larutan
tertentu
dapat
segera
mengalirkan
arus
listrik.
Ia
menamakan
larutan
tersebut
dengan elektrolit dan aliran listrik yang melalui larutan elektrolit disebut elektrolisis. Selanjutnya Michael
Faraday melakukan percobaan untuk meneliti hubungan antara besarnya arus yang mengalir dalam
suatu elektrolisis dengan jumlah zat yang bereaksi. Untuk menggambarkannya diambil elektrolisis larutan
perak nitrat (AgNO3). Pada katode akan terjadi reaksi reduksi seperti berikut.
Ag+(aq) + e Ag(s)
Dari reaksi di atas dapat dikatakan bahwa untuk menghasilkan 1 mol logam Ag, diperlukan 1 mol
elektron.
Jumlah listrik yang dialirkan ke dalam sel elektrolisis untuk mendapatkan 1 mol elektron dinamakan 1
Faraday. Berdasarkan percobaan diperoleh bahwa 1 mol elektron mengandung muatan listrik sebesar
96500 Coulomb.
1 mol elektron = 1 Faraday = 96500 Coulomb
Sebagai hasil dari percobaannya pada tahun 1832 Faraday mengemukakan dua hukum yang penting
tentang hubungan antara arus listrik dengan jumlah zat yang terbentuk pada elektrode.
1. Hukum Faraday 1
Hukum Faraday 1 menyatakan bahwa massa zat yang dibebaskan pada suatu elektrolisis berbanding
lurus dengan jumlah listrik yang mengalir.
Secara matematis dapat dituliskan seperti berikut.
G Q ................. (1)
Keterangan :
G = massa zat yang dibebaskan (gram)
Q = jumlah listrik yang digunakan (Coulomb)
Apabila jumlah muatan listrik merupakan hasil kali kuat arus (I) dengan waktu (t), maka persamaan di
atas dapat ditulis seperti berikut.
G = I . t ...................... (2)
Seperti kita ketahui bahwa dalam reaksi elektrolisis di katode terjadi reaksi reduksi dengan persamaan:
Ln+(aq) + n e L(s)
Untuk mengendapkan 1 mol L diperlukan sejumlah n mol elektron. Oleh karena itu, untuk mengendapkan
sejumlah logam maka jumlah listrik yang diperlukan adalah.
Ln+(aq) + n e L(s)
n mol e ~ 1 mol L
mol e ~
mol
Jadi untuk menghitung massa logam yang terendapkan dapat dilakukan dengan persamaan berikut ini.
G = mol x Ar =
x Ar
G=
Ar/n disebut juga massa ekuivalen (Me). Oleh karena itu, persamaan di atas dapat juga ditulis seperti
berikut.
G = Me x
.................. (4)
Keterangan :
G = massa zat terendapkan (gr)
I = kuat arus (ampere)
t = waktu (sekon)
Me= massa ekuivalen
n = muatan ion L (biloks)
G=
G=
G = 6,71 gram
Jadi, perak yang mengendap pada katode adalah 6,71 gram.
Contoh Soal Hukum Faraday 1 (2) :
Diberikan reaksi sebagai berikut.
Zn2+(aq) + 2 e Zn(s)
Jika arus sebesar 10 ampere mengalir ke katode selama 10 menit, berapa banyak Zn yang terbentuk?
(Ar Zn = 65)
Penyelesaian :
Diketahui :
I = 10 A
t = 10 menit = 600 sekon
Ar Zn = 65
Me = 65/2 = 32,5
Ditanya : GZn ... ?
Pembahasan :
G=
G=
G = 2,02 gram
Jadi, perak yang mengendap 2,02 gram.
Contoh Soal Hukum Faraday 1 (3) :
Pada elektrolisis leburan garam
F. Hitung volume gas klorin yang dihasilkan di anode, jika diukur pada tekanan dan suhu di mana 1 liter
gas N2 (Mr N2 = 28) massanya 1,4 gram!
Penyelesaian:
Elektrolisis leburan CaCl2
Katode : Ca2+(aq)
+ 2 e Ca(s)
Anode : 2 Cl(aq) Cl2(g) + 2 e
Mol elektron = arus listrik = 0,02 mol
Mol Cl2 = 0,01 mol (lihat koefisien)
Menghitung volume gas Cl2, dengan membandingkan gas N2 pada suhu dan tekanan tertentu.
=
x = 0,2 L = 200 mL
Contoh Soal Hukum Faraday 1 (4) :
Arus listrik sebanyak 9.650 A (selama beberapa waktu) dialirkan melalui 1 liter larutan perak nitrat 1 M
dalam sebuah sel elektrolisis. Bila kedua elektrode dibuat dari platina, hitung pH larutan setelah
elektrolisis!
Penyelesaian :
Ionisasi AgNO3 : AgNO3
(aq) + e Ag(s)
Anode : 2 H2O(l) 4 H+(aq) + O2(g) + 4 e
Mol e =
= 0,1 mol
Gambar 1. Rangkaian Dua Sel Elektrolisis dengan Sumber Listrik yang Sama.
Keterangan :
G = massa hasil elektrolisis (gram)
Me = massa ekuivalen
Contoh Soal Hukum Faraday 2 :
Pada dua elektrolisis, dengan sejumlah arus tertentu dalam waktu 2 jam dibebaskan 0,504 gram gas
hidrogen (Ar H = 1). Hitung banyaknya gas oksigen (Ar = 16) yang dapat dibebaskan oleh arus yang
sama dalam waktu yang sama!
Penyelesaian
Diketahui :
GH2 = 0,504 gram
MeH2 = 1/1 = 1
MeO2 = 16/2 = 8
Ditanya : GO2 ...?
Jawaban :