Anda di halaman 1dari 10

PARAMETER YANG DAPAT DIBAHAS PADA ELEKTROLISIS 1. Volume gas yang dihasilkan (mL) a.

Secara teoritis

b. Secara praktik Contoh dari jurnal :

2. Massa gas yang dihasilkan (gr) a. Secara teoritis Ahli kimia Inggris bernama Michael Faraday pada awal tahun 1830 an menemukan bahwa larutan tertentu dapat segera mengalirkan arus listrik. Ia menamakan larutan tersebut dengan elekrolit dan aliran listrik yang melalui larutan elektrolit disebut elektrolisis. Selanjutnya Michael Faraday melakukan percobaan untuk meneliti hubungan antara besarnya arus yang mengalir dalam suatu elektrolisis dengan jumlah zat yang bereaksi, untuk menggambarkannya diambil elektroliis larutan perak nitrat. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi seperti berikut. Ag+(aq) + e- Ag (s) Dari reaksi diatas dapat dikatakan bahwa untuk menghasilkan 1 mol logam Ag, diperlukan 1 mol elektron. Jumlah listrik yang dialirkan ke dalam sel elektrolisis untuk mendapatkan 1 mol elektron dinamakan 1 Faraday. Berdasarkan percobaan diperoleh bahwa 1 mol elektron mengandung muatan listrik sebesar 96500 Coulomb.

1 mol elektron = 1 Faraday = 96500 Coulomb Sebagai hasil dari percobaannya pada tahun 1832 Faraday mengemukakan dua hukum yang penting tentang hubungan antara arus listrik dengan jumlah zat yang terbentuk pada elektroda. Hukum Faraday 1 Hukum Faraday 1 menyatakan bahwa massa zat yang dibebaskan pada suatu elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah listrik yang mengalir. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : G Q (1) Keterangan G = massa zat yang dibebaskan (gram) Q = jumlah listrik yang digunakan (Coulomb) Apabila jumlah muatan listrik merupakan hasil kali kuat arus (I) dengan waktu (t) maka persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut : G = i. t (2) Seperti kita ketahui bahwa dalam reaksi elektrolisis di katoda terjadi reaksi reduksi dengan persamaan : Ln+ (aq) + ne- L (s) Untuk mengendapkan 1 mol L diperlukan sejumlah n mol elektron. Oleh karena itu, untuk mengendapkan sejumlah logam maka jumlah listrik yang diperlukan adalah Q = n (e-) x F (3) Keterangan F = konstanta Faraday (96500 C/mol) n(e-) = mol elektron jika persamaan 2 dan persamaan 3 kita substitusikan pada persamaan 1 maka diperoleh persamaan seperti berikut I . t = n (e-) x 96500 n (e-) = I. t / 96500

banyaknya zat yang diendapkan selama elektrolisis dengan arus I ampere dan waktu t detik adalah seperti berikut Ln+ (aq) + ne- L (s) n mol e- ~ 1 mol L

mol e ~

mol

Jadi untuk menghitung massa logam yang terendapkan dapat dilakukan dengan persamaan berikut ini.

G = mol x Ar =

x Ar

G= Ar/n disebut juga massa ekuivalen (Me). Oleh karena itu, persamaan di atas dapat juga ditulis seperti berikut. G = Me x .................. (4)

Keterangan :

G = massa zat terendapkan (gr) I = kuat arus (ampere) t = waktu (sekon) Me= massa ekuivalen n = muatan ion L (biloks) Contoh Soal Hukum Faraday 1 (1) :

Elektrolisis larutan AgNO3 menggunakan elektrode platina, dengan kuat arus 5 ampere selama 20 menit. Hitung massa perak yang mengendap pada katode!

Penyelesaian:

Diketahui :

I = 5 ampere t = 20 menit = 1.200 detik Me untuk perak = Ar / n = 107,9 / 1 = 107,9 Ditanya : G ...?

G= G= G = 6,71 gram

Jadi, perak yang mengendap pada katode adalah 6,71 gram.

Contoh Soal Hukum Faraday 1 (2) :

Diberikan reaksi sebagai berikut.

Zn2+(aq) + 2 e Zn(s)

Jika arus sebesar 10 ampere mengalir ke katode selama 10 menit, berapa banyak Zn yang terbentuk? (Ar Zn = 65)

Penyelesaian :

Diketahui :

I = 10 A t = 10 menit = 600 sekon Ar Zn = 65 Me = 65/2 = 32,5 Ditanya : GZn ... ?

