Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU FAAL

INDERA RASA KULIT

Disusun oleh :

1. Eka Midiawati (021811133101)


2. Salsabila Nurmalia (021811133106)
3. Mohammad Ali maksum (021811133107)
4. Jihan (021811133109)
5. Vindy Juliska Masirri (021811133110)
6. Khusnul Rahmawati (021811133111)
7. Annisa Sabrina Iskandar (021811133114)
8. Leanita Berliani W.P (021811133147)
9. Ivan nur fadela (021811133148)
10. Laurensia Noven (021811133159)
11. Adiningsih (021811133162)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2019
A.1.1 PALEO-SENSIBILITIES
A.1.1.1 Rasa-rasa panas dan dingin

Rasa-rasa panas dan dingin tidak ditentukan oleh suhu suatu benda melainkan oleh
kecepatan hilangnya panas atau kecepatan mendapatkan panas oleh kulit.

1. a. Sediakan 3 buah bak yang masing-masing berisi:


1. Air es 4°C
2. Air panas 40°C
3. Air dengan suhu kamar (air PDAM) 25°C

b. Masukkan telunjuk kanan ke dalam air es dan telunjuk kiri kedalam air 40°C

c. Kemudian segera masukkan kedua telunjuk saudara ke dalam bak ketiga yang
berisi air dengan suhu kamar
Catat dan terangkan perasaan yang saudara alami.

Air Es 4°C Air panas 40°C Air suhu kamar


25°C
Telapak kanan Dingin Dingin
Telapak Kiri Panas Luar dingin dalam
panas

2. a. Tempelkan punggung tangan saudara +/- 10 cm di depan mulut dan tiuplah


kulit tangan tersebut perlahan-lahan. Catatlah rasa yang saudara alami.

b. Basahilah punggung tangan tersebut dengan air terlebih dahulu, kemudian


tiuplah seperti percobaan di atas. Catat pula rasa yang saudara alami.
c. Olesi punggung tersebut dengan alkohol dahulu, kemudian tiuplah lagi.

Rasa yang bagaimanakah yang saudara alami sekarang? Terangkan

Punggung tangan
Area
Perlakuan
Ditiup antara +/- 10 cm di depan mulut Hangat
Ditiup setelah dibasahi air Dingin
Ditiup setelah diberi alkohol Sangat dingin

PERTANYAAN :

1. Pada percobaan dengan alkohol atau ether pada kulit, mula-mula ditimbulkan
perasaan dingin dahulu kemudian disusul dengan perasaan panas. Terangkan
Pada percobaan yang menggunakan alkohol pada punggung tangan akan timbul rasa
dingin dibandingan percobaan dengan menggunakan air. Alcohol memiliki titik didih
yang lebih rendah yaitu 78,4oC membuat alcohol tersebut mudah menguap. Untuk
menguap alcohol menyerap banyak kalor yang berada di kulit yang diolesi oleh
alcohol ditambah dengan kalor pada saat meniup permukaan kulit sebagai energy,
alcohol pun menguap dengan membawa kalor sehingga otak menafsirkan permukaan
kulit terasa menjadi dingin karena tidak adanya kalor di permukaan kulit karena
dibawa menguap bersama cairan alcohol.Setelah alkohol meguap menimbulkan rasa
hangat dan kemudian kembali normal.
2. Apakah rasa panas atau dingin itu dirasakan terus menerus ? terangkan.
Rasa panas atau dingin tidak dirasakan terus menerus karena pada percobaan yang
menggunakan alcohol, alcohol terus menguap sehingga rasa dingin lama kelamaan
akan hilang. Setelah alkohol menguap, tubuh akan menyesuaikan dengan suhu tubuh
normal (homeostasis). Rasa dingin dari air es lebih cepat terasa daripada rasa panas,
karena tubuh melepaskan kalor dan merasakan perubahan suhu yang cukup drastis,
yaitu dari 37 Derajat Celcius (suhu normal tubuh) ke 0 derajat Celcius. Sedangkan
rasa panas lebih cepat hilang karena tubuh melakukan kesetimbangan panas dengan
menyerap panas dan air bersuhu lingkungan kurang lebih 37 derajat Celcius, dengan
kata lain, perubahan suhu tidak terlalu besar.

A.1.1. 3 Reaksi-reaksi di kulit


Rasa-rasa panas, dingin, raba/tekan dan nyeri dihantarkan oleh serat saraf yang
terpisah yang menghubungkan titik di kulit.
Kepadatan titik-titik reseptor rasa di berbagai tempat di kulit tidak sama.

Letakkan telapak tangan kiri di atas meja dan tandailah suatu daerah 3 x 3 cm dengan
stempel yang telah tersedia. Tutuplah mata orang coba.

