Kelas/No. : XI-MIPA3/14
● Pentiter, merupakan zat yang mentitrasi suatu asam-basa yang ingin ditentukan
kemolarannya.
● Titik akhir titrasi, merupakan titik saat indikator asam-basa mengalami perubahan warna
● Titik ekuivalen, merupakan titik saat asam-basa tepat habis bereaksi
● Daerah perubahan pH drastis, merupakan daerah di mana saat terjadinya sedikit
penambahan tetes pentiter, akan mengubah warna indikator asam-basa
Alat yang dipakai dalam reaksi ini adalah Buret. Buret adalah alat gelas laboratorium
berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan terdapat kran dibagian bawahnya yang berfungsi
untuk mengeluarkan atau menghentikan cairan yang keluar. Buret digunakan untuk mengukur
volume cairan yang keluar seperti halnya pipet. Buret terutama digunakan untuk titrasi.
● Buret Makro, buret yang mempunyai kapasitas 50 ml dengan skala terkecil 0,1 ml.
● Buret Semimikro, buret yang mempunyai kapasitas 25 ml dengan skala terkecil 0,05 ml
● Buret Mikro, buret yang mempunyai kapasitas 10 ml dan 5 ml. Untuk buret 10 ml dengan
skala terkecil 0,02 ml, dan untuk buret 5 ml dengan skala terkecil 0,01 ml.
Titrasi asam basa bisa kamu lakukan ketika menggunakan sebuah indikator asam-basa serta zat
pentiter. Indikator asam-basa yang baik untuk titrasi itu ada dua macam, yaitu:
● Yang mempunyai trayek perubahan pH yang berada di sekitar titik ekuivalen atau pada
titik ekuivalen tersebut
● Ketika perubahan warna terlihat jelas dan juga tajam.
2. Kemudian masukkan pentiter yang berupa basa, setetes demi setetes sambil menghitung.
Ma. Va = Mb. Vb
2. Ma. Va = Mb. Vb
● Basa divalen-asam monovalen
Ma. Va = 2. Mb. Vb
Sumber tabel : https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/trasab_kim3_2.pdf