Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN TEKANAN DARAH

CARA PALPASI DAN AUSKULTASI

OLEH :
ANNISA ANASTASIA
NIM : 210400862

JURUSAN SARJANA GIZI ALIH JENJANG


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
2021
A. Hasil Pengamatan

1. Cara Palpasi
Tabel 1. Pengukuran dengan cara palpasi
No. Nama Pasien Cara Palpasi Rata-rata
Uji I Uji II Uji III
1. Gembong 130 130 130 130

2. Cara Auskultasi

Tabel 2. Pengukuran Tekanan Darah Cara Auskultasi

Orang Fase Korotkoff Pengukuran (mmHg) Rata-rata


I II III
Percobaan
I 130 130 130 130
II 120 120 120 120
Gembong
III 115 110 110 111,6
IV 100 100 100 100
V 90 90 95 91,6

Tabel 3. Pengukuran Tekanan Darah pada Sikap Berbaring Telentang

Orang Fase Korotkoff Pengukuran (mmHg) Rata-rata


I II III
Percobaan
I 123 120 125 122,6
II 115 110 115 113,3
Gembong
III 110 105 100 105
IV 95 95 95 95
V 90 90 90 90

Tabel 4. Pengukuran Tekanan Darah pada Sikap Duduk

Orang Fase Korotkoff Pengukuran (mmHg) Rata-rata


I II III
Percobaan
I 130 130 130 130
II 120 120 120 120
Gembong III 115 110 110 111,6
IV 100 100 100 100
V 90 90 95 91,6

Tabel 5. Pengukuran Tekanan Darah pada Sikap Berdiri

Orang Fase Korotkoff Pengukuran (mmHg) Rata-rata


I II III
Percobaan
I 130 130 130 130
II 120 120 120 120
Gembong
III 110 115 117 114
IV 95 95 100 96,6
V 90 90 95 91,6

Tabel 6. Pengukuran Tekanan Darah Sesudah Kerja Otot

Orang Fase Korotkoff Pengukuran (mmHg) Rata-rata


I II III
Percobaan
I 135 135 135 135
II 125 125 120 123,3
Gembong
III 120 120 115 118,3
IV 105 105 110 106, 6
V 95 95 95 95

B. Pertanyaan
1) Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah!
2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan tekanan darah 120/80 mmHg!
3) Apa yang dimaksud hipertensi dan hipotensi?
Jawaban :
1) Faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah yaitu :
1. Jenis kelamin
Tekanan darah pada laki-laki lebih tinggi pada usia 55 tahun.
2. Usia
Orang tua mempunyai tekanan darah yang lebih tinggi disbanding
orang muda. Tekanan diastolic meningkat sampai sekitar umur 50
tahun kemudian stabil, sedangkan tekanan sistolik cenderung
meningkat pada bagian akhir tahap kehidupan.
3. Ras
Tekanan darah yang tinggi lebih sering terjadi pada kulit hitam
dibandingkan ras yang lain.
4. Riwayat keluarga
Pada genetik mempengaruhi baik yang rendah maupun tinggi.
5. . Makanan bergaram
Menyebabkan meningkatnya kemungkinan terjadinya tekanan
darah meningkat.
6. Berat badan
Peningkatan tekanan darah sesuai umur lebih tinggi pada orang
yang gemuk dibandingkan orang normal.
7. Olahraga
Aktivitas fisik meningkatkan tekanan darah.

8. Obat-obatan
Banyak obat-obatan yang dapat meningkatkan tekanan darah.
(Kozier et al, 200).

2) Yang dimaksud dengan tekanan darah 120/80 mmHg yaitu dibaca


seratus dua puluh per delapan puluh. Angka 120 mewakilkan dengan tekanan
darah sistolik yaitu tekanan saat jantung berkontraksi untuk memompa darah
keseluruh tubuh. Sementara angka 80 mewakilkan tekanan darah diastolic,
yaitu tekanan saat otot jantung berelaksasi sebelum kembali memompa darah.
Kedua tekanan ini memiliki kisaran normalnya masing-masing dan setiap usia
memiliki kisaran yang berbeda-beda pula.

3) Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah tinggi persisten


dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90
mmHg. Hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah seseorang berada
pada tingkatan di atas normal. Jadi tekanan di atas dapat diartikan sebagai
peningkatan secara abnormal dan terus menerus pada tekanan darah yang
disebabkan satu atau beberapa faktor yang tidak berjalan sebagaimana
mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal
(Wiryowidagdo, 2002).
Hipotensi terjadi bila tekanan darah lebih rendah dari biasanya, yang
berarti jantung, otak dan bagian tubuh lain tidak mendapatkan cukup darah.
Gejala tekanan darah rendah antara lain: Penglihatan kabur, Kebingungan,
Pingsan, Pusing, Kantuk, Lemas. Biasanya, seseorang disebut menderita
hipotensi bila tekanan darahnya di bawah 90/60 mmHg . Namun hal itu tidak
berlaku bagi setiap orang. Ada orang yang tekanan darah normalnya selalu
rendah dan tidak merasakan gangguan. Sementara, ada orang yang bertekanan
darah di atas angka tersebut dan mengalami masalah hipotensi. Faktor yang
paling penting adalah adanya perubahan tekanan darah dari kondisi normal
(Wiryowidagdo, 2002).

