digunakan untuk membuat karbol. ● Karbol adalah desinfektan untuk kamar mandi dan lantai. Dalam bentuk resin, fenol digunakan untuk mengawetkan kayu, membuat konstruksi bangunan, dan lainnya. Adapun dampak negatifnya, fenol dapat merusak jaringan protein dalam tubuh.
2. Asam benzoat, nipagin, dan ● Asam benzoat sering digunakan sebagai
nipasol pengawet makanan dan minuman. ● Asam benzoat sulit larut dalam air. Sehingga senyawa ini digunakan dalam bentuk garamnya. Garam natrium benzoat mudah larut dalam air. ● Azam benzoat secara alami terdapat dalam rempah-rempah seperti cengkeh dan kayu manis. Azam benzoat tidak boleh digunakan secara berlebihan. Penggunaan dalam jumlah besar dapat menyebabkan hiperaktifpada anak dan alergi untuk beberapa orang.
3. Asam salisilat ● Asam salisilat ditambahkan ke daam bedak
dan salep sebagai zat antifungi (anti jamur). ● Zat ini digunakan sebagai obat untuk berbagai penyakit kulit, seperti panu dan kutu air. Selain itu juga ditambahkan dalam sampo karena dapat mengikis lapisan ketombe dan secara aktif menghambat pertumbuhan mikroorganisme di kepala. Namun penggunaan asam silsilat sebagai pengawet dapat menimbulkan iritasi dan sakit lambung.
4. Asetosal (asam asetilsalisilat) ● Asetosal dikenla juga dengan nama aspirin.
Aspirin digunakan sebagai zat analgesik atau penghilang rasa sakit dan zat antipiretik (penurun panas). Sehingga aspirin sering digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit gigi, dan demam. Namun penggunaan asetosol dalam jangka waktu yang lama menyebabkan lapisan mukosa lambung iritasi sehingga menimbulkan sakit maag. aspirin
5. Paracetamol ● Parasetamol dikenal juga dengan
asetaminofen. Obat ini memiliki khasiat yang sama seoerti aspirin, namun lebih aman di lambung. Penggunaan parasetamol yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada ginjal dan hati.
6. Benzil Alkohol ● Benzil alkohol digunakan sebagai zat
antiseptik dalam obat kumur untuk mengurangi bau mulut. Selain itu, bensil alkohol juga digunakan sebagai pelarut untuk gelatin, kasein, selulosa, setat, dan cat.
7. Zat warna Azo ● Zat warna azo merupakan pewarna sinetik
yang dikelompokkan emnjadi dua jenis, yaitu: Pewarna testil, tidak boleh digunakan sebagai pewarna makanan karena dapat menimbulkan kanker. Pewarna makanan, penggunaannya perlu dibatasi sehingga tidak membahayakan kesehatan. Jika digunakan secara berlebihan, pewarna makanan berpotensi sebagai senyawa karsinogenik.
8. TNT (2,4,6-trinitrotoluena) ● TNT merupakan senyawa turunan benzana
yang banyak digunakan sebagai bahan peledak. Senyawa ini diperoleh dengan mereaksikan toluena dengan asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat. Penggunaan TNT secara tidak bertanggung jawab dapat menimbulkan tragedi kemanusiaan dan korban jiwa yang besar.