Anda di halaman 1dari 27

SEMINAR PROPOSAL

PENGARUH PERENDAMAN GIGI TIRUAN DENGAN DESTILASI


PENYULINGAN BIJI KOPI ROBUSTA (Coffea Robusta) SEBAGAI
PEMBERSIH GIGI TIRUAN TERHADAP PERTUMBUHAN candida
albicans RESIN AKRILIK (Heat cured)
OLEH
DARA GYTA PURNAMA ROSADI
171610101141

Dosen Pembimbing Utama Dosen Penguji Ketua


Prof. Dr. drg. FX. Ady Soesetijo, Sp.Pros. drg.

Dosen Pembimbing Pendamping Dosen Penguji Anggota


drg. Dewi Kristiana M.Kes drg.
Bertambahnya usia menyebabkan LATAR BELAKANG
kerentanan seeorang untuk kehilangan
gigi

Untuk memperbaiki fungsi kunyah Basis GT Kopi


dan fonetik

Memakai gigi tiruan Resin Akrilik Flavonoid Saponin Alkaloid


Penumpukan
plak dan flora
Denaturasi
normal RM
Protein
Sifat antijamur
Mengham
Pembersih GT bat
adhesi
Mekanis Kimia
Pembersihan Gigi
Tiruan dengan
Penumpukan Jamur C.albicans metode kimiawi

Infeksi di rongga mulut


RUMUSAN MASALAH
DAN TUJUAN

Rumusan Masalah : Tujuan :

1. Apakah penyulingan dari biji kopi robusta 1. Untuk mengetahui daya hambat dari
(Coffee robusta) mempunyai daya hambat penyulingan biji kopi robusta (Coffea
terhadap pertumbuhan C. albicans? robusta) terhadap pertumbuhan C.
2. Berapakah konsentrasi paling efektif dari albicans
penyulingan biji kopi robusta (Coffea robusta) 2. Untuk mengetahui konsentrasi paling
yang dapat menghambat pertumbuhan C. efektif dari penyulingan biji kopi robusta
albicans? (Coffea robusta) dalam menghambat
pertumbuhan C. albicans
MANFAAT PENELITIAN

1. Memberikan informasi ilmiah tentang daya hambat dari


penyulingan biji kopi robusta (Coffea robusta) terhadap
pertumbuhan C. albicans
2. Memberikan informasi ilmiah tentang konsentrasi paling
efektif dari penyulingan biji kopi robusta (Coffea robusta)
dalam menghambat pertumbuhan C. albicans

3. Memberikan informasi untuk penelitian lebih lanjut


mengenai potensi penyulingan biji kopi robusta

4. Meningkatkan penggunaan bahan dari tanaman dan biji


dari alam sebagai bahan pembersih gigi tiruan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Resin Akrilik
2.1.1 Definisi Resin Akrilik
2.1.2 Jenis Resin Akrilik
2.1.3 Sifat Resin Akrilik
2.1.4 Komposisi Resin Akrilik
2.1.5 Manipulasi Resin Akrilik
2.1.6 Polimerisasi Resin Akrilik
2.2 Pembersih Gigi Tiruan
2.3 Candida Albicans
2.3.1 Definisi C. albicans
2.3.2 Taksonomi C. albicans
2.3.4 Morfologi dan Identifikasi C. albicans
2.3.5 Patogenesis C. albicans
2.4 Kopi Robusta (Coffea Robusta)
2.4.1 Taksonomi dan Deskripsi Kopi Robusta
2.4.2 Biji Buah Kopi
2.4.3 Komposisi Kimia Biji Kopi
2.4.4 Manfaat Biji Kopi
Kerangka Konsep Destilasi
Penyulingan Biji Kopi
Bahan Basis Gigi
Robusta
Tiruan

Senyawa Kimia

Nilon Kerangka
Resin Akrilik
Termoplastis Logam
  - Fenol
- Kafein
- Asam
Visible klorogenat
Light-
Heat- Cold-
- Tanin
Cured Cured Cured
- Alkaloid
 
