Anda di halaman 1dari 7

A.

PELUANG SUATU KEJADIAN


1. Menghitung Peluang dengan Pendekatan Frekuensi Nisbi
Contoh Soal
Seorang sisiwa melakukan percobaan dengan melempar sekeping mata uang
logam beberapa kali. Misalkan hasil percobaannya sebagai berikut.

Untuk lemparan sebanyak 10 kali, didapat hasil munculnya gambar sebanyak


6 kali. Dalam hal demikian, dikatakan frekuensi munculnya gambar adalah 6
kali. Frekuensi Nisbi munculnya gambar sama dengan 6/10 = 0,6
Untuk lemparan sebanyak 20 kali, didapat frekuensi munculnya gambar
adalah 9 kali. Ferkuensi nisbinya sama dengan 9/20 = 0,45
Untuk lemparan sebanyak 30 kali, didapat frekuensi munculnya gambar
adalah 16 kali. Frekuensi nisbinya sama dengan 16/30 = 0,53
Untuk lemparan sebanyak 40 kali, didapat frekuensi munculnya gambar
adalah 21 kali. Frekuensi nisbinya sama dengan 21/40 = 0,525
Hasil-hasil percobaan dan perhitungan di atas dapat disajikan dalam
bentuk tabel, seperti diperlihatkan dalam tabel berikut.

Banyaknya
lemparan
Frekuensi
munculnya
gambar
Frekuensi nisbi
munculnya
gambar

10

20

30

40

16

21

6/1

9/2

16/3

21/40

Berdasarkan deskripsi diatas, proses menghitung nilai peluang suatu


kejadian dengan pendekatan nilai frekuensi nisbi dapat dirumuskan sebagai
berikut.
Misalkan suatu percobaan dilakukan sebanyak n kali.
Jika kejadian E muncul sebanyak K kali (0 k n), maka frekuensi nisbi
munculnya kejadian E ditentukan dengan rumus :

2. Menghitung peluang dengan Pendekatan Definisi Peluang Klasik


Dalam percobaan melempar sekeping mata uang logam secara berulangulang , frekuensi nisbi munculnya sisi gambar dekat dengan nilai 1/2. Begitu pula
untuk sisi tulisan. Dalam hal demikian, dikatakan bahwa sisi gambar dan sisi
tulisan mempunyai kesempatan yang sama untuk muncul.
Ditulis :
P (gambar) = P(G) = 1/2
P (tulisan) = P(T) = 1/2
P(G) = P(T) = 1/2
Pada percobaan melempar sebuah dadu bersisi enam secara berulangulang frekuensi nisbi munculnya mata dadu 1 dekat dengan nilai 1/6. Begitu pula
untuk mata dadu 2, mata dadu 3, mata dadu 4, mata dadu 5, dan mata dadu 6.
Dikatakan bahwa munculnya salah satu dari keenam mata dadu itu mempunyai
kesempatan yang sama.
Ditulis:
P(1) = P(2) = P(3) = P(4) = P(5) = P(6) = 1/6.
Misalkan dalam sebuah percobaan menyebabkan munculnya n hasil yang
mungkin dengan masing-masing hasil mempunyai kesempatan yang sama. Jika
kejadian E dapat muncul sebanyak k kali , maka peluang kejadian E ditentukan
dengan rumus:
P(E) = k/n
Contoh Soal
Sebuah bilangan asli diambil secara acak dari bilangan-bilangan asli
1,2,3,...,9. Jika E adalah kejadian munculnya bilangan genap, Hitunglah nilai
peluang kejadian E.
Jawab:
Karena pengambilan bilangan secara acak, maka bilangan-bilangan itu
memiliki kesempatan yang sama untuk terambil, sehingga n = 9. Kejadian E
adalah kejadian munculnya bilangan genap, yaitu 2,4,6,8, sehingga k = 4.
P(E) = k/n = 4/9
Jadi, nilai peluang kejadian E adalah 4/9.

3. Menghitung Peluang dengan Menggunakan Ruang Contoh


Misalkan S adalah ruang contoh dari sebuah percobaan dan masingmasing dari anggota S memiliki kesempatan yang sama untuk muncul.
Jika E adalah suatu kejadian dengan E c S maka peluang kejadian E ditentukan
dengan rumus:
P(E) = n(E)/n(S)
n(E) adalah banyak anggota dalam kejadian E.
n(S) adalah banyak anggota dalam himpunan ruang contoh S.
Contoh Soal
Dua buah dadu bersisi enam dilempar secara bersama-sama sebanyak satu
kali. Hitunglah nilai peluang kejadian munculnya mata dadu pertama angka 6
Jawab:
S={(1,1),(1,2),(1,3),...,(6,4),(6,5),(6,6)} dengan banyak anggota S = 6 x 6 = 36,
sehingga n(S)= 36
Misalkan E1 adalah kejadian munculnya mata dadu pertama angka 6, maka
E1={(6,1),(6,2),(6,3),(6,4),(6,5),(6,6)} sehingga n(E 1) = 6.
Jadi, peluang kejadian munculnya mata dadu pertama angka 6 adalah:
P(E) = n(E)/n(S) = 6/36 =1/6.

4.

Frekuensi Harapan Suatu Kejadian

Frekuensi harapan adalah banyak kejadian atau peristiwa yang diharapkan


dapat terjadi pada sebuah percobaan.
Misalkan sebuah percobaan dilakukan sebanyak n kali dan P(E) adalh
peluang kejadian E. Frekuensi harapan kejadian E ditentukan dengan aturan :
Fh(E) = n x P(E)
Contoh Soal
Sebuah dadu bersisi enam dilempar sebanyak 300 kali. Hitunglah frekuensi
harapan untuk kejadian munculnya mata dadu angka ganjil.
Jawab:
Banyaknya percobaan n= 300.
Misalkan E adalah kejadian munculnya mata dadu angka ganjil, maka P(E) =1/2.