C. Pembahasan
Pada pengukuran tekanan darah pasien (Pak Gembong) memiliki hasil
tekanan darah pada setiap pengukuran yaitu dapat dikategorikan prehipertensi.
Dapat dilihat pada tabel klasifikasi tekanan darah untuk dewasa berikut.

Tabel 7. Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa


Klasifiasi Tekanan Darah Tekanan Sistolik dan Diastolik
(mmHg)
Hipotensi Sistolik < 90 dan Diastolik < 60
Normal Sistolik < 120 dan Diastolik < 80
Prehipertensi Sistolik 120-139 dan Diastolik 80-89
Hipertensi Stadium I Sistolik 140-159 dan Diastolik 90-99
Hipertensi Stadium II Sistolik > 160 dan Diastolik > 100
(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,2009)

Prehipertensi adalah suatu keadaan tekanan darah sistolik 120 -139


mmHg / tekanan darah diastolik 80 – 89 mmHg (almaqbali, 2013). Chiang et
al (2013) nyatakan prehipertensi merupakan keadaan yang terjadi terlebih
dahulu sebelum terjadinya hipertensi namun tidak diikuti dengan gejala yang
dirasakan oleh individu yang mengalaminya, namun berisiko lebih besar
untuk menjadi hipertensi serta penyakit kardiovaskule.
Perubahan prehipertensi menjadi hipertensi serta penyakit
kardiovaskuler lainnya merupakan tantangan dalam hal kesehatan masyarakat
di dunia, karena kasus prehipertensi berkaitan langsung dengan kejadian
hipertensi dan penyakit kardiovaskuler (Tryastuti, 2019).
Perubahan gaya hidup yang dianjurkan untuk mencegah peningkatan
tekanan darah menjadi abnormal adalah mempertahankan berat badan normal
dengan melakukan aktifitas fisik dan pola makan yang sehat. Perilaku
merokok juga menjadi penyebab peningkatan terjadi nya prehipertensi
(Tryastuti, 2019).
Pak gembong suka mengkonsumsi makanan yang mengandung kada
natrium tinggi seperti daging yang diawetkan, selanjutnya memiliki kebiasaan
merokok yang cukup kuat dan riwayat keluarga. Dari faktor-faktor tersebut
pak gembong dapat menghindari terjadinya hipertensi dengan cara mengatur
pola makan yang sehat serta menghindari makanan yang dapat menyebabkan
terjadinya hipertensi dan mengurangi kebiasaan merokok atau tidak merokok
lagi demi kesehatan menghindari terjadinya hipertensi.

D. Kesimpulan

Prehipertensi adalah suatu keadaan tekanan darah sistolik 120 -139


mmHg / tekanan darah diastolik 80 – 89 mmHg. Pak Gembong memiliki hasil
pengukuran tekanan darah pada setiap pengukurannya dapat dikategorikan
prehipertensi. Perubahan prehipertensi menjadi hipertensi serta penyakit
kardiovaskuler lainnya merupakan tantangan dalam hal kesehatan masyarakat
di dunia, karena kasus prehipertensi berkaitan langsung dengan kejadian
hipertensi dan penyakit kardiovaskuler.
Pak gembong dapat menghindari terjadinya hipertensi dengan cara
mengatur pola makan yang sehat serta menghindari makanan yang dapat
menyebabkan terjadinya hipertensi dan mengurangi kebiasaan merokok atau
tidak merokok lagi demi kesehatan menghindari terjadinya hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Maqbali, A. A., Temple-Smith, M., Ferler, J., & Blackberry, I. (2013). Prevalence
and determinants of prehypertension among omani adults attending
noncommunicable disease screening program in primary care setting in Sohar
city. Oman Medical Journal,28(5), 316–323.
Chiang, et al. (2013). CardioMetabolic Risk Factors and prehypertension in pearsons
without diabetes, hypertension and cardiovascular disease. BMC Public
Health. 13. 370.
Tryastuti, Dini. 2019. DETERMINAN PRE-HIPERTENSI DI KELURAHAN
CURUG KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK. THE
INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE. Vol 11 (1), pp: 71-77.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., Synder., & Shirle, J. (2010). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, proses, & praktik (Ed 7, Vol 1). Jakarta : EGC
Wiryowidagdo. (2002). Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung Darah Tinggi, &
Kolesterol. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai