Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA KLINIK
PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA DARAH

Disusun Oleh :
Kelompok 3

1. Melliyani Rosna Hendari 31120153


2. Reiza Alvita Rafanida 31120159
3. Diki Candra Wiguna 31120162
4. Ahmad Fauzi 31120170
5. Sinta Amelia Tri Utami 31120171

UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA


PRODI S1 FARMASI
TASIKMALAYA
2022
Hari dan tanggan praktikum: Jum’at, 16 September 2022

I. Tujuan

Menentukan kadar glukosa dalam darah dengan metode enzimatik dan


mnginterpretasikan hasil serta menghubungkan dengan keadaan patologi klinik.

II. Dasar Teori

Glukosa darah didalam tubuh berfungsi untuk bahan bakar bagi proses metabolisme dan
juga sumber energi utama bai otak. Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang
terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glukogen dihati dan otot
rangka.

Glukosa darah atau Kadar gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa
di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam
tubuh.

Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.
Glukosa (Kadar gula darah), suatu gula monosakarida, karbohidrat terpenting yang digunakan
sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh. Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis semua
karbohidrat lain di dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan deoxiribose dalam asam nukleat,
galaktosa dalam laktosa Susu, dalam glikolipid, dan dalam glikoprotein dan proteoglikan
(Murray R. K. et al., 2003).

Gula dalam darah terutama diperoleh dari fraksi karbohidrat yang terdapat dalam
makanan. Gugus/molekul gula dalam karbohidrat dibagi menjadi gugus gula tunggal
(monosakarida) misalnya glukosa dan fruktosa, dan gugus gula majemuk yang terdiri dari
disakarida (sukrosa, laktosa) dan polisakarida (amilum, selulosa, glikogen). Proses penyerapan
gula dari makanan melalui dua tahapan yaitu tahap pertama, setelah makanan dikunyah dalam
mulut, selanjutnya akan masuk ke saluran pencernaan (lambung dan usus), pada saat itu gugusan
gula majemuk diubah menjadi gugusan gula tunggal dan siap diserap oleh tubuh. Tahap kedua
yaitu gugusan gula tunggal melalui ribuan pembuluh kecil menembus dinding usus dan masuk ke
pembuluh darah (vena porta).
Jumlah kadar glukosa dari pemeriksaan glukosa darah sewaktu yang menunjukan jumlah nilai >
140 mg/dl ditetapkan sebagai diagnosis diabetesmelitus. Pemeriksaan kadar glukosa darah dapat
menggunakan darah lengkap seperti serum atau plasma.

Serum adalah bagian darah yang tersisa setelah darah membeku. Hemostatis tetap ada
dalam serum dengan kadar sama seperti dalam plasma. Didalam serum normal tidak terdapat
fibrinogen protombin. Faktor V.VIII dan XIII yang ada ialah faktor VI.IX.XXI dan XII. Bila
proses pembekuan tidak normal serum mungkin masih mengandung sisa fibrinogen. Produk
perombakan fibrinogen atau protombin yang tidak diubah pemeriksaan glukosa darah metode
SOD – PAP lebih baik banyak dilakukan dilabolatorium karena dianggap ketelitiannya lebih
tinggi. Sehigga lebih diperoleh hasil yang lebih akurat.

Glukosa darah dikatakan abnormal apabila kurang atau melebihi nilai rujukan. Nilai
rujukan glukosa adalah pada rentang 60-101 mg/dl. Kadar gula darah yang terlalu tinggi
dinamakan hiperglikemia. Kadar glukosa < dari normal dinamakan hipoglikemia. Atikoagulan
yang sering digunakan dalam pemeriksaan hematologi antara lain ethylen diamin tetra acetat
(EDTA). Ideporin, Nartium sitrat, campuran amonium, oxalate dan kalsium oxalate. Atikoagulan
EDTA pada darah mengikat ion kalsium sehingga menghambat koagulasi. Kalsium diperlukan
dalam koagulasi dan jika kalsium hilang maka proses koagulasi langsung berhenti baik intrinsik
dan ekstrinsik yang menyebabkan pembekuan darah EDTA bekerja dengan cara mengubah ion
kalsium dari darah menjadi bentuk yang bukan ion.

III. Prinsip percobaan

Pemeriksaan menggunakan metode GOD-PAP adalah glukosa dalam sampel dioksidasi


membentuk asam glukonat dan hidrogen peroksida, hidrogen peroksida q-aminouty pirene
dengan indikator fenol alkatalis dengan POD membentuk quinonneimin dan air.

