Anda di halaman 1dari 13

1

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
Ektraksi Biji Pinang, Siwak, Daun Mint, dan Daun Sirih sebagai Campuran
Bahan Dasar Pasta Gigi Herbal

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN EKSAKTA

Diusulkan oleh:

Risky Pramana Ismail Ketua A43191049 2019


Khasan Abdillah Anggota A43181853 2018
Sheila Putri Setya Primanda Anggota A43190941 2019

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


JEMBER
2019
2

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Ektraksi Biji Pinang, Siwak, Daun mint,


dan Daun sirih sebagai Campuran Bahan
Dasar Pasta Gigi Herbal

2. Bidang Kegiatan : PKM-P


3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Risky Pramana Ismail
b. NIM : A43191049
c. Jurusan : Produksi Pertanian
d. Universitas : Politeknik Negeri Jember
e. Alamat Rumah dan Telp/HP : Jl. RK. Harapan No. Hp 085274778708
f. Email : riskypramana249@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Anni Nuraisyah, S.TP.,M.Si
b. NIDN : 0828029003
c. Alamat Rumah/Telepon : Perumahan Mastrip K24 Jember
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp.0
b. Sumber lain : Rp.0
7. Jangka Waktu Pelaksanaan: 5 bulan
Jember, 21 Oktober 2019
Menyetujui
Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan
Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik
Negeri Jember
Ttdketua
Ttd asli dan stempel asli

(Ir. Cherry Triwidiarto, MP) (Risky Pramana I.)


NIP/NIK. ........................................ NIM A43191049

Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping


Politeknik Negeri Jember
Ttdpendamping
Ttd asli dan stempel asli

(Wahyu Kurnia Dewanto,S.Kom, MT) (Anni Nuraisyah, S.TP., M.Si.)


NIP. 19710408 200112 1 003 NIDN. 0828029003
3

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................1
1.3 Tujuan Program..................................................................................2
1.4 Luaran Program.................................................................................3
1.5 Manfaat Program...............................................................................3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.1 Pasta Gigi Herbal..............................................................................4
2.2 Pinang (Areca catechu).....................................................................5
2.3 Siwak (Salvadora persica L).............................................................5
2.4 Daun Mint (Mentha Piperita linn).....................................................5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN...................................................................6
3.1 Waktu dan Tempat..............................................................................6
3.2 Alat dan Bahan...................................................................................6
3.3 Variabel penelitian.............................................................................6
3.4 Perhitungan sampel............................................................................7
3.5 Teknik pengumpulan data..................................................................8
3.6 Analisis data.......................................................................................8
3.7 Rancangan penelitian.........................................................................8
4

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pinang merupakan salah satu tanaman komoditas di Indonesia, namun


komoditas tanaman ini hanya menjadi andalan sebagian petani saja. Hasil
eksplorasi yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Palma mulai tahun
1994 sampai dengan tahun 2007, di beberapa daerah di pulau Sumatera,
Sulawesi dan Papua, ditemukan beberapa aksesi pinang yang memiliki
keragaman yang cukup besar dengan tingkat produksi yang cukup tinggi dan
dapat digunakan sebagai sumber benih. Melihat pertumbuhan pinang yang
cukup signifikan sebagai peluang bisnis dan usaha masih belum banyak
dimanfaatkan oleh beberapa negara yaitu India, Sri Lanka, Maldives,
Banglades, Myanmar dan sebagian besar masyarakat Asia pasifik, sedangkan
di Indonesia tanaman pinang khususnya biji yang digunakan oleh masyarakat
zaman dahulu sebagai kegiatan menyirih, pernikahan dan kegiatan sepiritual.
Akan tetapi dengan perkembangan zaman yang semakin pesat,
penggunaan pinang tersebut sudah mulai berkembang dalam dunia industri
herbal saja. Menurut Natalini dan Syahid (2007), tanaman pinang terutama
bagian bijinya telah lama dimanfaatkan untuk mengatasi sebagai penyakit
seperti haid dengan darah berlebihan, mimisan, panu, kudis, cacingan,
disentri, dan sakit gigi. Selanjutnya dalam proses perkembangannya proses
pengolahan biji pinang hanya digunakan sebagai bahan tambahan saja. Pada
penelitian kali ini biji pinang akan diolah menjadi pasta gigi berbahan herbal
lokal (pinang, mint, sirih, dan siwak). Didalam pinang (biji pinang) banyak
mengandung senyawa atau pun unsur-unsur yang dibutuhkan oleh gigi dalam
merawat gigi contoh senyawa ataupun yang kandungan unsur yang dimiliki
ialah Se (Selenium), bahkan didalam pinang juga mengandung
Proantosianidin sebagai anti bakteri, serta anti oksidan antimogenik sebagai
anti kanker (wang et al.,1996. Lee and Choi, 1999). Ekstrak etanolik buah
pinang memperlihatkan aktivitas anti oksidan dengan ICSO sebesar 45,4 μ
g/ml, dari data-data tersebut biji buah pinang berpotensi untuk dikembangkan
sebagai agen sitoksik yang dapat dikombinasikan dengan agen kemotrapi
sehingga mampu meningkatkan sensitivitas sel kanker.
Diluar itu semua ada bahan-bahan tambahan yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu sirih (piper batle) yang berguna sebagai anti septik bagi
mulut karena daun sirih yang mengandung 4,2% minyak atsiri yang memiliki
komponen utamanya yaitu Bethel Phenol dan turunan lainnya.
Tanaman Mint (Mentha piperila linn) merupakan salah satu tanaman
herbal aromatik penghasil minyak atsiri yang disebut minyak permen atau
biasa disebut peppermint oil (Ardisela, 2012). Tanaman ini berasal dari benua
Eropa, Asia, Afrika, Australia, dan Amerika Utara. Daun mint memiliki
5

