Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai peranan yang penting dalam diagnosa

suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan salah satu protein khusus yang ada dalam
sel darah merah dengan fungsi khusus yaitu mengangkut O2 ke jaringan dan
mengembalikan CO2 dari jaringan ke paru-paru. Kegunaan dari pemeriksaan hemoglobin ini
adalah untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesehatan pada pasien, misalnya
kekurangan hemoglobin yang biasa disebut anemia. Hemoglobin bisa saja berada dalam
keadaan terlarut langsung dalam plasma. Akan tetapi kemampuan hemoglobin untuk
mengikat oksigen tidak bekerja secara maksimum dan akan mempengaruhi pada faktor
lingkungan.

Hemoglobin yang meningkat terjadi karena keadaan hemokonsentrasi akibat dehidrasi


yang menurun dipengaruhi oleh berbagai masalah klinis. Pemeriksaan hemoglobin dilakukan
pengukuran dengan metode cyanmethemoglobin. Sebelumnya eritrosit dilisiskan kemudian
heme dioksidasi menjadi cyanmethemoglobin dan diukur dengan fotometer pada panjang
gelombang 540 nm.

Jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin tidak selalu meningkat atau menurun
bersamaan, sebagai contoh ; penurunan jumlah sel darah merah disertai kadar hemoglobin
yang sedikit meningkat atau normal terjadi pada kasus anemia pernisiosa serta kadar sel
darah merah yang sedikit meningkat atau normal disertai dengan kadar hemoglobin yang
menurun terjadi pada anemia difisiensi zat besi (mikrositik). Pentingnya hemoglobin ini
menyebabkan pemeriksaan kadar hemoglobin memegang peranan penting dalam diagnosa
suatu penyakit seperti anemia. Metode hematin asam dengan hemometer sahli dan
metode tallquist berguna untuk penentuan kadar hemoglobin, dan penempatan kadar
tersebut digunakan untuk mendiagnosa anemia dan mean corpuscular.

Hemoglobin merupakan pigmen dari eritrosit yang sangat kompleks. Hemoglobin


merupakan persenyawaan antara protein, globin dan zat warna (heme). Keistimewaan dari
hemoglobin adalah dapat mengikat O2 dan CO2.

Pada metode tallquist, prinsipnya adalah membandingkan darah asli dengan suatu skala
warna yang bertingkat-tingkat mulai dari warna merah muda sampai warna merah tua.
Cara ini hanya mendapatkan kesan dari kadar hemoglobin saja, sebagai dasar diambil darah
= 100% = 15,8 gr hemoglobin per 100 ml darah. Tallquist mempergunakan skala warna
dalam satu buku mulai dari merah muda 10% di tengah-tengah ada bagian yang sengaja
dilubangi dimana darah dibandingkan dapat dilihat menjadi darah dibandingkan secara
langsung sehingga kesalahan dalam melakukan pemeriksaan antara 25-50%.
3.4. Kesimpulan

Prinsipnya adalah membandingkan darah asli dengan suatu skala warna yang bertingkat-tingkat
mulai dari warna merah muda sampai warna merah tua.
Cara ini hanya mendapatkan kesan dari kadar hemoglobin saja, sebagai dasar diambil darah =
100% = 15,8 gr hemoglobin per 100 ml darah. Tallquist mempergunakan skala warna dalam satu
buku mulai dari merah muda 10% di tengah-tengah ada lowong dimana darah dibandingkan
dapat dilihat menjadi darah dibandingkan secara langsung sehingga kesalahan dalam melakukan
pemeriksaan antara 25-50%.
Metode ini tidak dianjurkan untuk digunakan karena akurasinya kurang dan tingkat kesalahan ini
antara 25-50%. Dan metode ini sudah jarang untuk digunakan, kadang-kadang digunakan dalam
keadaan darurat.
Tabel

Anda mungkin juga menyukai