝑓2 = 3𝑓0
Dit : 𝐹2 ?
𝑣 1 𝐹
Jwb : 𝑓0 = 2𝐿 = 2𝐿 √𝜇

𝑓1 𝐹
= √𝐹1
𝑓2 2

𝑓0 100
=√𝐹
3𝑓0 2

1 100
=
9 𝐹2

𝐹2 = 900 𝑁
10. Sebuah pipa organa tertutup memiliki panjang 24 cm. Pada ujung pipa organa tersebut
didekati sumber bunyi dengan cepat rambat bunyi sebesar 352 m/s. Frekuensi nada atas
pertama sebesar …
Diket : 𝐿 = 24 𝑐𝑚 = 0,24 𝑚
𝑣 = 352 𝑚/𝑠
Dit : 𝑓1 ?
(2𝑛+1)𝑣
Jwb : 𝑓𝑛 = 4𝐿
(2(1)+1)352 1056
𝑓1 = = = 1.100 𝐻𝑧
4(0,24) 0,96

11. Seorang penonton pada lomba balap mobil mendengar bunyi (deru mobil) yang berbeda,
ketika mobil mendekat dan menjauh. Rata-rata mobil balap mengeluarkan bunyi 800 Hz.
Jika kecepatan bunyi di udara 340 m/s dan kecepatan mobil 20 m/s, maka frekuensi yang
di dengar saat mobil mendekat adalah …
Diket : 𝑓𝑠 = 800 𝐻𝑧
𝑣 = 340 𝑚/𝑠
𝑣𝑠 = 20 𝑚/𝑠
𝑣𝑝 = 0
Dit : 𝑓𝑝 ?
𝑣±𝑣𝑠
Jwb : 𝑓𝑝 = 𝑓
𝑣±𝑣𝑝 𝑠

𝑣 340
𝑓𝑝 = 𝑣−𝑣 𝑓𝑠 = 340−20 × 800 = 850 𝐻𝑧
𝑠

12. Seutas senar digetarkan sehingga menghasilkan frekuensi nada atas ketiga sebesar 50 Hz.
Jika massa dan panjang senar berturut-turut 80 gr dan 2 m, hitunglah tegangan senar!
Diket : 𝑓3 = 50 𝐻𝑧
𝑚 = 80 𝑔𝑟 = 0,08 𝑘𝑔
𝐿 =2𝑚
Dit : 𝐹?
(𝑛+1)𝑣 𝑛+1 𝐹𝐿
Jwb : 𝑓𝑛 = = √
2𝐿 2𝐿 𝑚

𝑛+1 𝐹𝐿
𝑓𝑛 = √
2𝐿 𝑚

3+1 𝐹×2
50 = 2×2 √0,08

2.500 = 25𝐹
𝐹 = 100 𝑁
13. Frekuensi nada dasar pipa organa tertutup beresonansi dengan nada atas pertama pipa
organa terbuka. Jika panjang pipa organa terbuka sebesar 80 cm, hitunglah panjang pipa
organa tertutup!
Diket : 𝑓𝑜 𝑇 = 𝑓1 𝐵
𝐿𝐵 = 80 𝑐𝑚 = 0,8 𝑚
Dit : 𝐿𝑇 ?
Jwb : 𝑓𝑜 𝑇 = 𝑓1 𝐵
𝑣 (𝑛+1)𝑣
=
4𝐿𝑇 2𝐿𝐵
1 (1+1)
= 2×0,8
4𝐿𝑇
1 1
= 0,8
4𝐿𝑇

𝐿𝑇 = 0,2 𝑚
14. Suatu sumber bunyi bergerak dengan kecepatan 60 m/s meninggalkan pengamat yang
berada di belakangnya bergerak searah dengan sumber bunyi dengan kecepatan 10 m/s.
Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s dan frekuensi sumber bunyi 800 Hz, maka
frekuensi bunyi yang didengar pengamat adalah …
Diket : 𝑣𝑠 = 60 𝑚/𝑠
𝑣𝑝 = 10 𝑚/𝑠
𝑣 = 340 𝑚/𝑠
𝑓𝑠 = 800 𝐻𝑧
Dit : 𝑓𝑝 ?
𝑣±𝑣𝑝
Jwb : 𝑓𝑝 = 𝑓
𝑣±𝑣𝑠 𝑠
𝑣+𝑣𝑝 340+10 350
𝑓𝑝 = 𝑓 = 340+60 × 800 = 400 × 800 = 700 𝐻𝑧
𝑣+𝑣𝑠 𝑠

15. Pada jarak 2 m dari sumber ledakan terdengar bunyi dengan taraf intensitas 40 dB. Pada
jarak 20 m dari sumber, ledakan bunyi itu terdengar dengan taraf intensitas sebesar …
Diket : 𝑟1 = 2 𝑚
𝑇𝐼1 = 40 𝑑𝐵
𝑟2 = 20 𝑚
Dit : 𝑇𝐼2 ?
𝑟 2
Jwb : 𝑇𝐼2 = 𝑇𝐼1 + 10 log (𝑟2)
1

20 2
𝑇𝐼2 = 40 + 10 log ( 2 ) = 40 + 10 log 100 = 60 𝑑𝐵

16. Dawai piano yang panjangnya 0,5 m dan massanya 0,01 kg ditegangan 200 N, maka
frekuensi nada dasar piano adalah …
Diket : 𝐿 = 0,5 𝑚
𝑚 = 0,01 𝑘𝑔
𝐹 = 200 𝑁
Dit : 𝑓0 ?
1 𝐹𝐿 1 200×0,5
Jwb : 𝑓0 = 2𝐿 √ 𝑚 = 2×0,5 √ = 100 𝐻𝑧
0,01

Anda mungkin juga menyukai