kandungan anti oksidan tinggi yang bersifat anti mikroba, anti tumor, dan anti
alergenik (Percz, et, al., 2014).
Siwak merupakan tanaman berfamili Salvadoraceae, siwak ini berasal
dari ranting atau akar pohon arak. Pohon ini banyak ditemui dikawasan Asia
Tengah dan Afrika. Akarnya bewarna coklat dan bagian dalamnya bewarna
putih. Batang siwak ini memiliki diameter yang kecil sehingga dapat
menjangkau ke sela-sela gigi. Siwak sendiri memiliki kandungan mineral
alami yang berfungsi sebagai anti bakteri. Kandungan lainnya seperti klorida,
fluorida, silika, dan sulfur yang berfungi membersihkan, memutihkan dan
menyehatkan gigi.
Didalam perkembangan saat ini, pengolahan bahan dasar biji pinang
sebagai bahan industri herbal masih mengalami perkembangan. Maka dari
itu, bahan utama pinang dan siwak serta bahan pendukung lainnya menjadi
landasan dari penelitian ini yang dapat membuat trobosan baru dalam
perkembangan industri herbal. Dalam penelitian ini sangat membantu dalam
meningkatkan nilai ekonomis dari tanaman pinang itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana komposisi penggunaan pinang dan bahan tambahan lainnya
seperti mint, siwak dan sirih yang digunakan dalam pembuatan pasta gigi
herbal?
b. Bagaimana pengaruh kandungan dari pasta gigi herbal berdasarkan
formulasi dari penggunaan bahan utama pinang dan bahan tambahan yaitu
mint, sirih dan siwak?

1.3 Tujuan Program


a. Untuk mengetahui komposisi penggunaan pinang dan bahan tambahan
lainnya seperti mint, siwak, dan sirih yang digunakan dalam pembuatan
pasta gigi herbal,
b. Untuk mengetahui pengaruh kandungan dari pasta gigi herbal berdasarkan
formulasi yang digunakan dari penggunaan bahan utama pinang dan
tambahan yaitu mint, sirih, dan siwak.

1.4 Luaran Program


Luaran dari penelitian ini adalah mendapatkan formulasi yang tepat
dalam pembuatan pasta gigi herbal berbahan dasar lokal seperti pinang, siwak,
mint dan sirih.

