KOMPETENSI DASAR
3.7 Menganalisis pola-pola hereditas pada manusia berdasarkan studi kasus dalam
berbagai aspek kehidupan
I
Gambar Silsilah penurunan sifat resesif tanpa cuping telinga
Silsilah ini menelusuri sebuah sifat resesif berupa tanpa cuping telinga selama
tiga generasi dalam sebuah keluarga. Simbol f untuk alel resesif dan F untuk alel
dominan yang menghasilkan telinga bercuping. Keturunan dicantumkan sesuai dengan
urutan kelahiran dari kiri ke kanan. Anak perempuan pertama yang lahir pada
generasi ketiga tanpa cuping telinga, walaupun kedua orang tuanya tidak mempunyai
sifat tersebut (mereka mempunyai cuping telinga). Hal ini terjadi karena fenotip tanpa
cuping telinga disebabkan oleh alel resesif.
4. Determinasi seks
Determinasi seks adalah penentuan jenis kelamin suatu organisme yang
ditentukan oleh kromosoma seks (kromosoma kelamin). Manusia memiliki 46
kromosoma (23 pasang kromosoma), yang terdiri dari 22 pasang kromosoma tubuh
(autosom) dan 1 pasang kromosoma seks (gonosom). Pria memiliki sepasang
kromosoma seks yang diberi simbol XY, Sedangkan perempuan memiliki sepasang
kromosoma seks yang diberi simbol XX.
Teori kemungkinan dalam jenis kelamin adalah perbandingan antara peristiwa yang
diharapkan dengan peristiwa yang mungkin terjadi pada kemunculan jenis kelamin dalam
suatu perkawinan. Rumus teori kemungkinan adalah sebagai berikut.
1
dimana: l = kemungkinan lahir anak laki-laki = 50% =
(l+p) n 2
1
p = kemungkinan lahir anak perempuan = 50% =
2
Penentuan rumus teori kemungkinan jenis kelamin adalah sbb:
1. Jumlah anak yang diharapkan 1, maka (l+p)1 = 1+p2 4.
a. Jika jumlah anak yang diharapkan 4 orang (2 laki-laki, 2 perempuan), rumus yang digunakan 6l 2p2
b. Jika jumlah anak yang diharapkan 4 orang (3 laki-laki, 1 perempuan), rumus yang digunakan 4l 3p
Contoh soal:
Sepasang suami istri merencanakan mempunyai 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Berapa persen
kemungkinan harapan keluarga tersebut?
Penyelesaian:
1 1
l= , p=
2 2
Kemungkinan harapan pasutri tersebut = 6l2p2
1 1 2
= (6)( )2( ¿ x 100%
2 2
= 37,5%
Tabel. Penggolongan darah sistem ABO berdasarkan jenis antigen dan antibodi
Golongan darah Jenis aglutinogen (antigen) pada Jenis aglutinin (antibodi) dalam
eritrosit plasma darah (serum)
A A atau zat anti B
B B atau zat anti A
AB A dan B -
O - dan
A IA IA, IA Io IA, Io
B IB IB, IB Io IB , Io
AB IA IB IA , IB
O Io Io Io
IB I0
IA IAIB IAI0
I0 IBI0 I0I0
IA I0
I0 IAI0 I0I0
Tabel. Pewarisan golongn darah sistem ABO dari suatu tipe perkawinan
Fenotif gol. darah orang tua Kemungkinan gol. darah Gol. darah yang tidak mungkin
anak ada
O X O O A, B, AB
O X A A, O B, AB
O X B O, B A, AB
O X AB A, B O, AB
A X A A, O B, AB
A X B A, B, AB, O -
A X AB A, B, AB O
B X B B, O A, AB
B X AB A, B, AB O
AB X AB A, B, AB O
Golongan darah digolongkan menjadi 3 yaitu M, MN dan N. Golonagn darah ini
pada tahun 1927 dikemukakan oleh Landsteiner dan Lavine. Golongan darah MN
disebabkan oleh adanya antigen M, MN dan N. Antigen ini tidak membentuk zat anti
(aglutinin), sehingga bila ditransfusikan dari golongan yang satu ke golongan yang lain
tidak akan menimbulkan gangguan. Tetapi bila antigen tersebut disuntikan ke dalam tubuh
kelinci, serum kelinci akanmembentuk zat antinya, sehingga bila serum kelinci yang
