Anda di halaman 1dari 28

Usaha, Energi, dan Momentum

(Kelompok 3)
Nama :
1. Febby Wilanda Putri (1041611058)
2. Galuh Sylmi Nailufa (1041611064)
3. Hevvi Namawati (1041611071)
4. Intan Rahmawati (1041611079)
5. Khaerul Umam (1041611087)
6. Khusnul Hidayah (1041611093)
7. Mega Dhea Suryani (1041611099)
8. Nadila Afianti Azhari (1041611105)
9. Nola Ajeng Pitaloka (1041611113)
10.Aiga Safitri Murbani (1041611165)

USAHA
Jika gaya bekerja pada benda sehingga menyebabkan perpindahan benda, di
sebutkan bahwa gaya melakukan usaha. Besarnya usaha tersebut di definisikan
sebagai hasil kali antara komponen gaya se arah perpindahan gaya dengan
perpidahannya.

Persamaan usaha dapat dirumuskan sebagai berikut.

W = F . s

Atau

W = F . s . Cos

W
= usaha (joule)
F = gaya yang sejajar dengan perpindahan (N)
s = perpindahan (m)
= sudut antara gaya (F) dengan perpindahan (s)

Contoh
soal

Sebuah balok bermassa 1 kg di atas


lantai. Jika gaya mendatar 2 N digunakan
untuk menarik balok, maka tentukan usaha
yang dilakukan agar balok berpindah
sejauh 3 m!

Sebuah balok bermassa 5 kg di atas lantai


ditarik gaya 4 N membentuk sudut 60 terhadap
bidang horisontal. Jika balok berpindah sejauh 2 m,
maka tentukan usaha yang dilakukan!
Penyelesaian:

Penyelesaian:
Dik : m : 1 kg s : 3 m
F :2N
Dit : W = .. ?
W=F.s=2.3
W = 6 joule

Dik : m : 5 kg

: 60

F :4N
Dit : W=.???
W = F . s . cos a
W = 4 . 2 . cos 60
W = 4 joule

ENERGI

Energi dapat diartikan sebagai suatu


kemampuan untuk melakukan usaha atau
kerja
Beberapa energi yang akan dibahas :
1. Energi potensial
2. Energi kinetik
3. Energi mekanik

Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang berkaitan
dengan kedudukan suatu benda terhadap suatu
titik acuan. Titik acuan akan menjadi tolak ukur
penentuan ketinggian suatu benda.
Energi Potensial dibagi menjadi :
a. Energi potensial gravitasi
b. Energi potensial Pegas.

Energi Potensial Gravitasi


Energi potensial gravitasi dinyatakan dalam persamaan:

Ep = m . g . h
Ep = energi potensial (joule)
m = massa (joule)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian terhadap titik acuan (m)

Energi Potensial Pegas


Energi Potensial Pegas mempunyai persamaan:
Ep = . k.
x2
atau

Ep = . F . x

Ep = energi potensial pegas (joule)


k = konstanta pegas (N/m)
x = pertambahan panjang (m)
F = gaya yang bekerja pada pegas (N) = k. x

Contoh soal
Buah kelapa yang massanya 1,2 kg
berada pada pohon setinggi 5 m. Jika
percepatan gravitasi di tempat itu 10
m/s2, berapakah besar energi potensial
yang dimiliki buah kelapa tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 1,2 kg
h=5m
g = 10 m/s2
Ditanyakan: Ep= . . . ?
Jawab:
Ep = m . g . h
Ep = 1,2 . 10 . 5
Ep = 60 J

Jika ditarik dengan gaya 100 N pegas bertambah


panjang 5 cm. berapakah energy potensial pegas yang di
perlukan agar pegas bertambah panjang 15 cm?
Penyelesaian:
Diketahui :
F = 100 N
x1 = 5 cm = 0.05 m
x2 = 15 cm = 0.15 m
Ditanyakan : Ep . . .?

Jawab :
F = k . x
100 N= k . 0.05 m
K = F / x
K = 100 N / 0.05 m
K = 200 N/m
Ep = k x
Ep = (200 N/m) (0.15)
Ep = 2.25 joule

Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang
berkaitan dengan gerakan suatu
benda. Jadi, setiap benda yang
bergerak, dikatakan memiliki energi
kinetik.

