Anda di halaman 1dari 4

Nama : Jessica Bernata Wijaya

Kelas/No. : XI-MIPA3/14

Rangkuman Titrasi Asam Basa


Titrasi asam basa adalah suatu prosedur yang dilakukan saat ingin menentukan kemolaran
atau kadar suatu asam atau basa berdasarkan reaksi netralisasi.

Kosakata yang ada dalam reaksi ini :

● Pentiter, merupakan zat yang mentitrasi suatu asam-basa yang ingin ditentukan
kemolarannya.
● Titik akhir titrasi, merupakan titik saat indikator asam-basa mengalami perubahan warna
● Titik ekuivalen, merupakan titik saat asam-basa tepat habis bereaksi
● Daerah perubahan pH drastis, merupakan daerah di mana saat terjadinya sedikit
penambahan tetes pentiter, akan mengubah warna indikator asam-basa

Alat yang dipakai dalam reaksi ini adalah Buret. Buret adalah alat gelas laboratorium
berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan terdapat kran dibagian bawahnya yang berfungsi
untuk mengeluarkan atau menghentikan cairan yang keluar. Buret digunakan untuk mengukur
volume cairan yang keluar seperti halnya pipet. Buret terutama digunakan untuk titrasi.

Berdasarkan ukurannya buret dibagi menjadi 3 macam yaitu :

● Buret Makro, buret yang mempunyai kapasitas 50 ml dengan skala terkecil 0,1 ml.
● Buret Semimikro, buret yang mempunyai kapasitas 25 ml dengan skala terkecil 0,05 ml
● Buret Mikro, buret yang mempunyai kapasitas 10 ml dan 5 ml. Untuk buret 10 ml dengan
skala terkecil 0,02 ml, dan untuk buret 5 ml dengan skala terkecil 0,01 ml.

Cara menggunakan buret untuk titrasi :

1. Cuci buret hingga bersih, bebas lemak maupun debu.


2. Buret diklem pada tiang buret dalam posisi tegak lurus dengan datar air.
3. Periksa kran buret, kran harus mudah diputar dan tidak bocor. Bila kran sukar diputar
atau bocor, lepaskan kran tersebut dan olesilah permukaannya dengan vaselin.
4. Bilaslah buret dengan larutan yang akan dipakai untuk titrasi, kemudian isi buret dengan
larutan yang sama sampai diatas titik nol.
5. Alirkan larutan dengan membuka kran dan usahakan kolom pipa dibawah kran terisi
larutan ( tidak terdapat gelembung udara ).
6. Atur tinggi cairan sampai meniskusnya tepat pada angka nol atau angka lain dan catatlah
angka mula - mula ini.
7. Mulailah titrasi, tangan kiri memegang kran sambil memutarnya dan tangan kanan
memegang labu erlenmeyer yang berisi cairan yang akan dititrasi. Selama titrasi labu
erlenmeyer digoyang - goyang dengan gerakan berputar agar larutan yang menetes dari
buret segera bercampur. Demikian seterusnya sampai titik akhir dicapai ( ditandai dengan
adanya perubahan warna ).

Ilustrasi sebagai berikut :

Titrasi asam basa bisa kamu lakukan ketika menggunakan sebuah indikator asam-basa serta zat
pentiter. Indikator asam-basa yang baik untuk titrasi itu ada dua macam, yaitu:

● Yang mempunyai trayek perubahan pH yang berada di sekitar titik ekuivalen atau pada
titik ekuivalen tersebut
● Ketika perubahan warna terlihat jelas dan juga tajam.

Kemudian, untuk menggunakan indikator asam-basa, menggunakan beberapa prosedur titrasi, di


antaranya adalah:

1. Asam yang akan dititrasi, mula-mula ditetesi indikator asam-basa secukupnya.

2. Kemudian masukkan pentiter yang berupa basa, setetes demi setetes sambil menghitung.

3. Ketika warna indikator berubah, hentikan titrasi (titik akhir titrasi).

Rumus titrasi yang berlaku, yaitu:

● Asam-basa monovalen dan asam-basa divalen

Ma. Va = Mb. Vb

● Asam divalen-basa monovalen

2. Ma. Va = Mb. Vb
● Basa divalen-asam monovalen

Ma. Va = 2. Mb. Vb
Sumber tabel : https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/trasab_kim3_2.pdf

Anda mungkin juga menyukai