Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

Oleh:

Nama : Ririn Hawari

Hari/tanggal : Kamis, 26 September 2013

Kelompok :D

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

JURUSAN ANALIS KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM 2013
PRAKTIKUM 1
STANDARISASI LARUTAN ASAM KLORIDA (HCL)
TERHADAP LARUTAN NATRIUM TETRABORAT (Na2B4O7)

I. METODA
Titrasi Asidimetri

II. PRINSIP KERJA DAN REAKSI


Larutan baku sekunder Asam Klorida (HCl) direaksikan dengan larutan baku
primer Natrium Tetraborat (Na2B4O7) akan terbentuk garam Natrium Klorida
+ Asam baru. Titik akhir titrasinya ditandai dengan perubahan warna larutan
yang ditambahkan dengan indikator Metil Jingga (MJ) dari kuning menjadi
jingga (kuning kemerahan).
Reaksi: Na2B4O7 + 2HCl + 5H2O 2NaCl + 4H3BO3

III. ALAT-ALAT DAN BAHAN-BAHAN


ALAT:
- Labu erlenmeyer 300 mL (2 buah)
- Buret dan stand (1 buah)
- Beaker glass 100 mL (2 buah)
- Pipet volume 10,0 mL
- Pipet tetes dan botol reagen
- Corong gelas (1 buah)
- Botol semprot (1 buah)
BAHAN-BAHAN:
- Larutan HCl 37 % 0,05 N
- Larutan Na2B4O7 0,05 N sebanyak 10,0 mL
- Indikator Metil Jingga (MJ)
- Aquades
- Tissue

IV. CARA KERJA


Standarisasi larutan HCl 0,05 N dengan larutan Na2B4O7 0,05 N
Langkah-langkahnya:
1. Disiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Mengisi buret dengan larutan HCl
3. Dipipet sebanyak 10,0 mL larutan Na2B4O7 0,05 N
4. Dimasukan ke labu Erlenmeyer volume 300 mL
5. Ditambahkan 2-3 tetes indikator Metil Jingga
6. Dititrasi dengan larutan HCl 0,05 N hingga larut dan berubah warna
menjadi jingga atau orange
7. Dlihat volume HCl yang dibutuhkan hingga titik akhir titrasi (titik
ekivalen) tersebut dan dicatat hasilnya
8. Dihitung normalitas larutan HCl tersebut

V. DATA PERCOBAAN

No Titrasi Volume Larutan Pembacaan Buret (volume HCl Volume


. ke- Na2B4O7 yang dipipet yang dibutuhkan untuk titrasi) Titran
1. 1 10,0 mL 0,00 – 7,00 mL 7,00 mL

2. 2 10,0 mL 0,00 – 6,90 mL 6,90 mL

VI. RUMUS PERHITUNGAN DAN PERHITUNGANNYA


RUMUS:

N1 x V1 = N2 x V2
Keterangan:
- N1 : Normalitas larutan Baku Primer (Na2B4O7)
V1 : Volume larutan Baku Primer (Na2B4O7)
- N2 : Normalitas larutan Baku Sekunder (HCl)
- V2 : Volume larutan Baku Sekunder (HCl)

PERHITUNGAN:
Titrasi I
Diketahui:
- V2 (HCl) = 7,00 mL
- N1 (Na2B4O7) = 0,05 N
- V1 (Na2B4O7) = 10,00 mL
Ditanyakan:
N2 (HCl) yang sebenarnya = …?
Jawab:

N 1 ×V 1=N 2×V 2
N 1 ×V 1
N 2=
V2
0 ,05×10,00
N 2=
7,00
0,50
N 2=
7,00
N 2 =0 , 0714 N
Titrasi II
Diketahui:
- V2 (HCl) = 6,90 mL
- N1 (Na2B4O7) = 0,05 N
- V1 (Na2B4O7) = 10,00 mL

Ditanyakan:
N2 (HCl) yang sebenarnya = …?

Jawab:

N 1 ×V 1=N 2×V 2
N 1 ×V 1
N 2=
V2

0 ,05×10,00
N 2=
6,90
0 ,50
N 2=
6 ,90
N2 = 0,0724 N
0 , 0714+0 ,0724 0 ,1438
N rata−rata= = =0 ,0719 N
 2 2
VII. HASIL PERCOBAAN DAN KESIMPULAN
HASIL PERCOBAAN:
Dari praktikum standarisasi larutan baku sekunder Asam Klorida (HCl)
terhadap larutan baku primer Natrium Tetraborat (Na2B4O7) dan penambahan
indikator Metil Jingga (MJ) pada Titrasi Asidimetri ini dihasilkan larutan dan
asam baru dengan titik ekivalen yang ditandai dengan perubahan warna
larutan dari kuning menjadi jingga atau orange.

KESIMPULAN:
Berdasarkan hasil praktikum Titrasi Asidimetri ini dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi larutan baku sekunder Asam Klorida (HCl) yang sebenarnya
adalah 0,0719 N.