1.5 Manfaat Program


Melalui inovasi pasta gigi herbal yang terbuat dari bahan pinang dan siwak
ini diharapkan mampu memberikan banyak manfaat untuk masyarakat. Dalam
upaya memberikan manfaat untuk kesehatan masyarakat, terutama pada kesehatan
mulut dan gigi sesuai dengan UU RI No.36 Tahun 20009 Tentang Kesehatan.
6

Harapannya pasta gigi herbal ini mampu menguatkan ataupun memberikan


manfaat kesehatan pada gigi dan mulut.
7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pasta Gigi Herbal


Menurut FI edisi IV (1995), pasta adalah sediaan semi padat yang
mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditunjukkan untuk pemakaiaan
topikal. Untuk membuat pasta pada umumnya berbentuk setengah padat, oleh
sebab itu bahan tersebut dicairkan terlebih dahulu kemudian dicampur dengan
bahan padat dalam keadaan panas agar lebih mudah bercampur dan homogen.
Pasta detificiae (pasta gigi) merupakan campuran kental yang terdiri dari
serbuk dan gliserin, yang digunakan untuk pembersih gigi pasta gigi adalah
produk semi padat yang terdiri dari bahan penggosok, bahan pembersih dan
bahan tambahan yang digunakan untuk membantu membersihkan gigi tanpa
merusak gigi maupun membran mukosa mulut (Widodo, 2013).
Pasta gigi adalah bahan semi aqueous yang digunakan bersama-sama sikat
gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh permukaan gigi serta
memberi rasa nyaman pada rongga mulut. Penambahan aroma akan
memberikan rasa nyaman dan menyegarkan pada rongga mulut
Fungsi utama dari pasta gigi adalah menghilangkan pengotor dari
permukaan gigi dengan efek buruk yang kecil terhadap gigi. Timbulnya busa
saat menggosok gigi membuat proses pembersihan gigi menjadi lebih
menyenangkan. Fungsi lain dari pasta gigi adalah untuk mencegah kerusakan
gigi dan mengurangi bau mulut (Mitsui, 1997).

2.2 Pinang (Areca catechu)


Pada umumnya tanaman pinang digunakan sebagai stimulansia, dicampur
dengan sirih, kapur dan tembakau. Penggunaan buah pinang selain untuk ramuan
sirih pinang, juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri dan farmasi. Di
bidang industri digunakan dalam penyamakan kulit, pewarna kain dan kapas.
Pinang juga dimanfaatkan untuk bidang farmasi, yaitu sebagai campuran pembuat
obat-obatan, seperti obat disentri, cacing, obat kumur dan lan-lain (Novarianto dan
Rompas, 1990). Arecoline adalah salah satu alkoloid berupa ester metil-
tetrahidrometil-nikotinat dan berwujud sebagai minyak basa keras merupakan
salah satu komponen yang ada dalam biji pinang. Alkoloid ini merupakan racun
yang manjur untuk membunuh cacing pita dan mampu mempengaruhi syaraf
manusia dan mamalia (Wardiana dan Enny Randriani, dalam Lukman, 1990).
Menurut Meyanto et al. (2008), senyawa etanolik biji buah pinang dapat
menghambat proliferasi dan memacu terjadinya apoptosis sel MCF-7 penyebab
penyakit kanker. Selain itu Chang et al. (2002) menyatakan bahwa pinang mampu
menginduksi cell cycle arrest pada pada kultur sel epitelial sel kanker oral-KB.
8

Didalam biji pinang juga terdapat kandungan, antara lain tanin, alkaloid,
lemak, minyak atsiri, gula dan air (Anonim, 1982). Tanin dan alkaloid adalah
komponen penting daribiji pinang. Tanin tergolong senyawa polifenol yang dapat
larut dalam gliserol,alkohol, tetapi tidak larut dalam benzene, eter dan petroleum
eter (Jayalaksmi danMathew, 1982 dalam Rumokoy, 1991). Tanin digunakan
dalam berbagai industri,antara lain sebagai penyamak kulit karena kemampuannya
untuk mengendapkanprotein tanpa merubah sifat fisik dan kimia kulit. Selain itu,
tanin dapat digunakansebagai zat warna, bahan baku pembuatan obat-obatan
seperti obat kumur dan obatcacing serta sebagai bahan pengawet minuman
(Mujumdar et al., 1982 dalam Rumokoy,1991). Selanjutnya menurut Subroto
(2006), bahwa pinang yang mengandung fenolik dapat menetralisir senyawa-
senyawa senobiotik (asing) pemicu kanker seperti formalin.
Mengingat bahwa saat ini pemanfaatan buah pinang secara langsung hanya
sebagai bahan ramuan dengan sirih dan hanya orang-orang tertentu yang dapat
mengkonsumsinya, sedangkan manfaat dan khasiatnya sangat beragam, maka
perluada inovasi untuk memanfaatkan biji pinang dalam pengolahan berbagai
produkpangan. Sehingga lebih banyak konsumen yang merasakan manfaat buah
pinanguntuk kesehatan, sekaligus pengusahaan tanaman pinang akan berkembang
seperti tanaman palma lainnya.