1. Selidikilah secara teratur mengikuti garis-garis sejajar titik-titik panas dengan


menggunakan kerucut kuningan yang telah direndam di dalam air panas 50o
(sebelum diletakkan pada telapak tangan keringkan dulu kerucut tersebut dengan
handuk). Berilah tanda pada titik-titik tersebut dengan tinta hitam.
2. Lakukan percobaan tersebut di atas untuk menentukan titik-titik dingin dengan
menggunakan kerucut kuningan yang telah direndam di dalam air es.
3. Lakukan percobaan tersebut di atas untuk menentukan titik-titik tekan dengan
menggunakan pensil tumpul yang ditekan seringan mungkin pada area
percobaan.
4. Lakukan percobaan tersebut (nomor 1 s/d 3) untuk daerah-daerah lengan bawah,
kuduk dan pipi.
Berikut adalah contoh laporan pada berbagai area percobaan, atas hasil percobaan di atas.
Pada bagian yang merasakan panas, dingin, dan tekan ditandai dengan titik tebal.

Pertanyaan:

Di bagian manakah dari masing-masing rasa itu yang terpadat ?.

Pada mahasiswa coba 1

Nama : Vindy Juliska Masirri

Umur :18 tahun

Jenis kelamin : perempuan

1. RASA PANAS dan DINGIN


TELAPAK TANGAN LENGAN BAWAH
PIPI KUDUK

2. RASA TEKAN

TELAPAK TANGAN LENGAN BAWAH


PIPI KUDUK

Pertanyaan:

Di bagian manakah dari masing-masing rasa itu yang terpadat?

1. Rasa panas 2. Rasa Dingin

2. Rasa tekan
A. 1.1.2 NEO-SENSIBILITIES
A. 1.1.2.1 Lokasi Rasa Tekan

1. Tutuplah mata orang percobaan, kemudian


tekanlah ujung pensil dengan kuat pada ujung jarinya.
2. Suruhlah orang percobaan menunjukkan dengan pensil tempat yang telah dirangsang
itu. Tentukan jarak antara titik rangsangan dengan titik yang ditunjuk oleh orang coba
dalam millimeter.
3. Ulangi percobaan tersebut tiga kali dan tentukan jarak rata-ratanya.
4. Lakukan percobaan tersebut untuk daerah-daerah telapak tangan, lengan bawah,
lengan atas, pipi dan kuduk.

A.1.1.2.1 Lokalisasi Rasa Tekan


Ujung Jari Telapak Lengan Lengan Pipi Kuduk
Tangan Bawah Aatas
I 1 mm 4 mm 13 mm 4 mm 2 mm 12 mm
II 2 mm 1 mm 14 mm 10 mm 10 mm 2 mm
III 1 mm 10 mm 9 mm 12 mm 6 mm 8 mm
Rata2 1,3 mm 5 mm 12 mm 8,6 mm 6 mm 7,3 mm
Keterangan : Dihitung dalam satuan mm.

A.1.1.2.2 Diskriminasi rasa tekan ( Two points discrimination )

1. Tutuplah mata orang percobaan, kemudian letakkanlah sebuah ujung kedua jangka
secara serentak (simultant) pada ujung jarinya.

2. Ambillah mula-mula jarak ujung jangka yang kecil sehingga orang percobaan belum
dapat membedakan dua titik; kemudian perbesarlah jarak kedua ujung jangka setiap
kali dengan 2 mm, sehingga tepat dapat dibedakan dua titik oleh orang percobaan.
3. Ulangi percobaan ini dengan jarak ujung jangka yang besar terlebih dahulu,kemudian
dikecilkan setiap kali dengan 2mm sampai ambang diskriminasi. Ambillah jarak rata-
rata dari tindakan no.2 dan 3

4. Lakukan percobaan no.1 s/d 3, tetapi sekarang dengan menekankan kedua ujung
jangka secara berturut-turut (successif)

5. Tentukanlah dengan cara-cara tersebut di atas ambang diskriminasi dua titik untuk
daerah-daerah kuduk, bibir dan pipi. Catatlah yang saudara alami.

Tabel hasil diskriminasi kekuatan rasa tekan ( Two points discrimination )

Dekat ke jauh

Jarak Ujung jari Kuduk Bibir Pipi


Simultant Successif Simultan Successif Simultant Successif Simultant Successif
t
1mm 2 2 2 2 1 2 1 1
2mm 2 2 2 2 2 2 1 2
4mm 2 2 1 2 2 2 2 2
6mm 2 2 1 2 2 2 2 2
8mm 2 2 2 1 2 2 2 2

Jauh ke dekat

Jarak Ujung jari Kuduk Bibir Pipi


Simultant Successif Simultant Successif Simultant Successif Simultant Successif
8mm 2 2 2 2 2 2 2 2
6mm 2 2 2 2 2 2 2 2
4mm 2 2 1 2 2 2 2 2
2mm 2 2 1 2 2 2 2 2
1mm 2 2 2 2 2 2 2 2

Pertanyaan:
Adakah perbedaan diskriminasi bila ujung-ujung jangka ditekankan secara
simultant dan successif ?

Ada perbedaan, bila ujung-ujung jangka ditekankan secara successif maka nilai ambang
diskriminan jauh lebih kecil, jauh lebih peka.