VIII. DOKUMENTASI

Gambar 1 sebelum Titrasi


Gambar 2 setelah ditambahkan indikator MJ Gambar 3 sesudah Titrasi
PRAKTIKUM 2
STANDARISASI LARUTAN NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH)
TERHADAP LARUTAN ASAM OKSALAT (H2C2O4)

I. METODA
Titrasi Alkalimetri

II. PRINSIP KERJA DAN REAKSI


Larutan baku sekunder Natrium Hidroksida (NaOH) direaksikan dengan
larutan baku primer Asam Oksalat (H2C2O4) akan terbentuk garam Natrium
Oksalat + air. Titik akhir titrasinya ditandai dengan perubahan warna larutan
yang ditambahkan dengan indikator Phenoel Phatalien (PP) dari tidak
berwarna menjadi merah muda.
Reaksi: 2NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2H2O

III. ALAT-ALAT DAN BAHAN-BAHAN


ALAT:
- Labu erlenmeyer 300 mL (2 buah)
- Buret dan stand (1 buah)
- Beaker glass 100 mL (2 buah)
- Pipet volume 10,0 mL
- Pipet tetes dan botol reagen
- Corong gelas (1 buah)
- Botol semprot (1 buah)
BAHAN-BAHAN:
- Larutan NaOH 0,05 N
- Larutan H2C2O4 0,05 N sebanyak 10,0 mL
- Indikator PP
- Aquades
- Tissue

IV. CARA KERJA


Standarisasi larutan NaOH 0,05 N dengan larutan H2C2O4 0,05 N
Langkah-langkahnya:
1. Disiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Mengisi buret dengan larutan NaOH
3. Dipipet sebanyak 10,0 mL larutan H2C2O4 0,05 N
4. Dimasukan ke labu Erlenmeyer volume 300 mL
5. Ditambahkan 2-3 tetes indikator PP
6. Dititrasi dengan larutan NaOH 0,05 N hingga larut dan berubah warna
menjadi merah muda
7. Dlihat volume NaOH yang dibutuhkan hingga titik akhir titrasi (titik
ekivalen) tersebut dan dicatat hasilnya
8. Dihitung normalitas larutan NaOH tersebut

V. DATA PERCOBAAN

No. Titrasi Volume Larutan Pembacaan Buret (volume Volume


ke- H2C2O4 yang dipipet NaOH yang dibutuhkan Titran
untuk titrasi)
1. 1 10,0 mL 0,00 – 17,60 mL 17,60 mL
2. 2 10,0 mL 17,20 – 34,20 mL 17,00 mL

VI. RUMUS PERHITUNGAN DAN PERHITUNGANNYA


RUMUS:

N1 x V1 = N2 x V2
Keterangan:
- N1 : Normalitas larutan Baku Primer (H2C2O4)
- V1 : Volume larutan Baku Primer (H2C2O4)
- N2 : Normalitas larutan Baku Sekunder (NaOH)
- V2 : Volume larutan Baku Sekunder (NaOH)
PERHITUNGAN:
Titrasi I
Diketahui:
- V2 (NaOH) = 17,60 mL
- N1 (H2C2O4) = 0,05 N
- V1 (H2C2O4) = 10,00 mL
Ditanyakan:
N2 (NaOH) yang sebenarnya = …?
Jawab:

N 1 ×V 1=N 2×V 2
N 1 ×V 1
N 2=
V2
0 ,05×10,00
N 2=
17 ,60
0 ,50
N 2=
17,60
N 2 =0 , 0284 N
Titrasi II
Diketahui:
- V2 (NaOH) = 17,00 mL
- N1 (H2C2O4) = 0,05 N
- V1 (H2C2O4) = 10,00 mL
Ditanyakan:
N2 (NaOH) yang sebenarnya = …?
Jawab:

N 1 ×V 1=N 2×V 2
N 1 ×V 1
N 2=
V2

0 ,05×10, 00
N 2=
17, 00
0 ,50
N 2=
17,00
N 2 =0 , 0294 N


0 , 0284+0 ,0294 0 ,0578
N rata−rata= = =0 , 0289 N
2 2
VII. HASIL PERCOBAAN DAN KESIMPULAN
HASIL PERCOBAAN:
Dari praktikum standarisasi larutan baku sekunder Natrium Hidroksida
(NaOH) terhadap larutan baku primer Asam Oksalat (H2C2O4) dan
penambahan indikator Phenoel Phatalien (PP) pada Titrasi Alkalimetri ini
dihasilkan garam Natrium Oksalat dan air dengan titik ekivalen yang ditandai
dengan perubahan warna larutan dari tidak berwarna menjadi merah muda.

KESIMPULAN:
Berdasarkan hasil praktikum Titrasi Alkalimetri dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi larutan baku sekunder Natrium Hidroksida (NaOH) yang
sebenarnya adalah 0,0289 N.

VIII. DOKUMENTASI

Gambar 1 sebelum Titrasi


Gambar 2 sesudah Titrasi

Anda mungkin juga menyukai