mengandung zat anti ini disuntikan ke dalam tubuh manusia dapat menimbulkan
gangguan. Adanya antigen M ditentukan oleh gen IM dan adanya antigen MN ditentuklan
oleh gen IM IN. sedang adanya antigen-antigen N, ditentukan oleh gen I M. Berdasarkan hal
tersebut maka macam fenotif, genotif dan kemungkinan macam gamet dari orang yang
bergolongan darah M, MN dan N seperti tampak pada tabel berikut :
M IM IM IM
N IN IN IN
MN IM IN IM , IN
Landsteiner dan A.S. Weiner pada tahun 1946 menemukan antigen tertentu dalam
darah Maccacus rhesus, yang diberi nama antigen rhesus (Rh). Antigen ini juga ditemukan
dalamsel darah merah manusia, sehingga darah manusia di golongkan menjadi 2 yaitu Rh +
dan Rh- :
Seorang ibu yang Rh+ mengandung embrio bergolongan Rh- atau Rh+, kemungkinan
anaknya akan lahir dengan selamat, dalam arti tidak terjadi gangguan darah karena faktor
Rh, tetapi pada ibu yang bergolongan darah Rh- :
- Bila mengandung embrio Rh- , embrio tidak akan mengalami gangguan apapun dan
- Bila mengandung embrio Rh+, kemungkinan kandungan pertama akan lahir dengan
selamat, artinya tidak mengalami gangguan karena sistem Rh ini. Tetapi pada waktu
bayi ini lahir dalam rahim ibu kemungkinan akan tertinggal antigen Rh yang dapat
ikut peredaran darah ibu, sehingga dalam tubuh ibu akan terbentuk zat anti Rh.
Dalam darah banyak erithroblast (eritrosit yang belum masak yang daya ikatanya
Hal ini dapat terjadi karena zat anti Rh dari ibu masuk ke sistem peredaran darah
anak, sehingga zat anti Rh tersebut bertemu dengan antigen Rh. Bayi yang mengalami
gangguan ini biasanya tidak berumur panjang. Tetapi kondisi ini sekarang dapat ditolong
dengan jalan mengganti seluruh darahnya dengan darah yang normal.
1) Polidaktili
Polidaktili adalah kelainan genetik jumlah jari lebih dari lima pada tangan atau kaki.
Polidaktili ditentukan oleh alel dominan P. Penderita polidaktili dapat bergenotip PP atau Pp,
sedangkan individu normal bergenotip pp.
Contoh diagram perkawinan yang menghasilkan keturunan polidaktili adalah sebagai berikut.
P1 : ♀PP ˃˂ ♂pp
G1 : P P
F1 : 100% Pp (polidaktili)
2) Brakidaktili
Brakidaktili adalah kelainan tulang jari yang pendek pada tangan atau kaki. Kelainan ini
ditentukankan oleh alel dominan B dan bersifat letal dalam keadaan homozigot dominan dengan
genotip BB. Penderita kelainan brakidaktili bergenotip Bb sedangkan individu normal bergenotip bb.
Contoh diagram perkawinanya adalah sebagai berikut.
P1 : ♀Bb ˃˂ ♂Bb
brakidaktili brakidaktili
G1 : B, b B, b
F1 : 25 % BB (letal)
50 % Bb (penderita)
25 % bb (normal)
3) Talasemia
Talasemia adalah kelainan genetik yang disebabkan oleh rendahnya kemampuan pembentukan
hemoglobin. Kelainan talasemia ditentukan oleh alel dominan Th. Penderita talasemia mayor
bergenotip ThTh dan penderita talasemia minor bergenotip Thth. Individu normal bergenotip thth.
P1 : ♀ThTh ˃˂ ♂thth
Talasemia Normal
G1 : Th th
F1 : 100 % ThTh (Talasemia minor)
4) Progeria
Progeria adalah penuaan dini. Pada waktu dilahirkan, penderita tampak normal. Namun, pada
usia 2 – 3 tahun mulai terjadi gejala penuaan, antara lain lemak dibawah kulit menghilang, rambut
rontok dan pengerasan arteri.Kelainan progeria ditentukan oleh alel dominan A. Penderita progeria
memiliki genotip AA, Aa dan individu normal memiliki genotip aa.