A. 1.1.2.3 Deskriminasi Kekuatan Rangsangan ( Hukum Weber-Fechner )

1. Kemampuan untuk membedakan kekuatan rangsangan rasa-rasa pada umumnya


tidak tergantung pada kekuatan mutlak dari rangsangan, tetapi pada perbedaan
relatifnya.
2. Tutuplah mata orang percobaan dan letakkan tangannya di atas meja dengan
telapak tangannya menghadap ke atas.
3. Letakkan kotak timbangan dengan beban 5 gram di dalamnya pada ujung-ujung
jarinya.
4. Tambahkan setiap kali ke dalam kotak timbangan suatu beban sampai orang
percobaan tepat dapat membedakan tambahan berat. Catatlah berat permulaan
(+kotak timbangan) dan berat terakhir itu.
5. Lakukan percobaan 2 dan 3 dengan beban mula-mula di dalam kotak berturut-
turut 10 gr, 50 gr, dan 100 gr.

Tabel hasil diskriminasi kekuatan rangsangan.


No Bebab Beban Beban Akhir
Awal
1 5 gr 5 gr + 10 gr 15 gr
2 10 gr 10 gr + 10 gr + 10 gr 30 gr
3 50 gr 50 gr + 10 gr + 10 gr + 10 gr 80 gr
4 100 gr 100 gr + 10 gr + 10 gr + 10gr + 10 gr 140gr
Pertanyaan

1. Bagaiman bunyi hukum Weber Fechner ?


Kemampuan untuk membedakan kekuatan rangsang rasa-rasa, pada
umumnya tidak tergantung pada kekuatan mutlak dari rangsangan tersebut,
tetapi pada perbedaan relatifnya.
2. Dapatkah bunyi ini diperlihatkan dengan percobaan tersebut diatas ?
Dapat, hukum Weber-Fechner menyebutkan kemampuan membedakan
kekuatan rangsanng berkaitan dengan perbedaan relatifnya. Apabila, stimulan
awal yang diberikan ringan, maka untuk merasakan perbedaan kondisi
dibutuhkan rangsangan yang cukup kecil. Jadi, hal ini dibuktikan dengan pada
beban awal yang relatif lebih ringan, dapat merasakan perubahan berat
dengan penambanhan beban yang relatif lebih sedikit. Karena perbedaan
relatif kedua kedua benda lebih kecil. Berbeda dengan beban awal 100gr
dengan penambahan beban 10 gr, tentu perubahan berat tidak dapat dirasakan
karena terdapat perbedaan relatif yang cukup besar antara keduanya. Sehingga
untuk dapat merasakan rangsangan, diperlukan intensitas rangsangan yang
lebih besar, dengan memperbanyak beban tambahan sehingga perbedaan
relatif keduanya menjadi lebih kecil.

A. 1.1.2.4 Kemampuan Diskriminasi Kekasaran

1. Suruhlah orang percobaan meraba kertas penggosok yang berbeda derajat


kekasarannya dengan ujung jarinya dalam keadaan mata tertutup.
2. Bagaimana daya pembedanya?

Ulangi percobaan tersebut dengan lengan bawahnya.


Ujung Jari Lengan Bawah

Kertas Gosok Sangat kasar, sangat


Kasar, bergerigi
Kasar bergerigi

Sedikit kasar, agak


Kertas Gosok Halus Halus, bertekstur
bergerigi

Ditulis apa yang dirasakan.


1.1 Percobaan kertas gosok halus 1.2 Percobaan kertas gosok halus
di lengan bawah di ujung jari

2.1 Percobaan kertas gosok kasar 2.2 Percobaan kertas gosok kasar
di lengan bawah di ujung jari

A.1.1.2.5 Kemampuan diskriminasi bentuk

1. Dengan mata tertutup suruhlah orang percobaan memegang benda-benda kecil yang
tersedia dalam berbagai bentuk dan suruhlah menyebutkan bentu benda-benda
tersebut (lingkaran, empat persegi panjang, segitiga, bulat lonjong, dll).

2. Ulangi percobaan tersebut dengan lengan bawahnya.

Bentuk Objek Telapak Tangan Lengan Bawah


bentuk tidak dapat bentuk tidak dapat
diidentifikasi dengan akurat diidentifikasi dengan akurat
bentuk dapat diidentifikasi bentuk dapat diidentifikasi
dengan akurat dengan akurat

bentuk tidak dapat bentuk tidak dapat


diidentifikasi dengan akurat diidentifikasi dengan akurat

bentuk tidak dapat bentuk dapat diidentifikasi


diidentifikasi dengan akurat dengan akurat
Pertanyaan :
Gambarlah jalur-jalur rasa sensoris: raba, tekan, nyeri, panas dan dingin!

Gambar1.1 reseptor rasa raba,tekan, nyeri, panas, dan dingin pada kulit.

Gambar 1.2 jalur rangsangan sensorik yang diterima dari reseptor sensoris ke otak
lalu ke efektor motoris.

Anda mungkin juga menyukai