DOSEN PENGAMPU :
Disusun Oleh :
(P07134121047)
2023/2024
I. HARI,TANGGAL,PRAKTIK KE
Rabu, 8 Februari 2023,Praktik ke - 3
II. PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Metode GOD PAP
III. DASAR TEORI
Glukosa merupakan salah satu molekul yang terkandung di dalam darah, tepatnya
pada plasma darah. Peranan glukosa sangat penting untuk kelancaran kerja tubuh.
Kadar glukosa didalam tubuh dipengaruhi oleh berbagai faktor dan salah satunya
adalah hormon insulin. Hormon insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh
pankreas dan berperan dalam mengatur kadar glukosa dalam tubuh melalui hati
(Ekawati 2012). Menurut Ekawati (2012), apabila terjadi peningkatan kadar glukosa
dalam darah yang disebabkan naiknya proses pencernaan dan penyerapan
karbohidrat, maka insulin akan mengubah glukosa menjadi glikogen. Proses tersebut
terjadi didalam hati dan disebut dengan proses glikogenesis. Kadar glukosa yang
rendah didalam darah akan akan di atasi oleh tubuh dengan cara menguraikan
glikogen menjadi glukosa. Proses tersebut disebut dengan glikogenolisis. Kadar
normal glukosa dalam darah saat keadaan puasa yaitu 70-110 mg/dL.
Fungsi reagen H2SO4 pada praktikum ini adalah untuk mempercepat reaksi
pengendapan protein oleh Na-tungstat. Na-tungstat berfungsi dalam mengendapkan
protein dalam darah terutama protein yang terlarut dalam air. Air (H2O) selain
berfungsi sebagai reagen pengenceran, air juga berfungsi dalam melarutkan albumin.
Penambahan reagen cu-alkalis akan membuat gula mereduksi ion Cu2+ menjadi Cu+
dalam bentuk endapan Cu2O. Selanjutnya reagen fosfomolibdat ditambahkan untuk
melarutkan kembali Cu2O lalu menjadi larutan berwarna biru tua karena adanya
oksida Mo. Selanjutnya larutan berwarna tersebut diukur absorbansinya untuk
menentukan kadar glukosa dengan menggunakan metode spektrofotometri.( Hodgson,
R. E., Riddel, W. H., & Hughes, J. S. (1932))
IV. METODE
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah Ezimatis/GOD-PAT
V. PRISIP KERJA
Prinsip pemeriksaan dalam praktikum kali ini adalah glukosa ditentukan setelah
oksidasi enzimatik dengan adanya glukosa oksidase. Hidrogen peroksida yang
terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4-aminophenazone dengan katalisator
peroksidase menjadi zat warna quinonemine berwarna merah violet sebagai indikator.
VI. ALAT DAN BAHAN
Alat
a. Mikropipet
b. Tabung reaksi
c. Blue tip dan yellow tip
d. kuvet dan tisu
e. Waterbath
f. Spektrofotometer UV-Vis –
Bahan
a. Serum/plasma
b. Reagen warna glukosa (Glucose Reagent FS)
c.Larutan standar
d.Aquadest
VII. HASIL
Probadus : Vina Nur Aisyah
Umur : 20 tahun
Bahan : Serum
Hasil :
A pemeriksaan = 0,313
A standar = 0,358
A pemeriksaan
Kadar Glukosa= x 100 mg/dl
A stadar
0,313
Kadar Glukosa= x 100 mg/dl
0,358
Kadar Glukosa=87,43 0 mg/dl
VIII. PEMBAHASAN
Gula darah adala istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah.
Konsentrasi gula darah atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam
tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber energi untuk sel-sel
tubuh. Meskipun disebut sebagi gula darah, selain glukosa, ditemukan juga jenisjenis
gula lainnya, seperti glukosa dan galaktosa. Namun demikian, hanya tingkatan
glukosa yang diatur insulin.Metode yang digunakan pada saat praktikum adalah
metode ezimatis. Dengan menginkubasi sampel yang telah ditambah reagen warna
glukosa1 ml dan dibaca pada fotometer denagn panjang gelombang 546 nm Warna
merah violet (pink) dikarenakan hidrogen peroksida bereaksi dengan phenol dan 4 –
aminophenazone dengan katalis peroksidase maka akakn membentuk quinoneimine
yang berwarna violet.Kadar glukosa dalam darah lebih akurat jika darah yang diambil
merupakan kadar glukosa dalam keadaan puasa. Karena jika diambil pada saat tidak
berpuasa terlebih dahulu, biasanya kadar gula dalam darah lebih tinggi.
IX. KESIMPULAN
Dari praktikum kali ini didapatkan hasil kadar glukosa 87,43 0 mg/dl dan hasil
tersebut termasuk dalam rentan nilai normal pemeriksaan yakni 70-115 mg/dl dalam
keadaan puasa.Jadi hasil yang didapat yakni normal.
X. REFERESI
Hodgson, R. E., Riddel, W. H., & Hughes, J. S. (1932). Factors Influencing the
Blood-Sugar Level of Dairy Cattle. Journal of Agricultural Research, 357
Bintang M. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta (ID): Erlangga.