  - Flavonoid

Keterangan
Pembersih Gigi Tiruan
  : Variabel yang diteliti

  : Variabel yang tidak


diteliti Pertumbuhan Kekasaran
Perubahan Warna
Candida albicans Permukaan
 
 

6
BAB III
Metode Penelitian

Tempat penelitian
Jenis penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Sampel penelitian
Penelitian eksperimental Bioscience dan Teknologi FKG
Teknik pengambilan sampel pada
laboratorium in vitro. Universitas Jember, Laboratorium
penelitian ini menggunakan simple
Rancangan penilitian Rekayasa Pengolahan Hasil Pertanian
random sampling. Terdapat 6
yang digunakan adalah Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
kelompok. Masing-masing kelompok
the post test only control Jember dan Laboratorium Mikrobiologi
terdiri dari 4 buah sampel, sehingga
group design. FKG Universitas Jember
secara keseluruhan dibutuhkan 24
sampel lempeng resin akrilik
Waktu penelitian
- Penelitian ini dilakukan mulai bulan
Desember 2020
BAB III
Metode Penelitian
Variabel penelitian

Variabel bebas Variabel terikat Variabel terkendali

Penyulingan biji kopi robusta Daya hambat dari penyulingan Resin akrilik, ukuran dan bentuk
dengan konsentrasi 25%, 50%, biji kopi robusta terhadap sample, cara distilasi biji kopi
75% dan konsentrasi 100% pertumbuhan C.albicans. robusta, jamur C.albicans, durasi
dan tata cara perendaman, serta
alat dan bahan yang digunakan

9
Definisi operasional

Penyulingan biji kopi robusta


Variabel Bebas
dengan konsentrasi 25%, 50%,
75% dan konsentrasi 100%

Biji kopi robusta diperoleh dari perkebunan PTPN XII


Durjo Kab. Jember.
Definisi Operasional Biji kopi robusta menggunakan metode destilasi uap-
air.
Biji kopi robusta yang digunakan sebanyak 5kg

Proses destilasi ini berlangsung sekitar 6 jam dan


hasilnya berupa minyak atsiri. Minyak atsiri diencerkan
Metode dengan Polyethylen glycol 400 (PEG 400), sehingga
didapatkan konsentrasi 75% dan 50%.
.
.

Daya hambat dari penyulingan


Variabel Terikat
biji kopi robusta terhadap
pertumbuhan C.albicans

Jamur dari genus Candida. Jamur yang digunakan


pada penelitian ini didapatkan dari laboratorium
Definisi Operasional Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember, dilakukan identifikasi di laboratorium
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember.
Jumlah sel C. albicans adalah jumlah sel C. albicans yang
terlepas dari lempeng akrilik setelah dilakukan vibrasi selama 30
Metode detik yang kemudian dilakukan perhitungan kekeruhan media
dengan C. albicans menggunakan spektrofotometer dengan
standar McFarland no. 0,5 dan panjang gelombang 560 nm
Resin akrilik, ukuran dan bentuk sample, cara
Variabel Terkendali distilasi biji kopi robusta, jamur C.albicans,
durasi dan tata cara perendaman, serta alat
dan bahan yang digunakan

Definisi Operasional Lempeng resin akrilik terbuat dari resin akrilik tipe heat cured yang
memerlukan energi panas untuk proses

Lempeng resin akrilik terbuat dari resin akrilik tipe heat cured yang
memerlukan energi panas untuk proses polimerisasinya. Semua
Metode
permukaan lempeng resin akrilik heat cured satu sisi dipoles (dilakukan
pengukuran) dan atu sisi tidak dipoles. Lempeng resin akrilik heat
cured berukuran, panjang 10 mm, lebar 10 mm, tebal 2 mm
Kriteria dan Pengelompokan
Sampel
Kriteria Sampel Pembagian Kelompok Sampel