Pembahasan :

G= G= G = 2,02 gram Jadi, perak yang mengendap 2,02 gram. Contoh Soal Hukum Faraday 1 (3) : Pada elektrolisis leburan garam CaCl2 dengan elektrode karbon digunakan muatan listrik sebanyak 0,02 F. Hitung volume gas klorin yang dihasilkan di anode, jika diukur pada tekanan dan suhu di mana 1 liter gas N2 (Mr N2 = 28) massanya 1,4 gram!

Penyelesaian:

Elektrolisis leburan CaCl2

Katode : Ca2+(aq) + 2 e Ca(s) Anode : 2 Cl(aq) Cl2(g) + 2 e

Mol elektron = arus listrik = 0,02 mol Mol Cl2 = 0,01 mol (lihat koefisien)

Menghitung volume gas Cl2, dengan membandingkan gas N2 pada suhu dan tekanan tertentu.

x = 0,2 L = 200 mL

Contoh Soal Hukum Faraday 1 (4) :

Arus listrik sebanyak 9.650 A (selama beberapa waktu) dialirkan melalui 1 liter larutan perak nitrat 1 M dalam sebuah sel elektrolisis. Bila kedua elektrode dibuat dari platina, hitung pH larutan setelah elektrolisis!

Penyelesaian : Ionisasi AgNO3 : AgNO3

(l) Ag+ (aq) + NO3(aq)

Reaksi elektrolisis AgNO3 sebagai berikut:

Katode : Ag+ (aq) + e Ag(s) Anode : 2 H2O(l) 4 H+(aq) + O2(g) + 4 e Mol e = = 0,1 mol

mol H+ mol e (lihat koefisien reaksi)

(H+) = 0,1 mol / 1 liter = 0,1 M pH = - log (H+) = log (0,1) = 1

Hukum Faraday 2
Hukum Faraday 2 menyatakan bahwa zat yang dibebaskan dalam elektrolisis berbanding lurus dengan massa ekuivalen zat itu.

Secara matematis, pernyataan tersebut dapat dituliskan seperti berikut.

G Me

Jika arus listrik yang sama dialirkan dalam dua buah sel elektrolisis yang berbeda maka perbandingan massa zat yang dibebaskan akan sama dengan perbandingan massa ekuivalennya. Oleh karena itu, menurut hukum Faraday 2, massa zat terendapkan hasil dua buah elektrolisis dengan arus listrik yang sama secara matematis dapat dituliskan seperti berikut.

Keterangan :

G = massa hasil elektrolisis (gram) Me = massa ekuivalen Contoh Soal Hukum Faraday 2 :

Pada dua elektrolisis, dengan sejumlah arus tertentu dalam waktu 2 jam dibebaskan 0,504 gram gas hidrogen (Ar H = 1). Hitung banyaknya gas oksigen (Ar = 16) yang dapat dibebaskan oleh arus yang sama dalam waktu yang sama!

Penyelesaian

Diketahui :

GH2 = 0,504 gram MeH2 = 1/1 = 1 MeO2 = 16/2 = 8

Ditanya : GO2 ...? Jawaban :

GO2 = 4,032 gram 2. Laju produksi gas (mL/s) Laju produksi gas (mL/s) = Volume gas yg terbentuk (mL) / waktu elektrolisis (s) 3. Efisiensi elektrolisis (%) Keefektifan reaksi elektrolisis yang terjadi di katoda dan anoda dapat dihitung dengan persamaan berikut :

Efisiensi arus ini didefenisikan sebagai perbandingan antara massa yang terjadi dari percobaan dibandingkan dengan massa secara teoritis (perhitungan).

4. Potensi energi gas H2 (MJ) Dari web http://fatepa.unram.ac.id/2013/11/29/perancangan-dan-karakterisasialat-elektrolisis-air-pada-pembuatan-gas-hho-hidrogen-hidrogen-oksigen-sebagaipotensi-bahan-bakar/ Jurnalnya belum ketemu

5. Muatan elektron (C) Dari Jurnal Penentuan Muatan Listrik elektron berdasarkan pengukuran volume oksigen dengan metode elektrolisis air Universitas andalas Widia Ningsih 6. Tekanan (Pa) 1. penggunaan manometer 2. Persamaan gas ideal : PV = nRT 7. Konsentrasi % konsentrasi larutan = massa (g) x 100 / volume (mL) air M = n/V Tambahan skema reaktor elektrolisis

Anda mungkin juga menyukai