Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA AMAMI

UJI PEMANIS SINTESIS METODE KUALITATIF

DISUSUN OLEH :
VINA NUR AISYAH
P07134121047
D III TLM / SEMESTER 4

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2023/2024
I. Hari,Tanggal
Rabu,25 Januari 2023
II. Judul
Uji Pemanis Sintesis Metode Kualitatif
III. Tujuan
Mengetahui ada tidaknya pemanis sintesis pada bahan makanan atau produk
makanan.
IV. Metode
Kualitatif
V. Prinsip Kerja
BaCL2 yang ditambahkan ke sampel akan mengoksidasi SO 3 menjadi SO 4
VI. Dasar Teori
Pemanis buatan adalah zat tambahan dalam makanan yang dapat menimbulkan
rasa manis atau dapat membantu mempertajam penerimaan rasa manis yang tidak
atau rasa manis atau dapat membantu mempertajam penerimaan rasa manis yang
tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, sedangkan kalori yang dihasilkan jauh
lebih rendah hampir tidak mempunyai nilai gizi, sedangkan kalori yang dihasilkan
jauh lebih rendah dari gula. Pemanis buatan tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia
sehingga tidak dari gula. Pemanis buatan tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia
sehingga tidak berfungsi sebagai sumber energi. Pemanis buatan memiliki tingkat
kemanisan yang lebih berfungsi sebagai sumber energi. Pemanis buatan memiliki
tingkat kemanisan yang lebih tinggi dibandingkan pemanis alami.
Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan natrium siklamat dengan tingkat
kemanisan yang dihasilkan kurang lebih 30 kali lebih manis daripada gula pasir.
Makanan dan minuman yang sering dijumpai mengandung siklamat antara lain: es
krim, es puter, selai, saus, es lilin,dan berbagai minuman fermentasi. Beberapa negara
melarang penggunaan siklamat karena diperkirakan mempunyai efek karsinogen.
Batas
maksimum penggunaan siklamat adalah 500–3.000 mg per kg bahan makanan.
VII. Alat dan Bahan
Alat :
1) Kompor listrik
2) Erlenmeyer
3) Gelas ukur
4) Mortir stemper
5) Kertas whatmann 42
6) Corong

Bahan :

1) Sirup
2) Arang
3) BaCL2 10%
4) HCL 10%
5) Natrium Nitrit 10%
6) Aquadest

VIII. CARA KERJA


1) Siapkan alat dan bahan
2) 25 ml sampel dimasukkan dalam gelas piala dan diencerkan dengan aquades
dengan perbandingan 1 : 1, kemudian ditambahkan sepucuk sendok arang aktif
untuk menghilangkan warna contoh, kemudian sampel disaring.
3) Ditambahkan 10 ml HCl 10% ke dalam filtrat dan ditambahkan 10 ml BaCl2
10%, kemudian dikocok.
4) Filtrat dibiarkan selama 30 menit, kemudian disaring dengan kertas whatmann
42 dan ditambahkan 10 ml Natrium Nitrit 10%.
5) Larutan dipanaskan di atas penangas air.
6) Apabila timbul endapan putih, berarti Siklamat Positif.

IX. Hasil Praktikum


Tidak terbentuk endapan putih pada sampel sirup yang telah dicampurkan arang
setelah ditambah BaCL2 yang artinya negatif siklamat.
X. Pembahasan
Pada uji siklamat, sepucuk sendok kristal BaCl2 dimasukkan dalam
sampel,kemudian digojog dan dibagi 2 tabung reaksi. Salah satu tabung ditambahkan
HCl 10% sampai asam dan sepucuk sendok kecil Kristal NaNO2 . Tabung tersebut
berubah lebih keruh, hal ini menunjukkan adanya siklamat.Yang perlu diperhatikan
dalam pemeriksaan ini adalah pada saat menggojok corong pemisah dalam
pembuatan ekstrak eter harus dilakukan secara hati-hati. Dan dengan posisi mulut
corong keatas. Pada saat proses pengeringan ekstrak yang berada dicawan porselin
jangan dikipasi, tetapi dibiarkan kering dengan sendirinya. Selain itu,pada saat uji
recorcinol, penambahan recorcinol sedikit saja, jangan terlalu banyak,karena pada
saat dipanaskan pada kompor listrik bisa gosong. Pada uji recorcinol untuk
penambahan aquades cukup beberapa ml saja. Sedangkan untuk penambahan NaOH
20% sedikit berlebihan supaya warna hijau berpendar akan jelas terlihat apabila
ditempelkan pada baju yang berwarna gelap.
XI. Kesimpulan
Pada praktikum ini,hasil yang didapatkan hasil negatif siklamat
XII. Referensi
Diktat Kimia Amami

Anda mungkin juga menyukai