Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syahrul Dimas Nur Fauzi

NPM : 20410066
Group : 1T3
Jobsheet 8
Penetapan Kadar Natrium Bikarbonat dengan Metode Asidimetri
Petunjuk Pengerjaan
● Jobsheet ini digunakan sebagai pengganti mata kuliah praktikum kimia kimia umum 
● Mahasiswa diminta untuk memahami langkah kerja dan bagian dari jobsheet yang harus
dilengkapi
● Pengerjaan jobsheet berdasarkan video demonstrasi percobaan tentang penetapan kadar
natrium bikarbonat
● Jobsheet diprint kemudian diisi (tulis tangan) dan dikirim via google classroom dalam bentuk
file scan dokumen, foto, atau pdf

A. Tujuan Praktikum : Menetapkan kadar natrium bikarbonat dengan metode asidimetri


B. Dasar teori
Metode titrasi asidimetri adalah :
titrasi yang menggunakan larutan asam sebagai penitar.

Kegunaan NaHCO3 pada industri tekstil :


Di industri tekstil digunakan sebagai zat pembantu teksil dalam pembentukan pH alkali misalnya
untuk fiksasi zat warna reaktif.

C. Alat dan bahan

Alat Bahan
buret natrium bikarbonat(NaHCO3)
piala gelas HCl 0,1 N
pipet volume Indikator MO
labu ukur
erlenmeyer
labu semprot
bulp filler

D. Langkah kerja
1. Menyiapkan buret
a. Bilas buret menggunakan aquades
b. Bilas buret menggunakan larutan HCl 0,1N
c. Isi buret dengan larutan HCl 0,1N sampai tepat skala nol dan pastikan bagian bawah
buret terisi penuh dan tidak ada gelembung
d. Simpan buret pada statif, pastikan buret tegak dan lurus
e. Buret siap digunakan
2. Mengencerkan larutan natrium bikarbonat (NaHCO3)
a. Pipet larutan asam asetat sebanyak 25ml menggunakan pipet gondok
b. Masukkan ke dalam labu ukur 100ml
c. Tambahkan aquades sampai garis miniskus
d. Homogenkan/kocok larutan sebanyak 12x
e. Larutan NaHCO3 encer siap digunakan
3. Menyiapkan larutan pada labu erlenmeyer
a. Pipet larutan NaHCO3 encer sebanyak 10ml menggunakan pipet gondok
b. Tambahkan indikator metil orange 1-2 tetes
c. Larutan siap untuk dititrasi
4. Proses titrasi
a. Posisikan labu erlenmeyer berisi NaHCO3 encer di bawah buret
b. Lakukan proses titrasi hingga terjadi perubahan warna dari larutan berwarna kuning
menjadi larutan berwarna orange, lakukan titrasi sebanyak 2x (duplo)
c. Catat volume HCl yang terpakai
d. Hitung kadar NaHCO3

E. Data titrasi (lihat dari video)

Titasi ke- Volume yang terpakai


1 6,9 ml
2 7 ml
Rata-rata 6,95 ml

F. Perhitungan
Rumus penetapan kadar asam asetat
mg/L = Volume titrasi (mL) x BE NaHCO3 x Normalitas HCl x FP
*FP : Faktor Pengenceran
Sebelumnya kita harus menghitung BE NaHCO3 dan FP terlebih dahulu
1. Menghitung BE NaHCO3
BM atau Mr NaHCO3: 𝑁𝑎 = 1 ×23 = 23
𝐶 = 1 ×12 = 12
𝐻 = 1 ×1 = 1
𝑂 = 3 ×16 = 48 +
84
𝐵𝑀 84
𝐵𝐸 = 𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
= 1
= 84
2. Menghitung faktor pengenceran (FP)
100 1000
𝐹𝑃 = 10
× 25
= 400

Substitusi ke rumus penetapan kadar

mg/L = Volume titrasi (mL) x BE NaHCO3x Normalitas HCl x FP

mg/L = 6,95 mL x 84 x 0,1 N x 400

mg/L = 23.352

Mengubah satuan mg/L menjadi g/L


𝑔 23.352
𝑚𝑔 = 1000
= 23, 352
𝐿
𝐿= 1000

Mengubah satuan g/L menjadi persen (%)


𝑔
𝐿 23,52
%= 1000 ×𝐵𝑗 𝑁𝑎𝐻𝐶𝑂3
×100% = 1000 ×2,2
= 0, 0106 %

*nilai Bj NaHCO3 = 2,2

G. Kesimpulan
Jadi kadar NaHCO3yang diperoleh berdasarkan video demonstrasi adalah 0,0106 %

H. Pertanyaan
1. Sebutkan perbedaan antara titrasi alkalimetri dan asidimetri!
2. Mengapa pada titrasi asidimetri digunakan indikator metil orange?
3. Hitung faktor pengenceran, jika 25ml NaHCO3pekat diencerkan menjadi 100ml kemudian
setelah encer dipipet 25ml untuk dititrasi!
4. Hitung berat molekul atau Mr dari Na2CO3!

JAWAB:

1. Titrasi alkalimetri merupakan titrasi yang menggunakan basa sebagai larutan standar,
sedangkan titrasi asidimetri merupakan titrasi yang menggunakan asam sebagai larutan
standar.

2. Indikator yang sering digunakan adalah indikator MM dan MO karena skala pH pada kedua
indikator memang berkisar pada larutan yang bersifat asam.

100 1000
3. 𝐹𝑃 = 25
× 25
= 160

4. Na = 2 × 23 = 46

C = 1 × 12 = 12

O = 3 × 16 = 48

+ = 106

Anda mungkin juga menyukai