2.3 Siwak (Salvadora persica L)


Siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat menghamba
pertumbuhan dan membunuh bakteri, mengikis plak, mencegah karies, serta
memelihara kesehatan gusi. Kandungan kimiawi siwak yang bermanfaat meliputi
(Kusumasari, 2012).

Asam antibakterial, seperti astringen, abrasif, dan detergen yang berfungsi


untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi, dan menghentikan perdarahan pada
gusi. Penggunaan kayu siwak yang segar pertama kali akan terasa agak pedas dan
sedikit membakar karena terdapat kandungan serupa mustard yang merupakan
substansi dari asam antibakterial tersebut.

Klorida, potasium, sodium bikarbonat, fluorida, silika, sulfur, vitamin C,


trimetilamin, salvadorin, tanin, resin, saponin, flavonoid, sistosterol, dan beberapa
mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan serta
menyehatkan gigi dan gusi.

Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, dapat
menyegarkan mulut dan menghilangkan bau tidak sedap analisis kimia dari
Salvadora persica L. menunjukkan adanya b- sitosterol dan asam m-anisik klorida,
salvadourea, dan gipsum, senyawa organik: seperti pirolidin, pirol, glikosida:
seperti salva-doside dan salvadoraside dan flavonoid, termasuk kaempferol,
kuersetin. Akar dan kulit kayu dari pohon Salvadora persica L. terdiri dari 27%
abu, rasio tinggi alkaloid, seperti salvadorine dan trimetilamina, klorida dan
fluorida, konsentrasi rendah yaitu silika, sulfur, dan vitamin C, dan jumlah kecil
dari tanin, saponin, flavonoid, dan sterol. Jumlah tinggi pada natrium klorida dan
9

kalium klorida dan yang mengandung sulfur zat organik (salvadourea dan
salvadorine). S. persica miswak mengandung hampir 1,0 lg / g total fluoride dan
ditemukan untuk melepaskan sejumlah besar kalsium dan fosfor ke dalam air
(Halawany,2012).

2.4 Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.)


Metabolit sekunder yang terdapat di sirih merah adalah minyak atsiri,
hidroksikavicol, kavikol, kavibetol, allyprokatekol, karvakrol, eugenol, p-yneme,
tannin, fenol, sineol, kariofelen, kadimen estragol, terpena, terpenoid, dan fenil
propada. Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur, sehingga bisa digunakan
untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan. Eugenol dapat digunakan
untuk mengurangi rasa sakit, sedangkan tanin dapat digunakan untuk mengobati
sakit perut (Mari’fah, 2012).

Hasil dari uji pada Kromatografi Lapis Tipis (KLT) didapatkan beberapa
senyawa kandungan yang terkandung di dalamnya yaitu glikosida, terpenoid,
alkaloid, tanin, dan antrakinon.Hasil identifikasi menunjukan bahwa isolat dari
daun sirih merah mengandung senyawa flavonoid yang diduga golongan flavonol
(Puzi et al, 2015).

2.5 Daun Mint (Mentha Piperita linn)


Kandungan utama dari minyak daun mint (Mentha piperita L.) adalah
menthol, menthone dan metil asetat, dengan kandungan menthol tertinggi (73,7-
85,8%) (Hadipoentyanti, 2012; Padalia et al, 2013). Selain itu, kandungan
monoterpene, menthofuran, sesquiterpene, triterpene, flavonoid, karotenoid,
tannin dan beberapa mineral lain juga ditemukan dari minyak daun mint (Mentha
piperita L.) (Liest, 1998 cit Patil et al, 2012).

Menthol berkhasiat sebagai obat karminatif (penenang), antispasmodic


(antibatuk) dan diaforetik (menghangatkan dan menginduksi keringat). Minyak
Mentha piperita L. mempunyai sifat mudah menguap, tidak berwarna, berbau
tajam dan menimbulkan rasa hangat diikuti rasa dingin menyegarkan. Minyak ini
diperoleh dengan cara menyuling ternanya (batang dan daun), sehingga minyak
yang sudah diisolasi mentholnya disebut dementholized oil (DMO)
(Hadipoentyanti, 2012).