Glukosa + 0₂ Asam Glukonat + H₂O₂

2H₂O₂ + 4-amino anti pyrint + Fenol quinoneimine


IV. Alat dan Bahan

Alat

Tip biru dan kuning Tabung Reaksi Micropipet

Tissue Spuit 3 ml Centrifugator

Spektrofotometri Kuvet

Bahan

Serum/plasma Reagen GOD-PAP Aquadest


V. Prosedur Kerja

Serum berisi 10 µL sampel dan


Disiapkan Larutan 1000 µL reagen, standar berisi 10
blanko,standar dan µL standar dan 1000 µL reagen
sampel dan reagen berisi 1000 µL

Diukur absorban sampel dan Dicampur dan inkubasi selama


standar dibaca terhadap reagen 10 menit pada suhu 37 derajat
blanko dalam waktu kurang 60 celcius
menit pada gelombang 546 nm

Dihitung konsentrasi/kadar
glukosa dalam sampel

(Subiyono et al., 2016)

Glukosa sampel (mg/dL) = (A sampel/A standar) x Konsentrasi Standar (mg/dL)


Catatan :
Standar dan konsentrasi dilihat di reagen kit Diasya
Konsentrasi standar pada kit : 100 mg/dL
Glukosa (mg/dL) x 0,05551 = Glukosa (mmol/L)
Prosedur dapat berbeda apabila digunakan reagen kit dengan merek berbeda
VI. Data Hasil Pengamatan

Pengulangan Absorbansi Konsentrasi Glukosa(mg/dL)


Sampel 1 0,084 34 mg/dL
Sampel 2 0,135 100 mg/dL

Sampel 3 0,193 79 mg/dL

Sampel 4 0,174 71 mg/dL


Sampel 5 0,282 115 mg/dL

VII. Pembahasaan

Glukosa darah adalah parameter untuk mengetahui penyakit diabetesmelitus yang


dahulunya dilakukan terhadap darah lengkap. Karena eritrositmemiliki kadar protein yaitu
hemoglobin yang lebih tinggi sehingga biladibandingkan dengan darah lengkap serum
lebih banyak glukosa.Pemeriksaan kadar glukosa darah dapat menggunakan darah lengkap
sepertiserum atau plasma. Serum lebih banyak mengandung air dari pada darahlengkap,
sehingga serum berisi lebih banyak glukosa dari pada darahlengkap. Kadar glukosa darah
dapat ditentukan dengan berbagai metode berdasarkan sifat glukosa yag dapat mereduksi ion-
ion logam tertentu, ataudengan pengaruh enzim khusus untuk menghasilkan glukosa, yaitu
enzimglukosa oksidase. Enzim glukosa oksidase merupakan senyawa yangmengubah
glukosa menjadi asam glukonat. (Subiyono,et al.2016)

Serum adalah bagian darah yang tersisa setalah darah membeku.Pembekuan


mengubah semua fibrinogen menjadi fibrin denganmenghabiskan faktor V, VIII dan
protombin. (Subiyono,et al.2016)

Pemeriksaan glukosa darah metode GOD-PAP lebih banyak dilakukandi laboratorium


karena dianggap ketelitiannya lebih tinggi, sehinggadiperoleh hasil yang lebih akurat. Alat
yang digunakan untuk pemeriksaanglukosa darah metode ini adalah spektrofotomoter.
(Subiyono,et al.2016)

Glukosa darah dikatakan abnormal apabila kurang atau melebihi nilairujukan. Nilai
rujukan glukosa adalah pada rentang 60-110 mg/dl. Kadargula darah yang terlalu tinggi
dinamakan hiperglikemia. Kadar glukosakurang dari normal dinamakan hipoglikomia. Dalam
tubuh manusia glukosayang telah diserap oleh usus halus kemudian akan terdistribusi ke
dalamsemua sel tubuh melalui aliran darah. (Subiyono,et al.2016)