Ek = m v

Ek = energi kinetik (Joule)


m = massa benda (kg)
v = kecepatan gerak suatu benda
(m/s)

Contoh Soal
Seorang anak yang massanya 40 kg
berlari dengan kecepatan 5 m/s.
Berapakah energi kinetik yang dimiliki
oleh anak tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 40 kg
v = 5 m/s
Ditanyakan: Ek = . . . ?
Jawab:
Ek = . 40kg . (5) m/s
= 500 joule

Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi total yang dimiliki benda, sehingga
energi mekanik dapat dinyatakan dalam sebuah persamaan:
Em = Ep + Ek

Energi mekanik sebagai energi total dari suatu benda bersifat


kekal, tidak dapat dimusnahkan, namun dapat berubah wujud,
sehingga berlakulah hukum kekekalan energi yang dirumuskan:
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2

Contoh
soal
Seekor burung sedang melayang terbang pada ketinggian 10 m di atas tanah dengan
kecepatan konstan sebesar 10 m/s. Jika massa burung adalah 2 kg, tentukan:
a) Energi kinetik burung
b) Energi potensial burung
c) Energi mekanik burung
Pembahasan
a) Ek = 1/2 mv2
Ek = 1/2 x 2 x 102
Ek = 100 joule
b) Ep = m g h
Ep = 2 x 10 x 10
Ep = 200 joule
c) Em = Ep + Ek
Em = 200 + 100
Em = 300 joule

Kaitan Antara Energi dan Usaha


Keterangan :

W=F.s

W= usaha (Joule)

W = m g (h1 h2)

F = gaya (N)

W = Ep1 Ep2

W = m v2 m v1
2

M= massa benda (kg)


2

g = percepatan gravitasi (umumnya 10 m/s2 untuk di bumi)


h1 = ketinggian awal (m)

Contoh soal
Seorang supir bis mempercepat laju mobilnya dari
10 m/s menjadi 20 m/s. Jika massa bis 2.000 kg,
maka usaha yang dilakukan mobil bis adalah....

h2 = ketinggian akhir (m)


v1 = kecepatan awal (m)
v2 = kecepatan akhir (m)
k = konstanta pegas (N/m)

Pembahasan
W = m (v22 v12)
W = 1/2 . 2.000 kg [(20 m/s)2 (10 m/s)2]
W = 1.000 [100] Joule
W = 100.000 Joule = 100 kJ

x = pertambahan panjang (m)


Ep1 = energi potensial awal (joule)
Ep2 = energi potensial akhir (joule)

Momentum
Momentum adalah ukuran kesukaran untuk menghentikan suatu benda yang sedang
bergerak.
Momentum ialah hasil kali massa benda dengan kecepatan gerak benda tersebut. Secara
matematis dapat dirumuskan :

P = m.v
P = momentum (kg m/s)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
Momentum (P) berbanding lurus dengan massa (m) dan kecepatan (v).
Semakin besar kecepatan benda, maka semakin besar juga momentum
sebuah benda. Demikian juga, semakin besar massa sebuah benda, maka
momentum benda tersebut juga bertambah besar.

Contoh Soal
Sebuah mobil sedan bermassa 800 kg bergerak ke kanan dengan
kecepatan 10 m/s. maka momentum mobil sedan tersebut adalah ....
Pembahasan
Diketahui :
Ditanya : P = ?
m = 800 kg
V = 10 m/sJawab :
P = m.v
P = 800.10
P = 8000 kg m/s

Hukum Kekekalan
Momentum

Contoh soal

Hukum Kekekalan Momentum dirumuskan sebagai


berikut :

Sebuah balok 2 kg yang diam di atas lantai di


tembak dengan sebutir peluru bermassa 100 gram
dengan kecepatan 100 m/s.

mp vp mb vb m p vp mb vb
Keterangan :
mp = massa benda A
mb = massa benda B
vp = kecepatan benda sebelum tumbukan dan
vb= kecepatan benda B Sebelum tumbukan
vp = kecepatan benda A Setelah tumbukan,
vb = kecepatan benda B setelah tumbukan

Jika peluru menembus balok dan kecepatannya


berubah menjadi 50 m/s, tentukan kecepatan gerak
balok!
Pembahasan
Hukum kekekalan momentum :

mp vp mb vb m p vp mb vb
(0,1 . 100) + 0 = (0,1 . 50) + 2 vb
10
= 5 + 2 vb
5
= 2 vb

vb

= 2,5 m/s

Tumbukan
Tumbukan adalah pertemuan dua benda yang relatif bergerak.
Ada macam-macam tumbukan sebagai berikut :
a. Tumbukan elastis sempurna, yaitu tumbukan yang tak mengalami
perubahan energi. (e = 1)
b. Tumbukan elastis sebagian, yaitu tumbukan yang tidak berlaku
hukum kekekalan energi mekanik sebab ada sebagian energi yang
diubah dalam bentuk lain, misalnya panas. (0 < e < 1)
c. Tumbukan tidak elastis , yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum
kekekalan energi mekanik dan kedua benda setelah tumbukan
melekat dan bergerak bersama-sama. (e = 0)

Tumbukan elastis sempurna


Dalam peristiwa tumbukan elastis sempurna, benda setelah bertumbukan
memantul sempurna dengan kecepatan yang sama besarnya dengan kecepatan
sebelum bertumbukan. Pada tumbukan elastis sempurna berlaku :
Hukum kekekalan momentum
Koefisien restitusi (e) = 1
Hukum kekelan energi kinetik