Fh(E) = n x P(E) = 300 x 1/2 = 150


Jadi, frekuensi harapan kejadian munculnya mata dadu angka ganjil adalah 150
kali.

5.

Peluang Komplemen Suatu Kejadian

Misalkan:
E adalah kejadian munculnya mata dadu angka 1 maka E ={1}.

E adalah kejadian munculnya mata dadu bukan angka 1, maka E =


{2,3,4,5,6}.

Dalam hal demikian, kejadian E disebut komplemen kejadian E atau sebaliknya.

Jika E adalah komplemen kejadian E, maka peluang kejadian E ditentukan


dengan aturan:
P(E) = 1- P(E)
P(E) adalah peluang kejadian E dan P(E) adalah peluang komplemen kejadian E.
Contoh Soal
Sebuah dadu bersisi enam dilempar sekali. Berapa peluang kejadian munculnya
mata dadu bukan angka 2.
Jawab:
Misalkan E adalah kejadian munculnya mata dadu bukan angka 2, maka E =
{2} dan P(E) = 1/6.
Sehingga berlaku hubungan

P(E)= 1-P(E)

P(E)= 1- 1/6 = 5/6.

Jadi, peluang kejadian munculnya mata dadu bukan 2 adalah 5/6.

Frekuensi Relatif
Frekuensi relatif adalah perbandingan antara banyak kejadian dengan banyak
percobaan.
Distribusi frekuensi relatif adalah suatu jumlah persentase yang menyatakan
banyaknya data pada suatu kelompok tertentu. Dalam hal ini pembuat distribusi
terlebih dahulu harus dapat menghitung persentase pada masing-masing
kelompok. Distribusi akan memberikan informasi yang lebih jelas tentang posisi
masing-masing bagian dalam keseluruhan, karena kita dapat melihat
perbandingan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya.

n adalah banyak percobaan


K adalah hasil percobaan
berikut ini contoh soal yang akan kita bahas
Contoh Soal 1
Pada pelemparan dadu sebanyak 100 kali, muncul muka dadu bernomor 6
sebanyak 16 kali. Tentukan frekuensi relatif munculnya muka dadu bernomor 6.
Penyelesaian:
n = 100
K = 16
fr = K/n
fr = 16/100
fr = 0,16
Jadi, frekuensi relatif munculnya muka dadu bernomor 6 adalah 0,16.
Contoh Soal 2
Wawan melempar dadu sebanyak 200 kali. Hasilnya adalah muncul muka dadu
sebagai berikut.
a. Bertitik 1 sebanyak 25 kali.
b. Bertitik 3 sebanyak 17 kali.
c. Bertitik 6 sebanyak 56 kali.
Tentukan frekuensi relatif kejadian munculnya mata dadu bertitik 1, 3, dan 6.
Penyelesaian:
n = 200
a) Jika yang muncul (K) bertitik 1 sebanyak 25 kali, maka:
fr = K/n
fr = 25/200
fr = 0,125

Jadi, frekuensi relatif munculnya muka dadu bertitik 1 adalah 0,125.


b) Jika yang muncul (K) bertitik 3 sebanyak 17 kali, maka:
fr = K/n
fr = 17/200
fr = 0,085
Jadi, frekuensi relatif munculnya muka dadu bertitik 3 adalah 0,085
c) Jika yang muncul (K) bertitik 6 sebanyak 65 kali, maka:
fr = K/n
fr = 65/200
fr = 0,325
Jadi, frekuensi relatif munculnya muka dadu bertitik 6 adalah 0,325.
2. Perhitungan Peluang Suatu Kejadian dengan Frekuensi Relatif
Frekuensi relatif adalah perbandingan banyaknya kejadian yang diamati dengan
banyaknya percobaan. Frekuensi relatif dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut.

Ambillah sekeping uang logam, kemudian lemparkan sebanyak 30 kali. Misalkan,


hasil yang diperoleh adalah muncul sisi gambar sebanyak 13 kali. Perbandingan
banyak kejadian muncul sisi gambar dengan banyak pelemparan adalah
.Nilai inilah yang disebut frekuensi relatif.
Contoh Soal
Rino melempar dadu sebanyak 200 kali. Hasilnya adalah muncul muka dadu
sebagai berikut.
a. Bertitik 1 sebanyak 25 kali.
b. Bertitik 3 sebanyak 17 kali.
c. Bertitik 6 sebanyak 56 kali.
Tentukan frekuensi relatif kejadian munculnya mata dadu bertitik 1, 3, dan 6.
Jawab:
Banyaknya percobaan adalah 200
a. Kejadian munculnya muka dadu bertitik 1 sebanyak 25 kali.

Jadi, frekuensi relatif munculnya muka dadu bertitik 1 adalah 0,125.


b. Kejadian munculnya muka dadu bertitik 3 sebanyak 17 kali.

Jadi, frekuensi relatif munculnya muka dadu bertitik 3 adalah 0,085.


c. Kejadian munculnya muka dadu bertitik 6 sebanyak 56 kali.

Jadi, frekuensi relatif munculnya muka dadu bertitik 6 adalah 0,28

Read
more: http://www.rumusmatematika.net/perhitunganpeluang.html#ixzz49H9MK8g0

Anda mungkin juga menyukai