Contoh diagram perkawinannya adalah sebagai berikut:
5) Dentinogenesis imperfecta
Dentinogenesis imperfecta adalah kelainan pada gigi
manusia yang menyebabkan tulang gigi berwarna
seperti air susu.Dentinogenesis imperfecta ditentukan
oleh alel dominan Dt. Penderita kelainan ini
bergenotip DtDt atau Dtdt sedangkan Individu
normal bergenotip dtdt.
P1 : ♀Dtdt ˃˂ ♂dtdt
penderita heterozigot normal
G1 : Dt,dt dt
F1 : 50 % Dtdt (dentinogenesis)
50 % dtdt (normal)
6) Anonikia
Anonikia adalah kelainan tidak adanya kuku pada sebagian
jari. Kelainan anonikia ditentukan oleh alel dominan Ac.
Penderita kelainan anonikia bergenotip AcAc atau Acac,
sedangkan individu normal bergenotip acac. Contoh diagram
perkawinannya adalah sebagai berikut.
P1 : ♀AcAc ˃˂ ♂acac
penderita anonikia normal
G1 : Ac ac
F1 : 100% Acac ( Penderita Anonikia)
7) Huntington
Huntington merupakan kelainan degeneratif sistem saraf dengan gejala hilang konsentrasi,
sering lupa, cadel ketika berbicara, kesulitan makan, depresi, gerakan abnormal, dan tidak disadari
(pada kaki, tangan, dan wajah), serta mudah kehilangan keseimbangandan jatuh. Gejala nyata baru
tampak pada usia 35-44 tahun.
8) Akondroplasia
Akondroplasia adalah kerdil (cebol) akibat kelainan epifisis atas penulangan pada kartilago
sehingga anggota badan pendek, muka kecil, dan kepala berbentuk kubah. Namun, penderita
memiliki tingkat intelegensi normal. Diperkirakan terdapat satu akondroplasia dari setiap 50.000
anak yang dilahirkan akibat mutasi gen pada gamet salah satu orang tuanya.
9) Tilosis (Hiperkeratosis)
Tilosis adalah penebalan kulit pada telapak tangan atau telapak kaki. Penderita tilosis cendrung
terkena kanker esofagus yang dapat menyebabkan kematian.
Ciri-ciri penderita sindrom Marfan adalah tangan dan jari-jari kecil panjang (araknodaktili),
perawakan tubuh tinggi kecil,sering terjadi kelainan tulang belakang (kifosis, skoliosis, atau
hemivertebra), tulang skapula bersayap (winged scapulae), Tulang dada seperti burung (pigeon
chest), otot tidak berkembangan, serta defisiensi lemak yang akut.
Sindrom adalah kelainan adalah kelainan bersin yang kronis. Genotipe domainan homozigot
dan heterozigot adalah penderita sindrom Achoo, sedangkan genotipe homozigot resesif adalah
individu normal.
12) Hipertensi
Penderita hipertensi bergenotipe dominan homozigot (HH) dan heterozigot (Hh), sedangkan
individu normal bergenotipe hh. Ekspresi hipertensi pada umumnya muncul pada usia setelah
dewasa dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain obesitas, nutrisi, polusi udara, kurang
berolahraga, dan stres.
1) Albino (Bulai)
Albino adalah kelainan genetik karena tubuh seseorang tidak mampu memproduksi pigmen
melanin sehingga rambut dan badannya berwarna putih. Kelainan albino ditentukan oleh alel
resesif a. Penderita albino memiliki genotip aa dan individu normal memiliki genotip AA atau Aa.
Penderita dapat lahir dari pasangan suami-istri normal carrier atau bergenotip heterozigot.
Contoh diagram perkawinan yang menghasilkan keturunan albino adalah sebagai berikut.
3) Galaktosemia
Galaktosemia adalah ketidakmampuan tubuh untuk menghasilkan enzim pengurai laktosa. Kelainan
galaktosemia ditentukan oleh alel resesif g. Penderita galaktosemia memiliki genotip gg dan individu
normal memiliki genotip GG atau Gg. Contoh diagram perkawinannya adalah sebagai berikut.