Praktikum kali ini yaitu tentang pemeriksaan kadar glukosa dalam darah dengan
metode enzimatik yaitu GOD-PAP (Glucose Oxydase-Peroxydase Aminoantipyrin) dengan
menggunakan sampel serum, karena eritrosit memiliki kadar protein yaitu hemoglobin
yang lebih tinggi sehingga bila dibandingkan dengan darah lengkap serum lebih
banyak mengandung glukosa. Pemeriksaan dengan metode GOD-PAP ini memiliki prinsip
glukosa dalam sampel dioksidasi membentuk asam glukonat dan hidrogen peroksia.
Hidrogen peroksida 4-aminoantipyrin dengan indikator fenol dikatalis dengan POD membentuk
quinonemin dan air. Phenol, 4-amoniantipyrin ,glukosa oksidase dan peroksidase
merupakan komponen yang terdapat pada reagen. GOD-PAP itu sendiri merupakan suatu
metode yang berdasarkan reaksi antara sisa hidrogen peroksida dengan akseptor oksigen
yaitu aminoantipyrine. Hidrogen peroksida adalah produk lain terbentuk dari hasil
perombakan glukosa menjadi asam glukonat dengan katalisasi enzim glukosidase.
Hidrogen peroksida yang terbentuk adalah sebanding dengan glukosa yang menjadi
perkursor awalnya. Kemudian dengan menambahkan aseptor oksigen kedalam reaksinya yaitu
aminoantypirine, kadar glukosa dapat diukur dengan melihat reaksi yang terjadi pada
hidrogen peroksida yang dikatalisasi enzim peroksidasi.

Terdapat empat macam perlakuan untuk menetapkan kadar glukosa, yaitu pemeriksaan
sewaktu, pemeriksaan setelah makan (postpradial), pemeriksaan saat puasa, dan pemeriksaan
setiap 3 bulan. Pemeriksaan yang dilakukan pada praktikum sebelumnya adalah jenis
pemeriksaan sewaktu, karena pemeriksaan yang dilakukan tidak memperhatikan kondisi pasien
setelah makan atau sedang tidak mengonsumsi makanan (fasting). Pemeriksaan sewaktu
digunakan untuk memeriksa kadar glukosa darah saat diperiksa dan diambil sampelnya.
Pemeriksaan sewaktu berbeda dengan pemeriksaan-pemeriksaan lainnya, karena pemeriksaan
sewaktu hanya dapat melihat bagaimana kerja daripada kerja insulin pada saat itu juga.
Sedangkan pemeriksaan untuk pemeriksaan post pradial, dan puasa digunakan untuk melihat
kerja insulin pada metabolisme glukosa untuk dibandingkan dengan satu sama lainnya.
Pemeriksaan tiga bulan dapat dilakukan untuk memeriksa dan mengontrol kerja insulin terhadap
kadar glukosa. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil darah pasien melalui
pembuluh darah vena, tepat nya pembuluh darah vena yang terdapat pada tekukan siku tangan
kiri. Darah yang diambil adalah sebanyak 3 ml, kemudian dipisahkan plasma dengan serumnya
dengan metode sentrifugasi.

GOD-PAP merupakan enzim yang memerlukan waktu tertentu untuk bereaksi


optimum, sehingga dibutuhkan waktu inkubasi. Jika waktu inkubasi kurang dari waktu
inkubasi optimum, maka enzim tidak akan bereaksi sempurna.Sedangkan apabila waktu
inkubasi lebih dari waktu inkubasi optimum, maka senyawa yang terbentuk akan terdegradasi
dan inkubasi yang dilakukan pada praktikum ini adalah selama 10 menit pada suhu 37◦ C.

Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel diatas,membandingkan hasil yang diperoleh


dari kelompok 1,2,3,4 dan 5 dengan darah yang berbeda sumber untuk tiap kelompoknya. Untuk
kelompok 1 diperoleh nilai absorbansinnya 0,084 dengan konsentrasi glukosanya yaitu 34
mg/dL. Kelompok 2 diperoleh nilai absorbansinya 0,135 dengan konsentrasi glukosa nya 100
mg/dL. Kemudian untuk kelompok 4 diperoleh nilai absorbansinya 0174 dengan konsentrasi
glukosa nya yaitu 71 mg/dL. Dan untuk kelompok 5 diperoleh nilai absorbansinya 0,282 dengan
konsentrasi glukosa 115 mg/dL.

Jika dilihat dari konsentrasi glukosa pada setiap kelompok,dari kelompok 1 sampel
menunjukan hipoglikemia. Sedangkan untuk kelompok 2,3,4&5, sampel menunjukan gula darah
yang normal. Semua sampel darah yang diambil yaitu merupakan sampel darah puasa.

VIII. Kesimpulan

Dari kelima sampel didapat hamper semua sampel memiliki kadar gula darah normal
dengan nilai <110mg/dL kecuali sampel nomor 5 memiliki nilai 115 mg/dL dengan resiko
rendah diabetes.