• Bentuk sampel disesuaikan KELOMPOK PERCOBAAN


dengan ukuran cetakan Kontrol Negatif (K-) Aquadest
• Sampel tidak porus Kontrol Positif (K+) Nistanin
• Permukaan sampel rata dan
Perlakuan I (P1) Penyulingan biji kopi
halus kemudian dilakukan
pemolesan sampel tidak robusta 25%
berubah bentuk Perlakuan II (P2) Penyulingan biji kopi
robusta 50%
Perlakuan III (P3) Penyulingan biji kopi
robusta 75%
Perlakuan IV (P4) Penyulingan biji kopi
robusta 100%
Sampel Penelitian
Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini 4 untuk setiap kelompok perlakuan. Peneliti menggunakan batas
minimal jumlah sampel yaitu 4 sampel untuk tiap-tiap perlakuan. Sehingga
secara keseluruhan dibutuhkan 24 sampel lempeng resin akrilik
Alat:
• Tabung reaksi 14x100 mm (Pyrex,
• Pisau model (Schezher, Germany)
Germany)
• Penggaris (Indonesia)
• Gelas ukur 100 ml (Pyrex, Germany)
• Mangkok karet dan spatula (Glows, China) • Beaker glass (Pyrex, Germany) 
• Hydraulic bench press (Silfradent, Italy)  • Pinset (Braun, Germany) 
• Mixing jar (Indonesia)
• Thermolyne / vortex (Maximix II, USA) 
• Kuvet (Indonesia) 
• Autoclave (Smic, China)
• Press begel (Indonesia) • Inkubator (Memmert, Germany)
• Kompor gas dan panci alumunium (Indonesia)
• Spektrofotometer (Milton Ray, USA)
• Kuas (lyra, Indonesia ) • Stopwatch (Diamond, China)
• Blender (Indonesia) • Laminar flow (Type HF 100, USA)
• Corong Buchener dan labu erlenmeyer (Pyrex, Germany)  • Dispossable Syringe (Terumo, Japan)
• Pengayak 14 mesh • Centrifuge (Hettich, Germany)
• Mesin pengempa tablet single punch  • Oven (Memmert, Germany)
• Mortar dan pestle  • Alumunium voil (Indonesia)
• Neraca (Ohaus, Germany)  • Kertas gosok (Indonesia)
• Satu set alat destilasi meliputi tabung destilasi, kondensator,  
tabung pendingin balik, dan gelas penampung 
Bahan:

• Biji kopi robusta


• Akrilik heat cured (Acrylic Denture Material, England)
• Gips putih (Plaster of Paris, Indonesia)
• Gips biru (Blue Dental Plaster, Korea)
• Vaselin (Kimia Farma, Indonesia)
• Sparator resin akrilik Cold Mould Seal (CMS, England)
• Malam merah (Cavex, Holland)
• Pumice (Indonesia)
• Akuades steril
• Polyethylen glycol 400 (PEG 400)
• Suspensi C. albicans (Laboratorium Mikrobiologi FKG UNEJ)
• Nistanin

16
Prosedur
Penelitian
Pembuatan lempeng resin akrilik

Pembuatan destilasi biji kopi robusta

Pengenceran minyak atsiri biji kopi robusta

Pembuatan suspensi C. Albicans

Perhitungan Jumlah Sel C. albicans pada


Lempeng Resin Akrilik

17
Pembuatan Lempeng
Resin Akrilik

Resin akrilik
Model malam
Wax Elimination heat cured
10 x 10 x 2 mm Penanaman
dan terbentuk bubuk banding
24 buah dari Dalam kuvet
Mould Space cairan adalah 3:
base plate wax
1 dan diaduk

Penghalusan Pengepressan
dengan kertas Perendaman
dalam air 900Psi dan Ditutup hingga
gosok, 1200Psi dan mencapai
pemotongan mendidih
hingga dingin direndam dalam dough stage
serta air selama 6-7 kurang lebih 10
pemolesan dan dibuka
jam menit