Tumbukan elastis sempurna


Pada tumbukan elastis sempurna berlaku persamaan :
v2 - v1 = v1 v2
m1.v1 + m2.v2 = m1.v1 +
m2.v2
Keterangan :
m1
m2
v1 =
v2 =
v1=
v2=

= massa benda 1 (kg)


= massa benda 2 (kg)
kecepatan gerak benda
kecepatan gerak benda
kecepatan gerak benda
kecepatan gerak benda

1
2
1
2

sebelum tumbukan (m/s)


sebelum tumbukan (m/s)
setelah tumbukan (m/s)
setelah tumbukan (m/s)

Contoh Soal
Dua mobil A dan B bergerak searah masing-masing dengan
kecepatan 36 km/jam dan 72 km/jam. Mobil A bermassa 800 kg
ditabrak dari belakang oleh mobil B yang memiliki massa 1200
kg. Tentukan kecepatan tiap-tiap mobil setelah bertumbukan atau
bertabrakan jika terjadi tumbukan Elastis sempurna !

Pembahasan
Diketahui :

Jawab :

m1 800kg

m1v1 m2 v2 m1v1 m2 v2

m2 1200kg

800 10 1200 20 800v1 '1200v2 '

v1 36 km jam 10 m s

8000 24000 800v1 '1200v2 '

v2 72 km jam 20 m s

8000 800v1 '


v1 ' 10 m s

Ditanya :
v1 '...?
v2 '...?

2400 1200v2 '


v2 ' 20 m s

Tumbukan Elastis Sebagian


Dalam peristiwa tumbukan elastis sebagian, benda setelah
bertumbukan memantul dengan kecepatan yang lebih kecil
dari kecepatan sebelum bertumbukan. Pada tumbukan
elastis sebagian berlaku :
Hukum kekekalan momentum
Koefisien restitusi (e) : 0 < e < 1
Berlaku persamaan
:

m1v1 m2 v2 m1v1 m2 v2
(v2 'v1 ' )
0
1
v2 v1

Contoh Soal
Dua mobil A dan B bergerak searah masing-masing dengan
kecepatan 36 km/jam dan 72 km/jam. Mobil A bermassa 800 kg
ditabrak dari belakang oleh mobil B yang memiliki massa 1200
kg. Tentukan kecepatan tiap-tiap mobil setelah bertumbukan atau
bertabrakan jika terjadi tumbukan Elastis sebagian ! (koefisien
restitusi 0,4)

Pembahasan
Diketahui :

Jawab :

m1 800kg

v2 'v1 '

e
v2 v1

m2 1200kg
v1 36 km jam 10 m s
v2 72 km jam 20 m s

Ditanya :
v1 '...?
v2 '...?

m1v1 m2 v2 m1v1 m2 v2

800 10 1200 20 800v1 '1200v2 '

v2 'v1 '

0,4 8000 24000 800v1 '1200v2 '


20 10
8000 800v1 '
v'
0,4
v1 ' 10 m s
10
v' 4
2400 1200v2 '

v2 ' 20 m s

Tumbukan Tidak Elastis


Dalam peristiwa tumbukan tidak elastis, benda
setelah bertumbukan tidak memantul. Setelah
bertumbukan benda menyatu. Pada tumbukan tidak
elastis berlaku :
Hukum kekekalan momentum
Koefisien restitusi (e) = 0
Berlaku
m1v1 m2 v2persamaan
(m1 m2 )v' :

v2 'v1 ' 0

Contoh Soal
Dua mobil A dan B bergerak searah masing-masing dengan
kecepatan 36 km/jam dan 72 km/jam. Mobil A bermassa 800 kg
ditabrak dari belakang oleh mobil B yang memiliki massa 1200
kg. Tentukan kecepatan tiap-tiap mobil setelah bertumbukan atau
bertabrakan jika terjadi tumbukan Tidak elastis !

Pembahasan
Diketahui :
m1 800kg
m2 1200kg
v1 36 km jam 10 m s
v2 72 km jam 20 m s

Ditanya :
v1 '...?
v2 '...?

Jawab :
m1v1 m2 v2 (m1 m2 )v
800 10 1200 20 (800 1200)v'
8000 24000 2000v'
32000
v'
2000
v' 16 m s
v2 'v1 ' 0
v1 ' v2 ' v' 16 m s

Hubungan antara momentum dan


tumbukan
Hubungan antara momentum dan tumbukan terjadi pada tabrakan antara
sepeda motor dan mobil. Tabrakan antara sepeda motor dan mobil lebih
fatal dibandingkan dengan tabrakan antara dua sepeda motor. Massa
mobil jauh lebih besar dari massa sepeda motor, sehingga ketika mobil
bergerak, momentum mobil tersebut lebih besar dibandingkan dengan
momentum sepeda motor. Ketika mobil dan sepeda motor bertabrakan
alias bertumbukan, maka pasti sepeda motor yang terpental.
Jadi, semakin besar momentum yang dimiliki oleh sebuah benda, semakin
besar efek yang timbulkan ketika benda tersebut bertumbukkan.

Anda mungkin juga menyukai