Daun mint (Mentha piperita L.) banyak dimanfaatkan dalam industri


farmasi, rokok, makanan antara lain untuk pembuatan pasta gigi, minyak angin,
balsam, kembang gula dan lain-lain (Hadipoentyanti, 2012). Berdasarkan
penggunaannya sebagai bumbu, mint (Mentha piperita L.) dapat digunakan untuk
bumbu daging, ikan, saus, sup, masakan rebus, cuka, minuman teh, tembakau, dan
minuman anggur. Ujung daun yang segar dari seluruh jenis mint juga digunakan
dalam minum-minuman, buah, saus apel, es krim, jeli, salad, dan sayur.
Sedangkan, dalam dunia kedokteran, kandungan ekstrak minyak daun mint yang
10

mudah menguap yaitu menthol digunakan untuk sakit perut, pereda batuk,
inhalasi, mouthwashes, pasta gigi, dsb. Daun mint (Mentha piperita L.) digunakan
oleh para herbalis sebagai antiseptik, antipruritik, dan obat karminatif.
11

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Tanaman
Pertanian dan Biosains Politeknik Negeri Jember. Penelitian pasta gigi herbal
dilakukan selama 5 bulan.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
1. Beaker glass
2. Gelas ukur
3. Labu ukur
4. Pipet tetes
5. Erlenmeyer
6. Mixer (proses homogen)
7. Timbangan digital
8. Oven
9. Mortar dan Alu
10. Pisau
11. Panci aluminium

3.2.2 Bahan
1. Sodium lauril sulfat
2. Glyserine
3. Magnesium carbonat
4. Daun mint
5. Daun sirih
6. Siwak
7. Pinang
8. Calsium carbonat
9. Aquades
10. Natrium bicarbonat

3.3 Variabel Penelitian


Konsentrasi bahan pinang dalam penelitian pembuatan pasta gigi herbal
adalah 1%, 1,5% dan 2%. Kemudian untuk konsentrasi siwak yang dibuat
dengan konsentrasi 5% ,6% dan 7%.
12

3.4 Perhitungan Jumlah Sampel


Berdasarkan variabel penelitian diatas terdapat dua faktor, faktor pertama
konsentrasi pinang (3) dan konsentrasi siwak (3), dengan menggunakan tiga
kali ulangan. Sehingga jumlah sampel 3 x 3 x 3 = 27 sampel
.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengambilan data dalam penelitian pembuatan pasta gigi berbahan
herbal menggunakan variabel acak.
3.6 Analisa Data
Viskositas, Homogenisasai, Ph, Organoleptik, Anti bakteria
3.7 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian dengan menggunakan RAL dengan rumus:
Yij = μ + τi + εij
i = 1,2...,t
j = 1,2...,r

ket :
Yij = nilai pengamatan dari perlakuan ke – i pada
ulangan ke – i
μ = nilai tengah umum
τi = Tambahan akibat pengaruh perlakuan ke – i
εij = Tambahan akibat acak galat percobaan dari
perlakuan ke – i pada ulangan ke - j
13

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


Jl. Mastrip PO.BOX 164 Jember Jember 68121 Telp. (0331)333533,333534 Fax. (0331) 333531
Website : http://www.polije.ac.id ; e-mail : politeknik@polije.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Risky Pramana I.
NIM : A43191049
Jurusan : Produksi Pertanian
Program Studi : D-IV Budidaya Tanaman Perkebunan

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM P saya dengan judul: Ektraksi Biji
Pinang, Siwak, Daun mint, dan Daun sirih sebagai Campuran Bahan Dasar
Pasta Gigi Herbal , yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 adalah asli
karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Jember, 21 Oktober 2019


Mengetahui, Yang menyatakan,
Sekretaris/Admin Jurusan atau Ketua Jurusan
/Ketua Program Studi/Pembimbing
Unit Kegiatan Mahasiswa
Materai Rp 6.000
Tanda tangan

Ir. Ujang Setyoko, MP (Risky Pramana I.)


NIP. NIM.A43191049

Anda mungkin juga menyukai