18
Pembuatan Lempeng
Resin Akrilik

2mm

10 mm

10mm

19
Destilasi Pengenceran
Biji Kopi Robusta Minyak Atsiri

. Biji kopi segar Minyak atsiri diencerkan dengan PEG 400


ditimbang Ditambahkan air (Polyethylen glycol)
sebanyak 5kg sebanyak ¾ V1 x M1 = V2 x M2
kemudian dicuci tabung destilasi
bersih
Keterangan :
V1: Volume awal
pendinginan . Destilasi M1: Konsentrasi awal
V2: Volume akhir
dengan selama 6 jam M1: Konsentrasi akhir
kondensator dengan
dan disalurkan distilator air
menuju gelas pada suhu 95-
penampung 105˚C.

20
Pembuatan Suspensi
C.albicans

5ml SDB + 1 ose C.


albicans dalam Inkubasi 37°C selama
Vibrasi dengan vortex
tabung reaksi 48 jam

Diukur absorbansi dengan standart 0,5


Mc Farland setara dengan 1,5 x 108
CFU/mL dan panjang gelombang 560
nm menggunakan spektrofotometer.

21
Perhitungan sel C.albicans dalam
Resin Akrilik

Plat dimasukkan Plat dimasukkan


kedalam larutan kedalam masing- Plat direndam
Plat dibilas
C.albicans, Inkubasi masing berisi dalam 10ml SDB
dengan PBS 2 kali
selama 24 jam pada larutan sesuai dan Vibrasi 30 detik
suhu 37°C kelompok perlakuan

22
Perhitungan sel C.albicans dalam
Resin Akrilik

• Menyalakan alat selama 15 menit dan memilih panjang gelombang yang akan dipakai (560nm).

• Mengatur meteran ke pembacaan 0% transmittance.

• Memasukkan larutan blangko (aquadest) dalam tabung reaksi khusus tempat yang tersedia.

• Mengatur meteran ke pembacaan 100% transmittance.

• Mengganti larutan blangko dengan larutan standard Mc. Farland no. 0,5

• Mencari panjang gelombangnya sebagai standard panjang gelombang

• Mengukur nilai absorben dari larutan standard Mc. Farland no. 0,5 dan media Sabouraud’s broth dengan C. albicans

dengan panjang gelombang yang sama dengan cara masing – masing bahan dimasukkan ke dalam tabung reaksi khusus.
 
Perhitungan sel C.albicans dalam
Resin Akrilik

Didapatkan hasil akhir dengan rumus :


 

N = (Nilai absorban media+) − (Nilai absorban media) × X


Nilai absorban larutan standart Mc.Farland no. 0,5

Keterangan:
N = koloni C. albicans pada lempeng resin akrilik (CFU/ml)
X = konsentrasi C. albicans dalam larutan standard Mc. Farland no. 0,5= 1,5×108
 
Analisis
Data Data terkumpul dan disusun
dalam bentuk tabel

Program SPSS

Uji Normalitas
Kolmogorov-
Smirnov

Uji Homogenitas
Uji statistik
Uji statistik non
parametrik Levene Test parametrik

One way ANOVA Kruskal-Wallis


LSD Mann-Whitney
Alur Penelitian
Pembuatan 24 sampel resin akrilik
Pembuatan destilasi biji kopi robusta

Mengkontaminasikan sampel dengan suspensi C.albicans

Perendaman resin akrilik

Kontrol (-) : Kontrol (+) :


Aquadest P I : 25% P II : 5O% P III : 75% P IV : 100%
Nistanin

Inkubasi selama 48 jam dengan suhu 37°C

Uji daya hambat terhadap pertumbuhan C.albicans

Perhitungan jumlah C.albicans menggunakan spektrofotomter

Analisis data 26
Terimakasih!

27

Anda mungkin juga menyukai