Anda di halaman 1dari 2

.

Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kadar sakarin dalam minuman ringan dengan menggunakan
metode ekstraksi dan titrasi.

II. Dasar Teori

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia, telah terjadi
peningkatan produksi minuman ringan yang beredar di masyarakat. Pada minuman ringan sering
ditambahkan kofeina, pengawet dan pemanis buatan yang kadarnya perlu diperhatikan, karena apabila
konsumsinya berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian
terhadap bahan tambahan yang terdapat dalam minuman ringan, sakarin. Analisis bahan tambahan di
dalam minuman ringan pada penelitian ini menggunakan metode ekstraksi dan titrasi.
Intensitas rasa manis garam natrium sakarin tinggi, kira-kira 300 kali lebih tinggi dari pada sukrosa. Rasa
manis sakarin masih dapat dirasakan pada tingkat pengenceran 1:100.000. Rumus molekul sakarin
adalah C7H5NO3S dan mempunyai berat molekul 183,18, struktur kimia sakarinSecara kimiawi sakarin
merupakan senyawa 2,3-Dihidro-3-Oxobenzisosulfonasol atau benzosulfimida.

III. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Corong Pisah
2. Labu Alas
3. Pipet gondok
4. Statif
5. Buret
6. Erlenmeyer
7. Corong gelas
8. Gelas kimia
9. Pemanas elektrik

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:


1. Minuman ringan 1 sachet
2. HCl pekat
3. Aquades
4. Eter
5. NaOH
6. Indikator BTB

IV. Cara Kerja


1. Minuman serbuk tadi ditambah sedikit aquades lalu encerkan sampai 250 mL .
2. Ambil 25 mL lalu tambahkan 10 mL HCl pekat,ekstraksi dengan eter 3 kali.
3. Kumpulkan hasil ekstraksi,cuci dengan 10 mL aquades dan diuapkan.
4. Residu ditambah 3 mL aseton smpai larut kemudian ditambah 2 mL aquades.
5. Titrasi dengan NaOH 0,05 N dengan indicator BTB sampai terjadi perubahan warna.

V. Perhitungan

Kadar sakarin =

VI. Pembahasan
Dalam melakukan uji kadar sakarin dalam minuman ringan ini kita hanya menggunakan sampel
minuman sebesar 25 mL yang diambil dari 250 mL hasil pengenceran. Masukkan ke corong pisah lalu
ditambah dengan 10 mL HCl pekat, kemudian ditambah eter lalu dikocok, pengocokan akan
menimbulkan tekanan uap dalam corong pemisah naik. Tekanan dalam corong pemisah dapat
dihilangkan dengan membuka tutup bagian atas atau bagian bawah ( ingat pada waktu ekstraksi corong
pemisah harus dalam keadaan miring ). Berhati-hatilah jangan sampai tangan anda terkena eter karena
tangan anda akan gatal. Karena berat jenis sakarin lebih besar dari eter maka sakarin terletak di bawah.
Kemudian dilakukan titrasi, titik akhir titrasi ditandai dengan
Pada percobaan menentukan kadar sakarin ini kita memperoleh kadar sakarin sebesar. Kandungan yang
cukup tinggi. Sampel minuman kelompok kami merupakan minuman ringan yang harganya termasuk
dalam golongan murah, wajar saja kalau kandungan sakarin yang terdapat di dalam minuman sampel
kelompok kami cukup tinggi. Pada saat melakukan ekstraksi, proses pemisahannya cukup lama mungkin
hal tersebut dikarenakan kadar sakarin yang cukup tinggi, kelompok lain yang menggunakan sampel
minuman yang harganya lebih mahal dari sampel yang digunakan oleh kelompok kami lebih cepat dalam
melakukan ekstraksi.

VII. Kesimpulan
Dari hasil dari laporan yang telah kami tulis di atas maka dapat kami simpulkan bahwa harga minuman
ringan di pasaran juga menentukan kadar sakarin di dalamnya semakin mahal minuman tersebut
semakin sedikit kadar sakarinnya dan begitu juga sebaliknya.

VIII. Daftar Kepustakaan


1. http://www.scribd.com/doc/23743298/Artifisial-Sweeteners
2. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/zat-aditif/sakarin-dan-siklamat

Anda mungkin juga menyukai