5) Xeroderma pigmentosum
Xeroderma pigmentosum adalah kelainan pigmentasi yang menyebabkan kulit sangat
peka terhadap sinat matahari, timbul bercak-bercak, melepuh, dan rentan terhadp kanker kulit
pada usia lanjut.
6) Fibrosis sistik
Fibrosis sistik adalah tidak adanya suatu jenis protein pada membran plasma yang
membantu transpor ion klorida sehingga konsentrasi klorida diluar sel lebih tinggi daripada
didalam sel. Penderita menghasilkan lendir disekitar sel-sel tertentu yang kemudian menumpuk
dalam pankreas, paru-paru, dan saluran pencernaan makanan. Banyaknya lendir menyebabkan
tubuh rentan terhadap infeksi bakteri.
1) Buta warna
Buta warna disebabkan oleh kelainan pada sel-sel kerucut mata sehingga tidak dapat
mengenali warna-warna tertentu. Buta warna ditentukan oleh alel resesif yang terpaut
kromosoma X.
Tabel 5. Fenotip, genotip dan kemungkinan macam gamet pada kelainan buta
warna
Contoh diagram perkawinan yang menghasilkan keturunan buta warna adalah sebagai berikut.
Contoh diagram perkawinan yang menghasilkan keturunan buta warna adalah sebagai berikut.
3) Anodontia
Anodontia adalah kelainan yang
menyebabkan penderita tidak memiliki gigi
(ompong). Anodontia dikendalikan oleh alel
resesif ayang terpaut kromosoma X.
Laki-laki anodontia X aY Xa , Y
Contoh diagram perkawinan yang menghasilkan keturunan Anodontia adalah sebagai berikut.
Distofi otot merupakan kelainan tidak adanya satu jenis protein otot distrofin sehingga
otot melemah dan kehilangan keseimbangan badan. Pada umumnya, penderita meninggal ketika
berusia kurang dari 20 tahun. Jumlah laki-laki penderita distrofi otot di Amerika cukup tinggi,
yaitu sekitar satu di antara 3.500 orang laki-laki. Laki-laki penderita distrofi otot dapat lahir dari
ibu normal carrier yang bersuami normal.
5. Sindrom fragile
Sindrom frigile X adalah keterbelakangan mental akibat terjadinya pelekukan pada
ujung lengan panjang kromosom X.gen penyebab fragile X merupakan gen mutan yang bersifat
resesif.
6. Sindrom Lesch – Nyhan
Sindrom Lesch – Nyhan dikendalikan oleh alel resesif. Penderita mengalami defisiensi
enzim hipoksantin – guanin fosforil transferase (HGPRT) yang menyebabkan sakit encok yang
parah, gangguan ginjal, degenerasi
7. Gigi defektif
Email gigi defektif tersusun dalam lajur-lajur vertikal yang tidak merata, kasar, dan keras.
Kelainan pada email gigi ini dikendalikan oleh alel dominan. Laki-laki yang memiliki satu gen
dominan atau hemozigot memiliki derajat gangguan email lebih parah dibandingkan dengan
wanita dengan satu gen dominan atau heterozigot.
Tabel Genotip dan Fenotip Gigi Defektif
Contoh sifat yang tidak tertaut pada kromosom kelamin, tetapi ekspresinya
dipengaruhi oleh hormon kelamin adalah kebotakan. Kebotakan dikendalikan oleh alel
dominan autosom. Dalam keadaan homozigot dominan (BB), baik pada laki-laki
maupun perempuan, menimbulkan kebotakan. Namun, dalam keadaan heterozigot
(Bb), pada laki-laki menimbulkan kebotakan sedangkanpada wanita tidak. Hal ini
karena pengaruh hormon testosteron pada laki-laki terhadap penampakan kebotakan.
Dalam populasi masyarakat, lebih banyak ditemukan laki-laki botak daripada wanita
botak. Kebotakan karena pengaruh genetik berbeda dengan kebotakan akibat suatu
penyakit. Kebotakan oleh faktor genetik terjadi karena memang memiliki rambut
dengan jumlah yang sedikit, sedangkan kebotakan oleh faktor penyakit terjadi akibat
kerontokkan.
Laki-laki Wanita
BB botak botak
Bb botak normal
Bb normal normal