IX. Evaluasi

1. Jenis pengujian kadar glukosa darah?


a. Tes gula darah sewaktu

Tes gula darah sewaktu dapat dilakukan kapan saja tanpa perlu berpuasa dan tanpa
memerhatikan kapan terakhir Anda makan. Tes ini dapat dilakukan untuk memantau kadar gula
darah penderita diabetes, atau untuk menilai tinggi-rendahnya kadar gula darah orang yang lemas
atau pingsan (Selano et al., 2020).

b. Tes gula darah puasa

Ini merupakan tes gula darah yang mengharuskan Anda untuk berpuasa (biasanya 8 jam)
sebelum melakukan tes, agar hasilnya tidak dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Tes
gula darah puasa ini umumnya digunakan sebagai tes pertama untuk mendiagnosa
penyakit diabetes (Charisma, 2017).

c. Tes gula darah 2 jam setelah makan (post prandial)

Sepuluh menit setelah makan, kadar gula darah akan mulai mengalami kenaikan dan mencapai
puncaknya setelah 2 jam. Setelah 2-3 jam, gula darah akan turun kembali ke kondisi normal .

Tes gula darah post prandial dilakukan 2 jam setelah pasien makan, dan biasanya dikerjakan
setelah tes gula darah puasa. Tes ini dapat menggambarkan kemampuan tubuh dalam mengontrol
kadar gula dalam darah, yang terkait dengan jumlah serta sensitivitas insulin di dalam tubuh
(Triana & Salim, 2017).

d. Tes hemoglobin A1c (HbA1c)

Tes darah ini dilakukan untuk mengetahui kadar rata-rata gula darah dalam 2-3 bulan terakhir.
Tes ini mengukur persentase gula darah yang melekat pada hemoglobin (Hb). Pemeriksaan
HbA1c dapat dilakukan untuk mendiagnosis diabetes, serta untuk mengetahui terkontrol atau
tidaknya kadar gula darah penderita diabetes (Sarihati et al., 2019).

2. Interpretasi hasil?

Dari kelima sampel didapat hamper semua sampel memiliki kadar gula darah normal dengan
nilai <110mg/dL kecuali sampel nomor 5 memiliki nilai 115 mg/dL dengan resiko rendah
diabetes.

3. Prinsip pada pengujian kadar glukosa darah?


Pemeriksaan menggunakan Metode GOD-PAP adalah glukosa dalam sampel dioksidasi
membentuk asam glukonat dan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida 4 Aminoatypirene
dengan indikator fenol dikatalis dengan POD membentuk quinonemin dan air.

DAFTAR PUSTAKA

Charisma, A. M. (2017). Korelasi Kadar Rata-Rata Glukosa Darah Puasa Dan 2 Jam Post
Prandial Tiga Bulan Terakhir Dengan Nilai Hba1c Pada Pasien Diabetes Melitus Prolanis
Bpjs Kabupaten Kediri Periode Mei-Agustus 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(2),
1–11.

Sarihati, I. G. A. D., Karimah, H. N., & Habibah, N. (2019). GAMBARAN KADAR HbA1C
PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD WANGAYA. Meditory : The
Journal of Medical Laboratory, 6(2), 88–98. https://doi.org/10.33992/m.v6i2.442

Selano, M. K., Marwaningsih, V. R., & Setyaningrum, N. (2020). Pemeriksaan Gula Darah
Sewaktu (GDS) dan Tekanan Darah kepada Masyarakat. Indonesian Journal of Community
Services, 2(1), 38. https://doi.org/10.30659/ijocs.2.1.38-45

Subiyono, Martsiningsih, M. A., & Gabrela, D. (2016). Gambaran kadar glukosa darah metode
GOD-PAP (Glucose Oxsidase – Peroxidase Aminoantypirin) sampel serum dan plasma
EDTA (Ethylen Diamin Terta Acetat). Jurnal Teknologi Laboratorium, 5(1), 45–48.
https://www.teknolabjournal.com/index.php/Jtl/article/view/77

Triana, L., & Salim, M. (2017). Perbedaan Kadar Glukosa Darah 2 Jam Post Prandial. Jurnal
Laboratorium Khatulistiwa, 1(1), 51. https://doi.org/10.30602/jlk.v1i1.97

Diktat. Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah. (2022/2023). TA Ganjil.

Murray, R. (et al 2003). Biokimia Harper ed. ed25, EGC.P.236-239.


LAMPIRAN

Memasukan sampel Memasukan reagen

Timer waktu pelaksanaan Inkubasi


Hasil test glukosa darah sampel 3

Anda mungkin juga menyukai