Oleh:
Kelompok :D
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
I. METODA
Titrasi Asidimetri
V. DATA PERCOBAAN
N1 x V1 = N2 x V2
Keterangan:
- N1 : Normalitas larutan Baku Primer (Na2B4O7)
V1 : Volume larutan Baku Primer (Na2B4O7)
- N2 : Normalitas larutan Baku Sekunder (HCl)
- V2 : Volume larutan Baku Sekunder (HCl)
PERHITUNGAN:
Titrasi I
Diketahui:
- V2 (HCl) = 7,00 mL
- N1 (Na2B4O7) = 0,05 N
- V1 (Na2B4O7) = 10,00 mL
Ditanyakan:
N2 (HCl) yang sebenarnya = …?
Jawab:
N 1 ×V 1=N 2×V 2
N 1 ×V 1
N 2=
V2
0 ,05×10,00
N 2=
7,00
0,50
N 2=
7,00
N 2 =0 , 0714 N
Titrasi II
Diketahui:
- V2 (HCl) = 6,90 mL
- N1 (Na2B4O7) = 0,05 N
- V1 (Na2B4O7) = 10,00 mL
Ditanyakan:
N2 (HCl) yang sebenarnya = …?
Jawab:
N 1 ×V 1=N 2×V 2
N 1 ×V 1
N 2=
V2
0 ,05×10,00
N 2=
6,90
0 ,50
N 2=
6 ,90
N2 = 0,0724 N
0 , 0714+0 ,0724 0 ,1438
N rata−rata= = =0 ,0719 N
2 2
VII. HASIL PERCOBAAN DAN KESIMPULAN
HASIL PERCOBAAN:
Dari praktikum standarisasi larutan baku sekunder Asam Klorida (HCl)
terhadap larutan baku primer Natrium Tetraborat (Na2B4O7) dan penambahan
indikator Metil Jingga (MJ) pada Titrasi Asidimetri ini dihasilkan larutan dan
asam baru dengan titik ekivalen yang ditandai dengan perubahan warna
larutan dari kuning menjadi jingga atau orange.
KESIMPULAN:
Berdasarkan hasil praktikum Titrasi Asidimetri ini dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi larutan baku sekunder Asam Klorida (HCl) yang sebenarnya
adalah 0,0719 N.
VIII. DOKUMENTASI
I. METODA
Titrasi Alkalimetri
V. DATA PERCOBAAN
N1 x V1 = N2 x V2
Keterangan:
- N1 : Normalitas larutan Baku Primer (H2C2O4)
- V1 : Volume larutan Baku Primer (H2C2O4)
- N2 : Normalitas larutan Baku Sekunder (NaOH)
- V2 : Volume larutan Baku Sekunder (NaOH)
PERHITUNGAN:
Titrasi I
Diketahui:
- V2 (NaOH) = 17,60 mL
- N1 (H2C2O4) = 0,05 N
- V1 (H2C2O4) = 10,00 mL
Ditanyakan:
N2 (NaOH) yang sebenarnya = …?
Jawab:
N 1 ×V 1=N 2×V 2
N 1 ×V 1
N 2=
V2
0 ,05×10,00
N 2=
17 ,60
0 ,50
N 2=
17,60
N 2 =0 , 0284 N
Titrasi II
Diketahui:
- V2 (NaOH) = 17,00 mL
- N1 (H2C2O4) = 0,05 N
- V1 (H2C2O4) = 10,00 mL
Ditanyakan:
N2 (NaOH) yang sebenarnya = …?
Jawab:
N 1 ×V 1=N 2×V 2
N 1 ×V 1
N 2=
V2
0 ,05×10, 00
N 2=
17, 00
0 ,50
N 2=
17,00
N 2 =0 , 0294 N
0 , 0284+0 ,0294 0 ,0578
N rata−rata= = =0 , 0289 N
2 2
VII. HASIL PERCOBAAN DAN KESIMPULAN
HASIL PERCOBAAN:
Dari praktikum standarisasi larutan baku sekunder Natrium Hidroksida
(NaOH) terhadap larutan baku primer Asam Oksalat (H2C2O4) dan
penambahan indikator Phenoel Phatalien (PP) pada Titrasi Alkalimetri ini
dihasilkan garam Natrium Oksalat dan air dengan titik ekivalen yang ditandai
dengan perubahan warna larutan dari tidak berwarna menjadi merah muda.
KESIMPULAN:
Berdasarkan hasil praktikum Titrasi Alkalimetri dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi larutan baku sekunder Natrium Hidroksida (NaOH) yang
sebenarnya adalah 0,0289 N.
VIII. DOKUMENTASI